Blood"High School Vampire"

1.1K 89 7
                                    

Bab 29

Perhatian buat para ghost readers tolong tampakan wujud kalian, hargai author dan tekan tanda bintang!!!!

Happy Reading guys.......

Jae Hyun tahu semuanya baru saja dimulai, kematian Se Gi akan menjadi awal pertempuran yang sesungguhnya. Sekutu Se Gi takan tinggal diam terlalu lama, pasti mereka tengah menyusun rencana balas dendam. Hanya ada satu hal yang Jae Hyun khawatir kan, yaitu keselamatan orang-orang yang dikasihinya seperti Hye Sun dan Eun Woo. Untuk itu ia harus segera mengambil tindakan, tindakan tegas agar tak ada yang terluka.

Dengan memikirkan matang matang, Jae Hyun memutuskan untuk bertemu Jae Joong. Dia akan melakukan sebuah kesepakatan, walau ia tahu itu bukanlah hal yang mudah.

Jae Hyun turun dari mobil dan mengetuk pintu rumah Jae Joong. Tak perlu menunggu waktu lama pintu pun terbuka. Seolhyun yang membuka nya, gadis itu menatap penuh tanda tanya pada Jae Hyun, Jae Hyun segera menyapa dengan ramah.

"Selamat siang, apa ayah dan ibumu ada dirumah? "

"Siapa Seolhyun? "*sahut seseorang dari arah tangga, suara wanita jelas itu Hyuna.

Benar saja Hyuna datang menghampiri Jae Hyun.

"Oh ada tamu rupanya, Seolhyun panggil ayahmu ya "

"Baik bu "

Hyuna mengajak Jae Hyun duduk disofa sembari menanti Jae Joong.
Tak berapa lama Jae Joong pun ikut bergabung.

"Sayang, lihatlah ada tamu spesial "*cetus Hyuna sembari tersenyum sinis

"Ada apa dokter? Kurasa aku tak memanggil dokter, lagi pula tak ada yang sakit disini "

" Jae Joong, bisa kita hentikan basa basinya? "

"Basa basi? Baik lah, silahkan bicara "
"Soal Se Gi, aku benar-benar minta maaf, kurasa kau pasti akan melindungi putrimu mati matian jika ada yang akan melukainya . Jadi apa yang aku lakukan semata mata untuk melindungi putra ku. Aku tidak bermaksud untuk membunuh nya "

"Ah aku iri pada Eun Woo, dia begitu mendapat perlakuan istimewa dari mu yang bahkan bukan ayah biologisnya "*Jae Hyun hanya menatap Hyuna sekilas

"Aku bisa saja dengan mudah melupakan kematian Se Gi, tapi bagaimana dengan putra nya? Apa kau Tak memikirkan betapa hancur nya persaaanya saat ini? Jika kau benar-benar ingin minta maaf maka temuilah dia "

Kata kata Jae Joong benar, yang paling terluka adalah Jong Hyun putra Se Gi. Jae Hyun pun pergi kekamar Jong Hyun, anak itu sedang berbaring, mungkin kesehatan nya belum pulih karena luka waktu itu.

Jae Hyun menegur namanya beberapa kali, tapi Jong Hyun tak menjawab dia diam saja. Jae Hyun terus melontarkan permintaan maaf. Bahkan ia menawarkan diri untuk dijadikan pelampiasan dendam jika itu perlu. Tapi Jae Hyun meminta satu hal, jangan libatkan Hye Sun dan Eun Woo.

Tentu saja Jong Hyun sangat marah, dalam diam ia bersumpah bahwa dia takan pernah memaafkan Jae Hyun beserta keluarga nya. Mereka harus mati, gumam Jong Hyun.

****

Aku menatap wajah Sae Ron yang mulai merona merah, karena aku terus menatapnya. Dia sedang menyuapi bubur untuk ku, ibuku harus pergi ke resto nya dan Sae Ron menggantikanya.

"Kaka, berhenti menatap ku nanti aku bisa.... "

"Bisa apa? "

"Lupakan saja, cepat buka mulut mu dan habiskan buburnya "

"Untuk mengunyah saja aku berusaha keras, kau ini adik macam apa hah? "

"Ish, kau ini manjanya! "*Sae Ron memukul jidat ku dengan sendok sukses membuat ku mengaduh

"Hey sakit tahu "

Kebersamaan seperti ini, entah sampai kapan akan bertahan. Entah sampai kapan aku sanggup menahan gejolak dalam diriku. Rasa ingin memiliki dan rasa ingin melupakan.
Sungguh aku tak bisa terus bersamanya di kota ini, mungkin secepatnya aku harus pergi jauh agar lebih mudah melupakan nya.
Tapi masalah nya adalah, Sae Ron kini sudah dekat dengan bahaya, Vampire ada di sekitar nya. Aku sangat yakin bahwa Jae Joong takan tinggal diam saat rahasia nya diketahui oleh Sae Ron. Sae Ron pasti akan ia buat bungkam selamanya. Kepala ku rasanya sakit memikirkan hal itu.

Belum lagi aku juga menyimpan sebuah rahasia pada nya. Rahasia tentang keluarga ku, tentang ayah dan ibuku yang seorang Vampire.
Aku Sungguh bisa gila memikirkan semua ini.

Tapi apa kira kira yang ada dibenak Sae Ron? Apa dia masih penasaran soal Vampire? Atau... akh entahlah aku tidak mengerti.

Bibi Chae Yeon membuka pintu, wajahnya berseri seri seperti dia baru saja menang undian.

"Sae Ron sayang, putra nyonya Hwang datang untuk menjenguk mu, biar ibu yang mengganti kan mu menyuapi Eun Woo "

"Aku sudah selesai bibi "

"Apa? Ibu, tolong jangan lakukan ini pada ku, aku sama sekali tidak mengenalnya? "

"Sayang, jangan begitu, kau harus mulai membuka hati untuk seseorang, ayo dia menunggumu "

"Sae Ron pergilah, tak apa aku sudah selesai makan '*sahut ku seraya tersenyum, sebuh senyum palsu

Dan akhirnya aku melihat Sae Ron menghilang dari pandangan ku, bibi Chae Yeon benar, Sae Ron harus membuka hatinya untuk seseorang dan itu bukan aku. Ini jalan keluar yang benar tapi kenapa rasanya hati ku sakit seperti ada tombak yang menusuk. Sakit, sakit sekali.
Aku berusaha memukul mukul dada ku ku harap itu akan menghilangkan rasa sakit ini.

****

Sae Ron masuk keruanganya dan dilihatnya seorang pria berdiri dekat jendela dengan pakaian yang sangat modis. Sae Ron mengalihkan pandangannya kemeja ada puket bunga disana.
Sae Ron menggelengkan kepala nya, ini peris seperti sebuah adegan disalah satu drama yang pernah ia tonton.

"Nak Yunho, maaf ya membuat mu menunggu "*sahut Chae Yeon

"Eh, oh bibi tidak juga "

"Ini putriku Sae Ron, Sae Ron dia Yunho "

"Sae Ron "

"Yunho "

Mereka berjabat tangan, Yunho melemparkan senyuman yang sama sekali tak Sae Ron balas.
Chae Yeon meninggalkan mereka berdua, tentu mereka perlu mengobrol untuk saling kenal satu sama lain.

Sae Ron duduk disofa dan memandang keluar jendela, sementara Yunho masih berdiri tapi tubuhnya ia tumpu kan kemeja.

"Omong omong, kau SmA kelas berapa? "

"Kelas satu, sebentar lagi kenaikan kelas, kau sendiri? "

"Aku baru masuk kuliah, yah kurasa tidak terlalu tua untuk mu kan? "

"Maaf? "

"Hey, aku hanya bercanda, maksud ku usia kita tak terpaut jauh, oh ya apa kau anak tunggal? Atau punya saudara? "

"Aku punya saudara "*Sae Ron merasa tak ingin mengucapkan kata saudara, hatinya tak bisa menerimanya.

"Kenapa dengan wajah mu? Apa kau tak suka pada saudara mu? "

"Tidak bukan begitu aku menyukai nya... 'sangat menyukainya '.."*sahut Sae Ron, dia tapi tak bisa berterus terang

Di tengah pembicaraan ponsel Yunho berdering, ia segera menangngkatnya lalu setelah beberapa detik ia menutup kembali ponselnya dan ia masukan kembali ke saku celana ya.
Ia menantap wajah Sae Ron yang melamun ke arah jendela.

"Sayang sekali aku harus segera pulang, ibuku menelfon, Sae Ron cepat sembuh ya "*Yunho berjongkok dan mengecup kening Sae Ron secepat kilat lalu pergi.

Hal itu membuat Sae Ron melongo, mereka baru saling kenal tapi kenapa Yunho berani mengecup kening nya?
Bukankah itu namanya lancang? Harusnya ia menampar Yunho tadi, sesal Sae Ron.

Tbc

Blood "High School Vampire "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang