Child For Husb

By karaveekaa

7M 396K 19K

Sebuah pertemuan yang berakhir dengan pernikahan. sama-sama saling menguntungkan. "menikahlah denganku dan b... More

PROLOG
1.MALAIKAT PENYELAMAT
2.FIRST
3.MERRY ME?
4. FOR JEHAN
5. PERSIAPAN
6. WEDDING
7. WAITING
8. HAPPINESSS
9. SEWING
10 MY EVERYTHING
11. COREZ
12. HUG
13. PEMAKSA
14. DIA PERGI
15. SUPERMARKET
16.SORRY
17. BROKEN
18. PANTI ASUHAN
19. TAK BERDAYA
20. MALAM LUKA
21. DAMN I MISS U
22. DEAR REZA
23. SADNESS AND HAPPYNESS
24.STRONG
25. HUG ME?
26. HUG ME (2)
27. EX-GIRLFRIEND
28.CUTE TWIN
29. MAMER
30.OLIV STORY
31.LEEFA&ANNA
32.OH NO GOD!
33.HAPPINES
34. SIMON MISTAKE
35.TUAN LABIL
36.DIA
37. WANNA MOMMY
38. MISSING MOM
39. MIRA & OLIVIA
40. WEEKEND STORY
41. HARRY?
42. DIA YANG SAKIT
43. MIMMY AND DIDDY
44. TUAN MALAS MAKAM
45. SIMON FAMILY
46. EZARON 1TH
47. KEHANGATAN
48. PESTA
49. DASI GARIS-GARIS SHIT!
50. SHARA
51. AKU BERHAK
52. AKU MEN...
53. JANGAN TINGGALKAN AKU!
54. MAAFKAN AKU
55. MENIKAHLAH DENGANKU
56. ANAK KEMBAR
57. CHILD FOR HUSBAND
QNA
58. CHILD FOR HUSBAND
59. CHILD FOR HUSBAND
60. CHILD FOR HUSBAND
61. CHILD FOR HUSBAND
63. CHILD FOR HUSBAND
INFO!
64. EZARON BIRTHDAY 2 TH
65 ENDING~
AUTHOR NGOMONG
IMYM PUBLISH
NEW STORY

62. CHILD FOR HUSHBAND

80.8K 5.6K 483
By karaveekaa

SELAMAT MALAM.

Demi apa hey hey... Reza Anna dan Ezaron kembali. Lama ya tak jumvaa.... Saran aku sebelum baca chapter ini silahkan baca chapter sebelumnya dulu ya. Karena kuyakin kalian banyak yg lupahhh

Meeting pun di mulai.

Sesekali Reza tidak fokus pada sekertaris Morgan yang tengah menjelaskan konsep proyek pembangunan kerja sama mereka.

Hingga tak lama meeting yang terasa lama itu selesai hingga pukul 5 lewat. Para pegawai Shafell Group sudah pulang dari lima menit yang lalu. Sementara Kezia masih membereskan file-file meeting barusan dan memasukkan ke dalam tas tenteng yang penuh dengan keperluan kantor.

Reza lalu menatap wanita itu.
"Kezia? Kamu di jemput kekasihmu bukan?" tanya pria itu memastikan

"Ahh... Ya tentu saja iya pak Reza. Kekasih saya sudah menunggu di depan mall" kibul Kezia sambil tersenyum kecut.

"Oh begitu ya... Padahal saya bisa meminta supir kantor mengantarmu pulang"

"Tidak masalah pak, terima kasih banyak. Saya permisi, pak Morgan, pak Reza" Kezia menundukkan kepalanya sejenak sebagai tanda hormat lalu langsung melenggang pergi.

Seperti yang tadi Leefa sempat katakan. Mereka akan bicara hangat sejenak setelah meeting antar perusahaan berakhir. Wanita itu datang dengan membawa cemilan berupa brownies coklat, teh dan kopi di atas nampan.

Leefa meletakkan nampan itu di hadapan sang suami dan sang mantan kekasihnya. Lalu Leefa duduk di samping Morgan.
"Jangan buat dirimu lelah sayang. Nanti anak kita juga akan lelah" ucap Morgan langsung mengelus perut rata istrinya Leefa.

Reza tampak kaget. Ia benar-benar kaget. Dan melihat itu Leefa malah tersenyum lagi. Mungkin pria itu masih mengira dirinya menyukai sesama jenis ya?

"Ah... Istrimu sedang hamil Morgan?" tanya Reza. Ternyata Leefa benar-benar bisa tidur dengan laki-laki sekarang ya.

Wow.

Bahasa formal saling memanggil pak dan saya itu seketika hilang karena hubungan pertemanan mereka di luar kontrak kerja.

"Iya Reza. Umurnya masih muda, baru 6 minggu" sahut Morgan sambil mengecup pipi Leefa dengan sayang.

"Apa Anna sudah melahirkan?" tanya Leefa tiba-tiba.

Pertanyaan itu membuat Reza tegang sejenak. Karena walau bagaimanapun dulu wanita yang duduk di hadapannya itu pernah menyukai istrinya dan pernah mencoba mencelakai istrinya.

"Iya tentu saja. Anak kami laki-laki''

"Dia pasti mirip denganmu Reza. Namun semoga saja sifat cuek dan aroganmu tidak" ucapan Leefa itu membuat Reza tersenyum tipis.

"Semoga anakku tumbuh dengan baik dan bersifat hangat seperti ibunya"

"Semoga Reza" sahut Morgan dan Leefa bersamaan.

Leefa lalu menatap Morgan penuh Cinta. Reza menangkap tatapan itu dari mata sang mantan kekasihnya.
"Kau tahu Reza? Morgan lah yang mengembalikan jiwaku yang sesungguhnya. Dialah yang meyakinkan aku kalau tak semua pria itu jahat dan bisa menyakiti hati wanita. Karena Morgan, aku kembali sangat mencintai apa yang seharusnya seorang wanita cintai" ucap Leefa sambil menyandarkan kepalanya nyaman ke lengan sang suami.

Reza menatap Morgan tak percaya. Tapi Morgan malah tersenyum pada Reza.
"Kau pasti tahu semuanya bukan?" tanya Morgan. Dan Reza menganggukkan kepalanya.

"Kau pria yang hebat" gumam Reza.

Tentu Morgan hebat. Mengubah cara seseorang berpikir dan membuat wanita itu jatuh Cinta padanya.

"Aku memang hebat Reza. Buktinya istriku sedang hamil muda sekarang" ucap Morgan bangga.

Reza malah tertawa pelan.
"Kau ini... Bukan hebat itu sialan. Kau mengira aku mengatakanmu hebat karena mampu menghamili seorang gadis?" tanya Reza. Morgan balas tertawa sementara Leefa hanya tersenyum pelan.
"Kau tenyata sangat mesum"

Morgan tertawa lagi.

"Sudahlah..  Jangan bicarakan itu. Istriku jadi malu" ucap Morgan sambil merangkul bahu istrinya.

"Baiklah, lalu restoran ini milikmu Leefa?" tanya Reza pada Leefa.

"Oh iya... Aku sengaja membukanya di tengah mall begini karena aku berpikir akan lebih ramai pengunjung. Ternyata memang benar"

"Wahh selamat ya. Restoranmu ini ku dengar cukup enak makanannya. Tapi aku belum pernah mencobanya, kurasa aku akan memesan banyak menu sebelum pulang nanti"

"Tidak masalah, kuberikan free untuk teman kuliahanku sekaligus rekan bisnis suamiku"

"Ya ampun Leefa kau memang baik. Terima kasih"

"Sama-sama"

"Hey! Apakah itu perhiasan?! Kulihat itu nama toko di dekat lift depan restoku" ucap Morgan saat baru melihat sebuah paperbag toko perhiasan di samping kaki Reza.

"Aku hanya membelikan istriku sesuatu. Karena dia tak pernah membelanjakan dirinya sendiri. Padahal aku sama sekali tak melarang. Jadi ini sengaja kubelikan untuknya" jelas Reza.

Leefa tersenyum melihat Reza.
"Pasti kau sangat mencintai Anna bukan?"

Pertanyaan Leefa itu membuat tubuh Reza kaku. Ia kelihatan bodoh tidak tahu harus menjawab seperti apa. Jantungnya berdetak kencang. Apa benar ia mencintai wanita itu?

Tapi... Anna kelihatannya akan kembali dengan Jehan. Tadi saja mereka berpelukan cukup hangat.

Hal yang membuat Reza seketika mengepalkan tangannya dan kembali mengingat sang istri kembali.

"Sepertinya aku harus pulang. Istriku pasti menunggu" Reza bangkit dan berpamitan pergi.

"Iya baiklah. Hati-hatilah di jalan" ucap Leefa.

"Oh Mastin! Tolong ambilkan pesanan yang ku minta kau mengurusnya tadi untuk rekanku!" ucap Morgan sambil menoleh ke arah pintu yang kelihatan dapur daei tempatnya duduk.

Seorang pria dengan masker di wajah langsung berlari ke arah Morgan sambil menenteng makanan yang sudah ia kemas rapih di dalam kotak. Mogan mengambilnya lalu ia berikan pada Reza.

"Ini spesial untukmu"

"Oh terima kasih" Reza menerima pemberian makanan cuma-cuma itu dengan senyuman tipis. Setelahnya ia langsung berpamitan pergi.

Di pertemuannya ini dengan Leefa. Reza menyadari kalau wanita itu sangatlah mencintai suaminya, Morgan.

Reza mengakui satu hal, kalau seseorang itu bisa berubah. Karena sesungguhnya mudah saja bagi tuhan membolak balikkan hati seseorang.

×××××

Mata tajam biru laut itu terus memperhatikan gerak gerik wanita cantik di hadapannya yang tengah menata makan malam di atas meja makan.

Reza pulang agak telat dari biasanya dan anehnya Anna tidak bertanya seperti biasa.

Kenapa telat pulang Rez?

Kau sibuk sekali ya sampai telat pulang?

Dan bla bla bla.

Sepertinya memang sudah benar kalau Anna akan kembali dengan sang mantan kekasihnya itu. Mengingat mereka memang berpacaran kan selama ini. Ezar juga hampir menginjak dua tahun.

Tapi kenapa wajah Anna kelihatan suntuk saja. Ia akan tersenyum memaksa kalau berbicara dengan sang anak.

"Mommy, Eal au syosis" ucap Ezar sambil mendorong pelan piringnya ke arah Anna.

"Mau lagi, sebentar mommy ambilkan ya son" Anna mengambil piring Ezar dan mengambil sosis kembali dan meletakkan di atas piring makan anaknya itu.
"Bilang apa?"

"Telima asyi mommy"

Anna mengelus Puncak kepala Ezar sambil tersenyum.
"Sama-sama sayang"

Anna lalu menatap Reza yang masih bengong. Padahal makan malam sudah di mulai.

Anna berpikir, pria itu telat pulang kantor. Pasti ada banyak masalah sekarang yang tengah ia pikirkan.

"Reza? Kelihatannya kau sedang banyak masalah. Apa itu masalah kantor?" tanya Anna.

Reza diam sejenak melihat Anna dengan tatapan nanar.
Aku memikirkanmu yang di peluk pria lain siang tadi, sialan!

Kata-kata itu hanya tersangkut di tenggorokannya tanpa terdengar suara. Lalu Reza menggelengkan kepalanya sambil menghela nafas.

"Mommy Eal tan nau belenang" ucap Ezar. Ia padahal ingin mengajak sang daddy berenang sore tadi. Mommy nya mengatakan kalau sang daddy bahkan akan pulang cepat.

"Maafkan mommy ya sayang. Mommy tidak tau nak. Tapi kan mommy pulang cepat untuk Ezar, dan tadi kita main mobil remote bersama" jelas Anna panjang lebar.

Reza diam lagi sejenak. Ternyata itu tidak salah lagi. Memang Anna. Anna yamg tadi ia lihat di restoran. Anna Albert istrinya. Ibu anak laki-lakinya. Terjawab sudah rasa ragunya.

"Iya mommy"

"Anak pintar. Makan lagi ya"

Selesai makan malam bersama. Reza langsung masuk ke ruang kerjanya. Anna kembali berpikir kalau Reza pasti sedang banyak masalah di kantor. Sementara Anna, bi Hasri dan Ezar duduk bersama di ruang keluarga sambil menonton tayangan anak, Spongebob Squarepants. Hingga tanpa sadar Ezar tertidur di atas pangkuan Anna.

"Nyonya, biar saya saja yang membawa tuan muda ke kamarnya" ucap bi Hasri sambil menggendong Ezar.

"Terima kasih banyak bi. Saya mau membuatkan kopi dulu untuk Reza" Anna lalu bangun dan ke dapur.

Anna membuatkan secangkir kopi untuk Reza. Ia lalu meletakkan kopi itu di atas nampan dan membawanya naik ke lantai dua. Dimana letak ruang kerja Reza berada.

Tiba di depan pintu, Anna mengetuk pintu sebelum masuk. Ia melihat Reza sedang membaca buku klasik dengan kaca mata bertengger di hidungnya yang mancung. Segera Anna melangkah ke arah meja dan meletakkan kopi hangat itu di atas meja kerjanya. Lalu Anna buru-buru membalikkan badan hendak pergi.

"Tidak perlu perhatian padaku"

Suara bariton itu membuat Anna kembali membalikkan badan dan menatap Reza bingung.

"Maksudmu?"

Reza melepaskan kaca mata itu dan meletakkannya di atas meja beserta buku tebal di tangannya.

"Karena aku tau itu tak tulus"

Tidak tulus katamu? Bahkan aku sangat mencintaimu Reza. Batin Anna dengan mata berkaca-kaca. Ia belum tahu apa maksud Reza berkata seperti itu padanya. Tapi entah kenapa kalimat yang keluar dari mulut Reza barusan begitu menyakitkan.

"Maksudmu aku tak tulus perhatian padamu? Mengurusmu selama ini dengan baik kau pikir tidak tulus?" tanya Anna mencoba melawan.

"Sudahlah... Jangan di pikirkan"

Anna cepat-cepat berjalan ke pintu dan pergi dari ruangan itu. Anna masuk ke dalam kamarnya. Kenapa Reza kembali bersikap semakin dingin padanya. Padahal kemarin itu baik-baik saja.

Anna hendak tidur. Ia naik ke atas ranjang dan menyelimuti dirinya sendiri.

Tapi tiba-tiba pintu kamar terbuka lalu terkunci setelah Reza masuk ke dalam kamar. Anna melihat Reza membuka baju kaosnya dan berjalan ke arah ranjang. Jantung Anna semakin deg-degan melihat tatapan pria itu yang lapar?

"Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Anna was-was.

"Meminta layanan. Karena kau wanitaku"

"Hahh? Wa-wanithhhhmmmm..."

Ucapan Anna terputus saat Reza langsung melumat bibir wanitanya dengan rakus. Otaknya masih membayangkan sang istri di peluk pria lain membuatnya semakin kesetanan. Ia menarik kasar gaun tidur Anna. Melepas paksa pengait bra wanita itu membuat kedua pipi Anna memerah padam hingga menjalar ke telinga.

Bibir Reza perlahan turun ke leher jenjang mulus berwarna hampir mirip dengan susu itu. Tangannya bergerak mengelus dan meraba tubuh mulus Anna.

"Ahh" Anna mengerang pelan saat ia merasakan geli ketika mulut Reza dengan lihai menghisap lehernya.

Permainan Reza cukup kasar.

Reza kau membuatku gila dan semakin mencintaimu. Dalam dan lebih dalam lagi...

Anna kau, tubuhmu dan hatimu harus diisi olehku. Tak boleh ada pria lainnya selain aku. Meskipun kita bercerai demi tuhan aku tak rela melihatmu dengan pria lainnya. Biarkan aku egois untuk dirimu.

×××××

Anna menatap dirinya yang mengenaskan di depan cermin kamar mandi yang lonjong. Tangannya perlahan meraba bagian atas dadanya. Ada banyak sekali bercak merah mengerikan. Jika Ezar meminta ASI nanti. Bocah polos itu pasti bertanya.

Anna segera mengeringkan rambutnya dan memakai baju. Yang  jelas bisa sedikit menutupi lehernya yang membekas kemerah-merahan. Setelah memakai baju. Anna mengambil salep oles di laci dan mengoleskan salep berwarna putih kekuningan itu ke tempat-tempat bekas kissmark yang di ciptakan Reza.

Anna keluar dari kamar mandi dan berdiri berkacak pinggang di sisi ranjang. Ia memperhatikan Reza yang masih dengan tubuh telanjangnya tidur dengan nyaman.

PUKKKK!! 

Suara yang begitu keras terdengar saat tangan Anna memukul perut eightpack Reza dengan kencang hingga si pemilik perut langsung terjaga.

"AAWWWWHHH SHIT!" umpatnya sambil mengeraskan rahang menatap Anna nyalang.
"Apa yang telah kau lakukan padaku hahh? Tak tahukah kau jika itu sakit?!''

"Bangun tuan malas" sahut Anna.

"Tidak, kau tidak biasanya membangunkan aku dengan cara seperti itu. Kau pasti sedang memendam kesal padaku kan?" tanya Reza sambil mengelus-elus perutnya yang memerah bercap lima jari telapak tangan Anna di sana.

