Blood"High School Vampire"

13.6K 474 11
                                    

Bab 1

Tepat pukul enam pagi aku terbangun oleh bunyi alarm beker yang aku pasang tadi malam sebelum tidur. Aku bangkit dari tempat tidur, merapikan tempat tidur sebentar lalu kekamar mandi untuk membersihkan diri.
Aku merasa begitu fresh usai mandi, kuraih seragam baru ku yang tertata rapi dilemari. Celana panjang berwarna biru gelap, kemeja putih lengan panjang dengan dasi berwarna senada dengan celana,tapi dengan beberapa garis merah yang menghiasi. Aku sisir rambut hitamku, aku bercermin, aku merasa tambah tinggi diusiaku yang ke enam belas. Hari ini hari pertama aku masuk sekolah menengah atas. Kuraih rangsel hitam dan kuletakan di bahuku lalu aku mulai berjalan melewati tangga. Kamar ku terletak di lantai tiga, untuk sampai di ruang makan aku melewati dua lantai. Sampai nya dilantai satu, kulihat ayahku yang selalu terlihat muda itu sedang membaca koran disofa.
"Pagi appa "*kusunggingkan senyum terbaiku pada pria tampan yang adalah ayahku.
"Pagi, Eun Woo "
Aku berjalan menuju ruang makan, ibuku yang cantik sedang menyiapkan sarapan untuk ku, dia adalah ibu yang luar biasa, aku beruntung memiliki nya. Kupeluk ibuku dari belakang, dan ku kecup pipinya.
"Pagi eomma "*bisiku
"Pagi sayang, ayo duduk segera sarapan atau kau akan telat "

Meski ibuku tak makan dia tetap menemaniku sarapan, tentu saja Vampire hanya meminum darah bukan?

Meski ini sulit dipercaya tapi aku, adalah putra dari pasangan Vampire. Ayahku Ahn Jae Hyun, dia Vampire mulia yang mengabdikan hidupnya untuk menolong orang-orang yang sakit, dia seorang dokter.
Ibuku Goo Hye Sun, meski dia tak bisa makan-makanan manusia tapi dia pandai memasak dan kini dia memiliki sebuah restoran yang cukup terkenal dikota ini. Mereka menyembunyikan sisi gelap mereka dengan baik.

Seusai sarapan aku berpamitan pada ibuku untuk berangkat sekolah, aku berangkat bersama ayahku. Kebetulan ayahku juga menuju rumah sakit,ayahku memacu mobil dengan kencang, maklumlah rumah kami terletak di hutan belantara. Dan jauh dari kota besar, jadi jika ingin tidak terlambat maka ayahku harus memacu mobil dengan kecepatan tinggi.

*****
Aku menginjakan kaki ku di halaman depan sekolahan, aku sedikit gugup. Kemudian ada yang mengagetkan ku dengan celotehan konyol, siapa lagi kalau bukan kedua sepupu ku Sehun dan Luhan. Mereka kembar, dan sebenarnya aku merasa tidak nyaman bila di dekat mereka, karena mereka berdua seperti tameng yang diciptakan untuk melindungi ku. Sejak kecil mereka selalu mendampingi ku ke mana pun aku pergi, padahal aku bisa menjaga diriku sendiri. Aku sudah besar sekarang, aku ingin menjelajah dunia luas tanpa mereka berdua.

Aku masuk kekelasku ,aku duduk di sebuah bangku, Sehun dan Luhan duduk di belakang ku. Aku duduk sendirian, entah siapa yang akan duduk disamping ku,sebenarnya aku tidak terlalu perduli. Kemudian ada seorang gadis yang masuk kelas, dia mengedarkan pandangan keseluruhan kelas, dia mencari tempat duduk. Gadis bertubuh kurus, rambutnya berwarna hitam legam, rambut nya terurai sepunggung. Dan dia berdiri didekat mejaku.
"Apa aku boleh duduk disebelah mu?"*dia terlihat hati-hati saat bicara "tentu "*Kemudian dia duduk di sebelah ku, aku menatap nya sekilas. Mungkin lebih baik jika aku mencoba menyapa nya.
"Em namaku Cha Eun Woo, dan kau? " *kuulurkan tanganku ,dia meraihnya
"Aku Kim Sae Ron "*dia tersenyum, memberiku pemandangan yang indah, dia memiliki lesung pipi. Senyumnya mengingatkanku pada ibuku.

Tak berapa lama bell masuk kelas berbunyi, dan rupanya ada dua murid yang telat seorang gadis dan laki-laki. Entah ini perasaan ku saja atau orang lain juga merasa kannya. Mereka berbeda, tatapan tajam dan dingin mereka seperti....
Aku mendengar bisik-bisik aneh dari Sehun dan Luhan, kurasa mereka juga merasakan nya.

