INI VERSI BUKU
.
.
Author : Anya / AphroditeThemis
Genre : Saeguk / Intric / Drama / Revenge / Murder
Rate : 21 +
PS : Ada VERSI CETAK.
.
.
KINGDOM, ROYALTY, LOVE AND WAR...
.
.
ARES
2 hari terakhir Jaejoong begitu bahagia karena hubungannya dengan sang hwangtaehu berangsur membaik sejak sang ibusuri tiba-tiba saja mengunjungi Ares dan berbincang singkat dengannya tentang kehidupannya di Arthemis. Jaejoong tidak tahu dan tidak begitu peduli pada apa yang menyebabkan perubahan itu tapi yang pasti dia mensyukuri itu karena setidaknya saat ini halangan terbesarnya untuk mencapai puncak tertinggi Apollo mulai bisa dikendalikannya.
Siang ini Jaejoong sedang bersiap dalam kamar indahnya dengan dibantu oleh kedua dayangnya karena lagi-lagi hwangtaehu Jung mengundangnya makan siang dan kali ini Jaejoong yakin akan sangat berbeda dengan makan siang pertamanya bersama sang ibusuri yang berlangsung penuh dengan ketegangan.
"Apa menurut kalian, hanbok yang kupilih cukup indah dan tidak berlebihan? Perlukah aku menggunakan hiasan rambut ini?"
Kwon Boa terkekeh pelan melihat bagaimana pangerannya yang selalu percaya diri itu tampak ragu sekaligus begitu antusias untuk memenuhi undang hwangtaehu Jung. "Hanbok itu sederhana namun sangat indah dan apa salahnya anda menggunakan sirkam kecil itu? Menurut kami, semua sempurna."ucap Boa yang diikuti anggukan cepat dari Yoona yang mengulurkan sebuah kipas pada Jaejoong yang masih berdiri didepan cermin.
TAP TAP TAP
Langkah kaki cepat dan tergesa itu menghentikan percakapan kedua dayang Jaejoong yang terus memuji penampilan anggun Pangeran Arthemis yang sekarang juga terlihat penasaran terlebih saat pintu kamarnya terbuka lebar dan sang kaisar berjalan masuk dengan raut wajah tegang yang tidak biasanya.
"Kalian keluarlah dulu!"perintah sang kaisar dingin pada kedua dayang yang langsung menghambur keluar setelah memberi hormat kecil dan melempar tatapan khawatir pada Jaejoong yang berdiri dengan tenang sambil memegang kipas kecilnya.
Sepasang mata bulat Jaejoong terus memperhatikan setiap perubahan ekspresi wajah sang kaisar yang sekarang terlihat sedang menghela nafas kecil dan sepertinya sulit untuk mulai mengatakan apa yang membuat sang kaisar datang mengunjungi di saat biasanya penguasa Apollo itu sedang sibuk berkutat dengan semua masalah kerajaan dan berbagai rapat.
"Apa sesuatu sedang terjadi, jeonha? Kenapa anda terlihat begitu tegang?"
Tidak sabar melihat sikap tegang sang kaisar yang sedang menatapnya dengan sorot aneh penuh arti, akhirnya Jaejoong bertanya dengan nada pelan seraya menghampiri tubuh besar yang seperti menguarkan amarah itu. Tangannya meremas ringan jemari kasar sang kaisar untuk mendapatkan perhatian namja tampan yang sudah begitu dicintainya. "Apa anda menyembunyikan sesuatu dariku?"selidik Jaejoong yang tiba-tiba merasa takut karena Yunho tidak pernah bersikap tegang seperti ini sebelumnya.
Sambil menghela nafas pelan, Yunho menatap lembut wajah cantik itu dan membalas remasan ringan jemari lentik Jaejoong dengan kuat. Tanpa melepaskan tautan tangan mereka, Yunho membimbing Jaejoong yang terlihat bingung untuk kembali duduk didepan cermin riasnya. "Jelaskan padaku kenapa kau tidak pernah mengatakan padaku jika Selir Ming ditempatkan di Tartaros?"tanya Yunho pelan seraya berusaha keras menahan nada tajam dalam suaranya.
Sang kaisar baru saja tahu jika Selir Ming selama ini dikurung dalam Tartaros saat tanpa sengaja mendengar salah satu prajurit yang sedang melakukan pergantian tugas bicara tentang apa yang selama hampir 2 minggu ini dilakukannya dalam salah satu penjara paling mengerikan yang sudah memakan banyak korban dalam sejarah Apollo itu.
"Ada masalah dengan penjara itu, Yang Mulia?"tanya Jaejoong tenang karena memang dia tidak tidak tahu seperti apa penjara Tartaros yang sangat ditakuti itu.
Ekspresi wajah Pangeran Arthemis itu juga tidak menunjukkan perasaan apapun selain kebingungan. Dia tahu ini akan terjadi sejak kedua Pangeran Jung memperingatkannya jika suatu hari nanti sang kaisar pasti akan tahu apa yang mereka lakukan pada mantan selir kesayangannya itu dan sekarang yang harus Jaejoong lakukan hanyalah memastikan Yunho tidak marah padanya dan tidak mengeluarkan Selir Ming dari tempat itu.
"Itu adalah tempat yang akan membuatnya atau siapa pun yang terkurung disana mati dalam seminggu! Bagaimana mungkin kau menyetujui keputusan adikku yang memang sangat membenci Selir Ming itu? Seharusnya kau bisa mengambil keputusan dengan bijak dan tidak membiarkan adikku berbuat sesukanya!"desis sang kaisar dengan nada kesal yang tidak mampu ditahannya. Cukup sudah seorang yeoja mati ditempat itu beberapa tahun yang lalu dan Yunho tidak ingin kejadiaan itu terulang dengan alasan apa pun.
Hati Jaejoong berdetak kencang saat mendengar suara tajam penuh kemarahan yang ditujukan padanya itu. Dengan kasar dia menghentakkan tangan sang kaisar yang sedang meremas jemarinya dan berdiri tepat dihadapan Penguasa Apollo itu. Wajah rupawannya yang beberapa saat yang lalu dipenuhi senyum sekarang tampak sedingin es tanpa secercah sinar pun dalam sepasang mata bulat yang biasa berbinar bahagia itu.
"Keputusan bijak seperti apa yang anda harapkan, Yang Mulia Jung? Selir kesayangan anda itu hampir saja membunuhku dan dia juga sudah melukai salah satu Pangeran Jung! Apa bukti kuat dan semua selir yang menjadi saksi itu tidak cukup untuk melemparnya ke penjara? Dan asal Yang Mulia Jung tahu, hamba tidak ikut campur ataupun mengetahui kemana Pangeran Changmin membawa selir kesayangan anda itu!"suara lembut itu dipenuhi nada sinis yang terasa getir dan Yunho juga bisa melihat rasa sakit hati yang tergambar jelas di wajah menawan Jaejoong yang sekarang terlihat sedikit pucat.
Dalam hati Kaisar Apollo itu mengutuk dirinya yang sudah mengeluarkan amarah dan kekesalannya pada Jaejoong yang mungkin saja memang tidak tahu seperti apa penjara Tartaros itu. Harusnya dia pergi saja ke Hades dan mengamuk pada kedua adiknya yang pasti ada dibalik semua ide gila ini. Bukannya malah datang ke Ares dan bertanya pada sang Pangeran Arthemis yang sedikit sensitif jika menyangkut masalah yang berhubungan dengan selirnya!
Lagipula Yunho juga sudah tidak peduli pada apa yang terjadi pada Selir Ming!
Sekarang wajah menawan yang berubah pucat dan juga suara lembut yang terdengar sakit hati sekaligus sedih itu benar-benar membuat Yunho menyesal dan merasa dirinya sangat bodoh karena telah bertindak hanya karena emosi. Untuk sesaat Yunho telah dibutakan oleh rasa kasihannya pada Selir Ming yang sebenarnya tidak pantas menerimanya.
Wajah Kaisar muda itu terlihat begitu menyesal saat bicara dengan nada lembut dan membujuk yang tidak pernah dilakukannya pada siapa pun,"Dengarkan aku, Jaejoongie. Mianhe, Ini tidak seperti....." Yunho berusaha meraih tubuh ramping yang sedang berdiri dengan ekspresi kaku itu namun secepat kilat Jaejoong melangkah mundur untuk menghindari sentuhannya.
Dengan wajah pias, Pangeran Arthemis itu mengangkat tinggi dagunya dan berusaha menjaga jarak dari sang kaisar yang berusaha menyentuh dan memeluknya. Dia tidak akan luluh hanya karena permintaan maaf itu. Sang kaisar secara tidak langsung telah menyakiti hatinya dengan semua ucapan tajam yang seperti membela Selir Ming yang hampir saja melukainya itu.
"Aku memang sangat naïf, Yang Mulia. Seharusnya, aku sudah tahu bahwa semua pasti akan berubah dan berakhir begitu anda mulai merasa bosan padaku! Ternyata apa yang dikatakan hwangtaehu Jung kala itu tidak salah. Aku ini hanya tamu di Apollo yang harus tahu bagaimana cara menempatkan diri!" ujar Jaejoong dingin dengan sorot mata yang menatap tajam pada sang kaisar yang terlihat sangat terkejut mendengar ucapannya.
Suara yang mengalun lembut itu terdengar begitu dingin dan bergetar namun ditelinga Yunho, setiap kata-kata yang keluar dari bibir semerah darah itu seperti sedang menamparnya dan menusuknya hingga menimbulkan rasa sakit yang lebih mengerikan daripada hujaman pisau di medan perang yang sudah berulang kali dialaminya. Jika tahu dampak dari emosi sesaatnya tadi akan menjauhkan dirinya dengan sosok yang paling dicintainya ini maka sampai mati pun Yunho tidak akan pernah melakukannya!
"Cukup, Jaejoongie! Aku tidak suka mendengar kau mengucapkan semua hal bodoh itu lagi, nae sarang! Kau bukan tamu disini! Kau adalah yang terpenting dalam hidupku sekaligus calon Permaisuri Apollo yang kupilih."tegas Yunho dengan wajah penuh keyakinan. "Aku tadi hanya sedang terkejut! Penjara mengerikan itu tidak pantas untuk seorang yeoja, siapa pun dia. Cobalah untuk mengerti apa yang kulakukan." ini kali pertama sang Kaisar Apollo yang arogan meminta seseorang untuk mengerti apa yang dilakukannya.
Tangan Jaejoong mencengkram kuat kipas yang sedari tadi dipegangnya. Dia tidak boleh memaafkan kaisar itu begitu saja setelah apa yang dilakukan padanya walaupun tanpa disengaja. Jaejoong harus melakukan sesuatu agar kejadian kali ini tidak akan terulang lagi kapan pun juga. Setelah menetapkan keputusannya, Jaejoong memalingkan wajahnya dari Kaisar Jung yang terlihat begitu menyesal.
"Maaf, jika aku lancang, Yang Mulia tapi bisakah anda meninggalkanku sendirian?"gumam Jaejoong pelan sambil melayangkan pandangannya kearah taman luas berisi ratusan bunga eksotis yang menggelilingi Ares, istana yang menjadi bukti cinta Kaisar Jung padanya.
Dengan kasar Yunho mengusap wajahnya dan mengutuk kebodohannya, dia tidak akan membiarkan masalah ini berlarut dan merusak hubungan kasihnya dengan Jaejoong yang sudah terjalin erat. Dia sangat mencintai pangeran nakal ini dan akan melakukan apa saja untuk mempertahankan Jaejoong disisinya meski dia harus mengorbankan nyawa semua selirnya!
"Aku tidak akan meninggalkanmu sampai semua ini jelas! Kau tidak boleh memalingkan wajahmu dariku, nae sarang." dengan sedikit memaksa Yunho memeluk tubuh tegang Jaejoong yang bahkan tidak mau membalas tatapannya. "Bisakah kau mengerti? Aku hanya tidak ingin kau memutuskan sesuatu tanpa tahu apa akibatnya." sang kaisar menangkup lembut wajah cantik yang terlihat kosong itu.
Sedikit pun Jaejoong tidak melawan pelukan erat ataupun belaian ringan sang kaisar di wajahnya. Dia hanya memalingkan wajah kearah taman bunga Ares. "Kubilang tinggalkan aku sendiri, Yang Mulia Jung!"pintanya sekali lagi dengan nada yang semakin dingin.
"Arra, aku akan meninggalkanmu sendiri sekarang tapi malam nanti kita harus bicara dan kau tidak boleh menghindariku lagi!" akhirnya sang kaisar memutuskan untuk tidak memaksa dan membiarkan Jaejoong untuk menenangkan dirinya.
Dengan lembut sang kaisar memeluk tubuh ramping yang sama sekali tidak membalas pelukannya,"Selalu ingatlah, Jaejoongie. Apapun yang terjadi sekarang atau pun nanti, aku Jung Yunho, Kaisar Apollo akan selalu mencintaimu, Kim Jaejoong dari Arthemis!"bisik Yunho tegas seraya melumat lembut bibir merah yang terkatup rapat dan tidak membalas ciumannya itu.
Dengan putus asa sang kaisar berjalan lunglai keluar dari kamar mewah yang selama ini menjadi saksi perpaduan cintanya dengan Pangeran Arthemis yang sudah memenuhi setiap aliran darahnya itu. Kesalahannya kali ini memang tidak termaafkan namun Yunho akan memastikan pangeran nakal itu memaafkannya malam ini juga meski dia harus memenggal kepala Selir Ming sebagai bukti jika sang kaisar hanya mencintai pangeran nakalnya dan tidak punya perasaan apapun lagi pada selir itu.
"Kalian jaga dan awasi Pangeran Kim untukku! Jika terjadi sesuatu padanya kalian harus segera melaporkannya padaku!"perintah sang kaisar dingin pada kedua dayang yang dilihat berdiri tak jauh dari kamar yang baru ditinggalkannya dengan berat hati.
"Baik, Yang Mulia!"sahut Yoona dan Boa bersamaan.
.
.
Note Author : Yang baper komen dibawah 🤭🤭
Yang ikutan PO Eternal Lover, silakan baca info di wall Daniella