Berlabuh Padamu

By dejavugh

10.4K 887 50

What if he stares at you everytime you look away? Copyright©2017-All Rights Reserved More

#1-EYE CONTACT
#2-INVITATION
#3 IRONY
#4
#5
#6
Story Trailer
#7
#8
#9
#10
#11
#12
#13
#14
#15
#16
#17
#18
#19
#20
#21
#22
#23
#24
#25
#26
#27
#28
#29
#30
#31
#32
#33
#35
#36
#37
#41 GOING OUT
#42 THE DAY
#43 WAIT
#44 EXPLANATION
#45 HOW IT GOES
#46 REPLACED
#47 TWO IN ONE
#48 LETTER
#49 TICK TOCK
#50 BACK
#51 COLLECT
#52
#53
#54 (A)
#54 (B)
#55
#56
#57 END

#34

117 8 0
By dejavugh

Triplets Gemay (3)

Raka: Gimana cara perlakuin cewek yg baru kita mau deketin?

Fauzi: Gampang Ka.

Ridho: Gimana ji?

Ridho: Anjayy Raka mau deketin cewek baru wakaka

Fauzi: Baca Bismillah dulu, kalo jadi ya Alhamdulillah.

Ridho: Cakep bat nyed

Ridho: Mantep anjenk

Raka: Pauji dah ah:*

Raka: Gue praktekkin ji langsung.

Fauzi: Trust me, it works.

Ridho: Praktekkin Ka.... takissss

Raka: Siaaapp

Raka dan Fika duduk berhadapan di kafe yang terletak di Garosugil, salah satu tempat favorit anak muda.

"Ka, main hp mulu."

"Hah?" Raka melirik perempuan di depannya dan meletakkan ponsel di atas meja. "Ini udah enggak. Lo pesen apaan tuh? Banyak banget, sengaja bikin gue tekor apa?"

"Gue kan pengen, perhitungan banget."

Raka hanya manggut-manggut, "By the way," Mulutnya sudah terbuka tapi ia tutup lagi, "Gak jadi deng."

"Apaan gak?" Kebiasaan buruk yang paling Fika tidak suka adalah saat Raka menggantungkan kalimat. Walaupun tiap kalimat yang keluar dari mulut Raka pada akhirnya tidak penting, tapi tetap saja membuatnya penasaran.

"Lo tau kan permen jelly yang semalem dibeli Papah?"

"Kenapa?"

"Udah lo makan belom?"

"Kenapa sih emang?"

"Kalo lo gak mau berak lo jadi warna ijo, jangan makan itu." Air wajah Raka berubah lemas.

Kedua alis Fika mengerut, memandangi Raka dengan iba, ".....lo warna ijo emang?"

"Hm," Raka mengangguk masih dengan ekspresi lemas. "Gue rasa, yang bikin sampe kayak gitu tuh permen bagian warna hitamnya deh. Aneh rasanya, kayak apaan ya?"

"Tapi tadi gue gak warna ijo."

"Lo makannya dikit doang kali. Gue kan banyak, abis yang bagian warna-warni rasa buahnya enak."

"Menjijikan."

"Hm,"

Benar kan, omongannya tidak penting. "Emang warna ijonya kayak gimana?"

"Ijo lumut gitu. Full colour dah ijo lumutnya, gak ada coklat-coklatnya. Tadi aja gue kaget pas mau sentor."

"Sumpah, ya. Lo makhluk menjijikan yang pernah ada di hadapan gue."

Raka bersandar dan mengelus perutnya, "Gue masih mules loh, sedikit."

"Ka,"

"Hm." Raka kembali memainkan ponselnya.

"Lo fans karbit gue ya?"

"Idih. Rugi bandar jadi fans."

"Serius. Buktinya tinggal lo doang yang belom ngucapin HBD ke gue."

Raka mengalihkan pandangan dari ponsel ke Fika, "Lo ultah emang? Kapan?"

"Ckckck, ternyata pilihan gue bener. Kiki is way better." Hal yang sebenarnya sudah Fika ketahui dari dulu tentang Raka; kurang peduli soal hal-hal perintilan.

"Gue gak tau. Ya udah, happy birthday."

"Iya lo gak tau, tapi kue di kulkas langsung abis."

"OH IYA HAHA. Gue tadi liat, terus gue lupa lagi gak nyampe satu detik. Itu dari siapa?"

"Kiki lah!"

"Oh,"

Fika menopang kepalanya dengan satu tangan, memerhatikan Raka dengan seksama. Tidak terasa, hubungan mereka terbilang lancar. Tidak sesuai dugaan awal, ia pikir hubungan mereka malah jadi merenggang.

Sadar kalau diperhatikan, Raka meletakkan ponselnya lagi di atas meja dan menyesap kopi sambil melirik Fika. "Fik, kalo liatin Kiki jangan kayak gitu ya."

"Emang nape?"

"Zina mata, dosa."

--

Fernando melangkahkan kakinya bolak-balik di dalam kamar dengan tangan memijit kening. Siapa yang berharap mendapatkan berita konyol saat baru membuka mata? Kiki memaparkan semuanya begitu saja melalui pesan teks, setelah itu tidak bisa dihubungi. Isi pesan teks itu panjang lebar, menjelaskan dari awal sampai akhir termasuk beberapa suruhan dari Kiki untuk Nando; tunggu surat dari pos yang dikirim Kiki, beli bunga tulip warna putih, temui Fika di Namsan Hill.

God dammit.

Bisa-bisanya Kiki sampai pada ujung seperti ini. Konyol, itu kata yang pas untuk Kiki sekarang. Ya, Nando tahu masalah yang ditanggung sahabatnya itu bukanlah hal yang ringan. Tapi masih sulit untuk percaya tentang kenapa orang pandai seperti Kiki masih begitu bodoh dalam menjaga diri sampai melebihi batas seperti itu. Maksudnya, Kiki itu anak baik-baik. Kenapa, sih?

Suasana hati Nando jadi merasa tidak enak akan hal yang bisa saja menambahi beban Kiki; suka pada Fika, mengambil kesempatan. Detik itu juga Nando memutuskan untuk menjaga sikap. Di saat beban sahabatnya sedang berat, dan saat Nando tidak tahu harus bagaimana, satu-satunya hal yang sudah seharusnya ia lakukan adalah meringankan beban Kiki.

Nama Renata muncul di benaknya sebelum ia menghubungi perempuan itu.

"Ha-"

"Kiki di mana?"

"Buset. Mana gue tau. Dari kemarin gue ke rumahnya aja, om choi bilang kalo Kiki lagi pergi. Gue kira ke apt lo gak pulang-pulang."

"Ah, ya udah." Nando memutuskan sambungannya.

Mungkin Fika tau. Tapi kalau dugaannya salah, bisa lebih merumitkan masalah. Bagaimana kalau malah membuat Fika khawatir?

"Sumpah,"

Kira-kira butuh waktu sampai sore hari untuk Nando mendapatkan surat dari Kiki yang diantar oleh petugas. Setelah berterima kasih pada petugas tersebut, Nando menutup pintu dengan mata terfokus pada dua pucuk surat yang terpisah. Apakah Kiki suka bermain kata? Karena bagi Nando ini hal yang agak sedikit kuno. Satu amplop untuk Nando, dan yang lainnya untuk Fika. Nando membuka surat yang dikirim untuknya sembari duduk di sofa.

Nando, maaf sebelumnya, ini bukan surat cinta. Tapi gue seneng, karena sekarang lo baca sambil cengengesan.

"Gue baca sambil kesel, nyed."

Woy, di kepala lo tuh ada apaan? Surat itu seakan mengeluarkan suara, Nando meraba kepalanya. "Ada apaan?" gumamnya pelan seperti orang bodoh.

Ada rambut lah, bego. Kembali ke pokok pembicaraan yang pengen gue kasih tau. Do, kalo lo jadi gue, lo pasti ngelakuin hal yang sama. Atau mungkin lo punya cara sendiri yang secara mau gak mau harus ngorbanin perasaan juga. Pada akhirnya, gue harus berada di titik ini. Lo tau kan, Fika itu jauh lebih berharga dari sekedar love at the first sight thing-y? Dan gue tau pilihan gue itu yang terbaik. Lo salah satu pilihan yang pernah gue pilih. Permintaan gue bakal menjadi hal-hal yang bisa menyenangkan hati lo kok:

1. Jangan bikin Fika khawatirin gue

2. Bikin dia seneng, sampe lupa sama gue

3. Jagain Fika

4. Bikin dia gak berharap sama gue.

5. Gimanapun caranya, semua permintaan gue harus terpenuhi. Atau kalau misalkan gue mati, gue bisa gentayangin lo tiap detik, tiap napas, tiap langkah kemanapun lo pergi.

Gue gak tau kapan bisa ketemu kalian. Gue selalu berharap kembali dengan kondisi sehat.Oh iya Do, jangan terlalu cinta sama Fika. Siapa tahu kalo gue pulang nanti langsung gue nikahin. Eh, kecuali kalo dia lebih milih apa yang dia mau selain gue sih.

Segitu dulu ya surat dari gue. Jangan kangen, jangan galau. Kemanapun gue pergi, kita gak akan sejauh pluto dan matahari. Gue berangkat ya!

Yours truly,
Kiki Prasetya

Continue Reading

You'll Also Like

6.6M 496K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
2.1M 331K 67
Angel's Secret S2⚠️ [cepat, masih lengkap bro] "Masalahnya tidak selesai begitu saja, bahkan kembali dengan kasus yang jauh lebih berat" -Setelah Ang...
32.2M 2M 103
1# Mavros Series | COMPLETED! MASIH LENGKAP DI WATTPAD. DON'T COPY MY STORY! NO PLAGIAT!! (Beberapa bagian yang 18+ dipisah dari cerita, ada di cerit...
7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...