Blood "High School Vampire "

By RiriRenesmee

92.9K 5.2K 132

Kehidupan ku sangat sempurna sebagai seorang remaja. Aku memiliki segala nya, dan aku yakin diluar sana banya... More

Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood "High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood "High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"
Blood"High School Vampire"

Blood"High School Vampire"

2.1K 167 4
By RiriRenesmee

Happy Reading Guys!!!

Bab 10

Hyuna duduk diruang kerja milik Hye Sun dilantai dua, disana hanya ada satu ruangan dan balkon yang cukup luas. Cocok untuk bersantai dan menyendiri dalam hal yang Hyuna alami. Setelah ia mengalami kesulitan untuk menahan diri dari aroma manusia yang berada di lantai satu Resto. Karena sebelum mereka naik kelantai dua, Hye Sun memperkenalkan Hyuna ke pada para karyawan di lantai satu.
Mungkin mereka akan bilang bahwa Hyuna orang aneh.

Hye Sun menghampiri nya dan mereka berbicara disebuah kursi panjang dekat pintu keluar ruang Hye Sun.

"Kau masih memikirkan tentang pendapat para karyawan? "
" yah... kurasa aku pasti terlihat aneh "
" tak perlu terlalu dipikirkan mereka hanya akan mengira kau seperti orang sakit "

Kemudian seorang karyawan masuk ke ruang Hye Sun dan mereka berbicara sebentar.

"Hyuna.. aku mau ke bawah putra ku datang bersama teman temannya... kau mau ikut?"
"Kurasa tidak... berkumpul dengan para manusia bukan ide bagus untuk ku "
"Ya baiklah... jika butuh saya sesuatu panggil aku oke "

Hyuna tersenyum sebagai tanda ia mengerti kemudian Hye Sun berlalu.

*****

Untuk pertama kali nya aku datang ke resto ibuku mengajak teman-teman dekatku. Yah sekali sekali aku ingin mentraktir mereka.
Kami mulai membuka lembaran menu dan Seolhyun tampak kebingungan ,aku ingin tertawa melihat tingkah nya. Ya maksudku apa dia belum pernah melihat buku menu sebelum nya?

Kemudian ibuku datang menghampiri kami, dia menyapa ramah pada kami. Ibuku sudah mengenal semuanya kecuali Seolhyun, aku memeprkenalkan nya. Dan kemudian mereka saling tatap dalam hitungan waktu yang sangat lama.
"Eomma... dimana bibi Hyuna? "*aku mencoba menghilangkan keheningan
"Dia ada di atas "
"Oke baiklah selamat menikmati... Sae Ron... makan yang banyak ya "*ibuku melempar senyum pada Sae Ron
"Pasti bibi "*Sae Ron membalas nya

Aku senang ibuku ramah pada dia.

Makanan yang kami pesan pun kini tersaji di atas meja . Semua antusias dan langsung melahap makanan yang tersaji. Tapi Seolhyun hanya menatap kami seperti dia sedang memperhatikan cara kami makan. Dia mengambil sumpit dan mencoba menyumpit makanan di depan nya. Tapi dia gagal bahkan berkali kali, hal itu ditertawakan oleh Sehun dan Luhan. Bahkan kini ekspresi wajah nya terlihat sangat kesal. Dia frustasi, baiklah kurasa dia butuh sendok dan garpu, itu akan memudahkan dia untuk makan.
Aku memanggil salah satu pelayan dan meminta sendok garpu.

Aku memberikan sendok garpu itu padanya juga sekaligus memberi tahu cara pakai nya.

Kurasa kali ini dia pasti bisa, dia berhasil menangkap cara kuberikan. Dia berhasil memasukan satu sendok makanan pada mulutnya.

Ekspresi nya datar saat menelan makanan itu, apa mungkin dia tidak suka makanan nya ya?

"Kau kenapa? Apa makanan nya tidak enak ?"
"Enak ko... "
" Tidak kusangaka kau pandai berbohong juga "*Sehun mencibir Seolhyun, aku tidak mengerti apa yang terjadi pada mereka berdua, Sehun melihat Seolhyun seolah dia musuh nya.

*****

Usai makan dan berpamitan dengan ibuku kami pulang dan aku mengantar Sae Ron kerumah nya. Sehun dan Luhan menawarkan diri untuk mengantar Seolhyun.

Aku makan punya cukup uang jadi aku memesan taxi, tapi Sae Ron menolak dan lebih memilih naik bus saja seperti biasa.

Kami duduk di bagian paling belakang bus. Itu tempat favorit kami. Kami bisa mengobrol lebih bebas di belakang.

" kenapa kita naik bus? Uangku cukup untuk naik taxi "
"Simpan saja uang mu..., kau sudah mentraktir ku makan... terima kasih banyak ya... "
"Akh Ya ampun... kau sudah hampir tiga kali mengucap kan terima kasih padaku, seharus nya itu kau ucapkan pada Ibuku "
" kau tahu... baru kali ini aku bertemu dengan seseorang yang tidak memerkan apa yang ia punya "
"Apa maksud mu? Yang aku punya ...kedua orang tua yang utuh? Kau juga punya... "
"Bukan itu saja... tapi hidup mu yang serba tercukupi, keluarga harmonis, aku sungguh iri padamu "

Hidup tercukupi? Keluarga harmonis? Kau bahkan iri pada hidup ku? Kau salah! Jika kau tahu yang sebenarnya... aku yakin kau takan pernah berpikir untuk iri pada kehidupanku. Mungkin kau bahkan akan menjauhiku.

"Aku benar kan? Kenapa malah diam? "
"Kau sungguh tidak pantas iri padaku! Sudah lah bisa kita bahas yang lain? "
" ya baik lah... Seolhyun..dia seperti nya suka padamu "
"Apa?! Kau bercanda? Dia Itu hanya gadis aneh dan aku hanya menggapnya sebagai teman "
" kau bahkan memberi dia julukan? "
" Sae Ron... "

Andai kau tahu bahwa seseorang yang aku sukai itu kau... apa kau akan menerima nya? Apa kita akan tetap dekat seperti ini? Aku hanya takut semua berubah secara tiba-tiba, kau menjahui diriku, itu yang aku takut kan. Jadi untuk saat ini biarlah kita seperti ini.

Kami sampai di sebuah gang yang tidak terlalu sempit, sebuah mobil kurasa bisa melewati jalan ini. Jalanannya menanjak, jadi sekarang Sae Ron dan ibu nya tinggal di sini?
"Apa masih jauh? "
"Kenapa? Kau lelah? Ah ya ampun tadi kan sudah kubilang bahwa kau tak perlu mengantar ku sampai rumah "
"Kenapa? Kau tidak suka aku berkunjung ke rumah mu? "
"Bukan.. aku hanya takut kau... mungkin tidak akan mau berteman dengan ku lagi "
"Hey... apa sih yang kau bicara kan? "

Sae Ron malah berlari Bukan nya menjawab pertanyaan ku, sebenarnya aku mengerti ke gelisah an yang ia rasakan, tapi aku tak pernah membeda bedakan derajat seseorang.
Aku hampir kehabisan nafas menyusul nya berlari, kami tiba didepan sebuah rumah yang sangat kecil. Ada dua mobil yang terparkir di depan rumah itu. Raut wajah Sae Ron berubah seketika dan ia berlari masuk kedalam rumah.

"Ibu... "
Ibu nya sedang bicara serius dengan seorang pria, yang tak lain adalah suaminya sendiri. Aku melihat situasi dan mengedarkan pandangan ke sekeliling, siapa yang tahu kalau pria itu menganiayai ibu Sae Ron.
Setahuku dia temperamental, dan kejadian dimana aku melihat dia menyiksa Sae Ron masih terpatri di benak ku.

"Mau apa aku kemari hah?! Kau pikir kau bisa menyiksa ibuku di lagi? Aku akan berteriak agar warga sini mengusirmu! "*hardik Sae Ron penuh emosional
"Sae Ron sudah tenangkan dirimu, ayahmu datang kemari untuk minta maaf "
"Apa minta maaf? Bahkan dia tidak pantas dipanggil ayah! Juga jangan pernah memberi dia maaf bu! Kau pergi sana! Jangan ganggu ibuku lagi! "
"Sae Ron hentikan nak, jangan begitu "
"Pergi kau, dasar brengsek, tua bangka tidak tahu diri! "

Sae Ron terus meneriaki pria itu dengan kata kata kasar, tapi reaksi pria itu hanya diam, apa dia benar-benar sudah berubah?

Aku tak ingin mendengar Sae Ron mengeluarkan kata-kata kasar lagi yang akan lebih menyakitkan jadi aku ambil insiatif untuk membawa pria itu keluar dari rumah Sae Ron.
Kami masuk kemobil pria itu, dia mulai menyetir mobilnya menjauh dari rumah Sae Ron.

Pandangan nya terlihat kosong, aku khawatir dia tak konsen mengemudi. Aku mencoba mengajaknya bicara tapi dia diam saja. Hingga pada akhirnya kami hampir saja menabrak motor yang melaju di depan kami. Untunglah dia masih bisa mengendalikan mobil nya.

Akhirnya kami memutuskan untuk berhenti di pinggir jalan. Kami masih berada di dalam mobil, dia masih belum bicara.
Tiba tiba dia menangis, aku jadi bingung harus melakukan apa.

"Aku menyesal pernah menyakiti mereka.... aku memang tidak pantas dimaafkan tapi aku... seperti ini karena seseorang telah merenggut kebahagiaan ku "
"Apa maksud mu paman? Aku tidak mengerti? Ada masalah apa? "
" seseorang yang sangat kucintai... dia direbut seseorang dari ku, bahkan putra ku.... aku tidak tahu siapa namanya... seperti apa wajah nya... dan sekarang tinggal dimana aku tidak tahu... "

Sebenarnya aku tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh nya, dari apa yang aku tangkap dia seperti mengalami kegagalan cinta di masa lalu. Entah lah mungkin dia pernah mencintai seseorang tapi ada yang merebut nya.

****

Aku membawa nya pulang kerumah nya ,aku yang menyetir mobil nya. Suasana hatinya sedang buruk, jadi kalo dia yang menyetir maka kami akan celaka .

Suasana dirumah nya sangat berantakan, dia benar-benar tak terurus. Aku jadi tidak tega melihat rumah nya yang berantakan ini.
Jadi kuputuskan untuk membersihkanya . Sebenarnya aku belum pernah melakukan ini sebelumnya, di rumah ku selalu bersih tak seperti ini jadi aku benci melihat sesuatu yang berantakan.

Aku menghabiskan dua jam untuk bersih bersih, semua sudah rapi. Ternyata aku punya bakat dalam bidang kebersihan.

Aku mencuci tangan dan wajahku, kulihat dia tertidur disofa. Aku ingin segera pulang karena hari sudah gelap tapi bagaimana kalau dia terbangun dan kelaparan? Ah ya ampun kenapa aku jadi begitu sangat perduli pada nya? Padahal dia hanya seorang ayah dari gadis yang kusukai? Apa itu penyebab nya? Aku sungguh berlebihan kurasa.

Aku tidak pandai masak seperti ibuku jadi aku meminta ibuku memasak makanan dan sekalian menjemput ku.

Setengah jam kemudian ibuku datang, tidak ternyata ayahku yang menjemput, kurasa ibuku sibuk dengan Hyuna.

"Ini makanan yang kau pesan? Untuk siapa? "
"Untuk seseorang, sebentar Appa aku berikan ini dulu ya "
"Ya baiklah "

Aku berlari masuk kedalam dan meletakan makanan itu dimeja, supaya saat dia bangun dia bisa lebih mudah untuk menyadari nya.

Kemudian aku masuk ke mobil ayah ku dan kami pulang.

*****

Tbc
Tekan bintang jangan lupa reades.... see you
......muach

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 61.4K 65
"Jangan cium gue, anjing!!" "Gue nggak nyium lo. Bibir gue yang nyosor sendiri," ujar Langit. "Aarrghh!! Gara-gara kucing sialan gue harus nikah sam...
161K 25.9K 48
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
89K 11.8K 56
Suatu saat akan bersinar terang.
70.4K 6.4K 74
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...