Chapter 9 - Apa maumu, Kaisar Jung?

4.1K 525 8
                                    

INI VERSI BUKU


.
.

Author : Anya / AphroditeThemis

Genre : Saeguk / Intric / Drama / Revenge / Murder

Rate : 21 +

PS : Ada VERSI CETAK.

.

.

KINGDOM, ROYALTY, LOVE AND WAR...

.

.

Yunho yang baru saja beristirahat terbangun saat mendengar keributan yang terjadi didepan tendanya. Kaisar yang selalu memasang ekspresi dingin itu bergegas keluar dengan membawa pedang panjang yang selalu bersamanya. Berani sekali ada yang menganggu waktu istirahatnya. Sayup-sayup didengarnya suara yang sedang menjerit dengan nada kesal. Sepasang mata musang itu melebar tidak percaya saat membuka tendanya dan melihat apa yang sedang berlangsung tak jauh dari tempatnya berdiri. Dalam sekejab, emosi menyelimuti seluruh tubuh besar Kaisar Apollo yang langsung berang dan dipenuhi nafsu untuk membunuh.

"LEPASKAN DIA!"

Suara bernada tinggi dengan perintah tegas itu menghentikan semua suara dan pergerakan didepan tenda besar itu yang sekarang diterangi puluhan obor itu. Namja berpakaian serba hitam yang sedang berada dalam cengkraman tangan prajuritnya itu juga langsung ikut menatap kearah Yunho dengan sorot marah dan menyalahkan. "Suruh semua pengawal terkutukmu ini melepaskanku! Berani sekali mereka menyentuhku!" Hanya perlu waktu sedetik dan sebaris kalimat tajam untuk mengubah emosi membunuh Yunho menjadi tawa keras yang berusaha ditahannya karena mendengar nada arogansi yang keluar dengan lancar dari bibir semerah darah itu.

Pangeran Arthemis yang nakal dan sangat rupawan itu benar-benar mampu menarik seluruh perhatian Yunho padanya, karena bukannya merasa takut melihat ekspresi dingin diwajah Kaisar Jung yang terkenal bengis, pangeran kecil itu malah dengan berani memerintahnya dengan nada tajam!

"Yang Mulia, dia itu penyusup!"

"Kami melihatnya berusaha masuk ke dalam tenda anda, Yang Mulia!"

Tanpa peduli pada sorot kesal dimata pangeran nakal yang sudah membuatnya merasakan perasaan aneh dan juga semua jeritan prajuritnya tentang penyusup dan mata-mata, Yunho melangkah santai ke tempat Jaejoong berdiri dikelilingi para prajurit Jung. "Aku tidak mau seorang pun masuk ke tendaku sebelum kuizinkan!"perintah singkat dan dingin itu keluar dari mulut Kaisar Jung sebelum dengan lembut Yunho menarik tangan ramping itu masuk ke dalam tendanya dibawah tatapan bingung prajurit yang sedang berjaga.

"Kau terluka? Apa mereka sudah menyakitimu?"

Dengan tatapan tajamnya sang kaisar mulai menyusuri tubuh ramping itu Pangeran kedua Arthemis itu sebelum mendudukkannya di kursi dalam tenda miliknya. "Aku sangat salut dengan keberanianmu menyusup ke tempat kami bermarkas tapi ini sangat berbahaya! Bagaimana jika mereka membunuhmu sebelum tahu kau ini seorang Pangeran Arthemis? Atau bagaimana jika aku tidak keluar tepat pada waktunya dan prajurit itu membawamu pada salah satu jenderal perang Apollo? Kau akan langsung disiksa tanpa ditanya terlebih dahulu!" Yunho mengetatkan rahangnya saat menyemburkan semua kemarahan dan kekhawatiran yang tadi disimpannya dengan baik dihadapan para prajuritnya.

Jaejoong yang baru menyadari kebenaran semua ucapan kaisar itu bisa mendengar nada khawatir yang terselip dalam setiap seruan bernada tinggi itu dan juga dalam sepasang mata hitam yang terus menatapnya itu. Sepertinya apa yang dipikirkan hyung-nya memang benar, namun namja cantik itu merasa dia harus membuktikannya sendiri karena keputusannya nanti tidak akan bisa membuatnya berbalik lagi. Dadu yang sudah dilempar tidak akan pernah berhenti sebelum jatuh ditempatnya!

"Aku tidak bodoh! Aku sudah memperhitungkan semua hal yang kau semburkan itu dan tahu tenda mana yang harus aku datangi. Lagipula semua ucapan itu tidak terbukti! Sekarang aku sudah berada dihadapan anda, Kaisar Jung! Tanpa luka sedikit pun!"seringai kecil sengaja Jaejoong tunjukkan pada kaisar yang bagi sebagian orang sangat kejam dan menakutkan ini. "Kecuali tanganku yang mungkin memar kau sebut sebagai luka..."tambah Jaejoong seraya mengulurkan tangannya yang memang berbekas merah.

Rahang Yunho mengetat erat, tahu sekali jika Jaejoong sedang memancing reaksinya. Yunho sudah bisa menebak sejak awal melihat namja cantik yang duduk dihadapannya dengan wajah angkuh itu kalau Kim Jaejoong itu pasti keras kepala dan sedikit egois namun sama sekali tidak bodoh. "Dasar pembangkang! Kau itu hanya sedang bernasib baik. Sekarang katakan tujuanmu menemuiku, ini hampir pagi dan jika melihat warna hitam dibawah matamu yang indah itu, aku yakin pangeran nakal yang duduk dihadapanku ini belum tidur sekejab pun!" senyum kecil terlihat diwajah tampan yang mulai Jaejoong kagumi.

"Apa pedulimu aku tidur atau tidak jadi hentikan pembicaraan aneh ini!"bentak Jaejoong kasar, lupa jika yang ada didepannya dan sedang tertawa tanpa suara itu adalah Jung Yunho, sang Kaisar Apollo yang terkenal kejam dan sadis. Aneh, tapi dia memang tidak pernah merasa takut pada namja yang baru pertama kali dilihatnya di medan perang ini.

Tiba-tiba merasa gelisah dan tidak nyaman dengan tatapan tajam sang kaisar mendorong Jaejoong berdiri dan mulai berjalan pelan mengitari tenda besar itu sambil mengeluarkan semua kekesalannya. "Kaisar macam apa kau dan syarat gila apa itu yang kau berikan pada sang raja? Kenapa kau memintaku tinggal selama 3 tahun di Apollo? Bukankah sang raja sudah setuju menyerahkan Putri Kim sebagai selirmu untuk menghentikan perang bodoh ini!"sembur Jaejoong marah pada namja bertubuh besar yang hanya duduk diam melihatnya marah tanpa membalas jeritan marahnya.

Sepasang mata musang itu malah terlihat berbinar aneh dalam ruangan tenda yang hanya diterangi beberapa obor ini. "Aku tidak sudi tinggal di Apollo, jadi apa tujuanmu sebenarnya? Kalau ingin aku menjadi pelayan, budak apalagi tawananmu, lebih baik kau bunuh saja aku sekarang juga! Ck, jangan hanya diam dan cepat jawab aku, Yang Mulia Kaisar Jung!"berang Jaejoong yang merasa Jung Yunho sedang mempermainkannya dengan sikap diam itu.

Dalam hati Yunho bersorak riang, perasaan senang mengisi seluruh relung jiwanya saat melihat emosi meledak-ledak yang membuat pipi sepucat pualam itu sekarang merona merah, begitu indah hingga Yunho ingin sekali menyentuhnya. Bibir merah yang terus mengeluarkan kata-kata kasar itu terlihat begitu mengoda dan membuat Yunho hampir melupakan semua kewarasannya. Ingin sekali dia menerjang dan memeluk kuat tubuh kecil itu jika saja dia tidak mengingat apa tujuan utamanya.

"Datang ke Apollo dengan suka rela atau aku akan menghancurkan Arthemis!" mulai Yunho dengan suara ringan dan senyum tipis. "Dan Raja Kim sudah memutuskannya. Tentu kau sudah tahu isi perjanjian kami, bukan? Menjadi budak? Kau terlalu banyak membaca roman picisan, pangeran nakal!" tanpa suara Yunho berdiri dan mulai melangkah ketempat Jaejoong berdiri dengan tubuh kaku.

Sekarang Jaejoong bisa merasakan hembusan nafas panas dari namja bertubuh besar yang sedang mengusap pelan pipinya yang terasa panas dengan jemari kasar itu. Sosok tinggi besar sang kaisar berdiri begitu dekat dengannya. Tatapan tajam mata musang itu seperti mengunci dan membakar tubuh Jaejoong yang mulai terasa meremang dengan jantung yang sudah berdebar kencang. "Jadi apa maumu?"tanya Jaejoong lirih tanpa memalingkan wajahnya dari tatapan namja tampan yang meremas ringan bahunya.

"Kau akan tahu apa mauku nanti, pangeran nakal. 1 hal yang harus kau ingat, kau akan menjadi lebih dari sekedar seorang budak di Apollo!"

'Ya Tuhan! Ternyata dugaan hyungie benar...', batin Jaejoong panik dan sedikit takut saat melihat seringai dan sorot penuh gairah dalam sepasang mata tergelap yang pernah dilihatnya. Mata bulatnya tanpa sadar mengerjap cepat, Jaejoong sudah memikirkan beberapa hal sebelum dia nekad datang ke tenda ini dan dia memang harus memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin. Ini saat yang tepat untuk mengajukan syarat pertamanya!

"Aku akan datang dan tinggal di istanamu tapi dengan beberapa syarat!" senyum nakal dan menantang itu membuat wajah rupawan Pangeran kedua Arthemis itu semakin mempesona dimata Kaisar Jung yang tanpa sadar mengangguk ringan. "Yang pertama...."

.

.

TBC~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~  

Note Author : Update lagi 😅 jangan bosan dan sorry jika membuat notif kalian semakin banyak.

Btw, Dani, gw setuju...Pangeran Jaejoong mengingatkan pada Master lembah hantu, Wen Ke Xing 🤭🤭🤭

Ada yang nonton Word of Honor? 

APOLLO AND ARTHEMISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang