Child For Husb

By karaveekaa

7M 396K 19K

Sebuah pertemuan yang berakhir dengan pernikahan. sama-sama saling menguntungkan. "menikahlah denganku dan b... More

PROLOG
1.MALAIKAT PENYELAMAT
2.FIRST
3.MERRY ME?
4. FOR JEHAN
5. PERSIAPAN
6. WEDDING
7. WAITING
8. HAPPINESSS
9. SEWING
10 MY EVERYTHING
11. COREZ
12. HUG
13. PEMAKSA
14. DIA PERGI
15. SUPERMARKET
16.SORRY
17. BROKEN
18. PANTI ASUHAN
19. TAK BERDAYA
20. MALAM LUKA
21. DAMN I MISS U
22. DEAR REZA
23. SADNESS AND HAPPYNESS
24.STRONG
25. HUG ME?
26. HUG ME (2)
27. EX-GIRLFRIEND
28.CUTE TWIN
29. MAMER
30.OLIV STORY
31.LEEFA&ANNA
32.OH NO GOD!
33.HAPPINES
34. SIMON MISTAKE
35.TUAN LABIL
36.DIA
37. WANNA MOMMY
38. MISSING MOM
39. MIRA & OLIVIA
40. WEEKEND STORY
41. HARRY?
42. DIA YANG SAKIT
43. MIMMY AND DIDDY
44. TUAN MALAS MAKAM
45. SIMON FAMILY
46. EZARON 1TH
47. KEHANGATAN
48. PESTA
49. DASI GARIS-GARIS SHIT!
50. SHARA
51. AKU BERHAK
52. AKU MEN...
53. JANGAN TINGGALKAN AKU!
54. MAAFKAN AKU
55. MENIKAHLAH DENGANKU
56. ANAK KEMBAR
57. CHILD FOR HUSBAND
QNA
58. CHILD FOR HUSBAND
59. CHILD FOR HUSBAND
61. CHILD FOR HUSBAND
62. CHILD FOR HUSHBAND
63. CHILD FOR HUSBAND
INFO!
64. EZARON BIRTHDAY 2 TH
65 ENDING~
AUTHOR NGOMONG
IMYM PUBLISH
NEW STORY

60. CHILD FOR HUSBAND

76.2K 5.5K 175
By karaveekaa

Selamat membaca... Jangan lupa vote dulu ya.

Beberapa hari yang lalu. Anna dan Reza sempat membicarakan soal Jehan. Reza ternyata tidak suka jika Anna dekat-dekat lagi dengan pria itu. Reza hanya kesal kalau dulu pria itu kerap kali menyakiti hati istrinya.

Intinya. Anna tau kalau Reza membenci Jehan.

Tapi Anna yakin, setelah ini tidak akan lagi dia berjumpa dengan pria itu. Kalaupun jumpa dia akan segera lari. Terserah pokoknya dia lari.

Mika datang dengan Ezar. Mika membawa nampan berisi bolu coklat dan Ezar datang dengan lego di tangannya.

"Mommy!" pekiknya girang dan brlari ke atas pangkuan Anna yang sedang duduk.

"Sayang jangan lari-lari" Anna mengusap keringat pelan di pelipis putra kecilnya itu.

"Hehe"

"Mommy, Eal boleh matan Ice Clim?  Boleh ya mommy"

Ezar terus membujuk Anna. Anna melarang Ezar makan ice cream terus dan makan permen-permen. Ia hanya tak mau gigi anaknya kenapa-napa.

"Tadi pagi habis sarapan kan baru makan ice cream. Nanti lagi ya sayang" ucap Anna dengan suara lembut.

Ezar memanyunkan bibirnya. Anak itu kini terlihat sangat menggemaskan di hadapan sang ibu.
"Hhaaaaa... Tapi Eal mauna syekalang"

Anna masih diam sambil mengggelangkan kepalanya. Ezar kembali berpikir sejenak...
"Yasyudah... Bombon saja boleh ya mom?"

"Tidak sayang"

Ezar langsung memasang wajahnya yang masam.
"Kalau sama Daddy. Eal di pelbolehkan makan syemuanya. Kalau mommy tidak"

Anna kembali tersenyum dan mengelus pipi Ezar.
"Karena mommy peduli pada kesehatan gigimu sayang. Kalau daddy memberikannya agar kamu tidak menangis. Tapi mommy tidak begitu"

"Ezar, yang mommy bilang itu benar nak. Nanti kalau gigi Ezar bolong-bolong dan hitam-hitam mau?" bi Hasri tiba-tiba datang dan meletakkan minum di samping Anna.
"Tapi kan bisa di walnai lagi jadi putih"

"Tidak bisa sayang" sahut Anna.

"Ezar harus mengurangi makan yang manis-manis ya. Jika tidak nanti Ezar harus dk bawa ke rumah sakit" ucap bi Hasri lagi.

"Hahh? Untuk apa?" Ezar kelihatan sedikit panik dan ketakutan. Membuat Anna dan Mika menahan tawanya.

"Untuk di cabut giginya. Lalu Ezar tidak mempunyai gigi lagi" sahut bi Hasri sambil tersenyum nakal pada Anna.

Ezar dengan cepat menatap Anna dengan wajah takutnya. Ia lalu menutup mulut untuk menjaga giginya.

"Benal begitu mommy?"

"Iya sayang. Kan tidak boleh bohong... Nanti masuk neraka" sahut Anna.

"Eal tidak nau gigi Eal hilang mommy" Ezar menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menutup mulut histeris.

Anna ingin tertawa. Tapi ia menahannya agar Ezar nanti tidak marah padanya.

"Tidak sayang, makanya makannya jangan terus yang manis-manis ya" kata Anna.

"Iya... Iya... Iya... Mommy iya" sahutnya takut.

"Bagus..."

Tiba-tiba dari arah dapur bi Ida datang sambil membawa ponsel Anna.

"Nyonya... Nyonya... Ponsel nyonya terus berdering. Tapi sekarang sudah mati" ucap bi Ida lalu memberikan ponsel itu pada Anna.

"Siapa?"

"Tidak ada namanya" sahut bi Ida.

"Oh"

"Nyonya saya masuk dulu. Sedang menggosok di dalam"

"Iya kembalilah bekerja"

Bi Ida pun pergi bersama bi Hasri. Sementara Mika yang tidak sedang ada tugas itu duduk dengan Anna. Ya memang itu kegiatannya kini setelah ada Ezar. Ia menemani bocah itu main. Biasanya selesai memasak sarapan pagi, ia akan membantu tugas bi Ida dan bi Hasri. Tapi setelah Ezar lahir, bi Ida dan bi Hasri meminta Mika membantu Anna menjaga anaknya itu.

Anna hendak meletakkan ponselnya di atas meja, namun sebelum itu ada ponselnya berdenting menandakan ada sebuah pesan masuk. Anna pun membukanya.

Aku menunggumu di Mavelliano Resto, di Surga Kota Mall. Siang ini... Aku sangat menantikanmu.. Anna

Mavelliano? Itu adalah sebuah restoran yang terdapat di sebuah tempat perbelanjaan besar di pusat kota. Tapi memang cukup terkenal enak masakan di sana.

Selesai membaca pesan yang tanpa tahu siapa pengirimnya itu. Anna langsung menekan tombol call untuk berbicara langsung dan menanyakan siapa pemilik nomor itu. Tapi sialnya, nomornya malah tidak aktif lagi. Anna menduga, setelah pesan itu di kirim. Ponselnya langsung di matikan sehingga panggilan barusan tidak terhubung.

"Siapa ya ini?" gumam Anna.

"Mommy... Ayo kita pasang lego ini" Ezar menarik tangan Anna.

Perhatian Anna dari ponsel teralihkan sudah. Ia meletakkan ponsel itu tak peduli di atas tempat duduk dan malah ikut main dengan Ezar dan juga Mika. Akhir-akhir ini Ezar sangat aktif dan banyak bermain ini dan itu. Anna malah senang dan sama sekali tidak marah. Anna melarang keras Ezar menyentuh gadget untuk bermain game. Anna memaksa, kalau Ezar ingin main ya mainlah robot-robot, mobil-mobilan pokoknya apapun itu asalkan jangan menyentuh tab, ponsel atau alat elektronik pemicu candu main lainnya. Toh Reza sudah membuat arena sirkuit mobil balap remote di dekat kolam renang rumah mereka. Reza mendukung Anna yang tidak ingin anak mereka sibuk dengan gadget. Ada banyak dampak buruknya di sana, mata anak bisa bermasalah dan Ezar jadi malas mencoba hal-hal mengasikkan di luar sana karena bermain game di gadget tidak melelahkan.

Bagi Anna. Biarlah anaknya kotor-kotoran dengan lumpur ataupun tanah. Asalkan anaknya bahagia dan bebas bermain apapun yang ia suka.

×××××

Anna siang ini mandi dan berkemas rapi. Ia mengenakan kemeja merah muda tanpa lengan di padukan dengan rok berlipit selutut berwarna navi blue, flat shoes navy blue dan warna tas senada dengan kemejanya. Ia membiarkan rambutnya yang panjang tergerai begitu saja. Anna jika sudah dandan ataupun tidak dadan sama saja mirip seperti anak gadis yang belum menikah. Ia akan kelihatan sudah menjadi seorang ibu jika sudah berurusan dengan Ezar. Tapi jika sedang jalan sendirian bisa saja dia akan di ganggu laki-laki di luar sana. Tak ada yang tahu jika dia sudah menikah dan sudah mempunyai seorang anak. Tubuhnya juga masih Bagus, mungkin karena genetik orang tua dan silsilah keluarganya yang memasang rata-rata bertubuh kurus.

"Nyonya sudah rapi? Mau kemana?" tanya bi Hasri yang sedang mengelap guci-guci mahal asal China yang tertata rapi di lemari kaca.

"Oh iya... Saya mau bertemu seseorang sebentar" Anna melirik jam tangan hitamnya.

Bi Hasri menganggguk paham.

Anna pun melangkahkan kakinya ke arah luar rumah. Tangannya hendak membuka pintu. Tapi suara melengking membuatnya terdiam.

"Mommy....!!!" teriak Ezar dari arah taman belakang dan berlari kencang ke arah Anna. Matanya berair karena ia menangis.
"Mommy... Mommy nau kemana? Eal itut" ucapnya sambil menyeka air mata sedih.

"Mommy mau pergi sebentar sayang, hanya sebentar. Ezar di rumah dulu ya main sama mbak Mika" Anna berlutut di hadapan Ezar dan mengelus air matanya pelan.

"Tidak, Eal nau itut mommy" Ezar menyandarkan kepalanya ke dada Anna dan terus menangis.

"Sayang... Jangan begini. Mommy hanya sebentar. Sebentar lagi daddy pulang, Ezar bisa main sama daddy ya" ucap Anna lembut.

"Benal daddy atan pulang?" ucapnya dengan wajah polos.

"Iya sayang... Ezar kan ingin bereng dengan daddy. Sebentar lagi daddy pulang, kalian bisa berenang"

"Oh begitu ya mom?"

"Iya sayang... Sudah ya. Jangan menangis lagi. Mommy akan segera pulang"

"Iya mommy"

Anna lalu berdiri dan membenarkan pakaian yang ia pakai.
"Mika, jaga Ezar ya. Saya akan pulang dengan cepat"

"Baik nyonya"

Anna segera keluar dengan cepat sebelum Ezar kembali berubah pikiran dan memaksa Anna untuk tidak pergi. Ia lalu menjumpai Taylee yang sedang berbicara dengan beberapa bodyguard di depan rumah.

"Taylee" panggil Anna.

Pria bertubuh tinggi dengan senyuman manis itu membalikkan badan.

"Eh iya nyonya...?" Taylee melihat nyonya nya sudah rapi.

"Tolong antarkan saya ke suatu tempat"

"Harus ada izin tuan Reza dulu tentunya nyonya" ucap Taylee membuat Anna memutar bola matanya jengah.

Astaga! Dari dirinya sedang hamil hingga sekarang ini apa dia harus sekali meminta izin pada tuan atasan.
"Taylee ayolah aku mohon. Aku hanya sebentar"

"Baiklah kalau begitu. Tapi apa tempatnya jauh?"

"Tentu saja tidak. Kita akan langsung pulang sebelum tuan pulang" ucap Anna sambil masuk ke dalam mobil.

Taylee mengangguk mengerti. Ia ikut masuk ke dalam mobil dan mengemudikan mobil itu. Mobil berjalan, di sela perjalanan barulah Anna mengatakan tempat tujuan mereka. Hingga dalam keheningan mereka sampai di sebuah mall besar yang sering di sebut dengan Suko Mall. Anna menyampirkan tasnya ke bahu.

''Taylee, kau bisa pulang saja" ucap Anna santai.

"HAHH?! Tentu saja tidak akan nyonya. Tuan bisa membunuh saya" ucap Taylee panik.

"Hehh... Kau ini. Yasudah tunggu saja sebentar, aku tidak lama" Anna menutup pintu dan langsung masuk.

Anna melangkahkan kakinya masuk ke pusat perbelanjaan besar itu. Mavelliano kalau tidak salah berada di lantai tiga mall ini. Anna segera ke lantai tiga dengan lift beserta beberapa orang penumpang lift lainnya.

Lift berhenti dan Anna tiba di lantai tiga. Ternyata benar, restoran yang cukup terkenal enak itu berada di lantai tiga. Anna segera menuju ke sana. Ia lalu duduk di pojok yang dekat jendela.

Anna mengetik sebuah pesan dan mengirimnya ke nomor yang terakhir kali mengiriminya pesan.

Anna :
Aku sudah sampai. Cepatlah, karena aku tidak punya banyak waktu! 

Mungkin cukup mengherankan kenapa Anna mau begitu saja ikut ke sebuah restoran tanpa mengenal siapa yang mengirimnya pesan. Tapi jujur, Anna ke sini karena ia penasaran dan ingin tahu ada hal penting apa yang harus ia ketahui. Anna tidak mungkin di perlakuka macam-macam karena ini adalah tempat umum bukan? Akan ada banyak orang yang membelanya jika aja hal buruk tiba-tiba terjadi padanya.

Tapi jika bertemu di sebuah tempat yang sepi. Jangan gila! Anna juga tidak mau. Keselamatan ataupun nyawanya bisa saja terancam.

Taklama pesannya barusan di balas.

+62551234..
Aku lebih awal darimu. Aku akan ke tempatmu duduk.

Tubuh Anna menegak kaku. Ia semakin penasaran dan mengatur nafas untuk menetralkan kegugupannya.

"Hai"

Suara itu membuat Anna menatap ke arah suara. Disana berdiri seorang pria dengan senyuman lalu duduk di hadapan Anna. Pria itu membawa dua minuman di tangannya lalu meletakan di atas meja.

×××××

Selesai melaksanakan meeting yang membahas tentang keuangan perusahaan bersama pegawai perusahaan. Reza kembali ke ruangannya untuk makan siang dan istirahat sejenak.

Ia duduk di sofa sambil memejamkan mata. Ia cukup lelah.. Setelah ini ada jadwal meeting lagi di suatu tempat dan dia segera harus pergi. Tapi tunggulah sekertarisnya datang sementara ia duduk istirahat sebentar.

Seridaknya, setelah Ezaron terlahir ke dunia ini sedikit buat Reza tenang. Karena suatu saat nanti akan tiba masanya ia istirahat dan menikmati hari tuanya. Lalu Ezar lah yang menyambung perjuangannya untuk mengurus perusahaan mereka.

Setelah memejamkan mata cukup lama. Sekertarisnya Kezia masuk dan menghampiri Reza yang tengah tidur memejamkan mata di sofa.

"Pak Reza?" ucapnya dengan senyuman manis.

"Hmm''

"Kita ada pertemuan dengan Shafell Group di restoran Mevelliano'' ucap sang sekertaris sambil melihat ke arah tab dimana ia mencatat lengkap jadwal bosnya di sana.

Reza menghela nafas sambil meremas kepalanya.
"Bisa di batalkan saja? Aku ingin istirahat"

"Sayangnya tidak ada peluang pak. Mereka bisa saja membatalkan kontrak sepihak karena kita sudah membatalkan meeting dua kali dengan mereka"

"Sialan... Lalu kenapa mereka memilih tempat meeting di mall? Apa mereka gila?!"

"Mereka mengatakan, meeting kali ini cukup santai pak sehingga mereka memilih restoran itu" jelas sekertarisnya kembali.
"Dan menurut berita, Mavelliano restoran itu milik istri pak Morgan Shafell. Jadi sengaja di adakan meeting di sana" jelas sang sekertaris panjang lebar.

Reza masih diam.
"Saat acara peresmian Mavelliano di buka. Kita ada di undang untuk datang, tapi bapak tidak hadir juga sehingga pak Morgan sengaja mengajak kita meeting di resto istrinya itu kali ini" jelas Kezia dengan suara pelan.

Reza tak sanggup lagi berpikir.
"Baiklah, siapkan saja mobil. Kita ke sana" pria itu menghembuskan nafasnya pelan.

"Baik pak" Kezia langsung keluar dan segera menyiapkan mobil untuk meeting mereka kali ini.

Mobil sudah siap. Kezia lalu masuk ke dalam ruangan Reza untuk memanggil atasannya tersebut. Ia baru bekerja di sini, sehingga Kezia berusaha bisa mengerjakan segala pekerjaan kantor dengan baik. Karena sesuai rumor, akan ada banyak bonus jika perusahaan suka dengan kinerja pegawai mereka.

"Mobilnya sudah siap pak" ucap Kezia yang kelihatan sudah rapih dengan tas di tangannya.

"Baik" Reza bangkit dari sofa. Menyisir rambutnya dengan jari tangan ke belakang dan melangkah ke luar ruangan.

Reza dan sekertarisnya itu menaiki lift hingga sampai di lantai dasar. Mereka lalu menaiki mobil yang akan mengantar mereka ke sebuah restoran terkenal bernama Mavelliano.

Sang supir mobil kantor itu memarkirkan mobil di lahan parkir. Lalu ia membuka pintu dan mempersilahkan sang tuan besar turun. Sementara Kezia turun sendiri dengan membuka pintu mobil di sisinya.

"Sebenarnya aku benci tempat ramai" gumam Reza dingin sambil memperhatikan barisan mobil-mobil mewah di sepanjang lahan parkiran mall tersebut.

Reza lalu menatap Kezia.
"Lain kali jangan setujui jika mereka meminta kita meeting di tempat seperti ini. Kamu harus tau jika saya tidak suka. Paham Kezia?" ucap Reza dingin.

Kezia menunduk takut lalu cepat-cepat menganggukkan kepalanya. Reza mulai melangkah masuk ke dalam mall. Tanpa menunggu lama Kezia pun mengekor di belakang dengan tangan kiri memegang tas laptop dan tangan kanan memegang selembar map biru berisi laporan.

Mereka menaiki lift dan tiba di lantai atas. Mavelliano Restoran langsung kelihatan sehingga Keduanya langsung melangkahkan kakinya ke sana.

Kedatangan Reza dan Kezia sudah di nantikan oleh beberapa pegawai di restoran tersebut sehingga mereka langsung mengarahkan Reza dan sekertarisnya itu ke sebuah ruangan.
Reza dan Kezia duduk sejenak di meja yang sudah di sediakan khusus oleh pihak meeting sebelah Shafeell Group. Tempat yang benar-benar nyaman, private dan dengan layanan yang khusus. Kezia tersenyum karena ia mempunyai peluang untuk mendekati bos besarnya itu. Yang Kezia tahu, bosnya itu masih lajang. Juga kelihatan dari wajahnya yang... Muda dan seksi.

"Hem... Pak Rez-"

Reza bangkit dari duduknya menghentikan ucapan Kezia. Kezia kebingungan langsung bertanya.

"Pak? Bapak mau kemana?"

"Ayo Kezia ikut saya sebentar" Reza berdiri di samping meja dan menunggu Kezia bangun.

"Kita akan kemana pak? Bukankah sebentar lagi pihak Shafell Grup akan tiba" ucap Kezia mengejar langkah bos besarnya yang mulai keluar dari ruangan rapat.

"Aku ingin mengajakmu ke toko perhiasan"

Ucapan Reza barusan membuat jantung Kezia deg-degan dan seketika pipinya merona. Tak sia-sia memang selama ini ia berpenampilan maksimal di hadapan bos besarnya dan memperlihatkan sisi perhatiannya.

Tbc

Tenang! Masih ada satu chapter lagi kan?!

Massage saya melalui wattpad jika ada saran atau kritikan yang mau kalian sampai kan. Gunakan bahasa yang baik kalo gak mau di block!

Continue Reading

You'll Also Like

661K 8.2K 32
YAOI/GAY/HOMO/NFSW/BOYSLOVE (bukan boy pussy) Jangan salah lapak bro, kalo gak nemu cerita yang lo mau di sini pindah aja. Isinya oneshoot atau mun...
212K 15.3K 49
Anna pernah berfikir untuk menghidupi dirinya sendiri, apalagi ditengah-tengah zaman yang semakin menunjukkan tingkah bejat Laki-laki dan itu membuat...
317K 407 4
21+
214K 3.3K 11
suka suka saya.