CH. 46 - Moving On

924 132 22
                                    

"I wonder if you miss me too right now
I’m just hoping you’ll come back to me" - Don't Say Goodbye
--------

"Temen-temen kamu lucu ya, Jen? Kak Taehee baru inget, mereka suka ada di Instagram kamu." Kata Taehee, sambil nonton vlog Jeno dan teman-temannya yang sudah diunggah ke Youtube.

Jeno mendengus. "Makanya, kalo Jeno posting foto jangan cuma di tap twice and scroll. Coba perhatiin dulu, kagumi dulu foto-foto Jeno yang aestetik."

Taehee gak nanggepin apapun selain melempar bantal ke muka Jeno. "Tidur sana, pindah ke kamar kamu."

"Siniin dulu laptopnya. Streaming sendiri dong, bantu tambahin views." Protes Jeno.

"Iyaa, iyaa bawel. Lagian hebat juga kamu sama temen-temen kamu ya, baru setengah jam diunggah udah lima ribu viewers. Kalian seterkenal itu?"

"Jeno and the gang kan ganteng, kak." Sahut Jeno. Taehee cuma melet, tapi dia akuin kalau sepupu dan teman-temannya ini ganteng, pasti mereka populer di sekolahnya.

Jeno mengambil laptopnya dari Taehee, mematikannya lalu bersiap pergi. Tapi belum sampai pintu, anak itu berhenti sambil mandangin Taehee.

"Kak,"

"Apa?"

"Berani tidur sendiri gak?"

Taehee sontak mandang Jeno bingung sekaligus parno. "B-berani lah... kenapa emang? Ada apa? Jangan nakutin lho ya."

Jeno tertawa, lalu menggeleng dan keluar dari kamar Taehee. Saat dia menutup pintu kamar Taehee, senyum Jeno menghilang. Digantikan dengan raut sedih.

------

Malam semakin larut, Taehee terbiasa tidur di waktu seperti ini. Biasanya dia akan bertukar chat singkat atau teleponan dengan Doyoung, membicarakan tentang hari ini atau besok. Biasanya begitu, dulu. Sekarang sudah tidak.

Jempol Taehee bergerak di atas layar ponselnya. Melihat isi galeri ponselnya, yang hampir semua dipenuhi oleh wajahnya dan Doyoung, juga video-video mereka berdua, atau video Doyoung yang Taehee ambil diam-diam. Dia ingin menghapus semuanya, namun terasa berat melakukannya. Dia belum rela.

"Kenapa kamu ngelakuin itu???"
"Kenapa putus bisa sesakit ini???"
"Aku tau, aku bukan perempuan baik-baik juga. Tapi aku gak salah kan kalo marah?"
"Bukan marah, aku... membenci Kim Doyoung."
"Aku bisa hidup tanpa dia."
"Aku bisa..."
"Aku bisa..."

Taehee terus berbicara sendiri. Sampai dia tertidur dengan ponselnya yang masih menyala.

Lalu, sekitar jam tiga dini hari, di kamar sebelah, Jeno terbangun dari tidurnya. Dia memaksa tubuhnya untuk langsung fokus, sebelum akhirnya dia berjalan keluar kamarnya dan masuk ke kamar Taehee. Dia naik ke atas tempat tidur Taehee dan langsung memeluk sepupunya itu.

"Sssshh... tenanglah, aku disini."

"Doyoung..."

"Iya, aku disini Taehee. Kamu kenapa, hm?"

"Doyoung..."

Jeno menghapus air mata Taehee. Perempuan itu menangis lagi dalam tidurnya, setelah kemarin dia juga menangis dan mengigau sampai terdengar ke kamar Jeno, yang memang bersebelahan. Dia gak tahu apa masalah Taehee, atau apa yang membuatnya sampai seperti ini. Yang jelas Taehee gak jawab pertanyaan Jeno saat dia mengiggau, gak cerita apapun padanya saat dia sadar, dan ketika dia bangun tidur, Taehee tampak normal seperti biasanya. Seolah dia tidak mengigau atau habis bermimpi buruk.

"Aku sayang kamu." Gumam Taehee sambil memeluk Jeno.

"Aku juga, Taehee." Balas Jeno. Dia memang berpura-pura menjadi Doyoung.

Good Guy or Stupid Guy? | END ✔Where stories live. Discover now