Child For Husb

By karaveekaa

7M 396K 19K

Sebuah pertemuan yang berakhir dengan pernikahan. sama-sama saling menguntungkan. "menikahlah denganku dan b... More

PROLOG
1.MALAIKAT PENYELAMAT
2.FIRST
3.MERRY ME?
4. FOR JEHAN
6. WEDDING
7. WAITING
8. HAPPINESSS
9. SEWING
10 MY EVERYTHING
11. COREZ
12. HUG
13. PEMAKSA
14. DIA PERGI
15. SUPERMARKET
16.SORRY
17. BROKEN
18. PANTI ASUHAN
19. TAK BERDAYA
20. MALAM LUKA
21. DAMN I MISS U
22. DEAR REZA
23. SADNESS AND HAPPYNESS
24.STRONG
25. HUG ME?
26. HUG ME (2)
27. EX-GIRLFRIEND
28.CUTE TWIN
29. MAMER
30.OLIV STORY
31.LEEFA&ANNA
32.OH NO GOD!
33.HAPPINES
34. SIMON MISTAKE
35.TUAN LABIL
36.DIA
37. WANNA MOMMY
38. MISSING MOM
39. MIRA & OLIVIA
40. WEEKEND STORY
41. HARRY?
42. DIA YANG SAKIT
43. MIMMY AND DIDDY
44. TUAN MALAS MAKAM
45. SIMON FAMILY
46. EZARON 1TH
47. KEHANGATAN
48. PESTA
49. DASI GARIS-GARIS SHIT!
50. SHARA
51. AKU BERHAK
52. AKU MEN...
53. JANGAN TINGGALKAN AKU!
54. MAAFKAN AKU
55. MENIKAHLAH DENGANKU
56. ANAK KEMBAR
57. CHILD FOR HUSBAND
QNA
58. CHILD FOR HUSBAND
59. CHILD FOR HUSBAND
60. CHILD FOR HUSBAND
61. CHILD FOR HUSBAND
62. CHILD FOR HUSHBAND
63. CHILD FOR HUSBAND
INFO!
64. EZARON BIRTHDAY 2 TH
65 ENDING~
AUTHOR NGOMONG
IMYM PUBLISH
NEW STORY

5. PERSIAPAN

101K 5.5K 85
By karaveekaa

Tinggalkan vote dan comment anda!

Selamat membaca

Taxi berhenti di sebuah Cafe.

Anna langsung mendorong pintu masuk. Dan melihat sudah ada Jehan di sudut Cafe sedang membaca koran harian. Anna langsung berjalan ke sudut dan duduk di hadapan Jehan. Pria itu langsung tersenyum kaku begitu melihat Anna datang.

"Hai sayang. Lama menunggu?" tanya Anna merasa tak enak.

"Tidak masalah. Oh ya, kenapa kau minta kita berjumpa di sini?"

Anna langsung menundukkan kepalanya. Ia menghela nafas sesaat lalu menatap Jehan lagi. Pria itu masih menanti jawaban Anna.
"Sebentar lagi aku akan menjadi istri Reza. Maaf jika hubungan kita harus seperti ini. Tapi semua ini kau yang minta kan?" lirih Anna.

Sisi lain hati Anna sakit saat melihat Jehan tersenyum senang. Anna merasa dirinya seperti jembatan uangnya Jehan. Tapi Anna cukup tahu diri, dulu seberapa banyak yang yang Jehan berikan padanya. Meski ia tidak pernah meminta.

"Kau memilih keputusan yang Bagus Anna"

"Benarkah? Tapi kenapa aku merasa seperti sulit bagiku untuk melalui semua ini. Karena aku hanya mau menjadi istrimu Jehan, bukan Reza. Bahkan aku tidak kenal dekat siapa dia, ayahnya ibunya familinya" Anna meneteskan air matanya. Ia tahu kalau sebentar lagi hidupnya akan berat.

Jehan langsung mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata Anna.
"Jangan menangis Anna. Aku akan ada untukmu selalu, ini akan mudahkan jika ada aku kan?"

Anna mengangguk lemah dan tehanyut dalam buayan Jehan.

×××××

Keesokan harinya.

Selesai membersihkan rumah. Anna memilih untuk bersantai di depan TV sambil menikmati cemilan di atas pahanya. Tadi Reza bilang dia akan datang untuk mengurus pernikahan. Awalnya Anna tidak mau peduli, tapi Reza memaksanya terus.

Sudah 20 menit menunggu. Lalu ponsel Anna berdering, bertanda ada notifikasi pesan masuk. Anna melirik sekilas dan membukanya.

From Reza

Aku di parkiran Anna!

Setelah membaca pesan singkat dari pria kaku itu. Anna langsung mematikan TV lalu langsung turun. Jika telat nanti dia marah-marah lagi.

Begitu keluar dari gedung apartemen itu. Anna terus melihat mobil putih yang pernah Anna naiki dengan Reza menuju dermaga malam itu. Tapi tidak ada, kan Anna di kerjai lagi. Akhirnya Anna duduk di tangga seperti gembel. Ia bahkan gak peduli tatapan orang-orang.

Dari dalam mobil Reza mengeraskan rahangnya melihat gadis itu duduk seperti gelandangan di tangga. Memalukan, calon istri seorang Reza Albert.

Anna masih duduk di tangga dan Reza malas sekali turun. Dinginnya AC mobil membuat Reza mager untuk turun dari mobilnya.

Seseorang berdiri di hadapan Anna, celana biru dongker dan baju putih. Pria itu memakai topi senada dengan warna celananya, bertuliskan security.

"Maaf, kalau mau mengemis tolong jangan di sini. Pergi!!" usir si satpam itu dengan kasar.

Anna merasa bukan pengemis, ia pun bangun.
"Maaf pak, saya bukan pengemis saya menunggu seseorang menjemput saya"

Seorang wanita dengan pakaian super ketat dan dandanan glamor yang tak sengaja lewat pun langsung berdiri di antara satpam dan Anna.

"Ada apa ini pak ribut-ribut?" tanya si wanita kaya itu pada satpam.

"Ini nyonya. Mau mengemis di sini. Saya bisa di pecat nanti oleh tuan Reza kalau tuan tau, mati saya!" satpam itu menepuk jidatnya membayangkan nasibnya nanti.

Si wanita kaya itu pun memicingkan matanya pada Anna.
"Oh orang-orang seperti ini harus di ajarkan dengan tangan" ucap wanita itu sambil memindahkan ponsel mahalnya ke dalam tas.

Lalu ia mendorong Anna sampai hampir saja akan jatuh ke lantai, hampir. Anna mendongak milik siapa tangan keras penuh otot yang menahan tubuhnya agar tidak mencium lantai. Pria itu langsung membawa Anna ke belakang tubuhnya.

"Siapa kamu? Berani mendorong calon istri saya seperti itu?!!" bentak Reza pada wanita kaya dan wanita itu benar-benar hanya mematung.
"Dan kau! Berani sekali kau menyebut calon istriku pengemis!" bentak Reza pada si satpam yang tengah menunduk takut itu.

"Calon suaminya berkelas seperti ini, masa iya istrinya kaya gembel seperti itu" tunjuk wanita itu pada Anna.

Reza mengeras rahangnya. Ia benar-benar di uji sekali.

"Anda-!!" jika Anna tidak menahan tangan Reza mungkin pipi wanita itu sudah merah sekarang.
"Apa-apaan kau Anna. Kenapa kau menahanku menghabisi wanita ini?!"

"Jangan Reza" bisik Anna.

Reza mendengarkan perkataan Anna. Sebenarnya dia juga tidak suka main tangan dengan perempuan. Tapi wanita itu memang sok kaya lalu sok cantik, Reza jijik.

"Siapa pria ini sebenarnya hahh?" tanya wanita itu pada satpam yang sedari tadi hanya diam.

"Katakan pada dia siapa aku!" bentak Reza pada satpam di apartemennya.

"I-ini tuan Reza nyonya. Pe-pemilik gedung apartemen ini" ucap si satpam itu terbata takut.

Baru saja si wanita itu menatap Reza lalu Reza langsung mengarahkan jarinya ke gerbang.
"Angkat kakimu dari sini!"

"Tapi-!"

"Pergi!. Bungkus barangmu 15 menit!"

Dengan cepat wanita itu langsung masuk ke dalam gedung untuk mengambil barang-barang miliknya. Lalu Reza menatap satpam, ia masih ingat lalau satpam ini yang mengatai Anna pemengemis.

"Dan kau! Silahkan cari pekerjaan lain. Kau ku-pe-cat!"

Satpam itu langsung menggeleng tak terima.
"Tolong jangan tuan. Saya-"

"Ayo Anna" Reza langsung menarik tangan Anna dan membawanya masuk ke dalam mobil.

Sepanjang mobil berjalan. Anna hanya menatap tajam pada Reza. Reza yang menyadari hal itu pun bertanya.
"Berhenti menatapku begitu"

"Aku hanya tidak suka caramu yang sombong tadi. Aku kasihan pada satpam itu, dia kan tidak tahu kalau kau akan menikahiku"

"Lalu apa? Kau mau menjadi satpam juga huhh. Kau lupa perjanjian kita?"

Anna menggelengkan kepalanya. Bukan itu maksudnya. Ia hanya mau Reza memberikan belas kasihan pada satpam tadi.

Mobil terus berjalan entah kemana, Anna tidak tahu. Tadinya Anna ingin bertanya mereka akan kemana. Tapi melihat Reza agak kesal padanya jadi Anna memilih diam saja. Toh akhirnya nanti dia juga tahu akan kemana.

Tak lama mata Anna memberat. Ketika baru saja mata Anna ingin tertutup. Mobil berhenti di depan sebuah butik mewah berbalut kaca. Baju-baju yang di pajang di balik kaca butik itu terlihat bagus-bagus dan berkelas. Anna pastikan harganya mahal sekali. Mata Anna langsung terbelalak.

"Sudah melamunnya?"

Suara bariton Reza membuyarkan lamunan Anna. Gadis itu langsung melihat ke arah Reza.
"Maaf"

"Ayo turun. Kita akan fitting baju"

"Iya" sahut Anna sambil ikut turun dari dalam mobil milik Reza. Tidak kaget lagi bagi Anna jika Reza mengajaknya fitting baju di tempat seperti ini.

Reza mendorong pintu kaca itu. Reza dan Anna langsung di sambut hangat oleh beberapa pelayan butik.

"Selamat pagi tuan nyonya. Ada yang bisa kami bantu?" tanya seorang wanita mengenakan baju pelayan sama seperti yang lainnya.

"Saya dan calon istri saya ingin fitting baju"

"Oh mari saya antarkan ke dalam tuan nyonya" ajak wanita itu lembut sambil berjalan masuk ke dalam butiknya.

Setelah menaiki tiga anak tangga. Ada ruangan baru setelahnya. Ada banyak lemari berisi gaun pernikahan, sepatu heels dan bahkan juga ada perhiasannya.

"Di sini tempat baju calon pengantin perempuannya, tuan nyonya. Mari nyonya silahkan di lihat-lihat dulu"

"Saya tidak menginginkan baju yang sudah di lihat banyak orang. Saya sudah membicarakan design bajunya dengan Mitzuka, dimana dia?" tanya Reza pada si pelayan itu.

"Ibu Mitzuka tadi kelu-"

"Tuan Reza?" potong suara wanita dari belakang.

Reza dan Anna melihat ke Sumber suara. Anna tidak tahu siapa wanita itu. Yang jelas dia cantik, wajahnya agak ke bangsa-bangsa tionghoa nya karena dia berkulit putih dan bermata cipit. Senyumannya sangat Indah. Dari namanya mungkin dia orang Jepang.

"Maaf tuan, tadi saya ada keperluan lain sebentar" kata wanita bermata cipit itu.

Lalu si cipit itu menyuruh pelayannya pergi meninggalkan mereka saja. Pelayannya langsung pergi.

"Tidak papa. Oh Mitzuka, ini calonku" kata Reza sambil menggandeng bahu Anna agak mesra, membuat beberapa pelayan butik yang tak sengaja lewat merasa cemburu dan iri.

"Ohh benarkah? Astaga dia cantik sekali" puji Mitzuka pada Anna.
"Halo... Namaku Mitzuka Nayuki, kau bisa memanggilku Mitzu atau Yuki juga boleh. Dan kau?"

Oh dia perancang baju pernikahannya nanti. Batin Anna sambil membalas tangan Mitzu.
"Namaku Anna Yura, panggil saja Anna"

"Oh nama yang Bagus"
Lalu Mitzu menatap ke arah Reza dengan tatapan memohon.
"Bolehkan nanti Anna menjadi modelku? Sebentar lagi kami akan adakan fashion show di paris juga Turki dan aku meminta izinmu dulu sebagai cal-"

"Tidak" potong Reza cepat dengan wajah datarnya.
Anna mana punya waktu untuk menjadi model. Karena setelah menikah gadis itu akan segera Reza sulap menjadi hamil anaknya. Dia tidak punya banyak waktu untuk di buang.

Wajah Mitzu kelihatan cemberut seperti anak-anak.
"Ayolah coba kau pikir lagi. Calon istrimu ini akan menjadi super model yang terkenal nanti. Kau juga yang akan bangga kan?" Mitzu menaik turunkan alisnya.

"Tidak! Malah aku tidak suka, tubuh istriku nanti di pertontonkan. Sudahlah mana bajunya, sudah kau buat?"

"Sedang di selesaikan di bagian detail bunga-bunganya. Ayo aku tunjukkan"
Reza dan Anna mengikuti Mitzu yang berjalan menaiki tangga atas.

Dilantai atas pun tak kalah Bagus dengan interior lantai bawah. Mitzu menuntun Reza dan Anna masuk ke sebuah ruangan lagi. Di dalam ruangan itu ada sebuah gaun pengantin yang sedang di kerjakan oleh enam orang pegawai Mitzu.

"Kalian bisa sambung lagi nanti" kata Mitzu pada enam pegawainya.

"Baiklah bu" sahut mereka lalu keluar dari ruangn itu.

Sedari tadi Anna hanya diam menatap gaun pernikahan di depannya ini tanpa kedip. Benar-benar Indah sekali, Anna tidak pernah bermimpi bisa memakai gaun pengantin seindah ini kala Jehan sudah bangkrut. Tetapi tuhan berkehendak lain, ia tetap bisa memakai gaun pernikahan yang Indah tapi tidak menikah dengan Jehan. Melainkan dengan pria pilihan tuhan lainnya, yaitu Reza.

"Apa ada bagian yang tidak anda sukai nyonya?"

"Eh, jangan memanggilku nyonya. Panggil saja aku Anna"

"Baiklah Anna. Katakan saja detail mana yang tidak kau sukai. Aku dan pegawaiku akan merombaknya kembali hanya untuk membuat pelagganku puas" tunjuk Mitzu ke beberapa detail baju seperti di bawah potongan dada, belakang baju, bagian kaki, dan potongan pinggang.

Anna menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Semua ini sempurna Mitzu,kau designer yang hebat"

"Oh benarkah? Ini berkat para karyawanku juga. Aku bangga pada mereka" kata Mitzu sambil tersenyum.

"Sampaikan terima kasihku untuk mereka juga" kata Anna pada Mitzu.

"Tentu saja. Tuan Reza, sebentar ya. Akan saya ambilkan jas nya" kata Mitzu sambil berjalan ke pintu.

Ketika pintu ruangan itu tertutup dan Mitzu sudah keluar. Anna bersuara.

"Untuk apa kita memakai pakaian pernikahan yang sangat mahal, kalau perceraiannya saja sudah di tentukan setelah anakmu lahir?" kata Anna pada Reza.

Kali ada kilatan kemarahan di mata Reza kala Anna mengatakan hal itu. Nyali Anna langsung menciut takut.

"Aku sebenarnya tidak pernah bermimpi untuk menikah dalam hidupku. Tapi karena tuntutan bisnis dan aku harus memiliki pewaris untuk memperkuat perusahaanku. Ini adalah pernikahanku yang pertama dan terakhir. Jadi aku mau semuanya sempurna. Sampai calon pengantinku saja, aku mencari yang sempurna kan?"

"Tapi ini semua buang-buang uang Reza"

"Yang terbuang uangku kan? Jadi kau nikmati saja"

"Tapi Reza-"

Omongan Anna terpotong ketika pintu tiba-tiba terbuka. Dan Mitzu datang dengan seorang pelayannya di bekakang dengan mendorong sebuah patung mengenakan jas nikah. Setelah meletakkan patung itu di tengah. Si pelayan butik Mitzu itu langsung pamit keluar, sesuai perintah bosnya.

Reza langsung bangkit dari duduknya dan memutar-mutari patung itu, dengan tangan di dagu ia seperti mengamati kekurangan di pakaian yang akan dia kenakan nanti.

"Semoga keputusanmu sama dengan Anna, yang menyukai semuanya" kata Mitzu khawatir. Pasalnya ia tahu kalau Reza adalah pria yang detil dan berselera tinggi. Sampai ke calon istrinya saja benar-benar sempurna ia dapatkan.

"Ini kenapa? Ganti!!" tegas Reza saat melihat ada bagian yang tidak ia suka di bagian dasinya.
"Aku inginnya dasi biasa"

Mitzuka kelihatan menghela nafasnya. Ia sudah tahu kalau ini akan terjadi.

"Tuan Reza, kau akan kelihatan sempurna jika mengenakan dasi kupu-kupu" kata Mitzu menyerankan.
"Ganti atau aku pulang!" kata Reza lagi, kali ini sudah siap pergi dengan memegang tangan Anna.

"Baiklah... Baiklah..."

Mendengar Mitzu mengalah. Reza pun kembali melihat bagian-bagian mana sajakah yang tidak ia sukai.
"Ini juga rombak!" tunjuk Reza pada bagian saku jasnya.
"Aku ingin isinya Mawar, bukan ini"

"Baiklah tuan Reza yang terhormat. Ada lagi?" tanya Mitzu yang sudah lelah dengan Reza. Ia mencatat semua keluh kesah Reza.

"Sudah ini saja" kata Reza kebali duduk ke sofa menyilang kakinya.

"Baiklah tuan, kami akan merombaknya nanti sesuai keinginan tuan"

"Yasudah kalau begitu. Aku pamit dulu" pamit Reza lalu Anna juga mengikutinya untuk keluar.

Setelah masuk mobil. Mobil langsung bergerak membelah jalanan kota yang tidak terlalu padat. Hening, tidak ada suara radio atau apapun itu. Hingga suara berat khas milik Reza terdengar.

"Bagaimana hubunganmu dengan Jehan?"

"Baik" sahut Anna singkat dengan hanya menatap ke luar jendela.

Reza sebenarnya cukup tertarik untuk mengetahui kenapa Anna bisa mencintai pria yang setahu Reza brengsek. Suka main wanita, hobinya hanya bercinta, ugalan dan Jehan itu sudah tak punya apa-apa lagi sekarang. Dia pria miskin, si miskin yang sombong. Sudah miskin, sekali ada uang langsung ke club. Jehan pernah bilang kalau ia tidak pernah sudi bekerja dengan orang. Dia maunya menjadi bos dan memberikan kerja pada orang. Hehh! Tidak tahu diri!

"Boleh aku tahu berapa lama kalian sudah pacaran?"

Kali ini Anna menatap Reza.
"Sudah cukup lama sampai aku lupa berapa tahun sudah kami bersama"

"Wow, kau Setia juga. Apa dia pernah berbuat yang aneh-aneh padamu?" tanya Reza hati-hati. Pasalnya Anna kurang suka jika bicara agak vulgar, ia bisa langsung memukuli Reza. Tidak tahu kalau ini sedang menyetir mobil.

"Maksudnya bagaimana?"

"Misalnya mencium atau tid-"

"Jaga bicaramu ya Reza! Tidak tahu malu. Kau lupa siapa yang mengambil ciuman pertamaku hahh? Tak lain dan tak bukan itu kau. Jehan saja tidak sampai menciumku, kau memang keterlaluan"

Reza rerkekeh. Ia benar-benar lupa kalau Anna sempat memakinya malam itu dan bilang kalau itu adalah first kiss nya.

"Kau tahu Anna. Aku suka sekali menjadi yang pertama" Reza tersenyum miring pada Anna.

"Apa lagi maksudmu?"

"Menjadi pria yang pertama kali menciummu. Dan, bercinta denganmu" kata Reza dengan membisikan dua kata terakhirnya.

Kata-kata itu membuat bulu kuduk Anna berdiri tegak.

"Jangan banyak bicara. Fokus saja pada kemudimu"

"Iyayaya"

Mobil berhenti lagi di sebuah toko, toko perhiasan yang di sambung menjadi empat pintu. Tentu saja lumayan besar. Reza mengajak Anna masuk untuk mengukur jari. Kata Reza untuk membuat cincin pernikahannya.

Dan hari ini pun banyak kegiatan penting yang mereka lakukan untuk persiapan pernikahan yang semakin dekat.

Tbc

Jangan lupa vote dan commentnya ya!

Kucintakalian 😗😗

Continue Reading

You'll Also Like

372K 25.9K 19
Seorang remaja bernama Arshaka Jocasta yang menjadi pusat obsessi para sahabatnya. Arshaka mengidap penyakit langka. Sindrom Kleine-Levin. Di mana s...
858K 60.1K 49
Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang bahkan tak terlibat dalam scene novel sedikitpun. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia...
302K 19.2K 55
Ini tentang seorang anak perempuan yang hidup tapi berkali-kali dimatikan, anak perempuan yang mentalnya dihancurkan oleh keluarganya sendiri, dan an...
526K 20.5K 49
Takdir yang membawa gadis cantik selalu kena hukuman setiap harinya dari kakak lelaki nya sendiri, karena kenakalan nya dan memiliki sahabat yang sam...