Child For Husb

By karaveekaa

7M 396K 19K

Sebuah pertemuan yang berakhir dengan pernikahan. sama-sama saling menguntungkan. "menikahlah denganku dan b... More

PROLOG
1.MALAIKAT PENYELAMAT
3.MERRY ME?
4. FOR JEHAN
5. PERSIAPAN
6. WEDDING
7. WAITING
8. HAPPINESSS
9. SEWING
10 MY EVERYTHING
11. COREZ
12. HUG
13. PEMAKSA
14. DIA PERGI
15. SUPERMARKET
16.SORRY
17. BROKEN
18. PANTI ASUHAN
19. TAK BERDAYA
20. MALAM LUKA
21. DAMN I MISS U
22. DEAR REZA
23. SADNESS AND HAPPYNESS
24.STRONG
25. HUG ME?
26. HUG ME (2)
27. EX-GIRLFRIEND
28.CUTE TWIN
29. MAMER
30.OLIV STORY
31.LEEFA&ANNA
32.OH NO GOD!
33.HAPPINES
34. SIMON MISTAKE
35.TUAN LABIL
36.DIA
37. WANNA MOMMY
38. MISSING MOM
39. MIRA & OLIVIA
40. WEEKEND STORY
41. HARRY?
42. DIA YANG SAKIT
43. MIMMY AND DIDDY
44. TUAN MALAS MAKAM
45. SIMON FAMILY
46. EZARON 1TH
47. KEHANGATAN
48. PESTA
49. DASI GARIS-GARIS SHIT!
50. SHARA
51. AKU BERHAK
52. AKU MEN...
53. JANGAN TINGGALKAN AKU!
54. MAAFKAN AKU
55. MENIKAHLAH DENGANKU
56. ANAK KEMBAR
57. CHILD FOR HUSBAND
QNA
58. CHILD FOR HUSBAND
59. CHILD FOR HUSBAND
60. CHILD FOR HUSBAND
61. CHILD FOR HUSBAND
62. CHILD FOR HUSHBAND
63. CHILD FOR HUSBAND
INFO!
64. EZARON BIRTHDAY 2 TH
65 ENDING~
AUTHOR NGOMONG
IMYM PUBLISH
NEW STORY

2.FIRST

175K 7.8K 347
By karaveekaa

Sudah lihat Anna? Cek mulmednya ya 👆👆 cantik gak? Apa kurang? Cape lho nyari yang pas 😅😅😅😅

Mobil berhenti di dermaga.

Anna hanya diam melihat pria yang tadi menolongnya itu turun dari mobil dan membukakannya pintu.
"Apakah kau ingin membuangku ke laut?" tanya Anna pada pria itu dengan polos.

"Gadis secantikmu? Kubuang ke laut?" tanya Reza tak percaya pada gadis di hadapannya ini. Gadis itu hanya mengangguk dengan tatapan polosnya.
"Ayolah turun"

Dengan patuh Anna pun turun. Mereka duduk di sebuah kursi di sisi dermaga. Angin laut menerbangi rambut Anna yang panjang, sesaat Reza terpesona. Siluet wajahnya yang sempurna, Anna benar-benar cantik pikir Reza mulai tak waras.

"Apakah kau sudah makan?" pertanyaan Reza itu hanya di balas gelengan oleh Anna. Dari tadi siang hingga langit sudah gelap ini Anna benar-benar belum makan.
"Sebentar" Raza bangkit dari duduknya dan membuka kancing jas kantorannya itu.

"Eh? Kau mau kemana. Jangan tinggalkan aku sendirian. Aku takut sekali" ucap Anna takut kala melihat Reza ingin pergi.

"Tidak. Aku hanya mau beli makanan di sana" tunjuknya ke arah jalan.

Anna melihat ke arah jalan sana. Ada pria tua penjual sosis bakar di sana. Akhirnya Anna pun menganggukkan kepalanya. Dia juga lapar.

Duduk di sisi laut dengan angin malam yang jelas dingin membuat Anna melingkarkan kedua tangan ke sisi tubuhnya untuk menghangatkan tubuhnya. Tak lama pria bertubuh tinggi itu datang dengan membawa dua kresek putih di tangannya.

Dia duduk di sebelah Anna dan memberikan Anna satu kresek makanan.
"Terima Kasih" kata Anna sambil tersenyum.
Setidaknya aku makan enak dengan gratis. Eh tapi? Uangku memang sudah di ambil mereka. Ck ah. Batin Anna.

Tadinya Anna yang ingin makan malah tak jadi gara-gara melihat pria itu hanya diam menatap makanannya.
"Kenapa tidak di makan?" tanya Anna menunjuki makanan itu dengan dahunya.

"Apakah ini steril menurutmu?"

Anna tersenyum. Wajar jika pria dengan dandanan berkelas ini berpikir ratusan kali untuk memakan makanan jalanan.
"Jika kau baca doa, maka makananmu terjaga"

Tak tunggu lama mereka pun makan bersama. Di sela makan, mereka pun berbincang-bincang hangat.

"Oh namamu siapa?" tanya Reza akhirnya pada Anna.

"Namaku Anna. Dan kau?" tanya Anna balik.

"Aku Reza" Reza tersenyum dengan begitu manisnya.

"Oh ya. Kenapa kau mengajakku makan di sini?" tanya Anna bingung. Pasalnya pria bernama Reza ini agak aneh. Dia terkesan kaku dan kurang hangat saat berbicara dengan perempuan.

"Aku ingin melamarmu. Jadilah istriku,Anna"

Bhukk!! Uhukk uhuukkk!!

Reza dengan sigap langsung memberikan Anna sebotol air minum. Anna langsung meneguknya hingga tinggal setengah botol.
"Kau bercanda"

"Aku serius. Maukah kau menikah denganku?"

Anna tak percaya. Dengan sekejap pria itu bertekuk lutut melamarnya. Awalnya Anna terkesima dengan Reza Dia baik, pahlawannya malam ini, tampan dan manis. Tapi begitu tahu Reza sangat mudah menyukai seorang wanita. Anna langsung tidak menyukai Reza.

"Jadi kau mengajakku makan untuk ini?! Maaf tuan aku harus segera pulang!!" bentak Anna marah dan meletakkan secara kasar kotak makanan itu di atas kursi.

Reza tak mau diam dia pun mengejar Anna.
"Anna dengarkan aku dulu. Kau salah paham, kau harus dengar penjelasanku dulu"

Langkah Anna berhenti, ia berbalik menatap Reza bengis.
"Pernikahan itu bukan main-main. Kau melamarku sedangkan kita baru bertemu malam ini? Kau harus ke dokter memeriksa kesehatanmu!" kata Anna lalu langsung pergi.

Reza menghela nafas kasar  dan tak mau diam saja. Reza langsung berlari mengejar Anna.

"Anna" panggil Reza lalu menarik tangan dan pinggang Anna.

Reza sadar. Ia sudah lepas kendali. Reza mencium bibir Anna dengan begitu lembut. Tubuh Anna terasa kaku saat Reza menempelkan bibir mereka. Reza merasakan tangan Anna meremas jas di bagian dadanya. Tidak begitu sakit jika sedang mendapatkan kenikmatan di bibir Anna. Reza terus memperdalam ciuman mereka. Sebenarnya Reza kesal karena Anna sepertinya tidak mengerti harus bagaimana membalas ciuman Reza.

Anna tak bisa apa-apa karena pria lancang di hadapannya ini sangat bertenaga. Hingga akhirnya Anna nekat menggigit bibir bawah Reza.

"Akhh" pekik Reza sontak melepaskan tangannya dari pinggang dan tengkuk Anna.
"Sakit Anna"

PLAKK

Wajah tampan itu terbuang ke samping saat tangan lembut Anna menamparnya dengan begitu keras. Tanpa Anna sadari air matanya menetes begitu saja. Membuat pria di hadapannya merasa kasihan dan bersalah.

"Hatiku lebih sakit saat kau melecehkanku seperti itu. Kau mencuri ciuman pertamaku. Kau brengsek! Kau bajingan!" pukul Anna ke dada bidang Reza. Anna berhenti saat merasakan tangannya lah yang sakit.
"Kau pria mesum. Aku jijik padamu" Anna mendorong dada Reza hingga Reza mundur selangkah. Sedetik kemudian Anna langsung pergi.

Apa? Ciuman pertama. Sial, pasti si cantik itu sangat sedih. Batin Reza.

Ia langsung mengejar Anna kembali.
"Anna... Anna dengarkan aku"

Anna berbalik sambil menutup mulutnya. Ia hanya takut jika nanti si mesum itu menciumnya lagi.

"Aku antar kau pulang Anna" karena tau gadis itu akan menolak. Jadinya Reza segera menggendong tubuh Anna ala bridal style menuju mobilnya.

Anna di dudukkan paksa di kursi kemudi. Saat ia ingin membuka pintu mobil untuk melarikan diri.
Celtk!
Terdengar suara pintu mobil terkunci. Gadis itu hanya bisa menatap kesal ke arah Reza yang kini sudah menjalankan mobil.

"Keluarkan aku. Dasar kau sialan! Buka pintunya" teriak Anna kesal.

"Aku tidak akan macam-macam lagi. Maafkan aku untuk ciuman pertamamu tadi"

Air mata Anna menetes lagi. Ia merasa di rendahkan dengan pria ini. Anna begitu menjaga dirinya tapi dengan mudah pria itu melecehkannya. Meskipun ciuman itu hal kecil tapi Anna malu pada dirinya sendiri.

"Kau tidak menerima maafku Anna?"

"Tidak. Kau harus meminta maaf pada suamiku nanti. Karena jatahnya sudah kau ambil duluan" Anna menyeka air matanya.

Reza diam sesaat.
"Kau punya pacar?"

Anna hanya menoleh lalu diam. Meninggalkan seribu tanda tanya di pikiran Reza. Bagaimana jika gadis ini mempunyai kekasih. Itu akan membuatnya kesulitan untuk menyeret Anna ke pelaminan.

Di perjalanan. Anna akhirnya mengatakan dimana rumahnya. Meski sebelum itu mereka berantam terlebih dulu karena Anna terus minta di turunkan di tengah jalan. Tentu saja sebagai laki-laki Reza tidak mau, karena kasihan pada Anna dan ini juga sudah larut malam sekali.

Mereka sampai di sebuah rumah sederhana milik Anna. Gadis itu langsung turun tanpa mengucapkan terima Kasih atau apapun pada Reza. Ia langsung menutup pintu. Reza hanya menghela nafas lalu menjalankan kembali mobilnya.

Saat baru saja keluar dari lorong perumahan sederhana itu. Reza melihat ada sebuah kartu dibangku Anna duduk barusan. Reza pun mengambilnya.

"Astaga! KTP ini kan penting" gumamnya sambil memutar balik mobil. Ia berniat untuk mengembalikan KTP Anna ini.

×××××

PLAKK

"Dari mana saja kau! Dasar jalang" umpatan kasar Anna terima dari mulutnya Jehan, kekasih Anna.

Anna tak berdaya. Ia hanya diam memegangi pipinya yang terasa begitu sakit nan perih akibat tamparan Jehan.

"Apa yang membuatmu datang ke sini Je?" tanya Anna lembut pada Jehan, pria yang begitu Anna cintai.

Pria berpenampilan urakan bernama Jehan itu terkekeh lalu memegangi dagu Anna.
"Money baby money" ucapnya sambil menggesekkan jari jempol dan jari telunjuknya memintai duit.

Anna meremas rambutnya sendiri. Ia baru ingat kalau uang tabungannya di dompet sudah di ambil para preman di gang tadi. Astaga! Bagaimana ini. Anna tak punya sepeserpun uang lagi sekarang.
"Jehan sayang. Aku baru saja kerampokan, dan uangku di ambil semua. Aku sudah tidak punya-"

"Akhh! Kau banyak alasan Ann aku benci itu. Kau lupa, dulu saat aku masih kaya apapun aku berikan padamu. Uang, mobil, belanjaan ya... Meskipun kau tak minta dan pada akhirnya semua itu tidak kau pakai. Dan sekarang saat aku sudah miskin, kau memberikan aku uang saja banyak alasan. Mana balas Budimu Ann" Jehan yang setengah sadar akibat pengaruh alkohol pun mendorong kasar bahu Anna.

"Jehan jika ada aku segera memberikanmu uang kan. Tapi ini memang benar-benar tidak ada"

Jehan mengeraskan rahangnya. Ia mulai marah kali ini.
"Yasudah. Kau adalah kekasihku yang cantik dan bodymu Bagus..." Jehan berkata dengan setengah sadar. Ia masih tak mengerti apa yang Jehan katakan sebenarnya.
"...Uangmu pasti banyak jika kau menjadi jalang di club yang sering aku datangi. Kau mulai sekarang jadi jala-"

BRUKK!

Ucapan kasar Jehan yang sudah membuat hati Anna sakit seketika berhenti kala menerima sebuah pukulan di mulutnya. Tubuh Jehan bahkan terduduk pasrah di lantai depan rumah Anna. Anna dengan kaget langsung menoleh ke belakang. Dan melihat ada seorang pria dengan tubuh yang tinggi di balut dengan jas berwarna navy.

"Re-reza" bisik Anna menutup mulutnya. Ia tak percaya, sebrengsek-breseknya pria yang telah mencuri ciuman pertamanya kini menyelematkannya lagi dari amukan gajah.

"Jaga bicaramu, Jehan bajingan! Kau harus sopan bicara dengan perempuan!" bentak Reza menujuki ke arah Jehan yang sedang mengusap sudut bibirnya yang kini mengeluarkan darah segar.

Jehan dan Reza memang saling kenal. Mereka adalah musuh di dunia bisnis. Jehan terlalu gegabah dalam mengambil keputusan hingga akhirnya perusahaannya harus terima di jatuhkan oleh perusahaan milik Reza.

Sungguh Anna tak tega melihat Jehan. Gadis itu langsung memangku kepala Jehan dan mengelus pipinya.
"Jehan, sakit ya?" tanya Anna lembut.
"Maafkan aku ini semua salahku Je"

Pria yang Anna pangku sama sekali tak menjawab perkataan Anna. Dia malah menatap Anna tajam. Sekarang dalam pikiran Jehan adalah, bagaimana bisa kekasih andalannya bisa dekat dengan musuhnya, Reza Albert.

Reza hanya diam menatap Anna.  Gadis itu terlalu naif.

Perlahan Jehan menegakkan tubuhnya dan ia berdiri. Anna juga ikut berdiri menatap Jehan.

"Kau penghianat Ann. Apa hubunganmu dengan si bangsat ini? Kau mencari pria kaya lainnya kan. Dulu saat aku kaya kau denganku. Dan sekarang tiba aku bangkrut kau dengan dia!!dasar matre kau Ann!!" tunjuk Jehan ke wajah Anna. Gadis itu menggeleng lemah. Air matanya menetes begitu saja.

Reza terkekeh. Kini ia tahu apa hubungannya Anna dengan Jehan. Dan kenapa Anna begitu kelihatan menyayangi pria brengsek seperti Jehan.
"Kau mencintai dia Anna? Pria ugalan, tak punya apa-apa dan miskin seperti dia. Dulu ambisinya adalah menjatuhkanku. Dan lihatlah sekarang siapa yang jatuh?" Reza menatap remeh ke arah Jehan.

Kejadian bertahun lalu tak pernah bisa Reza lupakan. Bagaimana dirinya hanya diam tatkala di hina dan di rendahkan oleh Jehan. Reza saar itu hanya bisa diam karena perusahaannya masih kecil dan tidak sebesar milik Jehan. Diam-diam Reza bekerja banting tulang untuk bangkit dan membalas semua hinaan dan kata-kata rendahan yang pernah Jehan sampaikan padanya.

"Kau-!!"

"Apa Jehan apa? Sakit, iya? Aku hina hm. Oh atau kau malu aku rendahkan di depan kekasihmu" Reza tersenyum mengejek.
Lalu Reza menatap Anna.
"Ini, aku hanya ingin mengembalikan KTP mu yang jatuh di mobilku" katanya dan langsung pergi. Sebelum pergi Reza menyempatkan diri untuk memberikan Jehan kissbye.

Sekepergian Reza. Jehan langsung menatap Anna dengan tajam. Anna takut hanya bisa mengajak Jehan duduk di kursi depan rumahnya.

"Mau aku kompres lukanya Je?" tawar Anna. Ia tahu luka di dekat bibir Jehan itu sakit.

"Apa hubunganmu dengan Reza?"

"Ti-tidak ada" jawab Anna gugup bercampur takut.

"Jadi kenapa bisa kau sampai di antar pulang olehnya?"

Anna hanya diam. Ia takut menceritakannya pada Jehan. Karena jika marah dan lepas kendali Jehan pasti akan main tangan. Dia suka menyiksa Anna dengan tangannya.

"Kenapa diam Anna? Sekarang aku minta kau untuk menceritakan pertemuanmu dengan Reza"

Anna diam lagi sesaat, dia menghela nafas dan akhrinya menceritakan awal mula kejadian di gang sempit itu.

Jehan kelihatan tersenyum-senyum bahagia saat Anna menceritakan tentang lamaran Reza di dermaga.

"Dia melamarmu Ann?" tanya Jehan tak percaya.

"Iyaa Je. Ta-tapi kau jangan marah. Karena aku tidak menerimanya, aku hanya mencintaimu" kata Anna cepat karena ia takut kalau Jehan mengiranya berkhianat.

Wajah Jehan berubah kesal.
"Kau tidak menerimanya?! Kenapa Anna. Kau tahu dia mempunyai kekayaan yang sangat lebih dariku. Reza sangat kaya Raya Ann"

"Jehan aku tak butuh kekayaannya. Aku hanya butuh dirimu. Aku tidak butuh uang atau kekayaan. Aku hanya mencintaimu" kata Anna tulus.
Dasar! Cantik-cantik tapi kok otak udang. Harusnya kan kalau Anna menikah dengan si keparat itu. Aku bisa kecipratan Hartanya Reza. Batin Jehan licik.

"Kau mencintaiku kan Ann?" pertanyaan Jehan itu membuat Anna mengangguk.
"Kalau begitu menikahlah dengannya"

Anna kaget. Ia pikir Jehan akan marah tadi.
"Tapi aku cintanya hanya padamu Jehan. Aku tidak kenal siapa Reza dan aku-"

"Anna. Menikahlah dengannya dengan niat membahagiakan aku. Coba kau pikir. Jika kau menikah dengan si kaya itu, uangmu akan banyak dan kau juga bisa memberikan aku uang. Dia tidak akan miskin, percayalah padaku. Kita tetap sebagai sepasang kekasih meski kau sudah punya suami" jelas Jehan panjang lebar.

Hati Anna terluka. Dia cukup mengerti dan paham ungkapan Jehan barusan. Ia sebagai jembatan agar Jehan juga bisa hidup dengan uang.

"Aku tidak bisa Jehan. Reza adalah pria yang baik, aku tidak mau memanfaatkannya" kata Anna lirih.

Ini adalah hal yang begitu licik. Anna tidak tega pada Reza. Walau bagaimanapun, meskipun Anna benci kala Reza mencuri first kiss nya tapi Anna tahu Reza adalah pria yang baik. Rasanya sangat kejam memperlakukan Reza dengan seperti itu, menerima lamarannya semata karena uang.

"Kau tidak lupa sebanyak apa dulu uang yang aku berikan padamu kan Ann. Aku bukan minta kau untuk mengembalikannya tapi sekarang aku sudah bangkrut dan hanya kau yang bisa aku andalkan"

Anna masih diam seribu kata.

"Kau sayang aku kan? Nanti saat dia sudah mewariskan kau sebahagian kekayaannya. Kau bisa menceraikan dia dan kita akan menikah. Aku janji sayang aku janji" mata Jehan. Seolah tidak berdusta.

Akhirnya Anna menganggukkan kepalanya mengiyakan.

Segalanya untukmu Jehan. Aku sangat mencintaimu, sangat dan sangat. Biarlah aku terluka dengan sandiwara ini. Asal pada akhirnya kita juga tetap bahagia bersama.
Batin Anna seraya berpelukan hangat dengan Jehan.

Tbc...

Terima Kasih telah membaca. Tinggalkan vote dan comment anda.

Sampai jumpa di chapter berikutnya. Dadah 😗😗😗

#203 In Chicklit

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 85K 83
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
335K 30.5K 82
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
142K 14.7K 20
[Content warning!] Kemungkinan akan ada beberapa chapter yang membuat kalian para pembaca tidak nyaman. Jadi saya harap kalian benar-benar membaca ta...
340K 447 4
21+