INI VERSI BUKU
.
.
Author : Anya / AphroditeThemis
Genre : Saeguk / Intric / Drama / Revenge / Murder
Rate : 21 +
PS : Ada VERSI CETAK.
.
.
KINGDOM, ROYALTY, LOVE AND WAR...
.
.
APOLLO
"Aku yang memutuskan sendiri untuk menempatkan Selir Ming di Tartaros. Pangeran Kim tidak terlibat dalam masalah ini, Yang Mulia. Jadi, jika anda ingin marah maka hukumlah aku dan jangan menyalahkan Pangeran Kim."
Dengan kepala tegak Jung Changmin berdiri didepan saudara tertuanya di istana pribadi sang kaisar yang tampak sedang frustasi sekaligus marah. Sepasang mata sang kaisar bahkan menatapnya dengan begitu dingin seolah Changmin adalah penjahat yang harus digantung hingga mati. "Hanya pertengkaran kecil saja bisa membuat hyungie begitu gelisah. Apa yang akan terjadi jika suatu hari Pangeran Kim pergi dari Apollo?", batin Changmin seraya menunggu sang kaisar membuka mulutnya.
Changmin langsung memutuskan untuk menemui sang kaisar segera setelah Luhan datang ke Hades untuk memberitahu jika Pangeran Kim tidak datang untuk memenuhi undangan sang hwangtaehu karena ada masalah kecil dengan sang kaisar yang tiba-tiba berkunjung dan ini berhubungan dengan penghuni Medusa yang sekarang mungkin sudah membusuk dalam kegelapan Tartaros.
"Apa kau pernah berpikir bagaimana nasib Selir Ming disana? Kau melakukan semua ini karena dayang yang mati itu, bukan?"desis Yunho tajam pada salah satu adiknya yang selalu saja memutuskan sesuatu tanpa bertanya padanya. "Tapi sudahlah, aku tidak peduli lagi dengan semua masalah itu. Lakukan saja apa yang kau inginkan! Sebaiknya sekarang kau pergi, Pangeran Jung. Masih banyak masalah yang harus kuselesaikan!"usir Yunho langsung pada adiknya yang bahkan tidak menunjukkan sedikit pun raut penyesalan dan malah menyeringai kecil.
Jung Changmin segera memberi hormat kecil sebelum beranjak meninggalkan ruang kerja penguasa Apollo yang terkesan kaku itu. Dia tahu pasti sang kaisar yang saat ini sedang frustasi tidak akan mau direpotkan dengan masalah Selir Ming yang pasti akan segera mati karena penghuni Ares yang pencemburu itu pasti akan menuntut sang kaisar untuk membuktikan cintanya.
"Rencanamu memang sangat hebat, Chan. Tanpa mengotori tangan kita, Selir Ming akan segera mati!", dalam hati Changmin memuji ide jenius kembarannya itu. Apa yang tanpa sengaja didengar sang kaisar memang bukan kebetulan tapi rencana licik yang sudah disusun Pangeran Chansung dengan sangat rapi!
Tepat didepan pintu, Jung Changmin berbalik dan melayangkan tatapan nakal kearah sang kaisar yang pasti sedang berpikir bagaimana cara untuk meluluhkan kemarahan penghuni Ares yang sudah mengusirnya tadi. "Hyungie, apa kau tahu jika Pangeran Kim sangat menyukai buah stroberi."beritahunya singkat sebelum benar-benar beranjak pergi dengan senyum tipis.
"PENGAWAL!"
Teriak sang kaisar pada para prajurit yang pasti berjaga disetiap sudut istananya. Dalam beberapa detik sejumlah prajurit muda sudah berbaris rapi dihadapannya. Jika memang buah yang diberitahu Changmin itu bisa meluluhkan hati pangeran nakal yang sedang marah padanya, maka Yunho akan mengobrak-abrik seluruh pelosok Apollo untuk mendapatkannya.
"Aku mau kalian cari buah stoberi disetiap sudut Apollo. Bawa ke hadapanku sebelum matahari terbenam! Kalian semua akan dipenggal jika tidak berhasil mendapatkan buah itu!" dengan tegas Kaisar Jung memberi perintah pada para prajurit yang untuk sesaat terkejut sebelum langsung mengiyakan dan berhamburan keluar untuk melakukan tugas mereka.
Dalam keheningan ruang kerja, sang kaisar kembali menyesali kebodohannya yang membuat wajah menawan sang pangeran nakalnya yang kecewa dan sakit hati terus terbayang dalam setiap helaan nafasnya. "Sebelum malam ini berakhir aku bersumpah akan mendapatkan senyummu kembali, nae sarang." Yunho bergumam pelan sambil membuka kembali dokumen kerajaan yang harus diperiksanya.
.
.
ARES
Dengan perasaan gelisah Jaejoong berjalan pelan menelusuri taman bunga yang menggelilingi Ares ditemani Boa. Malam hampir tiba dan tak lama lagi sang kaisar pasti akan datang seperti janji yang diucapkannya siang tadi setelah Jaejoong memintanya pergi. Dalam hatinya, Jaejoong masih merasa kesal dan sedikit marah pada Yunho yang sepertinya masih menyimpan perasaan kasihan pada Selir Ming yang dibencinya dan itu tidak boleh terjadi!
Yang Mulia Kaisar Jung hanya boleh mencintai, menatap dan membela satu orang di dunia ini yaitu dia, Pangeran Kim Jaejoong dari Arthemis!
"Akan kusingkirkan semua orang yang berusaha mengambil Kaisar Jung dariku! Aku tidak suka berbagi dan Kaisar Jung hanya milikku seorang!" Jaejoong berdesis dingin sambil memetik setangkai bunga matahari. "Seperti juga kerajaan Apollo yang makmur dan ditakuti ini, tak lama lagi juga akan menjadi milikku sepenuhnya!"sambung Jaejoong penuh ambisi dengan senyum kecil yang membuat wajah rupawannya terlihat bahagia.
Selama berjam-jam Pangeran Arthemis itu merenung, ada satu hal yang terus mengganggu pikirannya dan sekarang Jaejoong mulai mengerti dan tersenyum tipis. Dia yakin sekali ada pihak yang sedang berusaha merusak atau sedikit menganggu hubungannya dengan sang kaisar. Ada yang ingin Jaejoong marah dan menghindari sang kaisar hingga pada akhirnya membuat sang kaisar akan berusaha meluluhkan hati Jaejoong dengan meluluskan semua permintaannya!
Licik sekali!
"Sayang sekali, taktik busuk seperti itu tidak akan bertahan lama karena aku, Kim Jaejoong tidaklah bodoh! Siapa pun yang mencari masalah denganku akan menerima balasan yang berkali lipat! Untuk saat ini, aku akan mengikuti permainan kalian dan pada saatnya nanti, aku yang akan mengambil keuntungan dari semua ini!", batin Jaejoong sambil berbalik membelakangi matahari yang hampir tenggelam.
Dia sudah memutuskan akan memaafkan sang kaisar kali ini dengan beberapa syarat yang akan memberinya keuntungan sekaligus melancarkan rencananya untuk menyingkirkan semua kerikil yang sedang berusaha keras menghalangi jalannya menuju singgasana Permaisuri Apollo yang saat ini masih resmi dimiliki Lee Saera!
"Kita kembali, Boa. Aku harus melakukan sesuatu untuk menyambut kedatangan sang kaisar nanti malam! Akan kupastikan ini menjadi pertengkaran pertama dan terakhir kami!"
Dayang setia itu mengangguk setuju dengan ucapan dingin Jaejoong yang sudah mulai memasuki ruang tamu Ares dengan langkah cepat. "Yoona telah menyiapkan semua yang mungkin akan anda butuhkan, Yang Mulia."ujar Boa yang sangat mengerti setiap langkah yang akan diambil Pangeran Kim yang disayanginya melebihi nyawanya sendiri.
.
.
TARTAROS
Tempat itu tidak jauh berbeda dari 2 minggu yang lalu. Udara lembab dan bau kematian seolah mengantung tepat diatas langit-langit gelap yang tidak menampakan setitik cahaya pun selain sinar redup obor yang mengeluarkan aroma minyak menyengat. Oh Sehun menahan gejolak dalam perutnya saat mencium semua bau menjijikkan yang bercampur menjadi satu. Dia tidak tahu mengapa Jung Changmin ingin kembali melihat Selir Ming yang bahkan mungkin sudah mati.
"Apa ada yang akan kau lakukan padanya lagi? Bukankah dia sudah menerima balasan dari semua perbuatannya?"tanya Sehun yang tidak bisa lagi menahan rasa ingin tahunya.
Jung Changmin menyeringai kecil dalam kegelapan Tartaros yang membuat semua orang takut dan memilih mati daripada terkubur hidup-hidup di tempat ini. "Hanya ingin mengucapkan salam perpisahan padanya."ujarnya ringan dan hampir tergelak saat melihat wajah bingung Oh Sehun yang tidak mengerti ucapan ambigunya.
"Beberapa hari pertama dia masih melawan dan percaya jika sang kaisar akan datang menyelamatkannya tapi setelah itu para pengawal yang menyiksanya tidak pernah lagi mendengar suaranya. Dia bahkan tidak menjerit lagi saat dicambuk!"lapor Sehun saat langkah mereka hampir mendekati sel paling sudut dari neraka yang diciptakan kaisar terdahulu ini.
Bukan rasa kasihan yang menggema dalam hati Jung Changmin saat mendengar laporan Oh Sehun yang mengerikan. Pangeran Jung itu malah tertawa puas, pembalasan dendam r rasanya memang sangat manis. "Bukankah lebih bagus jika kita tidak mendengar suara ular betina itu selamanya?"
Suara dingin yang terkesan kejam itu mendorong Sehun untuk tidak lagi bicara dan memilih untuk membuka pintu sel yang gelap dan beraroma busuk itu. Tanpa suara ajudan Jenderal Ok itu mengangkat obor yang sejak tadi dipegangnya seraya memberi isyarat pada Changmin jika pintu besi itu sudah terbuka dan sang pangeran bisa masuk dan melakukan apapun yang diinginkannya.
Sepasang mata Jung Changmin menatap tajam pada sesosok tubuh kurus tidak terawat yang sedang meringkuk disudut sel berbau busuk yang hanya beralaskan jerami kasar itu. "Kau terlihat sangat baik, Selir Ming."sindir Changmin dengan senyum lebar saat dilihatnya sosok menyedihkan dalam pakaian yang compang camping itu bergerak pelan karena mendengar suara langkah kakinya.
"Uhhh...Keluarkan aku...Kumohon....Hikks..Jangan siksa lagi..."
Permohonan bercampur racauan aneh dan isak tangis pelan yang keluar dari mulut yeoja yang hampir tidak bisa dikenalinya lagi. Luka-luka bekas cambuk dan siksaan lain sudah memenuhi tubuh ramping yang dulu selalu digunakannya untuk menggoda sang kaisar agar menuruti semua permintaannya membuat Changmin tertawa keras.
"Tidak menyiksamu lagi? Jeritanmu adalah melodi terindah untukku, jalang!"desis Changmin tepat didepan wajah kotor Selir Ming yang menyiratkan ketakutan dan kesakitan serta sudah basah karena airmata yang terus mengalir.
Lagi-lagi Jung Changmin tersenyum lebar tanpa peduli pada ekspresi tidak suka Oh Sehun yang berdiri disampingnya. Ini sungguh pertunjukan terbaik dalam hidupnya, melihat Selir Ming yang dulu dengan angkuh menolak permohonan Changmin agar dia berkata jujur demi hidup Ming Zi yang juga mati ditempat terkutuk ini sekarang merangkak dan memohon dibawah kakinya agar diberi kesempatan!
"Kau memang akan segera keluar dari tempat ini, Selir Ming. Bersabarlah!" Changmin menyeringai licik saat melihat sorot penuh harapan dimata sayu yeoja yang paling dibencinya ini.
Wajah Selir Ming yang pucat pasi dan penuh dengan luka goresan itu sontak terangkat untuk menatap wajah keras Pangeran Jung yang sangat membencinya dan selalu menentang keputusan sang kaisar mengangkatnya menjadi selir. "Benarkah? Hiks...Aku bersumpah akan membalas semua kebaikan anda, Yang Mulia Pangeran. Kapan? Apa..Ap...Sekarang?"tanya Selir Ming terbata karena tenggorokannya terasa begitu sakit.
Mereka hanya memberinya sedikit air dan roti kering 2 hari sekali!
"Tidak perlu membalas kebaikanku ini, Ming Ye."tolak Changmin dengan senyum dingin yang membuat Sehun sedikit bergedik karena dengan mudah bisa menebak jika Pangeran Jung yang selalu dihormatinya ini sedang merencanakan sesuatu yang keji. "Karena sebentar lagi, kau akan keluar menuju tiang gantungan!"gumam Changmin ringan.
Tubuh ringkih Selir Ming yang sedang berlutut sontak terduduk dengan tatapan kosong saat mendengar kalimat kejam itu. "Tidak! Tidak ! Aku tidak mau digantung!"jeritnya pilu dengan tangisan keras yang mengiringi langkah Pangeran Jung Changmin meninggalkan Tartaros bersama Oh Sehun yang memasang ekspresi datar.
"Bersihkan sel itu begitu dia mati karena akan ada yang segera menggantikan tempatnya!"perintah Changmin dengan senyum lebar yang membuatnya seperti dewa Hades sesuai dengan nama istana yang dipilihnya.
.
.
Note Author : Bisa gk ya mencapai 500 votes? Ayo buktikan jika kalian tidak silent readers!