Chapter 72 -Pertarungan Siasat

2.5K 494 266
                                    

INI VERSI BUKU
.
.

Author : Anya / AphroditeThemis

Genre : Saeguk / Intric / Drama / Revenge / Murder

Rate : 21 +

PS : Ada VERSI CETAK.

.

.

KINGDOM, ROYALTY, LOVE AND WAR
.
.


APOLLO PALACE

Malam semakin larut, angin berhembus kian kencang dan membuat semua orang yang sedang berlutut dan meringkuk ketakutan ditengah halaman istana yang terasa mencekam itu menggigil kedinginan. Tidak ada lagi suara bernada protes yang terdengar, apa yang dilakukan Jenderal Ok pada Permaisuri Lee membuat semuanya sontak terdiam dan hanya menatap nanar ke halaman Apollo yang sudah berubah menjadi tempat introgasi dan hukuman dilaksanakan.

Didepan sana, Permaisuri Lee masih terikat di kursi dengan kondisi yang berantakan dan jauh dari kata anggun. Jenderal Ok melepas paksa semua hiasan yang dipakai putri Menteri Lee itu sebelum mencecarnya tanpa ampun dengan semua pertanyaan yang seakan menuduh sang permaisuri yang bersikeras membantahnya. Yeoja itu bahkan tidak peduli pada ancaman sang jenderal tentang hukuman pukul yang akan diberikan padanya.

Ok Taecyeon merasa kesabarannya diuji yeoja bermuka dua yang masih mengira dirinya akan tetap hidup untuk melihat hari esok. Akhirnya Taecyeon memberikan hukuman pukul pada semua dayang dan pengawal Hestia tanpa peduli pada tangisan dan jeritan kesakitan mereka yang terus memohon ampun. Lee Saera yang melihat semua itu tidak berkedip sedikit pun dan tetap mengangkat tinggi kepalanya.

"Kau boleh saja diam sekarang, Permaisuri Lee tapi aku yakin tak lama lagi kau pasti akan menangis darah dan mengakui semuanya!"desis Taecyeon pelan dengan seringai keji saat melihat kilau takut di mata yeoja yang tak lama lagi akan menjadi sejarah kelam Apollo.

Mata sipit Lee Saera memicing penuh dendam pada jenderal perang yang sudah memperlakukannya dengan tidak hormat dan sekarang berani bertindak keji pada dayang dan pengawal yang mengabdi untuknya. "Aku tidak takut padamu, Jenderal Ok! Tidak ada yang perlu kuakui! Kita akan lihat siapa yang nantinya akan memohon dan menangis darah!"sergah yeoja Lee itu kasar walau tubuhnya sudah gemetar ketakutan saat melihat senyum penuh arti sang jenderal yang melangkah menjauhinya.

Disamping tempat Lee Saera terikat, terlihat juga Selir Kim yang begitu menyedihkan dan terus terisak pelan karena menahan sakit yang membuatnya hampir pingsan. Darah yang mengering terlihat jelas di punggungnya karena Jenderal Ok melakukan hal yang sama padanya bahkan lebih parah karena namja tinggi besar yang sedang dalam keadaan tertekan itu benar-benar memberinya hukuman cambuk saat Jin Hee dengan nekad merebut pedang salah satu prajurit dan melukai prajuritnya yang lain.

Perlahan Ok Taecyeon berjalan mengelilingi halaman Apollo yang dijaga ketat ratusan prajurit khusus yang menerima perintah langsung dari Kaisar Jung untuk membunuh siapapun yang mencoba melarikan diri. Mata tajam Taecyeon mengawasi setiap pejabat, selir, dayang maupun pengawal yang menunduk ketakutan sebelum kembali bicara dengan nada dingin yang begitu menakutkan.

"Jadi kalian semua masih mau menutup mulut dan mata kalian? Baik, jika masih tidak ada yang mau mengaku atau mengatakan sesuatu maka hukuman akan ditambah! Aku akan mencambuk semua orang yang ada di halaman ini setiap 10 menit, siapa pun dia hingga ada yang membuka mulutnya!"

Halaman yang tadinya sunyi senyap itu dalam sekejab dipenuhi isak tangis para dayang dan Selir Jung yang ketakutan sedangkan para penjabat dan menteri hanya mampu menunjukkan wajah marah bercampur takut karena mereka sangat mengenal siapa sosok jenderal perang Apollo itu.

APOLLO AND ARTHEMISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang