Two Moon [END]

By Shion2

22.3K 2.9K 810

Sekuel dari The Angel Fall in Love. Kisah mereka setelah melewati pertarungan melawan para Ratu dan Raja dar... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60

19

348 58 14
By Shion2

Ratu Naomi memijit keningnya. Sekarang ia merasa sedikit menyesal mengirim Vino sebagai utusannya.

Bukannya mengatasi permasalahan yang ada, Vino justru menambah masalah baru.

"Maafkan kelancangan Saya, Ratu. Walaupun bisa mengulang waktu, Saya tetap akan melakukan hal yang sama. Saya tidak akan diam saja, saat ada orang yang mengambil kebahagiaan anak Saya" Ucap Vino.

"Aku mengerti Panglima. Tapi apa harus kau mengibarkan bendera perang kembali di saat kerajaan kita sudah berdamai." Vino berdiri dari tempat duduknya.

"Mereka yang menginginkan hal itu. Kali ini Saya bertarung bukan demi kerajaan, tapi demi anak Saya. Jika mereka mengakui dan menyerahkan kembali Sinka pada Ravien, masalah ini tidak akan menjadi serumit ini. Saya permisi." Vino langsung pergi meninggalkan Ratu Naomi dan juga Okta.

Vino berdiri dengan gagahnya di depan gerbang Istana.
Ia tidak main-main dengan kata-katanya.

"Ayah.." Ravien menatap wajah samping Ayah nya.

"Tunjukan semua usaha dan kemampuanmu. Buktikan jika hanya kau yang pantas mendapatkan Sinka" Jawab Vino tanpa melihat ke arah anaknya, ia tetap menatap lurus kedepan. Ravien mengangguk.

"Bagaimana dengan Papa?" Tanya Ravien, ia berdiri di samping Vino mengikuti apa yang Ayahnya lakukan.

"Papa mu tidak bisa ikut membantu. Tapi Ayah rasa, cukup kau dan Ayah saja sudah cukup untuk membuat mereka berpikir ulang jika ingin mencari masalah dengan kita" Ravien tersenyum tipis.

"EKHEM.. Hanya kalian berdua? Apa aku tidak dihitung? Padahal aku adalah bagian dari keluarga dan kerajaan ini." Vino dan Ravien menoleh kearah sumber suara.
Terlihat Stephan berjalan menghampiri mereka bersama Gracia, Shani dan juga Nadila.

"Kak, kamu serius?"

"Aku tidak pernah menarik ucapanku. Dan aku akan tetap melakukannya walaupun harus menentang Ratu Naomi."

Shani benar-benar khawatir, ia tidak ingin keluarganya kembali terluka karena peperangan yang seharusnya tidak perlu terjadi.
~~~

Sementara itu, Di kerajaan sihir Putih. Ratu Manda sedang mencoba berbicara pada dua anak kembarnya.

Kayl dan Arz.
(Bisa nebak kan itu siapa. 😂 itu Kyla dan zara. Cuma kepikiran nama itu yg cocok untuk di pakai sebagai anak dari negeri sihir. 😂)

"Aku tidak akan menyerahkan gadis itu. Dia milikku" ucap Kayl.

"Lalu, apa kau mau kita kembali berperang kembali?" Kayl terdiam. Ia juga tidak menginginkan hal itu, tapi ia juga tidak ingin melepas gadis yang telah susah payah ia rebut dari Ravien. Rival abadi Kayl sejak kecil.

"Bukankah kita juga memiliki Panglima yang kuat? Kenapa harus takut?" Sambung Arz.

"Maksudmu Panglima Okta?" Tanya Kayl. Arz mengangguk, walaupun Okta lebih banyak menghabiskan waktu di kerajaan sihir Biru. Namun ia tetaplah berasal dari kerajaan sihir Putih.

"Bukankah dia seharusnya membela kerajaannya sendiri?" Keberanian Kayl semakin bertambah mendengar ucapan adiknya yang seakan memberikannya jalan.

"Bunda mengenal Panglima Okta dengan baik, dan Bunda ragu dia akan ikut membantu. Jika keadaan seperti ini, dia akan lebih memilih untuk tidak membela siapapun." Ratu Manda berdiri.

"Bersiaplah, kita harus tetap membawa gadis itu. Bagaimana keputusannya nanti, Bunda harap kita tidak kembali berperang."

Kayl mengerang kesal. Mau tidak mau, suka tidak suka. Ia harus membawa gadis yang disukainya itu ke kerajaan sihir Biru.
~~~

"Waktu mereka hampir habis" Vino mengaktifkan kekuatannya dan mengeluarkan sayap api miliknya. Ia sudah siap menghadapi peperangan kembali.

Ravien dan Stephan yang melihat hal itu pun ikut mengaktifkan kekuatannya.
Di kedua tangan Ravien muncul pedangnya.
Sedangkan Stephan, kedua tangannya mulai diselimuti oleh sihir petir.

'Duh, keren banget sih kamu' batin Nadila yang melihat Stephan kembali menggunakan kekuatannya.

"Panglima, Ratu Manda dan rombongannya telah tiba di gerbang kerajaan." Mendengar hal itu, Vino memerintahkan anak-anaknya untuk menghilangkan kekuatan mereka. Sepertinya berdamai adalah pilihan yang diambil oleh Ratu Manda.

"Selamat datang Ratu..."

"Dimana Sinka?" Ravien memotong ucapan Okta. Matanya menatap tajam kearah Kayl.

"Kurasa kau sebaiknya melepaskan dia untukku." ucap Kayl seperti menantang Ravien.

"Apa katamu?!" Ravien kembali mengaktifkan kekuatan besarnya.

"Ya seperti yang kau dengar tadi. Lebih baik..."

"Jika ada salah satu di antara kalian yang berani mengeluarkan suara sebelum aku memintanya, aku bersumpah akan memenggal kepala kalian dengan pedangku ini." ucap Vino. Mata birunya menatap tajam kearah dua anak yang kini tampak pucat mendengar ancamannya.

"Anda kemari untuk mengembalikan Sinka, lalu dimana dia sekarang?" Tanya Vino.

"Dia berada di dalam tandu itu." Ravien berlari menuju tandu kerajaan untuk melihat Sinka.

"Sinka?" emosi Ravien langsung pada puncaknya. Saat melihat kedua bola mata Sinka berwarna hitam pekat. Sinka nya dalam pengaruh sihir ilusi.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA?!!" Ravien melesat dengan cepat kearah Kayl, mencekik lalu menghempaskan tubuh Kayl ke dinding kerajaan.

"Cih, aku hanya membantunya untuk melihat hanya ke arahku." Ravien meninju Kayl dengan seluruh kekuatannya. Membuat Kayl terpental dan kembali menghantam dinding hingga retak.

"Kembalikan Sinka ku seperti semula!!"

"Tidak akan!"

"Berarti kau harus merasakan kesakitan sebelum aku mencabut nyawamu."

Tiba-tiba sesuatu seperti kristal berbentuk sayap berwarna hitam muncul dari punggung Ravien.

(Yang pernah nonton anime Tokyo Ghoul. Pasti tau karakter Ayato. Nah, anggap aja Ravien berubah kayak gitu ya."

Ravien kembali hilang kendali atas dirinya, emosinya telah membutakannya. Melihat keadaan gadis yang dicintainya dalam pengaruh sihir seperti itu, membuatnya tak mampu lagi menahan diri.
Ia pernah mendengar tentang sihir ilusi itu, jika korban terlalu lama dalam pengaruh kuasa sihir itu. Hal fatal yang akan terjadi pada korbannya adalah, buta.

Serangan tembakan Kristal dari sayap Ravien itu terus menyerang Kayl tanpa henti.
Namun Kayl memang tak bisa di anggap remeh, ia membuat tameng berbentuk lingkaran yang melindungi seluruh tubuhnya.

"Apa-apaan ini. Hentikan mereka." Perintah Ratu Manda.

"Biarkan mereka" Ucap Ratu Naomi yang sedari tadi hanya memperhatikan pertarungan anak-anak terkuat di Negeri sihir itu.

"Ratu Naomi, kau tidak bisa.."

"Ini adalah kerajaanku. Hanya perintahku yang berlaku di sini. Dan kuharap kau tidak lupa jika anakmu telah melakukan banyak sekali kesalahan pada Ravien. Calon Panglima kerajaan sihir Biru." Ratu Manda terdiam, ia sadar jika anaknya lah yang bersalah disini.

