INI VERSI BUKU
.
.
Author : Anya / AphroditeThemis
Genre : Saeguk / Intric / Drama / Revenge / Murder
Rate : 21 +
PS : Ada VERSI CETAK.
.
.
KINGDOM, ROYALTY, LOVE AND WAR...
.
.
.
PAVILLIUN HESTIA
TOK TOK TOK
Bunyi ketukan di hari sepagi ini membuat Permaisuri Lee mendelik tidak suka pada dayang Rong yang segera membuka pintu kamar dengan tergesa dan terdengar suara pelan dari dayang muda yang tampaknya melaporkan sesuatu sehingga dayang Rong kembali menghampiri Permaisuri Lee yang sedang merias diri secantik mungkin dibantu oleh beberapa dayang karena dia yakin hari ini akan terjadi sesuatu yang menggemparkan istana dalam!
"Yang Mulia, Selir Yi dan Selir Go ingin menghadap anda. Katanya ada masalah yang sangat penting!"lapor dayang Rong dengan nada rendah dan wajah datar.
Sepasang mata sipit Permaisuri Lee memicing tajam pada dayang kepercayaannya yang seperti menyembunyikan sesuatu,"Masalah apa hingga harus mengangguku sepagi ini?"
"Tentang penghuni Ares! Hampir semua penghuni istana dalam memang sedang membicarakan hal aneh itu, Yang Mulia. Semua merasa heran, mengapa bukan Selir Kim yang menempati istana megah itu melainkan Pangeran Arthemis yang hanya datang untuk tinggal selama 3 tahun!"sahut dayang Rong cepat dengan nada tidak suka yang sangat jelas terdengar.
"Biarkan mereka masuk!"perintah Permaisuri Lee, dia memang sudah menduga jika semua Selir Jung akan murka dan mungkin mereka bisa menjadi alat untuk membuat pangeran tidak tahu diri itu takut dan merasa tidak nyaman sehingga akhirnya memilih pulang ke Arthemis secepatnya!
Dalam beberapa menit terdengar suara lembut berbalut kelicikan Selir Go dan Selir Yi yang menatapnya dengan sorot penuh arti. "Hormat kami Yang Mulia, semoga pagi ini anda bahagia!"
Lee Saera mendengus lirih,"Bahagia? Setelah menerima kabar menggemparkan itu? Katakan padaku apa tujuan kalian menemuiku? Kuharap itu penting karena jika hanya kabar tentang siapa penghuni Ares, aku tidak membutuhkannya!"cetus Permaisuri Lee dengan nada tajam.
"Yang Mulia sudah tahu?"gumam Selir Yi seraya menunjukkan raut kebingungannya.
Selir Go berdehem pelan untuk menyamarkan suara tawanya sebelum menyerukan apa yang sudah direncanakannya bersama Selir Yi. "Apa yang harus kita lakukan? Hampir semua selir Yang Mulia Kaisar sedang membicarakan hal ini dan mungkin sebentar lagi mereka juga akan datang menemui anda! Ini sangat memalukan karena Ares bahkan lebih megah daripada Hestia yang anda tempati!"
Sekuat tenaga Permaisuri Lee menampilkan ekspresi acuh dan tetap menyisir rambut panjangnya saat memberikan perintah pada dayang kepercayaannya. "Dayang Rong! Pergi dan perintahkan beberapa pengawalku untuk menjemput Pangeran Arthemis itu. Bawa dia menghadap padaku! Tampaknya aku harus melihat sendiri seperti apa rupa pangeran yang sudah menguncang ketenangan Apollo dan juga mempermalukanku itu!" suara lembut itu memang terdengar tenang namun sorot mata benci itu tidak bisa mengelabui Selir Go jika yeoja yang karena keberuntungan menjadi Permaisuri Apollo itu sedang murka.
'Ini saatnya aku membuat Lee Saera sadar jika dia bukanlah siapa-siapa meski gelar permaisuri tersemat didepan namanya!', batin Selir Go culas sambil memberi tanda pada Selir Yi yang sedang mengulum senyum tipis.
"Dia begitu anggun sekaligus sangat angkuh! Dia bahkan mengenakan hanbok paling mewah yang pernah kulihat pada pesta semalam. Semua mata terpesona pada sosok Pangeran Arthemis itu!"seru Selir Yi dengan nada kagum yang tidak disembunyikannya, meski dalam hati dia juga memaki pangeran yang akan menjadi ancaman untuk semua selir itu tapi dia setuju dengan Selir Go jika yang pertama harus dijatuhkan adalah sang permaisuri!
"Wajahnya seindah malaikat, bahkan aku dan beberapa selir lain sempat menduga dia adalah seorang yeoja sebelum perkenalan resmi dilakukan! Dia bahkan duduk tepat disisi Yang Mulia Kaisar yang terlihat begitu bahagia semalam."timpal Selir Go lagi dengan senyum tipis penuh makna.
Lee Saera mengetatkan bibirnya, dia tidak bodoh dan tahu maksud serta tujuan kedua selir dihadapannya ini. Mereka sedang menertawakannya dan mencoba menjatuhkan harga dirinya sebagai Permaisuri Apollo, namun itu tidak akan terjadi karena Lee Saera akan menunjukkan pada pangeran kecil Arthemis itu siapa orang paling berkuasa di istana ini!
.
.
ATHENA PALACE
"Kau memang sangat mengerti apa yang selalu kusukai, Luhan."
Namja muda berparas lembut itu tersenyum tipis mendengar pujian dari sang hwangtaehu yang sudah didengarnya hampir setiap hari. Dengan cekatan dia memakaikan hiasan pada rambut hitam ibusuri yang masih terlihat sangat cantik itu. "Hamba hanya mengerjakan tugas yang anda berikan, Yang Mulia. Beberapa dayang Permaisuri Lee memang sangat mudah dipengaruhi."sahutnya sopan.
Jung Heechul, sang ibusuri Apollo memang sangat menyukai namja muda yang telah melayaninya bertahun-tahun. Dia memang lebih memilih Luhan daripada seorang dayang ataupun kasim tua karena menurutnya namja muda itu bisa memenuhi semua kebutuhannya. "Dan, kau sudah melakukannya dengan sangat baik. Aku ingin melihat bagaimana murkanya Permaisuri Lee saat ini!"tawa kecil sang ibusuri membuat Luhan ikut tersenyum.
Xi Luhan, namja muda berusia 20 tahun ini memang tumbuh besar dibawah pengawasan dayang kepercayaan ibusuri yang telah wafat. Hidupnya adalah untuk mengabdi kepada hwangtaehu Jung yang sudah berbaik hati mau menerimanya, bahkan yeoja yang terkenal keras ini juga sangat memperhatikannya. "Anda selalu bermain dengan sangat baik, Yang Mulia."gumam Luhan pelan sambil menuangkan teh kesukaan Jung Heechul yang baru diantarkan seorang dayang.
"Tentu saja! Aku ingin melihat bagaimana cara Pangeran Kim itu menghadapi semua keculasan permaisuri yang benar-benar ingin segera kusingkirkan itu!"ucap Heechul ringan dengan sorot mata tajam. "Pastikan juga kau awasi kedua pangeran yang selalu berulah itu karena kali ini aku ingin mereka tidak ikut campur!"perintahnya lagi, kali dengan suara yang lebih lunak, sang ibusuri memang tidak pernah bersikap terlalu keras jika sudah menyangkut kedua putra kembar kesayangannya itu.
Mata namja yang selalu mengenakan hanbok ungu muda itu mengerjap pelan, dia sering merasa aneh kenapa hwangtaehu Jung terlihat lebih menyayangi kedua pangeran kembar yang licik itu daripada sang kaisar. "Oh Sehun menemui mereka semalam tapi aku tidak bisa memasuki Hades, Yang Mulia."sesal Luhan. Istana Hades memang dijaga ketat bukan saja oleh para pengawal tapi juga oleh puluhan anjing bertaring tajam yang membuat tempat itu menjadi sangat terisolir.
"Aku mengerti. Kedua putraku itu memang sangat pintar melindungi istana mereka!"gumam Jung Heechul sembari melangkah menuju ruang duduknya. "Bagaimana dengan Ares? Apa dayang yang kusiapkan sudah masuk kesana?"tanya Heechul tenang karena yakin pasti tidak akan sulit untuk memasukkan seorang dayang dalam istana megah yang sekarang ditempati Pangeran Arthemis itu. Sang ibusuri punya mata-mata disetiap pavilliun Selir Jung karena tidak boleh ada rahasia yang disembunyikan darinya.
Luhan kembali menggeleng kecil dan menundukkan kepalanya untuk menghindari tatapan tajam sang ibusuri yang sebentar lagi pasti akan murka,"Mianhe, Jie Un tidak berhasil menyusup diantara dayang Ares karena Yang Mulia Kaisar memilih sendiri semua dayang dan pengawal untuk Pangeran Kim!"
Bibir hwangtaehu Jung mengetat membentuk garis tipis saat mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Luhan. Dia tidak menyangka jika situasi akan seserius ini, "Sebenarnya apa yang istimewa dari pangeran kecil itu!"desisnya pelan dengan tangan terkepal erat.
.
.
ARES
"Perintah untuk pergi menemui Permaisuri Lee? Sekarang?"
Sepasang mata bulat itu terlihat begitu dingin saat menatap beberapa pengawal yang diutus langsung oleh Permaisuri Lee untuk membawanya menghadap yeoja yang menganggap dirinya nomor satu di istana Apollo ini. Para pengawal permaisuri bahkan dengan lancang tidak berlutut dihadapannya dan hanya membungkuk, perlakuan yang sangat berbeda dengan saat dia berada di Arthemis ini mulai membuat Jaejoong kesal.
"Benar, Pangeran Kim. Anda harus menghadap Yang Mulia Permaisuri sekarang juga karena beliau telah menunggu anda di Hestia!" suara salah satu pengawal yang seperti pemimpin rombongan kecil itu terdengar datar. Matanya bahkan dengan berani menatap langsung pada Jaejoong, seolah kedudukan mereka itu sama.
Jaejoong sebenarnya sangat jengkel karena diganggu sepagi ini apalagi disaat seluruh badannya masih terasa nyeri meski telah berendam dalam air hangat yang disiapkan Yoona selama 1 jam. Dia ingin menikmati pagi pertamanya di Apollo dengan tenang namun Permaisuri Lee sudah mengacaukan semua rencananya. Yeoja itu dan pengawal kurang ajar dihadapannya ini benar-benar harus tahu dengan siapa mereka akan berhadapan!
"Siapa namamu?"
Pengawal yang sudah tidak sabar itu terlihat bingung mendengar pertanyaan aneh dari pangeran muda yang bersikap angkuh dan sangat sombong ini. "Nama hamba, Dong Jun, Pangeran Kim!"jawabnya singkat, tiba-tiba rasa dingin terasa diseluruh tubuhnya saat matanya menangkap seringai tipis disudut bibir sang pangeran.
"Baiklah, Dong Jun. Aku mau kau pergi dan katakan pada Permaisuri Lee jika Pangeran Jaejoong tidak bersedia menemuinya sekarang karena sangat lelah dan membutuhkan istirahat!"titah Jaejoong dingin dengan nada mengusir yang jelas terdengar. "Kau juga telah mengganggu waktu sarapanku!"tambah Jaejoong tajam.
Tanpa peduli pada para pengawal Hestia yang sepertinya sangat terkejut mendengar jawabannya, dengan santai Jaejoong kembali menikmati sarapan pagi yang disiapkan dayang untuknya sesuai dengan instruksi langsung dari kasim Im. Dalam benaknya, Jaejoong sudah memutuskan ini saat yang tepat untuk mulai menunjukkan taringnya karena Yunho memang sudah memperingatinya dan Kaisar Apollo itu juga sudah berjanji tidak akan menghalanginya apapun yang akan Jaejoong lakukan.
'Kau salah besar Permaisuri Lee jika menyangka aku akan datang dan berlutut untukmu karena mulai detik ini aku-lah yang akan menguasai seluruh istana dalam!', seringai Jaejoong dalam hati walau ekspresi wajahnya tetap dingin.
"Tapi, Pangeran Kim...."
Mengacuhkan bantahan pengawal itu, Jaejoong melayangkan tatapannya pada Kyuhyun yang sejak tadi memang mendengar dan melihat semua yang terjadi bersama sejumlah dayang yang diperintahkan Kaisar Jung untuk melayani Jaejoong. "Antar pengawal itu keluar, Kyuhyun dan lain kali jangan biarkan siapa pun masuk sebelum kau laporkan padaku terlebih dahulu!"tegasnya dingin.
Tanpa bicara Kyuhyun segera mempersilakan para pengawal yang tampak berang itu keluar dari Ares meninggalkan para dayang tampak begitu kagum sekaligus terkejut pada sikap berani Pangeran Kim yang sudah menolak perintah langsung dari Permaisuri Lee dan sekarang dengan tenang melanjutkan sarapannya. Apa keberanian sang pangeran ini ada hubungannya dengan Kaisar Jung yang meninggalkan Ares pagi ini?
"Apa yang kalian tahu tentang pavilliun Hestia? Apakah lebih besar dan megah dari Ares? Jelaskan dan katakan padaku juga seperti apa Permaisuri Lee itu? Siapa saja selir yang sering dikunjungi Yang Mulia Kaisar?"tanya Jaejoong tajam dengan sorot mata tajam pada beberapa dayang yang tadi mempersiapkan sarapan seraya menerima teh yang diberikan Boa padanya.
Beberapa dayang itu langsung saling melempar lirikan takut dan bingung, pertanyaan dari Pangeran Kim ini terlalu mengerikan untuk dijawab karena yang sedang mereka bicarakan adalah Permaisuri Lee dan mereka tidak mau kehilangan nyawa. "Kenapa kalian tidak menjawab pertanyaan Yang Mulia Pangeran?"kecam Yoona tajam pada para dayang yang sudah menunduk takut itu.
"Kalian takut untuk bicara atau lupa dengan siapa sekarang kesetiaan kalian harus diletakkan?"timpal Boa dengan seringai kecil. "Jawab semua pertanyaan Pangeran Kim dan tidak ada yang akan terjadi pada kalian!"tambah yeoja yang selalu diandalkan Jaejoong itu.
"Pavilliun Hestia terletak lumayan jauh dari Ares, Yang Mulia. Besarnya mungkin hanya setengah dari Ares dan tidak bisa hamba bandingkan karena Ares jauh lebih megah dan sangat mewah!"ujar salah satu dayang itu dengan suara gugup, ternyata bukan hanya sang pangeran saja yang terlihat begitu dingin dan berani. Para pengawal dan dayang dari Arthemis juga punya sifat yang sama!
"Permaisuri Lee cantik namun sangat dingin dan....." mulai dayang yang lain namun terdiam saat teringat bagaimana nasibnya nanti jika sang permaisuri tahu mereka telah membicarakannya.
Dengan anggun Jaejoong berdiri dan menghampiri dayang yang terdiam itu, matanya menatap tajam sedangkan senyum dingin sudah terlukis dibibir semerah darah yang begitu disukai sang kaisar Apollo. "Katakan semua hal yang kau tahu! Bukankah saat ini kalian semua adalah dayang milikku? Hanya perintahku dan sang kaisar yang berlaku bukan? Jadi sekarang kuperintahkan pada kalian untuk mengatakan semua hal, rahasia atau apa saja tentang Permaisuri Lee dan para selir di Apollo!"perintah sedingin es itu diucapkan dengan seringai tipis yang membuat wajah cantik itu terlihat sedikit menakutkan.
Dayang muda yang pernah melayani Permaisuri Lee itu terhenyak dengan jantung berdebar kencang, Permaisuri Lee memang menakutkan tapi Pangeran Kim yang sekarang berdiri dihadapannya terasa lebih mengerikan dan mengancam. "Maafkan kami Yang Mulia, akan hamba katakan semua yang hamba tahu. Permaisuri Lee itu selalu licik dan berusaha menyingkirkan semua orang yang mungkin menghalanginya untuk menjadi orang nomor satu di istana dalam dengan berbagai cara! Bahkan, Yang Mulia Permaisuri selalu berseberangan dengan hwangtaehu Jung!"
"Selir yang paling sering dikunjungi oleh Yang Mulia Kaisar adalah Selir Ming. Selain selir itu, yang lainnya hanya selingan dan tidak begitu dekat dengan Yang Mulia Kaisar!"beritahu pengawal yang juga ada disana tanpa perlu Jaejoong tanya hingga namja cantik itu tersenyum puas.
"Permaisuri Lee dan beberapa selir lain sangat membenci Selir Ming! Mereka berusaha menyingkirkannya namun Yang Mulia Kaisar selalu melindunginya."timpal pengawal lain yang langsung mendapat anggukan setuju dari para dayang Ares.
Rasa tidak suka sontak menyebar dalam hati Jaejoong saat mendengar Kaisar Jung selalu mengunjungi dan melindungi Selir Ming. Itu tidak boleh terjadi lagi karena setelah hari ini, Kaisar Jung adalah milikku seorang, tekadnya dalam hati. "Cukup! Kalian boleh pergi dan lanjutkan pekerjaan kalian!"perintah Jaejoong singkat dan tak butuh waktu lama ruang makan itu hanya menyisakan Boa dan Yoona yang masih setia berdiri disisinya yang sedang terlihat berpikir sambil sesekali mencengkram erat kipas ditangannya.
Boa yang sudah sejak lama melayani Pangeran Arthemis itu bisa dengan mudah menebak apa yang sedang direncanakan namja cantik itu,"Apa yang sedang anda pikirkan, Yang Mulia? Mungkin sesuatu tentang selir itu?"tanyanya pelan.
"Yoona, aku mau kau mengawasi semua dayang di Ares dan beritahu pada Kyu untuk melakukan hal yang sama pada para pengawal karena aku belum mempercayai kesetiaan mereka padaku!"perintah Jaejoong pada Yoona yang segera membungkuk dan meninggalkan ruang makan untuk menjalankan tugasnya.
Setelah ruangan itu hanya menyisakan dirinya dan juga pelayan kepercayaannya, Jaejoong berbalik dan menyeringai kecil pada yeoja yang tampaknya bisa membaca pikirannya dengan baik. "Boa, aku ingin kau cari tahu semua hal tentang Selir Ming itu! Dia adalah orang pertama yang harus kusingkirkan!"
"Aku akan melakukannya dengan rapi, Yang Mulia! Tidak ada yang akan menghalangi anda untuk mencapai tahta Apollo!"
.
.
TBC ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Note Author : Yang cari versi cetak, silakan hubungi Daniella_DL.
Hanya cetak 20 set ya. Jadi, buruan.