Secretly Married (Park Chanye...

Από kwonxoxo

2.1M 127K 9.7K

[SUDAH DITERBITKAN] Ini adalah lanjutan cerita dari Pacar Sewaan. Disini kalian akan tahu bagaimana kehidupan... Περισσότερα

1. D-Day
4. Mantan Gebetan?
5. Ny. Park
6. Shopping
7. Marahan
8. Fans Meeting pt. 1
9. Fans Meeting pt.2
10. Instagram
11. Piknik
14. Bertemu Jae Min
15. Menemani Chanyeol
16. Investor Misterius
17. Dijemput Sehun
18. Chanyeol Syuting
19. Penyewa Sialan
20. Rumah Tangga Meretak?
21. Pingsan
22. Cerai?
23. Surat Perceraian
24. PHO?
25. Ha Young Tahu
26. Instagram Part 2
27. Awal LDR
29. Memori
30. Mencoba Mengingat
31. Jeruji Penjara
32. Mengingat
34. Fan Service Gagal
36. Orang Ketiga
37. Pulih
38. Sambutan EXO
40. Kesal
PENGUMUMAN (delete soon)
41. Chanyeol Is Getting Sick
42. LDR for 2 days
43. Penculikan
Chanyeol POV
45. Kembali
46. Aksi Publik
47. Trauma
48. Chanyeol Cemburu
49. Valentine's Day
50. Mood Yang Labil
51. Pertengkaran Kecil
52. Kabar Gembira
54. Menyalahkan Diri Sendiri
Penting [no clickbait]
OPEN PO 🎊🎉
Pengumuman Buku
OPEN PO (again) 🥳

35. FS berhasil?

27.1K 2.5K 91
Από kwonxoxo

Chanyeol kini sedang duduk di depanku dengan wajah tertunduk. Setelah dia memelukku di koridor, aku memutuskan untuk berpamitan sebelum akhirnya meninggalkan Min Hyuk. Aku tidak tahu apakah Min Hyuk tadi melihat aku dan Chanyeol berpelukan atau tidak di koridor. Yang pasti pria yang saat ini sedang bersamaku, sedari tadi dia hanya membungkam mulutnya.

"Kau akan terus diam seperti itu sampai matahari terbit?" tanyaku memecahkan keheningan diantara kami.

Pria itu secara perlahan mengangkat kepalanya dan mencoba untuk melihat mataku selama beberapa detik sebelum akhirnya dia mengalihkan pandangannya lagi ke objek lain.

"Aku minta maaf," ucapnya lriih.

"Untuk apa?" tanyaku sok tidak tahu.

"Aku telah melanggar janjiku. Tadi ada syuting untuk iklan secara tiba-tiba dan aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja. Lalu aku ingin menelponmu untuk memberitahu soal itu, tapi sialnya baterai di ponselku habis. Jadi aku tidak bisa memberikan kabar padamu tentang itu," tuturnya menjelaskan. Kini mata Chanyeol menatap mataku. "Sekali lagi aku minta maaf," sambungnya pelan dengan penuh ketulusan.

Aku menghela napasku. Kegiatan seperti itu memang tidak bisa Chanyeol batalkan seenaknya karena mau bagaimanapun dia harus syuting iklan tersebut. Aku tidak tahu apakah aku sudah terlalu berlebihan padanya karena mengambek seperti ini.

"Tapi aku janji, aku benar-benar akan menepati janjiku. Maksudku, aku pasti akan membuat konser mini itu untuk Ji Won," ucap Chanyeol lagi dengan sangat yakin.

Aku terdiam sejenak memperhatikan pria itu. Chanyeol terlihat sedikit gelisah karena dia tidak mendapatkan respon apapun dariku. Entah mengapa, aku tak bisa menahan tawaku melihat raut wajah Chanyeol yang seperti itu.

"K-kenapa kau tertawa?" tanyanya tergagap.

Kugelengkan kepalaku dan tersenyum. "Baiklah, aku terima permintaan maafmu. Tapi janji ya, kau pasti akan membuat konser mini itu untuk Ji Won."

Chanyeol tersenyum lega ketika mendengar responku itu lalu ia mengangguk. "Pasti," jawabnya dengan mengelus rambutku pelan dengan penuh kasih sayang.

***

Hari ini jadwalku untuk bertemu Dr. Oh tidak ada, karena hari ini Dr. Oh sedang berada di Pulau Jeju untuk mengikuti sebuah seminar. Oleh karena itu, hari ini aku hanya akan pergi ke kamar Ji Won untuk memastikan apakah dia masih marah serta kecewa padaku karena aku tidak menepati janjiku.

Aku mengetuk pintu kamar Ji Won pelan dan tak lama kemudian, seseorang menyahutinya lalu membukakan pintu untukku. Orang yang membukakan pintu untukku tentu saja adalah Min Hyuk.

Berbicara mengenai soal Min Hyuk, perlukah aku bertanya padanya soal semalam? Aku tidak tahu apakah semalam Min Hyuk melihat Chanyeol memelukku atau tidak. Dan juga, semalam aku belum sempat mendengarkan ucapan yang akan Min Hyuk sampaikan untukku.

"Oh, kau datang?" sambut Min Hyuk tersenyum.

Aku mengangguk sembari membalas senyumannya. Mataku langsung menatap Ji Won yang sedang berbaring di kasurnya sambil menonton sebuah acara televisi.

"Hai Ji Won-a," sapaku.

Ji Won menatapku lalu tersenyum kecil. Aku tidak mengerti dengan pasti apa arti dari senyuman itu. Aku mendekati Ji Won dan duduk disebelah ranjangnya.

"Maaf, aku sudah melanggar janjiku kemarin," ucapku pelan.

Mata Ji Won terfokus kearahku begitu mendengar permintaan maaf dariku.

"Aku juga tidak tahu kalau ternyata mereka ada jadwal pemotretan mendadak yang tak bisa mereka batalkan kemarin. Oleh karena itu mereka tidak bisa datang kemarin," tururku lagi menjelaskan.

Ji Won menggeleng dengan sebuah senyuman. "Tidak apa, unnie. Aku mengerti dan aku tidak marah padamu, meskipun awalnya aku sedikit kecewa karena kau melanggar janjimu.

Tapi aku sadar, bahwa aku sepertinya sudah salah karena terlalu mengharapkan hal itu terjadi. Aku bukannya tidak mempercayaimu kalau kau mengenal salah satu member EXO, hanya saja, entahlah...," ucapnya sedikit ragu diujung kalimat.

Aku menghela napas samar, berharap Ji Won tidak menyadarinya. Aku tahu memang sulit untuk Ji Won mempercayai bahwa aku mengenal Chanyeol. Mungkin Ji Won berpikir kalau aku hanya menghayalkan tentang hal yang sebenarnya tidak ada.

"Aku mengerti kenapa kau sulit untuk mempercayainya," balasku merespon dengan sebuah senyuman.

Setidaknya meski Ji Won tidak benar-benar mempercayaiku soal EXO, Ji Won sudah mengurangi rasa kekecewaannya padaku. Dan dia juga sepertinya tidak benar-benar benci atau marah padaku karena EXO.

Disini aku juga tidak bisa menyalahkan Chanyeol sepenuhnya atas hal ini, karena jadwal Chanyeol yang selalu tiba-tiba itu tidak bisa dihindari.

Aku mengobrol banyak dengan Ji Won serta Min Hyuk hari ini. Ji Won sepertinya tidak benar-benar membenciku soal kejadian kemarin. Tak terasa aku mengobrol bersama kakak-adik ini hingga matahari terbenam, mereka benar-benar membuatku lupa akan waktu.

Ketika kami sedang tertawa terbahak, tiba-tiba seaeorang mengetuk pintu kamar Ji Won.

"Perawat?" tanyaku pada Min Hyuk.

Min Hyuk menggeleng tidak tahu lalu ia berjalan membuka pintu.

"Anda siapa, ya?" tanya Min Hyuk begitu ia membuka pintu. Terlihat di ambang pintu seorang pria berpakaian santai dengan kacamata hitam yang sedang ia kenakan.

Pria itu tersenyum tipis mendengar pertanyaan Min Hyuk. "Apakah benar ini kamar Ji Won?" tanya pria itu.

Min Hyuk terdian sebentar sebelum akhirnya dia mengangguk pelan. "Apakah Anda mengenal adik saya?"

"Hmm... Jadi begini, saya adalah pegawai baru disini dan malam ini ada pertunjukkan di aula rumah sakit."

"Pertunjukkan apa?" tanya Min Hyuk.

"Kalian belum diberitahu rumah sakit soal pertunjukkan seni yang akan dilakukan di aula?" Pria itu kembali bertanya.

Min Hyuk menatapku serta Ji Won bergantian. Aku menggeleng, menandakan tidak pernah mendengar soal pemberitahuan itu. Begitupun dengan Ji Won yang ikit menggeleng tidak tahu.

"Oh baiklah, kalian cepatlah datang ke aula karena pertunjukkan ini bersifat wajib didatangi oleh pasien rumah sakit," ucap pria itu lagi.

"Nanti kami akan kesana," balas Min Hyuk.

Pria itu tiba-tiba tampak gusar mendengar ucapan Min Hyuk. "Tidak, tidak. Kalian harus kesana sekarang juga. Aku akan menunggui kalian dan ke aula bersama kalian."

Alisku hampir bertautan satu sama lainnya begitu mendengar pernyataan yang keluar dari mulut pria yang terkesan sedikit memaksa itu.

"Kami bisa pergi sendiri kesana karena kami tahu dimana letak aula rumah sakit." Kini aku ikut berbicara. Mata pria itu mengarah kepadaku lalu dia menggeleng dengan cepat.

"Pihak rumah sakit menyuruhku untuk mengantar kalian ke aula dan aku harus menuruti perintah itu," ucap pria itu setelah tadi dia berdiam sebentar.

"Aneh sekali," gumam Ji Won.

***

Setelah perdebatan panjang yang tak berujung, akhirnya Min Hyuk mengiyakan ucapan pria itu untuk mengantar kami ke aula rumah sakit. Aku sebenarnya sedikit curiga dengan semua ini, maksudku aneh sekali pihak rumah sakit sampai menyuruh seseorang hanya untuk membawa pasien ke aula.

Apakah mungkin acaranya begitu penting hingga pihak rumah sakit menyuruh seaeorang untuk menemui dan mengantar para pasiennya ke aula? Entahlah, aku benar-benar tidak mengerti dan tidak tahu.

Ketika kami sampai di aula rumah sakit, tidak ada seorang pun disana dan ditempat itu hanya terdapat dua tempat duduk. Di aula sebesar ini, mereka hanya menyediakan dua tempat duduk saja. Bukankah aneh?

Aku dan Min Hyuk saling bertatapan tidak mengerti dengan semua ini.

"Apakah benar-benar ada acara disini?" tanya Min Hyuk sedikit tidak yakin.

Aku mengangkat kedua bahuku tanda tidak tahu. "Apa pria tadi menipu kita?" tanyaku.

"Aku tidak tahu," balas Min Hyuk.

Di atas panggungpun tidak tampak sedikitpun peralatan seni, panggung itu benar-benar tampak seperti biasanya yang hanya ditutupi oleh kain merah besar.

"Apakah Anda menipu kami?" tanyaku pada pria yang masih menemani kami setelah aku dan Min Hyuk terduduk.

Ji Won dengan kursi rodanya sedikit menggeser kearahku sambil menatap pria itu.

"Tidak, aku tidak menipu kalian," jawab pria itu.

"Lalu mengapa hanya ada dua kursi disini?" Min Hyuk yang juga penasaran mulai ikut bertanya-tanya.

"Hmm... Ja-jadi..." Pria itu memainkan matanya, seperti bingung jawaban apa yang harus diberikan pada kami. "S-setiap hari ada event khusus untuk pasien. Apa kalian tidak tahu?" ucapnya sedikit terbata.

"Selama aku dirawat disini, aku tidak pernah tahu ada hal seperti itu," sahut Ji Won.

Pria itu tertawa canggung. "Karena event itu baru dimulai minggu ini."

Karena malas bertanya lebih lanjut pada pria tersebut, aku hanya menunggu kapan pentas seni itu mulai. Karena sedari tadi, pentas seni yang dijanjikan tidak mulai-mulai.

"Sepertinya kita benar-benar ditipu," gumamku.

"Tunggu saja sebentar lagi," ucap Min Hyuk dengan sabarnya.

Aku hanya menghela napas dan menopang wajahku dengan kedua tangan yang kutaruh di tangan kursi. Tak lama setelah menunggu, tiba-tiba terdengar suara musik terputar dan kain merah yang menutupi panggung tiba-tiba terbuka secara otomatis.

Mataku terbelalak ketika melihat siapa orang yang berada di atas panggung tersebut. Aku sampai mengucek mataku, kali saja aku salah lihat atau sedang berimajinasi.

Ji Won tiba-tiba berteriak dengan histeris ketika semua member EXO berdiri di atas panggung sambil menarikan lagu terbaru mereka.

"ASTAGA!!! ITU EXOOOO!!!" teriak Ji Won dengan sangat histeris.

Chanyeol menatapku dan mengedipkan sebelah matanya padaku saat dia sedang melakukan bagian nyanyiannya. Semua member hadir disini dan mereka hadir hanya untuk Ji Won?

Ji Won terlihat ikut bernyanyi dengan semua member. Bahkan Sehun tiba-tiba turun dari panggung dan mendekati Ji Won yang sedang terduduk di kursi rodanya. Dia tersenyum pada Ji Won sebelum akhirnya menggedong Ji Won untuk ikut ke atas panggung.

Min Hyuk dengan sigap membawakan kursi roda Ji Won ke atas panggung. Apakah ini nyata?

"Jadi kau memang benar mengenal salah satu dari mereka?" tanya Min Hyuk. Sepertinya sekarang dia percaya bahwa aku memang mengenal salah satu dari member EXO.

"Sekarang kau percaya kan?" balasku dengan bangga.

Min Hyuk hanya tersenyum lalu memperhatikan Ji Won yang tak bisa menutupi rasa kebahagiaannya bertemu dengan EXO.

EXO memperlakukan Ji Won benar-benar seperti seorang putri yang dikelilingi oleh 12 pria tampan. Tanpa sadar, aku terus tersenyum melihat Ji Won yang sangat bahagia seperti saat ini. Masih tak menyangka sebenarnya kalau Chanyeol akan menepati janjinya yang tertunda itu secepat ini.

Aku benar-benar menikmati penampilan mereka. Entah mengapa melihat mereka mengadakan konser mini seperti ini, otakku tiba-tiba mengingat sesuatu yang mirip dengan peristiwa ini. Keping-keping ingatanku yang terpecah, satu-persatu mulai terpasang kembali menjadi satu.

Kuremas ujung bajuku dan menutup mataku, menahan rasa sakit akibat memori yang tiba-tiba terulang di otakku ini. Aku menggigit bibir bawahku dengan keras.

"Kim Hye Ri, kau kenapa?"

Sayup-sayup kudengar seseorang bertanya padaku. Tapi karena rasa sakit yang luar biasa ini, aku tidak menghiraukan pertanyaan itu melainkan hanya berfokus pada rasa sakitku. Tak bisa kupungkiri bahwa kepalaku benar-benar terasa sangat sakit saat ini. 

"HYE RI-YA!" 

Teriakkan itulah yang terakhir kali kudengar sebelum akhirnya duniaku menjadi sangat gelap. Aku tidak bisa melihat apapun dan tak bisa mendengar apa-apa lagi sampai akhirnya aku sadar kalau rasa sakit di kepalaku memenangkan pertandingan ini hingga membuatku seperti ini. 

***

Entah bagaimana caranya, tiba-tiba aku kembali ke masa dimana pemeran utama dari peristiwa yang kutonton itu adalah diriku dan Chanyeol. Aku kembali ke masa dimana Chanyeol menyatakan perasaannya padaku untuk yang pertama kalinya secara resmi yaitu disaat Chanyeol tiba-tiba membawakanku sebuah kue ulang tahun lalu tak lama bertanya padaku apakah aku ingin menjadi kekasihnya. 

"Would you be my valentine?" tanya Chanyeol dengan tatapan yang sangat serius pada perempuan yang berada didepannya, yaitu aku, Kim Hye Ri. 

"Mari kita lupakan semuanya, tentang kontrakmu, tentang semua yang pernah terjadi diantara kita. Aku ingin memulai hubungan baru denganmu tanpa harus ada sebuah kontrak yang mengikat kita." Kembali Chanyeol berucap dengan nada yang terdengar sangat serius. 

Ingatanku sepertinya mulai menyusun puzzle yang hilang dan bersatu membentuk sebuah ingatan yang utuh. Aku tidak tahu sejauh mana ingatanku akan membuatku sadar dan kembali mengingat semua peristiwa yang pernah kulewati bersama Chanyeol. Karena untuk saat inipun, hanya beberapa kepingan puzzle yang membuatku ingat tentang Chanyeol. Aku ingin mengingat semuanya, tanpa tertinggal satu peristiwapun.

Sepertinya alam bawah sadarku mulai mengajakku untuk mengingat semua peristiwa yang pernah terjadi didalam kehidupanku selama ini. Sampai akhirnya alam bawah sadarku menyerah saat orang itu menyebut namaku berkali-kali dengan sebuah isakkan tangis yang membuat hatiku seperti tertusuk benda tajam, mendengarnya menangis membuatku benar-benar terluka.

Mataku perlahan terbuka, aku memperhatikan sekelilingku dan terdapat Chanyeol yang sedang memegang tanganku dengan erat sambil terisak samar. Sepertinya dia terus berada disini semenjak aku kehilangan kesadaranku. 

"Chanyeol," panggilku dengan suara sedikit serak.

Chanyeol yang mendengar suaraku langsung menengok kearahku, menatapku dengan tatapan yang sulit untuk kuartikan. Tiba-tiba pria itu memelukku dengan sangat kencang dan kembali terisak didalam pelukanku.

Sudah kukatakan kan, jangan memaksa dirimu untuk mengingat semuanya kalau sampai akhirnya itu malah membuat dirimu sakit. Aku tidak mau kau sakit seperti ini, Hye Ri-ya," ucap Chanyeol terisak. Sepertinya dia benar-benar tidak peduli lagi dengan tangisannya. "Lebih baik aku memulai semuanya dari awal denganmu dari pada kau harus mengingat semuanya dengan rasa sakit seperti ini. Aku benar-benar tidak sanggup melihatnya, Hye Ri-ya," ucap Chanyeol lagi dengan suara yang kini mulai mengecil.

Chanyeol melepaskan pelukannya dan menatapku, tangannya mengelus setiap sudut rambutku dengan penuh kasih sayang. "Aku selalu menjadi seorang pengecut disaat melihatmu menderita, Hye Ri-ya. Jadi kumohon dengan sangat, jangan memaksakan dirimu untuk mengingat semuanya jika pada akhirnya kau menderita seperti ini," katanya lagi dengan tetesan air mata yang mengalir mengakhiri ucapan itu.

Sepertinya Chanyeol benar-benar sangat mengkhawatirkanku. Entah mengapa aku merasa kalau Chanyeol benar-benar sangat berbeda kali ini. Tatapannya dan cara dia memperlakukanku benar-benar berbeda, dia seperti takut kehilanganku dan takut jika aku menderita. 

"Maaf," ucapku pelan. Hanya satu kata itu yang bisa kukeluarkan pada saat ini. Aku tidak tahu harus mengatakan apa lagi ketika aku melihat Chanyeol yang rapuh seperti ini. 

-tbc-

*FS --> fan service

Gengs maaf banget ya kalo updatenya lama parah banget T.T semoga kalian enjoy sama part ini ya. lopyuuu

Dan oh iya yang terus nanyain kenapa part yang di private nggak bisa kebuka. Coba kalian lakuin hal ini ya:

1. Hapus dulu cerita Secretly Married dari library kalian

2. Follow aku dan coba refresh acc wattpad kalian dengan menutup aplikasi lalu membukanya lagi

3. Buka cerita Secretly Married lagi

4. Cerita yang di private bakal un-private setelah kalian melakukan step di atas

5. Kalian bisa masukkin library lagi deh.

Thank youuu

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

217K 19.6K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
91.5K 14.6K 34
[COMPLETED] [AFTER, YOU (=i)] Min Yoongi 'bucin' the series; 1. Tsundere [End] 2. You (=i) [End] 3. Simple, I Love You [End] Dari kak Yoyon- jadi...
159K 25.5K 47
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
9M 613K 47
❝Aku menikah dengan artis paling songong se Korea Selatan karena sepucuk surat wasiat. Jika kalian ada diposisiku, yakin sanggup?❞ [2016 in Bahasa] [...