Awalnya ia berniat untuk berdamai, tapi ia tak mengetahui jika anaknya menggunakan sihir pada gadis manusia itu untuk mengikatnya agar tidak pergi darinya.

"Kau memang kuat, tapi kau terlihat bodoh dan lemah karena emosi mu yang tidak terkontrol itu" ucap Kayl kembali memancing amarah Ravien. Ia sangat paham dengan cara bertarung Ravien, pertahanannya akan berkurang jika emosi nya semakin tidak terkontrol. Karena itu Kayl berusaha untuk terus membuat Ravien marah, hingga ia bisa dengan mudah menembus pertahanan Ravien.

"Akan ku buat kau menyesali ucapanmu." Ravien mengeluarkan dua pedangnya. Sekarang ia lebih memilih untuk bertarung jarak dekat.

Ravien melesat dengan cepat ke arah Kayl. Pertarungan mereka terlihat sangat sengit, mereka seakan mengadu kecepatan dalam menyerang.
Hingga manusia biasa yang melihat pertarungan mereka hanya akan melihat seperti bayangan yang saling bergerak.

Bahkan para Ratu dan Panglima harus mengaktifkan kekuatan mata mereka untuk bisa benar-benar memperhatikan pertarungan yang menegangkan itu.

Sementara pertarungan Ravien dan Kayl berlangsung menegangkan. Kini giliran Arz dan Stephan yang sepertinya akan menyusul Kedua kakaknya yang sedang bertarung.

"Jika kau berani mendekatinya, aku akan mencabik-cabik tubuhmu." ancam Stephan saat melihat Arz yang ingin mendekati Nadila.

"Stephan.. Dia siapa?" Nadila bersembunyi di belakang tubuh Stephan.

"Tenang saja, aku tidak akan membiarkannya menyentuhmu." ucap Stephan.

"Jangan terlalu percaya diri dulu. Bahkan aku selalu jadi yang lebih unggul darimu."

"Benarkah? Kurasa itu hanya akan menjadi mimpi indah mu di masa lalu. Karena sekarang, aku akan membuatmu berpikir lagi untuk mencari masalah denganku." Stephan mengaktifkan kekuatannya.

Stephan menggunakan sihir untuk menggandakan tubuhnya, meski ilmu itu belum sempurna karena musuh yang masih dengan mudah membedakan mana tubuh asli. Tapi bayangan Stephan itu mampu menyerang sama seperti tubuh aslinya.

Arz dan Stephan mulai bertarung adu kecepatan pukulan. Walau sedikit kesulitan dan nyaris terkena pukulan dari Stephan, tapi Arz masih bisa menyeimbanginya.

Dan senja hari itu dilalui dengan pertarungan satu lawan satu dari masing-masing kakak beradik itu.



😌 I'm Back 😎

Gimana?

sorry nih ya, Mungkin bakal sibuk beberapa hari kedepan.
Jadi gak bisa update cepet 😅

Gue emang ngangenin, tapi jangan terlalu kangen ya kalau gue gak muncul-muncul. 😎😂😂
Next part berarti masih di pertarungan mereka ya.😏

See Ya 🙋
Salam Team GreTa&VinShan 

Continue Reading

You'll Also Like

56.9K 6.9K 33
"Saat kamu kembali, semua cerita kembali dimulai." Kisal Sal dan Ron kembali berlanjut. Setelah banyak yang terlalui. Mereka kembali bersama. Seperti...
506K 22.3K 36
REVISI DULU YA MANISS!! Gleen seorang gadis berusia 20 tahun. membaca novel adalah hobinya. namun, bagaimana jika diusia yang masih muda jiwa nya ber...
368K 22.3K 27
"I'll do everything for you." -Lian ⚠️ mengandung kata kata kasar. Entah kesialan apa yang membuat Lilian Celista terlempar ke dalam novel yang baru...
734K 58.8K 63
Kisah ia sang jiwa asing di tubuh kosong tanpa jiwa. Ernest Lancer namanya. Seorang pemuda kuliah yang tertabrak oleh sebuah truk pengangkut batu ba...