New Romantics (Marc Marquez F...

By JojoChirathivat

346K 21.5K 666

Emma Watson, seorang jurnalis anyar yang baru saja lulus dari bangku perkuliahan ini dituntut untuk mengejar... More

Satu
Hola Spain!
Rendezvous I
Rendezvous II
Best Mistake
Sweetest Devotion
Remedy
Don't Let Me Down
Love You Longer
We Found Love
Wildest Dreams
AdiĆ³s Spain!
Chasing Pavement
Problem
12 Days of Loving You
Hey, I Didn't Mean to Break Your Heart!
Brokenhearted
Cervera
If I Ain't Got You
Hiding My Heart
3 Years Gone
Dangerous Woman
I Miss You
Met Gala I
Met Gala II
I Used To Love You
Say You Love Me
And I'm Telling You I'm Not Going
The Greatest
I LOVE U
Stand By You
It's Getting Complicated
Greatest Love Of All
Chocolate
Can't Keep My Hands To Myself
I'm Not The Only One
Lost Then Found
It Must Have Been Love
Love In The Dark
Where Do Broken Hearts Go?
Lost
I Can't Make You Love Me
Speechless
If I Let You Go
Fall Apart
Get Up and Try
Everything Has Changed
Prove
Hello
Irreplaceable
Just A Friend To You
I Look To You (Reposting)
Fall For You
Decisions
Waiting and Mean It
New Romantics
Love On Top
#TeamEmma&Marc
New Romantics Trivia
EXTRA PART
*Bonus*
*ANNOUNCEMENT*

#IAM93

5.4K 371 2
By JojoChirathivat

Dret dret dret!
Suara alarm mengaung-ngaung. Memaksa sang empu untuk saatnya tersadar kembali dari mimpinya.
Sebuah tangan mencoba menggapai alarm itu bermaksud untuk menghentikan bunyi yang berisik.

Setelah berhasil, Marc mengucek matanya. Seperti biasa, sebelum benar-benar bangun dan berdiri, Marc menguap dan meregangkan otot-ototnya. Seharian bermain playstation dan sepeda gunung ternyata melelahkan juga. Apalagi di malam hari, Alex memaksa Marc untuk ber-fitting ria sebuah tuksedo.

Marc mencoba mengingat-ingat, hari ini agenda kegiatannya hanya di malam hari nanti yaitu menjadi tamu besar di Met Gala tahun ini.
Namun, ada sesuatu yang membuatnya berpikir keras dan bertanya-tanya. Marc menduga jika ia mempunyai agenda lain.

Ya tuhan! Marc menepuk jidatnya. Ia baru ingat jika pagi ini dirinya harus datang ke studio untuk shooting tvc iklan terbaru Honda.
Marc berdiri, sebelum berlari ke kamar mandi ia melirik jam yang tergeletak diatas meja samping tempat tidur.
Pukul 09.00. Mati dia! Emilio pasti akan mengomeli Marc habis-habisan.

Setelah membersihkan diri, Marc mengambil kunci mobil Honda Civic nya dan meluncur menuju studio yang sudah dijanjikan.

Marc memarkirkan mobilnya dan berlari menuju kedalam. Ia melihat Emilio sedang berdiri menyilangkan dadanya dan sesekali satu kakinya bergerak dengan ritme dan tempo cepat.

"Apakah aku terlambat?" tanya Marc dengan nafas tersengal-sengal.

"Oh Marc. Akhinya kau datang. Tidak, justru kami sedang menunggu konfirmasi kesanggupan model lawan mainmu. Dia seperti plin-plan antara fix ikut shooting atau tidak" balas Emilio menoleh pada Marc.

"Oh syukurlah" Marc dapat bernafas lega.

"Hey kak. Sebaiknya kau masuk ke ruang make up sembari menunggu model yang tak becus itu" seru sang direktur pada Marc.
Marc menoleh dan membelalakkan matanya. Alex? Kenapa dia disini?

"Kenapa kau disini?" tanya Marc mendekati Alex.

"Kau tidak bisa baca? Aku menjadi direktur iklan ini..." Alex membalikkan badan nya, menunjukkan tulisan yang ada di kaos dan tempat duduk kebesaran sang The Director.
Marc merasa hari ini akan berat sekali.

Baru kali ini Marc mendapati ruang make up portabel. Ruangan itu begitu kecil. Yaiya sih, ini kan hanya shooting iklan tvc saja.
Lagian, tvc iklan ini palingan berdurasi 3 sampai 5 menit saja. Atau jangan-jangan, Alex memang sengaja menyediakan ruang make up kecil ini untuk Marc. Dasar adik pelit!

"Oh kau akhirnya datang. Kemarilah dan duduk dengan tenang. Ku dandani kau dan segera menyelesaikan pekerjaanku" perintah seorang wanita yang sudah siap untuk men-make up sang baby alien.

Marc menurut dan segera saja wanita itu memulai dari bagian rambut. Sejak awal ia datang, Marc akui rambut nya sangatlah berantakan karena ia tak sempat untuk menyisirnya karena takut terlambat dan takut terkena omelan Emilio.

"Omong-omong, dimana pacarmu?" celetuk sang wanita masih berkutat dengan aktivitasnya.

"Aku tidak mempunyai pacar" balas Marc sedikit tertawa.

"Benarkah? Pria semenarik dirimu belum mempunyai pacar itu sungguh-sungguh lah aneh. Setiap kali seorang artis atau model yang aku make-up pasti selalu membawa pasangannya masing-masing. Entah itu istri, pacar ataupun selingkuhan" bawelnya.

**************
"Honda. One heart" ucap Marc mengakhiri perjuangannya.

"Oke. Cut!!!" teriak Alex, sang sutradara dadakan yang kemudian disusul suara tepukan tangan para crew tvc tersebut.

"Bagus! Bagus!" Alex bertepuk tangan memuji kemampuan akting Marc di depan kamera.

"Butuh perjuangan kesabaran untuk menyikapi sikapmu tadi. Dasar tengu!" cibir Marc mengingat Alex beberapa kali mengoreksi gaya akting Marc yang dinilai lumayan kaku.

"Daripada kau, dasar kutu rambut ketiak!" balas Alex menjulurkan lidahnya.
Marc membalasnya dengan memukul kepala Alex dengan helm yang ia pakai untuk iklan tadi dengan pelan. Alex hanya bisa mengaduh.

"Marc, sudah saatnya kita pergi ke press conference!" seru Emilio mengetuk-ngetuk arloji yang ada di pergelangan tangan kirinya.

Di sepanjang jalan menuju tempat press conference persiapan balap grandprix motoGP tahun ini Marc terus fokus ke jalanan.
Ia terus memikirkan, press conference kali ini diadakan lebih cepat dari biasanya.

Entah perasaan Marc saja atau memang benar. Hanya mobil Marc yang melintasi jalan itu. Kemudian, ada sebuah mobil berwarna kuning berlawanan arah. Sebuah Gallardo.
Marc penasaran karena di dalam mobil itu terdengar musik yang sangat keras, bahkan terdengar sampai ke dalam mobil Marc yang notabene masih lumayan jauh jarak mobilnya dengan Gallardo kuning tersebut.

Emma menyetel musik dari mobilnya dengan volume sangat-sangat keras. Lagu Thinking Of You milik Katy Perry membuat Emma menggila.
Sepanjang jalan, ia hanya fokus bernyanyi. Tidak peduli ia sedang menyetir karena ia pikir jalanan yang sepi harus dimanfaatkan untuk menggila ria. Emma seakan-akan sudah siap dengan tisu, berjaga-jaga jika Emma mulai baper dan puncak kebaperannya yaitu menangis.
Emma melihat sebuah Honda Civic mendekat dari arah berlawanan. Ah biarlah, Emma tidak perlu mengecilkan volume dvd player di mobilnya. Toh kalau orang itu tau, ia tak akan mengerti jika sopir mobil Gallardo hanyalah seonggok aktris gila.
Kini, mobil Emma dan Honda Civic itu berpapasan. Emma tidak peduli, lebih baik ia tidak melirik pemilik nya. Toh Emma membatin ia tidak akan mengenalnya.

Marc melirik pemilik dan sang sopir mobil Gallardo yang terkesan seperti mobil yang berjualan tahu bulat saja. Bikin rame dan ribut.
Marc menatap orang itu. Seorang gadis dengan potongan rambut pendek sebahu, sedang bernyanyi gila di dalam mobil. Seketika itu, Marc seperti mengenal wanita didalam.
Emma? Hati Marc berdegup kencang tak karuan.
Ingin sekali ia memberhentikan mobilnya, tapi apalah daya kecepatan mobil Gallardo itu membuat jarak mobil Marc dan sang Gallardo tertinggal jauh.
Untuk memastikan, Marc menatap spion dan melihat mobil itu. Tetap saja ia tak dapat melihatnya.
Jika benar Emma, kenapa gadis itu ada disini? Mengendarai Gallardo pula. Ah tidak mungkin, Emma pasti sedang fokus dengan pekerjaannya diluar Spanyol, batin Marc menolak. Ia takut perasaannya akan mengharapkan kembali kehadiran seorang Emma.

************
"Lucy, aku pulang!" seru Emma membuka pintu rumah.

Mendengar seruan Emma, Lucy segera mematikan televisinya. Emma melihat gelagat Lucy begitu mencurigakan.
Langsung saja Emma mempertanyakannya.

"Ada apa? Kau tidak apa-apa kan, Lucy?" Emma memancing Lucy.

"Aku rasa kau tidak akan senang dengan acara yang baru saja aku tonton" balas Lucy mengembalikan remot tv ke tempat semula.

"Ayolah, lihat saja. Aku penasaran" Emma kembali menghidupkan tv.

Sejenak, ia seakan mengerti maksud Lucy. Press conference para rider motoGP yang sedang ditayangkan live.
Awalnya, kamera hanya menyorot Lorenzo dan Valentino Rossi saja. Hingga pada saatnya seorang pria mengenakan topi bernomorkan 93 membuat Emma menahan nafasnya. Pria itu sedang memandang Lorenzo yang sedang berbicara menjawab pertanyaan dari awak media.
Lucy melirik Emma yang duduk disampingnya. Emma terlihat tegang sekali. Terlihat dari raut wajahnya.

"Marc, apa kau percaya bahwa juara dunia musim kali ini akan kau dapatkan seperti musim kemarin?" tanya salah seorang wartawan.

"Uhm... Tentang itu, aku selalu yakin. Dengan dukungan semua pihak, pit crew, dan fans ku. Aku tidak ingin dan tidak akan pernah ingin mengecewakan mereka yang sudah mendukungku" balas Marc diselingi senyum.

Emma terpana, walau hanya dari balik layar kaca. Emma seakan-akan hanya terpaku dan menantikan jika Marc akan tersenyum kembali.
Tanpa disadari, lengkungan senyum tercetak di bibir tipis Emma.

"You're thinking of him now" bisik Lucy berpura-pura menatap layar kaca.

"To me, he's so goddamn fucking perfect" balas Emma ngasal.

"Kau lebih baik berdandan sekarang, Emm. Beberapa jam lagi Met Gala akan dilangsungkan" Lucy mencoba mengingatkan.

Emma menolehkan wajah dan memandang Lucy masih dengan tatapan polos. Hingga Emma sadar apa yang tadi dibicarakan Lucy.
Lucy menaikkan satu alisnya menanti jawaban.

"I'm dead" seru Emma terlonjak kaget.

Continue Reading

You'll Also Like

115K 6.3K 43
"I don't believe in other girl but you. You're the only exception, Honey." Mimpi yang penuh intrik. Fazza : Once i was looking for one A thousand ca...
339K 22K 31
Bagaimana jadinya jika keselamatan seorang pria yang penuh rahasia harus dilindungi seorang wanita "Arfa, kemarilah sayang" pinta Hanah riang, Arfa k...
7.1K 128 27
Ada berbagai macam karya ilmiah, mulai dari skripsi, thesis, disertasi, buku, jurnal penelitian, dan model lainnya. Skripsi merupakan salah satu jen...
438K 9.9K 18
Aku wanita yang setiap harinya penasaran dengan suamiku dan mencari dirinya! YA! Aku mencari suamiku! Bukan, bukan mencari seorang suami, tapi...