INI VERSI BUKU
.
.
Author : Anya / AphroditeThemis
Genre : Saeguk / Intric / Drama / Revenge / Murder
Rate : 21 +
PS : Ada VERSI CETAK.
.
.
KINGDOM, ROYALTY, LOVE AND WAR
.
.
APOLLO PALACE
Malam semakin larut, angin berhembus kian kencang dan membuat semua orang yang sedang berlutut dan meringkuk ketakutan ditengah halaman istana yang terasa mencekam itu menggigil kedinginan. Tidak ada lagi suara bernada protes yang terdengar, apa yang dilakukan Jenderal Ok pada Permaisuri Lee membuat semuanya sontak terdiam dan hanya menatap nanar ke halaman Apollo yang sudah berubah menjadi tempat introgasi dan hukuman dilaksanakan.
Didepan sana, Permaisuri Lee masih terikat di kursi dengan kondisi yang berantakan dan jauh dari kata anggun. Jenderal Ok melepas paksa semua hiasan yang dipakai putri Menteri Lee itu sebelum mencecarnya tanpa ampun dengan semua pertanyaan yang seakan menuduh sang permaisuri yang bersikeras membantahnya. Yeoja itu bahkan tidak peduli pada ancaman sang jenderal tentang hukuman pukul yang akan diberikan padanya.
Ok Taecyeon merasa kesabarannya diuji yeoja bermuka dua yang masih mengira dirinya akan tetap hidup untuk melihat hari esok. Akhirnya Taecyeon memberikan hukuman pukul pada semua dayang dan pengawal Hestia tanpa peduli pada tangisan dan jeritan kesakitan mereka yang terus memohon ampun. Lee Saera yang melihat semua itu tidak berkedip sedikit pun dan tetap mengangkat tinggi kepalanya.
"Kau boleh saja diam sekarang, Permaisuri Lee tapi aku yakin tak lama lagi kau pasti akan menangis darah dan mengakui semuanya!"desis Taecyeon pelan dengan seringai keji saat melihat kilau takut di mata yeoja yang tak lama lagi akan menjadi sejarah kelam Apollo.
Mata sipit Lee Saera memicing penuh dendam pada jenderal perang yang sudah memperlakukannya dengan tidak hormat dan sekarang berani bertindak keji pada dayang dan pengawal yang mengabdi untuknya. "Aku tidak takut padamu, Jenderal Ok! Tidak ada yang perlu kuakui! Kita akan lihat siapa yang nantinya akan memohon dan menangis darah!"sergah yeoja Lee itu kasar walau tubuhnya sudah gemetar ketakutan saat melihat senyum penuh arti sang jenderal yang melangkah menjauhinya.
Disamping tempat Lee Saera terikat, terlihat juga Selir Kim yang begitu menyedihkan dan terus terisak pelan karena menahan sakit yang membuatnya hampir pingsan. Darah yang mengering terlihat jelas di punggungnya karena Jenderal Ok melakukan hal yang sama padanya bahkan lebih parah karena namja tinggi besar yang sedang dalam keadaan tertekan itu benar-benar memberinya hukuman cambuk saat Jin Hee dengan nekad merebut pedang salah satu prajurit dan melukai prajuritnya yang lain.
Perlahan Ok Taecyeon berjalan mengelilingi halaman Apollo yang dijaga ketat ratusan prajurit khusus yang menerima perintah langsung dari Kaisar Jung untuk membunuh siapapun yang mencoba melarikan diri. Mata tajam Taecyeon mengawasi setiap pejabat, selir, dayang maupun pengawal yang menunduk ketakutan sebelum kembali bicara dengan nada dingin yang begitu menakutkan.
"Jadi kalian semua masih mau menutup mulut dan mata kalian? Baik, jika masih tidak ada yang mau mengaku atau mengatakan sesuatu maka hukuman akan ditambah! Aku akan mencambuk semua orang yang ada di halaman ini setiap 10 menit, siapa pun dia hingga ada yang membuka mulutnya!"
Halaman yang tadinya sunyi senyap itu dalam sekejab dipenuhi isak tangis para dayang dan Selir Jung yang ketakutan sedangkan para penjabat dan menteri hanya mampu menunjukkan wajah marah bercampur takut karena mereka sangat mengenal siapa sosok jenderal perang Apollo itu.
"Kenapa harus setiap 10 menit, Jenderal Ok? Itu akan membutuhkan waktu yang sangat lama jika menghitung banyak orang yang harus kau cambuk!"
"Dan kami akan merasa sangat bosan. Seharusnya kau membuat pertunjukan yang lebih seru dan menegangkan, Jenderal Ok!"
.
.
Suara sinis penuh sarkasme yang tiba-tiba saja menyela seruan keras Ok Taecyeon sontak mendorong jenderal perang yang sedang menahan emosinya itu menoleh kearah pintu penghubung antara istana sang kaisar dengan Ares. Disana sudah berdiri kedua Pangeran Jung yang sedang menyeringai lebar dengan sejumlah pengawal Hades yang selalu berekspresi dingin.
Jung Chansung terkekeh melihat tatapan tajam dan membunuh yang diarahkan jenderal kesayangan sang kaisar pada mereka. "Jangan menatap kami seperti itu, Jenderal Ok. Kami datang untuk membantumu atas perintah sang kaisar yang saat ini masih berada di Ares karena walaupun sudah sadar namun kondisi Pangeran Jaejoong masih begitu lemah dan butuh istirahat."
Sopan santun tak tercela yang ditunjukkan Chansung pada Jenderal Ok itu memang disengaja. Mereka harus bisa mengalihkan perhatian jenderal perang itu untuk beberapa menit sementara Changmin berusaha memberi isyarat pada Seulgie yang berlutut tak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Maaf jika anda merasa tersinggung dengan tatapan saya tadi. Itu tidak akan pernah terulang lagi dan tentu saja, saya sangat senang karena anda berdua mau meluangkan waktu untuk membantu!"
Jawaban diplomatis itu sama sekali tidak membuat Chansung terkesan,"Tidak masalah. Kau tentu tahu jika kami ini sangat pemaaf!"sindir salah satu adik Kaisar Jung itu telak pada Taecyeon yang sudah menggeram pelan. "Jadi, apa kau sudah menemukan atau mencurigai satu dua orang yang mungkin saja menjadi dalang dari peristiwa keracunan sang pangeran?"tanya Chansung dengan nada penasaran seraya melirik sekilas pada Changmin yang mengangguk pelan padanya.
"Belum. Panglima Oh masih terus menyelidiki dapur dan juga setiap pavilliun bersama sejumlah prajurit." wajah lelah Ok Taecyeon terlihat jelas saat menjawab pertanyaan krusial dari kedua Pangeran Jung yang sepertinya akan membuat ulah baru.
"Kalau begitu sebaiknya hukum cambuk itu segera dimulai, Jenderal Ok karena aku yakin rasa sakit akan mendorong mulut yang tertutup itu segera berkicau!"usul Jung Changmin seraya memasang wajah serius sebelum tiba-tiba berbalik dan memberi perintah mengerikan pada pengawal Hades yang terkenal kejam. "Seret semua dayang dan selir ke depan! Berikan mereka masing-masing 10x cambukan!"
Rahang Taecyeon mengeras, dia tidak mungkin membiarkan kedua pangeran muda itu bertindak brutal yang akan membuat masalah semakin rumit,"Anda tidak bisa melakukan itu, pangeran! Tunggu sebentar saja, mungkin ada yang akan bicara setelah mendengar ancaman cambuk itu!"desisnya tajam sambil menghalangi langkah Jung Changmin dan para pengawalnya.
"Kenapa tidak bisa? Bukankah kau ingin menemukan pelakunya? Cara yang kau gunakan terlalu lunak Jenderal Ok!"herdik Changmin tak kalah tajam, matanya memberi isyarat pada pengawal Hades yang sudah memegang cambuk.
Dalam sesaat halaman Apollo kembali dipenuhi jeritan kesakitan dan tangis histeris dari semua selir maupun dayang yang diseret paksa oleh pengawal Hades. Mereka semua diikat pada tiang-tiang yang memang sudah dipersiapkan dan langsung mendapatkan cambukan keras begitu Pangeran Jung Chansung menganggukan kepalanya.
"Tolong...Hikss....Tolong jangan cambuk! Arrrghhh......"
"Hiksss...Lepaskan aku! Jangannn!!"
"Ampuni kami...Arghhh....Kami mohon ampun Pangeran...."
Hukuman sadis itu membuat mata Permaisuri Lee terbelalak tidak percaya dengan firasat buruk yang semakin menghantuinya sedangkan Jin Hee sudah menangis takut. Didepan mereka sekarang para selir dan dayang sedang menggeliat hebat di tiang cambuk karena menahan rasa sakit mengerikan dari setiap lecutan cambuk yang mendera kulit halus mereka. Para pengawal Hades itu tidak memperlihatkan ekspresi simpati sedikit pun saat mendengar teriakan, air mata dan bahkan permohonan para selir dan dayang.
Kedua Pangeran Jung yang berdiri dengan gaya arogan disamping Ok Taecyeon tersenyum puas melihat sorat takut dalam mata sipit Permaisuri Lee yang masih terikat tak jauh dari tempat hukuman cambuk sedang berlangsung. Tak lama lagi yeoja licik itu akan merasakan sakitnya dicambuk seperti yang dialami Ming Zi, bahkan mereka akan memastikan hal yang lebih buruk terjadi pada yeoja terkutuk itu.
"Tidak! Lepaskan hamba! Jenderal Ok......Hamba akan mengatakannya semua yang hamba tahu! Lepaskan! Tolong lepaskan!"
Teriakan keras yang memanggil namanya menyadarkan Ok Taecyeon dari keterpanaannya melihat hukuman cambuk yang diberikan pengawal Hades pada para selir dan dayang yang terikat dan memohon seperti budak. Taecyeon melihat seorang dayang muda yang terus memberontak karena diseret paksa oleh beberapa pengawal Hades yang sepertinya sama sekali tidak memiliki belas kasihan.
Tergesa Jenderal Apollo itu berlari kearah dayang muda yang terlihat berantakan dan kotor itu tanpa menyadari jika dibelakangnya Jung Chansung sedang mengedipkan matanya pada dayang yang terlihat menjerit kesakitan itu,"Lepaskan dia dulu!"perintah Taecyeon keras pada pengawal Hades yang langsung menghempaskan dayang itu hingga terjatuh.
"Jenderal Ok...Hamba...Hamba hikss...Tolong..." wajah dayang muda itu terlihat begitu ketakutan, kesakitan dan dipenuhi airmata yang membuat Taecyeon iba untuk sesaat sebelum kembali memasang ekspresi dingin diwajahnya.
Sekarang semua mata tertuju pada mereka, semua berharap dayang itu tahu sesuatu yang akan membebaskan mereka dari hukuman mengerikan kedua Pangeran Jung yang kejam itu. "Kau ingin mengatakan sesuatu?" Taecyeon menghela nafas lega saat melihat anggukan panic dayang yang terus meremas kuat seragamnya itu. "Baik, tapi sebelumnya, katakan padaku siapa orang yang kau layani? Di pavilliun mana kau bekerja?"
"Nama hamba, Seulgie. Baru 1 minggu ini hamba ditugaskan hwangtaehu Jung untuk melayani Selir Kim di pavilliun Phoebe!"
.
.
ARES
"Pejamkan matamu dan istirahatlah sekarang, nae sarang. Jangan pikirkan apapun karena aku yang akan mengurus semuanya. Aku mungkin akan kembali sebelum matahari terbit."
Walau merasa sedikit kesal namun Jaejoong yang masih menggenggam erat jemari kasar sang kaisar juga harus mengakui jika dirinya senang dengan semua perlakuan dan perhatian lembut sang kaisar yang memperlakukannya sebagai orang yang paling berharga yang harus selalu dilindung. Jaejoong juga tidak menolak saat kaisar yang arogan itu mencium lembut bibirnya sebelum beranjak pergi bersama Pangeran Jung Changmin yang sudah mengganggu saat-saat kebersamaan mereka di Eros tadi.
"Kyuhyun kemarilah!" panggil Jaejoong keras saat dilihatnya sang kaisar dan rombongannya sudah menghilang dibalik pintu penghubung antara Ares dan Istana Apollo melalui celah jendela kamarnya yang tertutup.
