Chapter 60 - Rencana Pembunuhan

3.3K 599 254
                                    

INI VERSI BUKU
.
.

Author : Anya / AphroditeThemis

Genre : Saeguk / Intric / Drama / Revenge / Murder

Rate : 21 +

PS : Ada VERSI CETAK.

.

.

KINGDOM, ROYALTY, LOVE AND WAR...
.
.

ARES

KRIETTTT

Telinga Jaejoong menangkap jelas bunyi pintu kamarnya yang dibuka pelan dan juga suara langkah kaki sang kaisar yang sudah begitu dikenalinya namun sedikit pun Jaejoong tidak berniat membuka matanya yang terpejam rapat apalagi bangun dari pembaringannya untuk menyambut sang kaisar seperti biasanya. Biar saja Kaisar Jung merasa bersalah dan meminta maaf padanya untuk apa yang sudah dilakukan padanya siang tadi.

"Nae Sarang, aku tahu kau belum tidur. Lihat apa yang kubawa untukmu, buah stoberi kesukaanmu. Apa kau sungguh tidak akan memaafkanku kali ini, pangeran nakal? Semarah itukah kau padaku hingga memalingkan wajah dariku, chagiya?"

Tidak ada satu pun sahutan yang diterima Yunho hingga akhirnya kaisar muda itu mendesah pelan seraya mengutuk kembali kebodohannya. Melihat kondisi Jaejoong yang berbaring diam tanpa mau melihatnya itu membuat Yunho merasa sedih dan telah gagal memenuhi janjinya pada sang daegun untuk selalu membahagiakan Pangeran Arthemis yang dicintainya itu terlebih jika dia mengingat apa yang disampai oleh dayang dan pengawal Jaejoong padanya.

"Pangeran menolak untuk makan sejak siang, Yang Mulia."beritahu Dayang Kwon dengan wajah khawatir yang terlihat jelas seraya melirik kearah meja besar yang dipenuhi makanan yang belum tersentuh.

"Kami sangat khawatir karena pangeran muda gampang sakit. Apalagi hari ini pangeran terlihat begitu sedih. Bagaimana jika pangeran...." kali ini bahkan Dayang Im tertunduk sedih tanpa melanjutkan ucapannya.

"Maafkan kelancangan hamba, Yang Mulia Kaisar tapi apa yang terjadi hari itu di pavilliun Medusa memang tidak diketahui Pangeran Kim karena hamba meminta Boa dan Yoona membawa pangeran pulang ke Ares begitu kedua Pangeran Jung mengatakan akan mengurus masalah itu sendiri." dengan lancar Cho Kyuhyun juga menjelaskan apa yang terjadi di Pavilliun Medusa hari itu.

Mengingat semua itu, perlahan sang kaisar duduk disamping pembaringan luas Jaejoong seraya menyingkirkan semua pikirannya tentang nasib Selir Ming yang memang tidak pernah dicintainya. Biarkan saja dia mati membusuk di Tartaros karena saat ini ada yang lebih penting untuk sang kaisar selesaikan karena tanpa senyum dan juga suara riang pangeran nakalnya, hidup Kaisar Jung terasa begitu hampa dan tak berarti.

"Bicaralah padaku, Jaejoongie. Kalau perlu lampiaskan semua emosimu! Jangan hanya diam dan membuatku semakin bingung dan sedih, chagiya. Sebenci itukah kau hingga tak mau melihat wajahku lagi, pangeran nakal?"

Tangan besar sang kaisar membelai pelan rambut panjang sehitam malam yang dibiarkan terurai dan memenuhi bantal dengan penutup sutra Cina itu. "Apa kau akan mendiamkanku semalaman, nae sarang?"bisik sang kaisar lagi dengan nada sedih yang terdengar begitu nyata ditelinga Jaejoong yang hampir saja berbalik dan memeluk erat tubuh besar yang duduk begitu dekat dengannya itu.

Tidak ada jawaban selain keheningan kamar luas itu membuat Yunho semakin frustasi dan ingin sekali menarik kasar tubuh ramping yang sedang berbaring menghadap dinding itu kedalam pelukan eratnya. "Apalagi yang harus kulakukan agar kau mau bicara denganku? Aku bersumpah kejadian tadi siang tidak akan terulang lagi! Aku juga tidak akan pernah meragukan dan mempertanyakan semua yang kau putuskan lagi asal itu tidak melampaui batas. Jangan terus mendiamkanku, Pangeran Kim Jaejoong!"seru sang kaisar tajam dengan kemarahan tertahan.

APOLLO AND ARTHEMISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang