Secretly Married (Park Chanye...

By kwonxoxo

2.1M 127K 9.7K

[SUDAH DITERBITKAN] Ini adalah lanjutan cerita dari Pacar Sewaan. Disini kalian akan tahu bagaimana kehidupan... More

1. D-Day
4. Mantan Gebetan?
5. Ny. Park
6. Shopping
7. Marahan
8. Fans Meeting pt. 1
9. Fans Meeting pt.2
10. Instagram
11. Piknik
14. Bertemu Jae Min
15. Menemani Chanyeol
16. Investor Misterius
17. Dijemput Sehun
18. Chanyeol Syuting
19. Penyewa Sialan
20. Rumah Tangga Meretak?
21. Pingsan
22. Cerai?
23. Surat Perceraian
24. PHO?
25. Ha Young Tahu
26. Instagram Part 2
27. Awal LDR
29. Memori
30. Mencoba Mengingat
31. Jeruji Penjara
32. Mengingat
34. Fan Service Gagal
35. FS berhasil?
37. Pulih
38. Sambutan EXO
40. Kesal
PENGUMUMAN (delete soon)
41. Chanyeol Is Getting Sick
42. LDR for 2 days
43. Penculikan
Chanyeol POV
45. Kembali
46. Aksi Publik
47. Trauma
48. Chanyeol Cemburu
49. Valentine's Day
50. Mood Yang Labil
51. Pertengkaran Kecil
52. Kabar Gembira
54. Menyalahkan Diri Sendiri
Penting [no clickbait]
OPEN PO ๐ŸŽŠ๐ŸŽ‰
Pengumuman Buku
OPEN PO (again) ๐Ÿฅณ

36. Orang Ketiga

33.2K 2.8K 418
By kwonxoxo

Semua member EXO masih memenuhi ruanganku meski beberapa diantara mereka memilih untuk menunggu diluar. Setelah aku sadar tadi, Chanyeol langsung mengabari member EXO. Aku benar-benar tidak percaya mereka akan berkumpul seperti ini.

"Bagaimana dengan konser mininya?" tanyaku yang tiba-tiba teringat oleh Ji Won.

"Acaranya sukses. Ketika kau pingsan, Chanyeol langsung membawamu pergi sedangkan yang lainnya tetap melakukan perform," jawab Suho.

Sebenarnya, ketika aku pingsan, beberapa memori ingatanku tentang beberapa member EXO mulai pulih. Aku bisa mengingat mereka meski aku tidak mengingat semuanya.

Tak lama seseorang mengetuk kamarku. Seorang dokter muda tampan dengan seorang perawat masuk kedalam kamarku.

"E-EXO?!" ucap perawat histeris begitu melihat para member EXO hampir semuanya memenuhi ruanganku.

Dapat kulihat bahwa semua member EXO merasa senang karena mereka dikenali oleh banyak orang tertutama oleh sang perawat saat ini.

Dokter muda yang ada di ruangan ini langsung terbatuk dengan sengaja agar perawat yang ia bawa bisa memfokuskan dirinya terhadap pekerjaan.

"Maaf Dok," ucap perawat itu pelan dengan malu.

Aku yang melihat tingkah laku perawat itu tak bisa menahan senyum. Mungkin perawat itu sangat menyukai EXO sampai dirinya tidak bisa fokus seperti itu.

Dokter muda tersebut segera memeriksaku dan bertanya beberapa hal padaku yang akhirnya ia mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja, tidak ada sesuatu yang serius yang terjadi padaku karena itu adalah hal yang biasa. Jadi sebenarnya bukan hanya aku saja yang ketika sedang mencoba mengingat sesuatu, akan jatuh pingsan seperti ini. Tapi ada beberapa pasien juga yang seperti ini, meski sebenarnya sangat jarang.

"Kalau begitu kami permisi dulu," ucap sang dokter yang kemudian keluar bersama perawat tersebut.

"Dengar! Pingsan seperti itu bukanlah hal yang besar. Ada beberapa pasien yang memang sepertiku," ucapku sambil menyenggol lengan Chanyeol.

Aku mengrti kalau Chanyeol sangat khawatir terhadapku. Tapi kalau aku tidak memaksa diriku untuk mengingat semuanya, aku benar-benar akan menjadi orang yang sangat bodoh.

"Meskipun itu bukan hal yang serius, tapi tetap saja. Kau tidak boleh memaksa dirimu untuk mengingatnya," balas Chanyeol dengan tatapan yang cukup serius. Sepertinya dia benar-benar tidak ingin aku menderita karena ingatan yang aku paksakan untuk kembali itu. "Bukankah kau juga sudah setuju untuk tidak mengingatnya?!" lanjut Chanyeol lagi.

Aku terdiam sebentar. "Ya, aku memang sudah berjanji untuk tidak mengingatnya. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, aku harus mengingatnya! Lalu apa kau akan terus menyuruhku memiliki ingatan seperti ini? Ingatan dimana aku bahkan tidak mengenal siapa dirimu?!" Nada bicaraku sedikit meninggi saat ini, aku terbawa emosi karena Chanyeol yang terus-menerus menyuruhku untuk tidak mencoba mengingat semuanya karena alasan setiap aku teringat sesuatu aku akan pingsan secara tiba-tiba.

Chanyeol yang tadinya sudah melepaskan pandangannya padaku, kembali memandangku dengan sedikit tajam. Suasana ruangan benar-benar menjadi sangat canggung, member EXO yang berada di ruangan ini pun langsung diam dalam hitungan detik ketika nada bicaraku mulai berubah. Mereka terlihat seperti ingin keluar dari ruangan ini, tapi mereka tidak bisa.

"Ya! Lebih baik kau tidak mengenalku sama sekali daripada kau harus mengingat semuanya tapi setiap kali kau mencobanya, kau selalu pingsan!" Chanyeol ikut meninggikan suaranya sepertiku. Dia masih memegang kekeuh pendiriannya yang seperti itu. Aku tidak tahu kenapa Chanyeol memiliki pemikiran yang seperti itu. Aku tahu dia tidak mau melihatku menderita ketika aku mencoba mengingat, tapi semakin Chanyeol mendesakku untuk tidak mengingat semuanya, semakin aku merasa kalau aku harus mengingatnya.

"Lebih baik aku pingsan daripada tidak mengingat semua memoriku sama sekali!" seruku tak mau kalah.

"H-hei tenang dulu kalian." Suho tiba-tiba berbicara, mencoba untuk menengahi adu mulut antara aku dan Chanyeol yang sedang berlangsung ini.

Aku menghela napas kasar dan memalingkan pandanganku dari Chanyeol. Aku lelah dengan kondisi yang seperti ini, aku ingin mengingat semuanya. Memiliki ingatan yang seperti ini membuatku benar-benar seperti seorang bayi yang baru saja lahir kedunia, aku tidak tahu apa-apa tentang semuanya.

"Aku tahu seharusnya aku tidak boleh ikut campur dalam urusan kalian. Tapi, bisa tidak kalian membicarakan masalah ini baik-baik?" Kini Baekhyun juga ikut berbicara. Mungkin Baekhyun juga merasa kalau suasana kali ini benar-benar sangat canggung, ditambah lagi aku dan Chanyeol beradu mulut didepan mereka. Mungkin mereka tidak terbiasa melihat pertengkaran yang seperti ini.

"Terserah kau saja," gumam Chanyeol datar yang lalu keluar dari ruanganku. Sepertinya dia juga kesal karena aku tidak mendengarkan kata-katanya.

"Chanyeol! Kau mau kemana?!" Suho yang melihat Chanyeol keluar segera menghampiri Chanyeol.

Setelah Suho keluar, beberapa member EXO juga ikut keluar dari ruanganku. Mungkin mereka mengerti kalau saat ini aku sedang ingin sendiri. Yang tersisa hanyalah Sehun, dia tidak keluar dari ruanganku. Sehun malah duduk tepat disampingku dan mengerutkan dahinya, seperti ada sesuatu yang salah denganku.

"Noona, kenapa kau tiba-tiba marah seperti tadi? Benar-benar bukan seperti kau yang biasanya. Apa kau sudah mengingat sesuatu ketika kau pingsan tadi?" tanya Sehun.

Sebenarnya ada alasan yang membuatku menjadi seperti ini. Sebelum aku membuka mataku, aku sengaja untuk tidak membukanya terlebih dahulu meskipun sebenarnya aku sudah sadar. Karena pada saat itu aku mendengar pembicaraan Chanyeol dengan salah satu member EXO yang sepertinya sedang menungguiku di ruangan ini.

Mereka membicarakan soal ingatanku yang sampai detik ini belum pulih. Karena sampai saat inipun polisi masih menungguku untuk memberikan pernyataan mengenai kasus kecelakaan yang terjadi pada waktu itu. Karena hukum memiliki batas waktu, polisi mengatakan bahwa kalau diakhir bulan ini aku masih belum bisa mengingat semuanya, terpaksa aku harus dijadikan seorang tersangka. Jika polisi itu mengatakan akhir bulan, berarti itu adalah minggu depan.

"Noona!" panggil Sehun mencoba untuk membangunkanku dari lamunanku.

"Bukankah kau sudah mendengar pertengkaranku dengan Chanyeol tadi? Aku kesal karena Chanyeol terus-terusan menyuruhku untuk tidak mengingat semuanya disaat aku ingin sekali mengingat semuanya," tuturku pada Sehun.

Sehun menghela napasnya dan sedikit menggangguk-anggukkan kepalanya mengerti. "Mungkin hyung tidak mau melihat noona menderita. Oleh karena itu, hyung ingin noona tidak mengingatnya. Lihatlah, noona bahkan pingsan ketika mencoba untuk mengingatnya."

"Hye Ri-ssi?" Seseorang memanggil namaku dari luar ruangan, kurasa itu adalah Min Hyuk. Semenjak aku membuka mataku, aku memang tidak melihat Min Hyuk. Mungkin karena ruanganku terisi penuh dengan member EXO, oleh karena itu Min Hyuk tidak disini.

"Min Hyuk?" gumamku.

"Bisakah aku masuk sebentar?" tanyanya dari balik pintu.

"Masuk saja," sahutku.

Min Hyuk segera membuka pintu ruanganku dan pria itu cukup terkejut ketika melihat ada Sehun sedang bersamaku.

"Oh, hallo," kata Min Hyuk dengan sedikit membungkuk begitupun dengan Sehun.

"Dia siapa noona?" tanya Sehun sedikit berbisik padaku.

"Kau tidak ingat? Dia tadi ikut menyaksikan konser mini kalian."

Sehun membentuk sebuah huruf O di mulutnya begitu dia mengingat siapa itu Min Hyuk.

"Ada apa Min Hyuk-ssi?" tanyaku.

"A-ah, aku hanya ingin melihat keadaanmu saja. Tapi sepertinya keadaanmu sudah baik saat ini. Aku hanya sedikit khawatir saja, karena itu pertama kalinya aku melihatmu pingsan secara tiba-tiba," ucap Min Hyuk.

Aku tersenyum menghargai rasa khawatirnya padaku. "Terima kasih sudah mengkhawatirkanku," balasku. Min Hyuk terlihat sedikit canggung saat ini, mungkin karena disini ada Sehun jadi pria itu terlihat canggung. Apakah aku perlu mengusir Sehun?

Min Hyuk berjalan mendekati ranjangku dan berdiri tepat disisi kananku. "Apakah kau sering pingsan seperti itu ketika mencoba mengingat sesuatu?" tanya Min Hyuk.

"Ya--"

"Ya, noona selalu pingsan ketika mencoba mengingat sesuatu," ucap Sehun memotong ucapan yang hendak aku sampaikan. Aku memandang Sehun dengan tatapan sedikit kesal dan aneh. Kenapa dia harus menjawab pertanyaan Min Hyuk yang jelas-jelas untukku itu?

Min Hyuk tersenyum kecil dengan canggung. "Mungkin kau tidak harus memaksa dirimu untuk mengingat semuanya dengan cepat."

Aku mengangguk. "Ya, mungkin aku akan mencoba mengingatnya perlahan-lahan. Oh iya Min Hyuk-ssi..."

"Ya?"

"Kau ingat kan waktu kita membeli minuman kaleng waktu malam-malam itu. Kau bilang ada yang ingin kau bicarakan padaku, soal apa?"

Sehun yang mendengarkan ucapanku ikut penasaran dengan apa yang akan disampaikan oleh Min Hyuk.

Min Hyuk terlihat seperti tidak yakin untuk menyampaikan ucapan yang seharusnya sudah ia sampaikan saat itu. "Sebelum aku memberitahumu tentang itu, bisakah kita hanya berbicara berdua saja?" pinta Min Hyuk seperti mengusir Sehun secara halus.

"Apakah itu artinya aku diusir?" Sehun sepertinya sudah merasa tanpa perlu diperjelas lagi.

"Ya," balasku cepat.

"Wow," katanya tak percaya. "Baiklah, aku akan keluar."

Sehun lalu keluar dari ruanganku setelah dia berdecih tak percaya kalau dirinya baru saja diusir oleh Min Hyuk. Kini tersisa aku dan Min Hyuk saja ditempat ini. Entah mengapa aku merasa suasana kali ini tiba-tiba menjadi sangat canggung.

"Jadi apa yang ingin kau katakan?" tanyaku.

"Hmm... Jadi begini, aku tahu ini bukanlah saat yang tepat untuk mengatakannya mengingat kau baru saja sadar dari pingsanmu. Tapi karena kau kembali mengungkit soal itu, sepertinya aku memang harus mengatakannya padamu sekarang." Min Hyuk menelan ludahnya, dia terlihat sangat gugup saat ini.

"Aku tahu ini terlalu cepat karena kita baru saja mengenal satu sama lain untuk beberapa hari. Tapi..." Min Hyuk menarik napasnya dalam dan menutup matanya sebelum akhirnya dia mengatakan, "aku menyukaimu!"

Aku diam, terkejut. Aku benar-benar sangat terkejut mendengar pernyataan cinta yang baru saja diucapkan oleh Min Hyuk saat ini.

Kini Min Hyuk membuka matanya dan menatapku lurus, seperti ingin aku untuk membalas pernyataan cintanya saat ini juga.

"Kau tahu, aku sudah memi--"

"Kau tidak perlu menjawabnya sekarang. Kau bisa menjawabnya kapanpun yang kau mau," ujar Min Hyuk memotong ucapanku. Sepertinya pria itu belum tahu kalau aku adalah istri Chanyeol. Baiklah, mungkin itu salahku juga karena aku tidak pernah memberitahu Min Hyuk soal ini. Tapi aku juga tidak pernah menyangka bahwa Min Hyuk akan menyukaiku seperti ini.

"Sayang... Ma--" Chanyeol tiba-tiba saja masuk kedalam kamarku tanpa mengetuk pintuku terlebih dahulu. Pria itu tampak tidak terkejut saat melihatku dan Min Hyuk berada di kamar ini berdua saja. Dia tampak tenang dan tersenyum.

"Temanmu?" tanya Chanyeol yang langsung mendekatiku dan menggenggam tanganku sedangkan tangannya yang lain mengelus rambutku.

"A-ah, ya, dia t-temanku," jawabku terbata. Sungguh, aku tidak mengerti kenapa Chanyeol tiba-tiba datang seperti ini disaat kami baru saja bertengkar. Dan aku juga tidak mengerti mengapa aku tiba-tiba menjadi gugup seperti ini, apakah karena aku takut kalau Chanyeol tahu Min Hyuk baru saja menyatakan perasaannya padaku?

"Jadi ini sahabatmu waktu SMA?" tanya Min Hyuk.

"Sahabat?" Chanyeol mengulangi ucapan Min Hyuk dan menatapku sambil tersenyum. "Hmm... Mungkin lebih tepatnya sahabat yang berujung dengan pernikahan?" ungkap Chanyeol sambil tersenyum lebar pada Min Hyuk.

"Pernikahan?" Min Hyuk terlihat sedikit bingung dengan pernyataan yang baru saja Chanyeol berikan itu.

"Ya, apakah istriku tidak mengatakan padamu kalau kami sudah menikah selama setahun lebih?"

Min Hyuk terlihat terkejut mendengar bahwa aku sudah menikah. Dan Min Hyuk terlihat merasa bersalah karena sudah menyampaikan perasaannya pada wanita yang sudah menikah.

"Maaf, aku tidak mengatakannya padamu soal itu," ucapku pada Min Hyuk. Aku benar-benar merasa sangat bersalah pada Min Hyuk soal ini. 

"Aku permisi dulu." Min Hyuk tiba-tiba saja keluar dari kamarku dan menyisakan diriku bersama Chanyeol.

"Sepertinya aku harus terus bersamamu ya?" kata Chanyeol selepas Min Hyuk pergi.

"Maksudmu?"

"Kau lihat kan, baru beberapa hari saja kau disini, seseorang sudah mengungkapkan perasaannya padamu. Aku sepertinya harus menempel 24/7 denganmu."

Tanpa bisa kutahan, senyumku tiba-tiba merekah begitu saja. Aku bahkan sampai lupa kalau saat ini kami sedang bertengkar. Benar-benar bukan Chanyeol namanya kalau tidak bisa membuat jantungku berdegup kencang saat bersamanya.

-tbc-

Continue Reading

You'll Also Like

4M 152K 85
[NEW YORK] // [BOOK] Ketika rasa yang dulu hanya kontrak telah berubah menjadi sesungguhnya. Benar apa katanya, Cinta memang butuh adaptasi baru bisa...
218K 19.7K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
227 80 18
๐‹๐š๐ง๐ญ๐ฎ๐ง๐š๐ง ๐ง๐š๐ฆ๐š๐ฆ๐ฎ ๐ค๐ฎ๐ฅ๐š๐ง๐ ๐ข๐ญ๐ค๐š๐ง ๐ค๐ž๐ฉ๐ž๐ญ๐ข๐ง๐ ๐ ๐ข ๐š๐ฅ๐š๐ฆ ๐ฌ๐ž๐ฆ๐ž๐ฌ๐ญ๐š ๐๐ฎ๐ง๐ ๐š ๐ญ๐ž๐ฅ๐š๐ก ๐ค๐ฎ๐ก๐š๐ง๐ญ๐š๐ซ ๐ค๐ž ๐ฉ๐ฎ๐ฌ๏ฟฝ...
32K 1.8K 45
Han Gyowoo gadis SMA 17 tahun yang di jodohkan dengan pria yang berumur 10 tahun lebih tua darinya namun cukup perhatian dan sabar dengan sikap Gyowo...