INI VERSI BUKU
.
.
Author : Anya / AphroditeThemis
Genre : Saeguk / Intric / Drama / Revenge / Murder
Rate : 21 +
PS : Ada VERSI CETAK.
.
.
KINGDOM, ROYALTY, LOVE AND WAR...
.
.
HADES
Malam hampir berganti pagi, bulan bahkan telah bersembunyi dibalik awan hitam yang bergumpal. Suasana terasa hening dan hampir mencekam karena suara burung gagak yang sesekali mengeluarkan suara aneh disalah satu dahan pohon besar yang tumbuh disekitar tempat itu. Sesuai namanya, pavilliun Hades adalah tempat yang mengerikan dan paling dihindari oleh semua penghuni istana dalam yang sangat berusaha untuk tidak melakukan hal bodoh hingga harus mendatangi tempat dimana pangeran kembar Apollo tinggal bersama dengan sejumlah dayang tanpa ekspresi dan pengawal bertampang sangar.
Paviliun yang sebagian besar dindingnya diberi warna hitam atau coklat itu dikelilingi pohon-pohon raksasa berdaun lebat. Sebuah jembatan panjang diatas sebuah kolam luas harus dilalui untuk mencapai Hades. Dalam kolom besar itu, kedua Pangeran Jung memelihara ikan-ikan kecil pemakan daging dengan gigi runcing yang sangat menakutkan bagi semua orang. Hades terasa begitu terpencil karena dulunya merupakan tempat pengasingan bagi leluhur Apollo yang dikabarkan terkena kutukan, namun semua cerita itu tidak membuat Jung Changmin dan Jung Chansung takut untuk memilih istana menakutkan ini sebagai tempat tinggal mereka!
"Apa yang sedang kau pikirkan, Chwang?" Chansung melirik sekilas saudaranya yang tampaknya sedang tenggelam dalam lamunan karena tidak bergerak sejak 30 menit yang lalu dari jendela besar yang berada disudut kamar mereka.
Tanpa mengalihkan tatapan matanya dari burung gagak yang sedang diamatinya, Changmin menjawab pertanyaan kembarannya. "Cara menyingkirkan Permaisuri Lee tapi tanpa mengotori kedua tangan kita!"sahutnya pelan dengan nada datar.
Suara tergelak kecil terdengar dari sudut tempat Chansung duduk seraya menikmati secawan arak hangat,"Itu mudah sekali, saudaraku. Adu domba saja para selir itu dengan permaisuri! Kau tahu rasa iri itu bisa sangat mengerikan dan kita akan manfaatkan itu! Satu persatu kita singkirkan semua orang yang bisa mengganggu kedudukan kita!" tidak terdengar lagi suara kekanakan dari pangeran bertubuh tinggi besar itu.
Bibir Jung Changmin membentuk seringai dingin saat bertatapan dengan mata Jung Chansung, pada dasarnya dia juga punya pikiran yang sama dengan kembarannya. Tidak ada lagi yang boleh menyingkirkan mereka dari Apollo, siapa pun itu. "Bagaimana pendapatmu tentang Pangeran Arthemis itu? Kulihat sepertinya Yang Mulia Kaisar menaruh perhatian yang sangat berlebihan padanya. Jika dia sampai berada di pihak permaisuri maka semua rencana kita tidak akan berjalan dengan lancar!"
Decakan kesal keluar dari mulut Chansung saat menyerahkan cawan kecil yang terisi penuh pada Changmin yang langsung meneguknya. "Itu masalah yang tidak kita duga sebelumnya, Chwang tapi kita harus mencari tahu secepatnya siapa sebenarnya Pangeran Kim itu bagi jeonha! Aku ingin permaisuri bukan saja terusir dari istana tapi..."
"Tapi dia harus keluar dari istana Apollo tanpa nyawa! Itu baru sepadan dengan apa yang sudah dilakukan Menteri Lee pada ibunda kita! Nyawa harus dibayar dengan nyawa!"timpal Jung Changmin tidak kalah dingin dengan kembarannya.
Dihadapan semua orang, sang hwangtaehu memang selalu memerintahkan kedua putra kembarnya yang disayanginya ini untuk bertingkah seperti sepasang remaja nakal yang menikmati hidup dengan cara bersenang-senang, namun itu bukanlah mereka yang sebenarnya melainkan topeng yang sengaja mereka gunakan dengan begitu licik. Sejak mereka kecil hwangtaehu sudah mengajarkan dan mengatakan jika mereka berdua harus selalu saling percaya karena jika suatu hari ibunda mereka tiada maka mereka hanya akan memiliki satu sama lain dan akan tetap seperti itu!
"Kau benar, Chwang! Kita akan membuat semua orang yang menyebabkan ibunda kandung kita menderita selama tinggal di istana ini memohon untuk dibunuh!"desis Chansung menahan amarahnya. Dia dan saudaranya bahkan tidak sempat mendapat pelukan sang ibu karena perbuatan biadab Menteri Lee dan semua sekutunya.
"Tapi, saat ini dayang dan para pengawal istana dalam telah terbagi! Jadi, anda berdua harus sangat berhati-hati dalam melakukan semua tindakan! Hamba sarankan anda berdua tetaplah bersikap biasa untuk menilai kemana semua situasi ini akan terarah!"
Kedua Jung kembar itu menoleh kearah pintu kamar mereka dan seringai identik terulas cepat dibibir mereka. "Sehun! Lama sekali, apa yang kau temukan? Apa kau berhasil memasukkan orang kepercayaanmu dalam pavilliun Selir Kim?"tanya Chansung antusias.
"Diamlah, Chan dan biarkan Sehun bicara! Lagipula pelankan suaramu itu!"tegur Changmin tajam yang membuat saudaranya memaki pelan sedangkan Sehun hanya tersenyum tipis.
Apollo adalah kerajaan besar yang bukan saja dipenuhi oleh intrik dan konflik, tapi juga persaingan terselubung yang tidak pernah lepas dan berhenti terjadi di istana dalam. Semua pengawal, dayang bahkan menteri mengabdi pada orang tertentu dan meletakkan kesetiaan mereka pada sang junjungan, seperti Oh Sehun! Ajudan Jenderal Perang Ok Taecyeon itu adalah salah satu orang yang memilih meletakkan kesetiaannya pada kedua Pangeran Jung yang merupakan sahabatnya sejak kecil!
"Tidak ada yang perlu kita takuti, Chwang! Ini adalah Hades, bahkan nyamuk pun tidak berani masuk ke tempat ini tanpa izin kita!"sahut Chansung dengan nada pongah yang memang tidak bisa dibantah oleh Changmin karena Hades mungkin adalah satu-satunya tempat di Apollo yang dihindari semua orang, termasuk sang Kaisar Jung!
Dengan sikap santai Sehun meletakkan pedangnya dan membuka penutup kepala yang digunakannya, tangannya menerima cawan yang diulurkan Changmin sambil bergumam kecil. Dia begitu lelah dan bahkan belum memejamkan matanya sekejab pun. "Saat ini dayang dan pengawal istana bukan saja terbagi antara hwangtaehu Jung dan Permaisuri Lee tapi ada yang lebih berbahaya! Jadi, kusarankan kalian harus bisa memainkan semua pion dengan sebaik-baiknya!"
"Apa maksudmu, Sehun? Bagaimana mungkin ada pihak lain selain ibusuri dan juga permaisuri bermuka dua itu? Apa...." Changmin menimbang hal-hal aneh yang terjadi sejak sang kaisar kembali dari Arthemis, mulai dari pembangunan Ares hingga perintah tegas Kaisar Jung pada mereka. "Jelaskan pada kami semua yang terjadi selama kalian berada di Arthemis! Kenapa perang bisa dibatalkan?"tuntut Changmin yang tiba-tiba karena merasa ada yang aneh dari ekspresi Oh Sehun yang meringis kecil.
Chansung yang melihat saudaranya tampak begitu serius ikut menatap tajam pada Sehun yang duduk dihadapan mereka. "Apa semua ini ada hubungannya dengan Selir Kim atau mungkin Pangeran Kim?"tanyanya dengan suara ragu yang terdengar jelas. "Ada sesuatu yang terjadi selama sang kaisar berada di Arthemis, bukan?"tebak namja bertubuh besar lagi dengan nada telak.
Sehun mengangguk cepat, tidak ada yang perlu disembunyikannya lagi karena dia yakin besok bahkan seluruh istana akan gempar saat tahu dimana sang kaisar tidur menghabiskan malamnya. Sehun juga bisa menebak dengan pasti dimana sang Kaisar Apollo akan meletakkan pilihannya,"Yang harus kalian waspadai itu bukan Selir Kim melainkan Pangeran Jaejoong yang sekarang menjadi pemilik Ares!"cetusnya dengan ekspresi datar seperti biasanya.
"Apa hubungan Pangeran Jaejoong dengan Apollo dan semua rencana kami? Bukankah dia hanya akan tinggal selama 3 tahun disini? Dan apa kau yakin dia yang menempati istana mewah itu?"tanya Chansung kasar dan matanya hampir melotot saat melihat Oh Sehun mengangguk tegas. "Jadi dimana Selir Kim ditempatkan? Jelaskan pada kami!"cecarnya.
Mengenal lama kedua pangeran kembar ini membuat Sehun tahu jika amarah dingin sedang bersemayam dalam diri keduanya. "Selir Kim ditempatkan di pavilliun Phoebe!" Sehun bisa melihat ekspresi tidak percaya dari kedua namja muda dihadapannya. "Dari pengamatanku sejak dari Arthemis, Pangeran Jaejoong punya pengaruh besar dan bisa mengendalikan setiap keputusan Kaisar Jung dengan sangat baik, bahkan perang batal karena dirinya! Saat ini dayang dan pengawal istana yang terbaik semua bekerja di Ares atas perintah langsung dari Yang Mulia Kaisar! Dengan kata lain, aku gagal memasukkan dayang kepercayaan kalian di Ares!"beritahu Sehun dengan nada tenang.
"Apa-apaan ini? Pangeran Arthemis itu bisa mengendalikan Yang Mulia Kaisar? Ibusuri saja terkadang takut dan tidak pernah membantah pada saudaraku yang kaku itu! Kau pasti sedang bercanda dengan kami...."ucap Chansung seraya tertawa kecil namun langsung terdiam karena Sehun tampak begitu serius.
Changmin tampak berpikir sebelum kembali berseru dengan nada tidak percaya yang juga terdengar jelas dalam suaranya,"Hyung kami yang dingin dan kejam itu bisa dikendalikan oleh seorang pangeran muda? Apa kau tidak salah, Sehun? Dan apa kau bermaksud mengatakan pada kami jika saat ini istana terbagi menjadi 3 kubu?"
Anggukan tegas namja bermarga Oh itu membuat Chansung mengepalkan tinjunya,"Jangan pernah meremehkan pangeran muda yang sekilas tampak lemah itu. Kalian nanti bisa melihat bagaimana dia itu akan sangat berpengaruh karena Kaisar Jung jelas ada dipihaknya dan jika aku menjadi kalian, maka menjadi musuh Pangeran Kim tidak akan pernah menjadi pilihanku!"seru Sehun bijak.
Chansung melirik cepat pada Changmin yang ternyata juga sedang menatapnya. Sepertinya mereka punya kecurigaan yang sama, mereka juga bisa melihat bagaimana tatapan lembut penuh arti sang kaisar pada Pangeran Arthemis yang memang tampil begitu menawan bahkan melebihi Selir Kim saat ditempat pesta tadi. "Apa kau mau bilang jika hyung kami dan pangeran itu...." pertanyaan itu tidak selesai mereka ucapkan karena Oh Sehun sudah kembali mengangguk pasti.
"Saat ini bahkan Yang Mulia Jung ada di Ares bersama sang pangeran!"beritahu ajudan Jenderal Ok itu dengan yakin.
.
.
ARES
Gerakan pelan dan bunyi gemerisik selimut yang disingkap membangunkan Jaejoong yang perlahan mulai membuka matanya yang masih terasa berat. Dia bisa melihat suasana kamar masih gelap yang menandakan pagi belum tiba, tangannya meraba tempat dimana seharusnya sosok namja berkulit tan yang semalam memadu kasih bersamanya masih terbaring, dingin. Cepat Jaejoong membuka lebar matanya dan langsung melihat ke sekeliling kamarnya yang gelap hingga akhirnya menemukan sosok tinggi besar itu.
"Kau mau pergi sepagi ini?"tanyanya bingung saat melihat sang kaisar sudah hampir selesai mengenakan pakaiannya.
Dengan langkah lebar dan seulas senyum kecil, Yunho kembali duduk disamping peraduan besar itu, tangannya menyingkirkan beberapa helai rambut panjang yang menutupi wajah menawan yang terlihat bingung dan sedikit jengkel itu. "Ada rapat yang harus kupimpin setiap pagi. Istirahatlah, chagiya. Aku akan meminta agar tidak ada yang mengganggumu hari ini. Kau pasti lelah..." pelan dikecupnya bibir merah yang setengah terbuka itu dengan lembut.
Jaejoong membalas kecupan itu dengan melingkarkan lengannya disekeliling tubuh besar sang kaisar yang terasa hangat. Dia bisa melihat sorot menggoda dalam sepasang mata tajam yang sedang menatap tubuh polosnya. Namja cantik itu mendengus kecil seraya menaikkan selimut untuk menutupi ketelanjangannya. "Dan salah siapa itu? Aku bahkan tidak yakin bisa bergerak hari ini padahal aku harus menemui sang daegun!"gerutu Jaejoong yang membuahkan gelak tawa kecil keluar dari mulut Yunho yang kemudian dengan gerakan cepat menarik selimut yang sedang dipegang Jaejoong hingga tubuh indah yang dipenuhi bercak merah itu terlihat olehnya sedangkan si pemilik memekik kesal.
"Arhhhh...Apa yang kau lakukan? Kembalikan selimut itu!" Jaejoong melepaskan pelukan sang kaisar dan beringsut ke sudut ranjang seraya menaikkan kedua kakinya. Berusaha menghindari jangkauan tangan sang kaisar yang ternyata sangat buas dan mengerikan diatas ranjang sama seperti saat di medan perang. "Pergilah, jeonha! Aku mau melanjutkan tidur beberapa jam lagi! Badanku terasa sangat sakit dan ini semua salahmu!"usir Jaejoong cepat dengan wajah yang semakin panas karena tatapan tajam sang kaisar seperti sedang memburu mangsanya.
Yunho menyeringai dalam hati melihat posisi duduk pangeran nakal itu yang sebenarnya malah memuaskan mata dan dahaganya karena dengan jelas bagian bawah Jaejoong yang berkedut pelan dan sedikit merah itu terpampang didepannya. "Kau sedang sengaja menggodaku, pangeran nakal? Mengundangku untuk tidak pergi?" perlahan kaisar muda itu kembali naik keatas ranjang.
"Apa yang kau bicarakan? Mengundangmu? Tubuhku ini hampir remuk karena ulahmu, Yang Mulia dan sekarang kau bilang aku menggodamu lagi?"amuk Jaejoong kesal karena lihat saja tampang mesum Kaisar Jung yang malah tertawa lebar seraya mengelus bercak merah di bahunya.
Kepolosan Jaejoong benar-benar membuat kesabaran Yunho diuji. Pangeran cantik itu bahkan tidak sadar jika caranya duduk sudah membuat gairah Yunho kembali berkobar dan dia hampir saja menerjang tubuh ramping itu jika tidak mengingat tugas yang sudah menunggunya dan juga dia tidak ingin pangeran kesayangannya ini jatuh sakit. "Berikan aku satu ciuman panas, setelah itu kau boleh istirahat dan aku akan memenuhi semua permintaanmu semalam!"tawar Yunho sambil menaikkan sebelah alisnya. "Kau juga boleh tidak mengunjungi siapa pun hari ini!"tambah sang kaisar lagi dengan senyum licik.
"Sepertinya sangat adil!" perlahan Jaejoong beringut maju dan duduk dipangkuan sang kaisar tanpa peduli jika sepasang mata musang itu seperti mengeluarkan api saat melihat tubuh polosnya. Seringai kecil terulas dibibirnya saat dia mulai melingkarkan tangannya disekeliling leher Yunho dan mulai mencium Kaisar Jung itu dengan liar dan panas.
Dengan lembut Yunho memeluk pinggang ramping namja cantik yang sedang duduk dipangkuannya, dengan sedikit kasar bibirnya membalas lumatan cepat dan liar Jaejoong dengan intens. Lidahnya menyelusuri seluruh mulut namja cantik, mengisap kuat lidah mungil yang selalu terasa manis itu hingga tangan berjemari lentik itu meremas kuat lengannya. Yunho menatap tajam pada sepasang mata bulat itu saat melepaskan tautan bibir mereka. Dia telah bersumpah akan melakukan apapun juga untuk mempertahankan Jaejoong tetap ada disampingnya, meski 1000 perang harus dilaluinya!
"Hari baru telah dimulai dan kau harus terus menegakkan kepala cantikmu itu, nae sarang...Kau memang tidak perlu mengunjungi siapa pun hari ini, tapi aku yakin akan banyak sekali orang yang penasaran akan datang mengunjungimu, baik kau suka atau tidak!"
Dengan posisi yang masih berada dalam pelukan sang kaisar dan sibuk menstabilkan nafasnya yang masih tersenggal, Jaejoong bertanya,"Eugghh...Apa maksudmu aku harus memulai perang perebutan kekuasaan itu hari ini?" melihat anggukan pasti dari namja yang sedang sibuk meremas bokongnya itu Jaejoong menyeringai lebar seraya mencubit tangan nakal itu.
"Akan kuperlihatkan pada semua selirmu bahkan Permaisuri Apollo dengan siapa mereka akan berhadapan! Aku juga sudah tidak sabar, siapa yang lebih mengerikan? Permaisuri Lee atau hwangtaehu Jung?"seru pangeran nakal itu penuh percaya diri dengan rasa penasaran tidak bisa disembunyikan dari wajah menawan itu.
Sang kaisar tergelak, sikap arogan inilah yang membuat Yunho selalu kagum pada pangeran Arthemis yang membuatnya mengabaikan begitu banyak aturan dan prinsip. "Nilailah sendiri dan lakukan sesukamu tapi satu yang harus kau ingat, Chagiya. Hwangtaehu Jung adalah nae eomma dan aku tidak ingin kau bersitegang dengannya!"ujar Yunho bijak.
"Jangan khawatirkan itu! Aku akan bersikap layaknya malaikat saat dihadapan ibusuri dan dalam sekejab akan kudapatkan kepercayaannya!" senyum indah mengulas dibibir semerah darah itu. Jaejoong tidak bodoh untuk melawan ibusuri yang mungkin akan bisa dimanfaatkannya untuk menyingkirkan sang permaisuri.
Dengan perasaan tidak rela, Kaisar Jung beranjak dari peraduan itu setelah sebelumnya mengecup cepat kedua pipi sepucat pualam milik sang Pangeran Arthemis yang mendelik lucu padanya. "Aku pergi! Jika terjadi sesuatu yang tidak bisa kau atasi, suruh salah satu pengawal untuk memanggilku!" sorot khawatir terlihat dari mata sang kaisar.
"Pergilah, Yang Mulia. Aku yakin bisa mengatasi semuanya!"sahut Jaejoong sambil kembali berbaring, lebih baik dia kembali tidur untuk mengumpulkan tenaga sebelum berperang.
'Bersiaplah untuk menyerahkan tempatmu untukku, Permaisuri Lee!', seringai Jaejoong seraya kembali memejamkan matanya.
.
.
.
TBC ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Note Author : Mulai minggu depan, hanya update 3 kali 😘😘
4 hari yang lain, bakal update Story lain 💃💃