Anna menarik bajunya di bagian dada dan memperlihatkan Reza begitu banyak bekas merah di sana.
"Lihat ini! Ini ulahmu! Bagaimana jika Ezar bertanya, aku kan masih memberikannya ASI"

Reza masih diam. Yang ia lihat bukan bekas-bekas merah-merah itu melainkan fokus ke yang lain. Fokus ke dada putih wanita itu tentunya. Melihat arah mata Reza yang kemana-mana. Anna langsung kembali membenarkan bajunya dan memukul lengan berotot pria itu kembali.
"Hey! Apa yang kau lihat!"

"Dadamu" sahut Reza enteng sambil menyeringai.

"Dasar mesum"

Reza malah tersenyum menikmati wajah Anna yang memerah malu di hadapannya.
"Aku ingin membuat sarapan. Bagaimana jika para maid melihat kulitku mengerikan seperti ini hehh?" tanya Anna kembali sambil berkacak pinggang.

"Oh mereka... Aku sudah berikan mereka bertiga libur hari ini. Termasuk bi Hasri. Bi Hasri akan pulang sore ke rumah"

"Apa?"

"Jangan kaget begit-" ucapan Reza terhenti.

"MOMMY..... MOMMY.... HIKS.... HIKS... MOMMY" teriakan menggelengar di sertai tangisan mebuat Anna langsung berlari ke kamar samping.

Anak laki-lakinya sudah terbangun dan menangis. Anna langsung menggendong anaknya dan mengelus punggung kecilnya pelan.
"Huhhh... Kenapa menangis sayang? Haus ya?"

"Iya mommy hiks"

Anna pun memberikan anak laki-lakinya itu ASI. Saat Anna membuka baju bagian dadanya. Ezar kelihatan kaget melihat tubuh ibunya terluka. Ia langsung mengusap bekas merah-merah itu dan menatap Anna.

"Syakit mommy?" tanyanya dengan wajah sedih.

"Tidak sayang"

"Ini pasyti syakit mommy"

"Tidak kenapa-napa sayang... Itu mommy anu... Ini... Mommy salah makan. Tidak masalah, nanti hilang" ucap Anna sambil mengelus pipi merah muda anaknya.

"Bisya hilang ya mommy?"

"Iyaa sayang... Nanti bisa hilang kok"

"Yasyudah Eal nau syusyu" rengeknya.

"Iya... Sini"

Selesai menyusui. Anna memandikan Ezar. Biasanya bi Hasri atau bi Ida yang memandikan Ezar dan Anna yang membantu Mika menyiapkan sarapan pagi. Tapi kali ini mereka semua sedang tidak rumah karena REZA devil. Jadinya harus Anna yang turun tangan melakukan semuanya.

Selesai Ezar mandi dan berpakaian rapi. Anna segera menggendong Ezar menuju lantai bawah. Mereka berdua berjalan ke dapur...

Anna mendengar dentuman kecil. Saat Anna dan Ezar tiba di dapur. Anna melihat pemandangan yang luar biasa. Baru kali ini ia melihatnya hingga tanpa sadar mulutnya sedikit terbuka.

Damn it! Demi tuhan.

Bahkan tubuh atas pria itu lebih menggoda dan seksi saat berkutat dengan barang-barang di dapur.

Reza lalu tak sengaja menatap Anna dan Ezar. Ia langsung tersenyum kikuk seraya menggaruk pelan tengkuknya yang tidak gatal.

"Eh... Hai Ezar sayang... An... Anna"

"Kau memasak?"

Tbc

aku barusan aja mau update dengan mode private. Tapi katanya gak bisa lagi ya?

Kenapa bisa? Kok aku gak tau ya. Buat kalian yang tahu. Bisa tolong kasih tau aku? Komentar aja di samping ya. Kenapa wattpad tdk bsa di mode private lagi..

Continue Reading

You'll Also Like

312K 395 4
21+
113K 10.8K 89
bertahan walau sekujur tubuh penuh luka. senyum ku, selalu ku persembahkan untuknya. untuk dia yang berjuang untuk diri ku tanpa memperdulikan sebera...
520K 20.2K 49
Takdir yang membawa gadis cantik selalu kena hukuman setiap harinya dari kakak lelaki nya sendiri, karena kenakalan nya dan memiliki sahabat yang sam...
114K 12.2K 19
[Content warning!] Kemungkinan akan ada beberapa chapter yang membuat kalian para pembaca tidak nyaman. Jadi saya harap kalian benar-benar membaca ta...