Waktu istirahat telah tiba, kami bergegas menuju kantin, aku mencoba mengajak Sae Ron, tapi sayangnya dia menolak dengan halus. Jadi akhirnya aku kekantin dengan kedua sepupu ku.

Aku tahu banyak yang memperhatikan kami, terutama murid perempuan. Sehun dan Luhan hanya tertawa kecil, mereka memiliki pendengaran yang tajam. Kurasa aku tahu apa yang di tertawa kan oleh mereka.

*****
SeolHyun dan Lee Jong Hyun duduk di sebuah kursi yang sepi dari kerumunan murid, setelah memastikan tak murid lain selain mereka, maka Jong Hyun mulai mengeluarkan kantong transparan berisi cairan merah, ada dua kantong ia berbagi dengan SeolHyun. Mereka menikmati cairan merah itu bersama -sama.
"Ouh nikmatnya "*celetuk Seolhyun
"Kau begitu sulit beradaptasi dengan manusia hem? "
"Yah kau tahu, aku ingin sekali menerkam para manusia yang ada dikelas tadi "
"Bertahan lah, jika kau ingin menemukan ibumu, maka kau harus bisa membaur dengan baik dengan para manusia "*Jong Hyun mencoba menasihati.

****
Sae Ron menghabiskan waktu istirahat nya di ruang musik. Jari lentiknya mulai menekan tuts tuts keyboard, ia melantunkan melodi sarat penuh kesedihan. Itu yang ia rasakan saat ini, kesedihan teramat dalam yang ia tutup rapat rapat dari orang-orang luar. Tidak akan ada yang mengetahui kesedihan yang ia rasakan, dengan memejamkan matanya ia menekan tuts tuts keyboard, segala masalah yang kini berkeliaran dibenaknya.
Hatinya terasa perih, amat perih kala mengingat hal itu dan setiap hari ia terus menyaksikan kejadian -kejadian yang tak pernah ia harapkan terjadi. Sakit, kecewa dan rasanya ingin menghilang dari dunia ini. Tapi ia tak bisa bersikap egois dan meninggalkan orang yang ia sayangi.

*****
Usai pelajaran berakhir, aku bergegas bangkit untuk pulang. Diluar sekolah sudah ada paman Seo yang menanti di mobil.
Kami bertiga masuk, ke mobil.

"Bagaimana sekolah kalian? "
"Emh cukup baik "*sahutku
"Apa ada yang menganggu ? "*aku mengerti apa maksud dari perkataan paman Seo, aku mengalihkan pandangan ku ke belakang kepada Sehun dan Luhan.
"Tenang ayah, kami bisa membereskan nya "*Sehun begitu yakin
"Iya tenang saja "*tambah Luhan, aku tahu ada yang tidak beres di sekolah, tapi biarlah, toh aku punya pelindung.

Sampai nya di rumah ku, ibuku langsung menanyakan beberapa pertanyaan seputar sekolah ku. Ternyata ayah sudah pulang, ada bibi Hye Mi juga, apa ini. Seperti nya mereka sedang menyiapkan sesuatu.
"Anak-anak, ganti baju kalian, jangan kotori seragam kalian "*perintah ibuku

Kami bertiga menuju kamar ku, dan kami mengganti pakaian, mereka memakai pakaian ku, itu hal biasa.

Kemudian kami menuju ke belakang rumah, dibelakang rumahku ada kebun sayur dan buah yang ibuku selalu rawat dan di sana mereka telah menyiapkan pesta Barbeque untuk kami. Sebenarnya ini tidak perlu dilakukan, karena toh ibu dan ayahku tak bisa menikmati Barbeque nya. Meski mereka makan, bagi mereka rasanya hambar.

*****
Sae Ron sampai di rumah nya yang megah, tapi meski dari luar rumah nya bak istana. Isinya sama sekali tak seperti istana tapi lebih tepat nya bak dineraka. Sae Ron memutar kenop pintu rumah nya, dan pemandangan yang ia lihat ketika masuk adalah hal menjijikkan yang membuat perutnya mual dan ingin memuntahkan isi perutnya tepat di wajah, lelaki tua yang sedang bersenang-senang dengan gadis muda yang usianya tak jauh beda dengan dirinya. Lelaki tua menjijikkan itu adalah ayahnya, Sae Ron tidak pernah berharap ia lahir dari benih lelaki biadab macam dia. Sae Ron langsung mempercepat langkah nya dan menuju kamar nya, ibunya tidak ada, ibunya sedang bekerja tentu saja . Karena ayahnya tak bekerja, kerjanya hanya menghabiskan uang ibunya. Sebenarnya Sae Ron sudah mengusulkan untuk kerja paruh waktu tapi, ibunya melarang keras. Ibu nya terlalu menyayangi Sae Ron dan tak ingin Sae Ron bersusah payah, hidup Sae Ron adalah tanggung jawab bagi ibunya.
Tbc

Mohon vote nya para readers pencinta Blood, terimakasih banyak love you......

Blood "High School Vampire "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang