New Romantics (Marc Marquez F...

By JojoChirathivat

346K 21.5K 666

Emma Watson, seorang jurnalis anyar yang baru saja lulus dari bangku perkuliahan ini dituntut untuk mengejar... More

Satu
Hola Spain!
Rendezvous I
Rendezvous II
Best Mistake
Sweetest Devotion
Remedy
Don't Let Me Down
Love You Longer
We Found Love
Wildest Dreams
AdiĆ³s Spain!
Chasing Pavement
Problem
Hey, I Didn't Mean to Break Your Heart!
Brokenhearted
Cervera
If I Ain't Got You
Hiding My Heart
3 Years Gone
Dangerous Woman
I Miss You
#IAM93
Met Gala I
Met Gala II
I Used To Love You
Say You Love Me
And I'm Telling You I'm Not Going
The Greatest
I LOVE U
Stand By You
It's Getting Complicated
Greatest Love Of All
Chocolate
Can't Keep My Hands To Myself
I'm Not The Only One
Lost Then Found
It Must Have Been Love
Love In The Dark
Where Do Broken Hearts Go?
Lost
I Can't Make You Love Me
Speechless
If I Let You Go
Fall Apart
Get Up and Try
Everything Has Changed
Prove
Hello
Irreplaceable
Just A Friend To You
I Look To You (Reposting)
Fall For You
Decisions
Waiting and Mean It
New Romantics
Love On Top
#TeamEmma&Marc
New Romantics Trivia
EXTRA PART
*Bonus*
*ANNOUNCEMENT*

12 Days of Loving You

5.3K 379 6
By JojoChirathivat

Sore hari cuaca mendung menyelimuti kota Madrid. Mendung bukan berarti akan selalu hujan. Terkadang, alam memaparkan suasana sesungguhnya bagi perasaan seseorang.
Seorang gadis mengenakan mantel hitam gelap nya sedang berjalan tergopoh-gopoh membawa semua barang bawaan nya. Menyusuri jalan yang seperti tiada ujung.

Gadis itu masih mengingat bagaimana ekspresi kedua orang tua nya tatkala ia meminta ijin untuk kembali ke negara asing. Ada secuil perasaan tak rela untuk kembali melepas putri satu-satunya itu untuk mengurus urusan besarnya disini.
Usaha keras dan bersikukuh sangat membuahkan hasil.

(Flashback)

"Gue harus kembali ke Spanyol" seru Emma sembari memasukkan semua baju-bajunya ke dalam koper.

"Emm, Spanyol itu jauh banget! Lo tau Spanyol itu gak seperti Jakarta-Bandung yang bisa ditempuh hanya dalam beberapa jam" balas Farah tak kalah sibuk ikut membantu Emma.

"Tapi ini masalah besar. Gue akan jelasin semuanya ke Marc. Lo tahu Marc mengalami crash tadi kan?" ucap Emma masih sibuk.

"Bagaimana dengan Papa dan Mama lo? Lo gak kasihan sama mereka? Lo baru aja pulang Emm, baru 3 hari lo di Indonesia dan lo mau pergi ke Spanyol lagi?" Emma tahu, Farah sedang mencoba membatalkan niatnya. Namun Emma sudah bertekad. Apa gara-gara pemberitaan itu sehingga Marc tidak konsentrasi saat race dan mengalami crash?
Emma tidak bisa menjelaskan bagaimana rasanya saat dirinya meendengar pemberitaan bahwa Marc mengalami crash di sirkuit Le Mans.

"Lo beneran jatuh cinta sama dia? Sampai lo bela-belain pulang pergi ke Spanyol gini?" tanya Farah pelan namun mengena di hati Emma. Emma masih ragu akan jawaban di hatinya mengenai hal tersebut.

"Lo udah tau jawabannya Far. Gue... Cuma ingin belajar menghargai perasaan gue sendiri atas seseorang. Gue gak akan mencoba menghilangkan atau melupakan sebuah perasaan, karena menurut gue itu sama saja dengan menolak diri lo untuk terus jatuh cinta" ucap Emma bijak.
Farah tersenyum, ini dia. Ini Emma yang selama ini ia kenal.

Farah berjalan mendekati Emma dan mengelus lembut punggung sahabatnya itu. Emma berbalik dan menatap Farah dengan tatapan seribu arti.

"Kejarlah. Kalau lo butuh bantuan hubungi gue. Gue bakal selalu ada untuk lo" ujar Farah memainkan rambut Emma yang cantik.
Serasa ada angin dingin yang berhembus mengenai hati Emma. Ia merasa terharu.

"Lo baik banget Farah. Gue beruntung kenal sahabat seperti lo" sontak Emma memeluk erat Farah, "Tapi duit gue gak cukup Far buat hidup disana lagi.." celetuk Emma.

"Tenang aja. Gue bakal ngirimin duit ke lo.." bisik Farah disela pelukan hangat tersebut.

"Hah? Beneran?" saking terkejutnya akan pernyataan Farah, Emma sampai melepas pelukannya dan membelalakkan mata nya.

"Iya. Tapi lo ngutang!"

"Untuk apa kamu kembali ke Spanyol, Emma?" tanya ayah dan ibu hampir bersamaan.

"Mom, Dad dengerin Emma dulu. Emma punya urusan yang harus benar-benar diselesaikan secepat mungkin. Emma juga pasti kembali secepat mungkin kok"

"Emma, kamu itu baru 22 tahun. Kamu belum semestinya pulang pergi Spanyol-Indonesia gini. Kamu itu bukan orang penting" balas Mama.

"Emma memang bukan orang penting Mah. Tapi Emma kali ini sedang mementingkan orang lain, terlebih lagi Emma sedang mementingkan hati Emma sendiri daripada naluri ataupun akal sehat Emma" ucap Emma terengah-engah, "Trust me this time. I promise"

Emma secepat mungkin masuk ke dalam mobil Farah. Betapa bahagia nya Emma saat ayah dan ibunya speechless akan pernyataan Emma lalu mengijinkannya pergi begitu saja. Emma sempat berpikir, jika dirinya mengatakan urusan hati, orang tua nya pasti akan mengijinkannya. Benar saja. Karena mereka berdua tahu Emma sudah terlalu lama sendiri. Dasar jomblo karatan akut.

Belum sampai ia di bandara, macet nya kota Jakarta telah menanti di depan. Farah berulang kali membunyikan klakson, namun itu tetap saja tiada guna.
Emma tidak mau menunggu terlalu lama. Emma nekat keluar dan berlari untuk mencari tukang ojek.

"Pak pak anterin saya ke bandara internasional Soekarno-Hatta!" seru Emma menepuk salah satu tukang ojek.

"Waduh mahal neng. Jauh juga. Kuat gak bayarnya?" Emma heran, masih saja tukang ojek itu perhitungan akan biaya.

"Ah itu mah gampang. Ayo cepetan 10 menit harus sampai!" Emma langsung naik ke atas jok motor. Bapak tukang ojek pun langsung tancap gas.

Bapak tukang ojek pun mengeluarkan keahliannya di dalam kemacetan parah Jakarta ini. Berulang kali Emma sempat ingin terjatuh. Ini adalah pengalaman tergila Emma. Naik ojek di tengah keramaian dengan kecepatan 100km/jam. Bahkan mereka hampir menabrak dua pasang angsa yang sedang ajeb-ajeb di tengah jalan. Benar-benar gila.
Dan kurang dari 10 menit, Emma sudah sampai di bandara. Tanpa babibu Emma langsung berlari tancap gas pol. Tapi langkahnya dihentikan tatkala bapak tukang ojek itu menagih biaya.

"Eh Neng! Bayar dulu. Main kabur aja" sewot bapak tukang ojek.

"Berapaan pak?" basa-basi Emma karena ia tahu, uang yang ada di dompetnya hanya cukup untuk naik pesawat saja.

"200 rebu" balas bapak tukang ojek dengan mata berkilauan karena sedang menanti rejeki nomplok.

"Gini aja, bapak kenal Marc Marquez gak? Bapak nge fans gak?" akal-akalan Emma.

"Kenal neng. Pembalap GP terkenal itu kan? Wah saya fans berat nya Marquez selain Rossi" tebak bapak tukang ojek sembari menerawang.

"Bapak mau gak tanda tangan atau baju atau apapun itu dari Marc Marquez?"

"Wah mau pastinya Neng..." ucap tukang ojek yang terlanjur mupeng.

"Saya bisa ngasih loh Pak. Asalkan bapak meng-gratiskan biaya ojek saya..." Emma memainkan alisnya naik turun.

"Wah, Neng mau bohongin saya ya?"

"Kalau saya mau bohong, saya pasti sudah kabur daritadi kok Pak. Saya ini pacarnya Marc Marquez loh. Semoga" ucap Emma berbisik di akhir kata.

"Hah? Masa sih?" tukang ojek itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Emma sudah tidak tahan dengan permainan ini. Ia harus segera mengakhirinya dan bisa segera take off.

"Uang saya uang spanyol semua Pak. Gak ada rupiah. Noh tuh lihat. Bapak gak tau kan ini nilainya berapaan?" Emma memamerkan uang yang telah ia tukar dulu. Bapak tukang ojek itu mengangguk.

"Tapi saya butuh duit neng. Buat makan anak istri saya" ucap bapak itu memelas.
Emma kini merasa kasihan dengan bapak tukang ojek itu.

"Yasudah, bapak datang ke alamat rumah ini. Bapak bilang saja Emma belum bayar ojek 200 ribu" Emma menyerahkan selembar kertas kecil yang berisi alamat rumah. Tepatnya alamat rumah Farah. What?
Lalu bapak tukang ojek itu mengangguk tersenyum dan berlalu pergi.

(Flashback end)

Emma masih saja menggeret koper nya yang beratnya seperti menggeret almari saja.
Kaki Emma terlalu lelah. Sebentar lagi dia sampai di rumah kediaman Alonso.

Beberapa kali Emma mengetuk dan memencet bel yang menempel tepat disamping pintu. Hingga pada ketukan yang kesekian barulah sang empu rumah menunjukkan jati diri nya. Namun seseorang yang muncul tidak seperti yang Emma harapkan.

"Emma? Kau kenapa ada disini?" tanya Alona mendongakkan kepala karena tinggi Emma tidak wajar untuk ukuran orang Indonesia.

"Hay Alona. Aku datang kembali" balas Emma tersenyum semanis mungkin.

Lalu suara derap langkah kaki mendekat. Suara itu lebih seperti orang menggunakan high heels.
Emma menunggu kedatangan pemilik suara itu.

"Emma? Kau kembali?" sapa Lucy mengeratkan jaket tebalnya karena cuaca saking dinginnya kala itu.
Ahh, lega sekali Emma bertemu Lucy yang telah ia anggap sebagai ibu kedua nya.

"Lucy... Help me" ucap Emma menatap lekat Lucy.

Emma kini duduk di dekat perapian. Ditemani secangkir teh hangat.
Hujan memang belum turun namun suara gemuruh guntur terus terdengar.

"Aku terkejut membaca berita yang katanya berasal dari perusahaan penerbit di Indonesia" celetuk Lucy menuangkan air panas ke dalam cangkir nya.

"Kau sudah membacanya? Demi tuhan, itu bukan aku yang menulisnya Lucy" Emma membalikkan badan dan memandang Lucy mencoba meyakinkan bahwa memang bukan Emma yang menerbitkan cerita itu.

"Aku tahu Emm, aku tahu dirimu adalah orang yang baik dan tidak akan memberitakan keburukan orang lain" Lucy membawa secangkir teh hangatnya dan duduk di sofa tepat disamping Emma.

"Apa yang harus aku lakukan? Secara tidak langsung, aku telah menyakiti Marc. I messed up everything" ucap Emma tertunduk.

"Satu-satunya cara adalah meminta maaf dan menjelaskan semuanya. Aku tahu semua tentang perasaanmu, tunjukkan lah padanya Emm. Tunjukan rasa sayang dan cintamu itu pada Marc. Aku yakin dia juga merasakan hal yang sama seperti apa yang kau rasakan" saran Lucy. Emma mengerti dan berdiri dari duduknya.

"Kau mau kemana? Akan turun hujan deras. Mobil pun juga sedang dibawa Andres keluar kota" cegah Lucy saat melihat Emma akan melangkah keluar dari pintu.
Mendengar penuturan Lucy, Emma berhenti tepat diambang pintu tanpa berbalik.

"Aku mencintai Marc. Aku sangat mencintainya. Bahkan aku sangat rindu dengan senyuman nya, tawanya, cara dia berbicara. Semua tentang dirinya. Aku akan memperjuangkan apa yang pantas untuk ku perjuangkan"

Continue Reading

You'll Also Like

2.5K 553 12
Kesan Shin Hyona pada Kyuhyun hanya satu; meskipun tampan, tapi kelakuannya seperti setan. Sebagai orang yang tidak suka dengan rezim Cho Kyuhyun, Hy...
277K 22.3K 39
{COMPLETE} #31 dalam fanfiction [08/04/2017] #57 dalam fanfiction [10/04/2017] Sebuah Pertemuan Yang tak terduga, Membuat (Namakamu) menjadi Orang...
195K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
439K 9.9K 18
Aku wanita yang setiap harinya penasaran dengan suamiku dan mencari dirinya! YA! Aku mencari suamiku! Bukan, bukan mencari seorang suami, tapi...