Rasa penasaran pada apa yang dibisikkan Pangeran Jung Changmin pada sang kaisar yang langsung memutuskan untuk membawanya kembali ke Ares karena harus bergegas ke istana utama membuat Jaejoong mengabaikan perintah Penguasa Apollo itu untuk segera istirahat. Dia harus tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi di halaman istana yang menjadi ajang tempat hukuman dilaksanakan.
"Anda memanggilku, pangeran?"
Suara pelan Kyuhyun yang sudah berdiri dibelakangnya menghentikan pikiran Jaejoong yang sedang menebak-nebak. Cepat dia berbalik dan menatap tajam pengawal kepercayaannya itu,"Menyusuplah ke istana sang kaisar dan lihat apa yang sedang terjadi disana! Aku yakin sekali kedua pangeran licik itu sedang melakukan sesuatu!"perintahnya dengan suara pelan karena Jaejoong yakin sang kaisar ataupun kedua Pangeran Jung pasti menempatkan sejumlah orang untuk mengawasinya.
Kyuhyun mengangguk cepat. Dia sudah tahu Jaejoong akan memberikan perintah ini begitu melihat sang kaisar tergesa pergi bersama si licik Jung Changmin yang tadi menyeringai penuh arti padanya. "Baik, akan kulakukan tapi pangeran, sebaiknya anda beristirahat karena menurut..." Kyuhyun menelan kalimatnya saat melihat kilau tajam dari mata sang pangeran yang sudah terlihat sehat.
"Aku akan beristirahat nanti. Sekarang lakukan saja perintahku dan Kyu, sepertinya Pangeran Changmin menyukaimu!"seru Jaejoong langsung seraya memicingkan matanya pada pengawal yang selama ini selalu bersamanya. "Aku menangkap seringai yang ditujukannya padamu!"tambah Jaejoong saat melihat sedikit rona di pipi pucat Kyuhyun yang membalas tatapannya dengan mata jernih. Otak Jaejoong segera berpikir cepat saat menilai situasi yang mungkin saja akan sangat menguntungkannya ini.
Jantung Kyuhyun berdetak kencang, tidak menduga sama sekali jika sang pangeran melihat seringai samar Jung Changmin padanya tadi. Tapi mungkin saja Jaejoong hanya sengaja memancing reaksinya. Bukankah pangerannya ini memang sangat cerdik? "Apa maksud anda, Yang Mulia? Aku tidak mengerti!" Kyuhyun sengaja memasang ekspresi bingung yang sepertinya gagal total.
Tawa kecil terlontar dari bibir merah Jaejoong yang tidak bisa ditipu dengan ekspresi palsu Kyuhyun yang sudah bertahun-tahun bersamanya. "Kau tahu jelas apa maksudku. Jangan berpura-pura bodoh dihadapanku, Cho Kyuhyun!"serunya tajam dengan senyum penuh arti yang sepertinya berhasil membuat pengawalnya itu termangu.
"Jika yang kuduga itu benar maka kau harus bisa memanfaatkan rasa tertarik pangeran licik itu sebaik mungkin untuk keuntunganku! Taklukkan dia dan cari tahu apa sebenarnya tujuan kedua Pangeran Jung itu hingga mereka membutuhkan bantuanku untuk menyingkirkan semua antek Menteri Lee dari istana dalam!" dengan lembut Jaejoong menepuk bahu Kyuhyun yang terasa tegang, dia tahu apa yang dimintanya bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan pengawal kepercayaannya ini.
Memang percuma saja mencoba mengelabuhi Kim Jaejoong yang sama cerdik dan liciknya dengan sang daegun, keluh Kyuhyun dalam hati meski raut wajahnya tidak menampakkan sedikit pun perasaan kesal yang dirasakannya. "Tentu saja aku akan melakukan apapun demi anda, Yang Mulia Pangeran."sahutnya tegas yang membuat Jaejoong tersenyum puas.
"Sebelum kau pergi, panggil Boa dan Yoona. Aku membutuhkan mereka sekarang juga!"
.
.
Note Author : Versi Wattpad dan Fanfic kemarin itu hanya sampai Chapter 75. Tapi, versi buku maybe akan tamat sekitar 30 chapter lagi.
So, mungkin setelah chapter 75, gw akan stop dulu beberapa waktu dan repost yang lain.
Ada yang request repost Casino Royal dan Twins, yang berminat, komen dibawah!