CH.3 - Untold Proposal

1.9K 231 7
                                    

Chat sent!
To: Uri Taehee ♡

Mbb dek, aku lg ngbrl sama kak Gongmyung.

Ok, nanti aku mampir.

Doyoung meletakan ponselnya, yang udah kembali berfungsi setelah Taehee mengeringkannya dengan hairdyer karena rusaknya emang gak parah. Saat ini, Doyoung sedang bersama Gongmyung, menemani kakaknya yang sedang patroli malam, sambil menikmati udara malam, udon, soju dan percakapan ringan, untuk melepas kepenatan.

 Saat ini, Doyoung sedang bersama Gongmyung, menemani kakaknya yang sedang patroli malam, sambil menikmati udara malam, udon, soju dan percakapan ringan, untuk melepas kepenatan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akhir-akhir ini, pekerjaan Doyoung di kantor semakin banyak, menuntutnya untuk bekerja cepat dan fokus. Terkadang ia merasa bersalah pada Taehee karena ia mulai jarang menemani kekasihnya itu. Ia merindukan waktunya bersama Taehee. Bahkan untuk sekedar mengantar atau menjemputnya ke kampus, Doyoung sudah jarang, dan Taehee pun tidak pernah protes.

"Kak, kakak sama Kak Yoora gimana?" Tanya Doyoung, sambil menegak sojunya.

"Baik-baik aja. Kenapa emang? Kamu lagi ada masalah sama Taehee?" Tanya Gongmyung, mengerti arah pembicaraan.

Doyoung menggeleng. "Nggak sih. Cuma aku jadi jarang ketemu Taehee. Kerjaan aku lagi banyak terus."

Gongmyung terkekeh. "Kalian sering bareng sih, jadi pas kamu kaya gini, kamu ngerasa kehilangan."

Doyoung mengangguk setuju, ia menegak sesloki soju lagi.

"Kakak sama Yoora sih, udah biasa jarang ketemu. Yoora sibuk, kakak juga." Kata Gongmyung mulai bercerita. "Tapi ya sebisa mungkin kakak sempetin ketemu sama dia. Nanti, kalo Taehee udah kerja juga, bisa jadi kalian makin susah ketemu. Kalian harus siap."

Doyoung terkekeh, ia teringat sesuatu. "Kak, Taehee bilang dia mau kerja di kantor aku. Katanya dia khawatir."

Gongmyung tertawa. "Kakak kok ngerasa malah Taehee yang jagain kamu, Doy."

Doyoung ikut tertawa. "Iya ya kak? Soalnya dia bisa galak, aku nggak." Balas Doyoung, seketika air mukanya menjadi keruh. "Tapi aku paling gak bisa liat dia sedih, susah, dan ah, pokoknya aku gak bisa. Dia itu udah jadi kelemahan aku." Kata Doyoung frustasi.

Gongmyung mengangguk setuju. Ia ingat kejadian waktu Taehee diganggu oleh sekelompok cowok saat sedang menunggu Doyoung untuk menjemputnya, gadis itu hampir mendapatkan pelecehan. Gongmyung masih ingat wajah ketakutan Taehee, karena saat itu Gongmyung yang mengurus kasus Taehee di kantor polisi. Untung saja, Doyoung segera datang. Untuk kedua kalinya, setelah bertahun-tahun yang lalu, Gongmyung melihat Doyoung kembali menunjukan kemarahannya.

"Kak, kakak sama kak Yoora udah nemu tempat tinggal buat nanti setelah nikah?" Tanya Doyoung.

"Hmm.. udah sih, kami sepakat membeli apartemen di dekat kantor kantor kami." Balas Gongmyung, ia menegak gelas kedua sojunya. "Doy, awas kamu mabuk. Katanya abis ini mau ke rumah Taehee."

"Ah, iyaa." Kata Doyoung.

Setelah itu, walkie talkie di saku Gongmyung berbunyi, menginformasikan kalau ada pencurian yang lokasinya dekat dengan lokasi patroli Gongmyung.

Good Guy or Stupid Guy? | END ✔Where stories live. Discover now