Blood"High School Vampire"

5.1K 268 14
                                    

Happy Reading Guys!!!!!
Bab 3

Seminggu ini aku benar-benar menjadi penguntit yang baik. Aku terus diam-diam mencoba mengetahui aktifitas Sae Ron sejak ia berangkat sekolah sampai malam larut.
Pukul enam pagi ia berangkat menuju sekolah, aku sedikit heran sebenarnya. Dia tinggal dirumah yang mewah dan megah, tapi dia memilih berangkat kesekolah dengan naik angkutan umum. Naik bus, aku tidak mengerti seharusnya dia diantar dengan mobil kesekolah, buat apa repot-repot naik angkutan umum? Mungkin dia gadis tipe penghemat?

Disekolah dia juga jarang berkumpul dengan murid-murid lain. Dan seperti nya hanya aku yang biasa berbicara dengan nya. Saat waktu istirahat tiba, dia memilih memainkan keyboard diruang musik atau membaca diperpustakaan ketimbang makan dikantin ataupun merumpi layaknya murid perempuan lain.

Pulang sekolah dia selalu berkunjung ke sebuah butik, dari apa yang kulihat dia begitu akrab dengan seorang wanita yang usianya seperti ibuku. Mungkin itu ibunya, mereka menghabiskan satu jam untuk berbincang lalu setelah itu Sae Ron pulang kerumah nya.

Dan saat dia keluar dari rumahnya menuju tempat less, raut wajahnya selalu sama. Ada kemarahan dan kesedihan yang tercampur. Aku jadi makin penasaran, dan setelah aku tahu dia mengikuti les piano aku jadi ingin ikut less juga karena hanya itu satu-satunya cara agar aku bisa bersama dengan nya dengan waktu yang lebih lama.

Aku akan membicarakan hal ini dengan kedua orang tua ku.

****

Malam ini ibuku memasak Bibimbap,Buchimgae dan jjajanmyeong.

Sebenarnya ini terlalu banyak untuk ku tapi sedari kecil aku selalu diajarkan bahwa aku tak boleh menyia-nyiakan makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebenarnya ini terlalu banyak untuk ku tapi sedari kecil aku selalu diajarkan bahwa aku tak boleh menyia-nyiakan makanan. Di luar sana banyak orang yang sulit mendapatkan sesuap makanan, jadi aku harus bersyukur.
Aku makan dengan pelan, berusaha menikmati setiap suapan yang aku lahap.
"Seminggu ini, apa yang terjadi? "*pertanyaan ibuku yang tiba-tiba membuat ku tersedak. Ibuku langsung memberiku segelas air dan aku segera meminum nya.
"Kenapa dengan mu? Ibu hanya bertanya? "
"Eomma... sebenarnya seminggu ini aku... mencari tempat less.. aku ingin less piano "*ku harap ibuku tidak tahu kalo aku berbohong.
"Lalu, apa kau sudah menemukan tempat yang bagus? "*dia begitu antusias
"Sudah eomma.. apa aku boleh.. less? "
"Oh tentu saja....! "
Aku tak bisa membendung lagi senyum bahagia ku, aku senang ibuku mau mengizinkan aku untuk less. Jadi aku bisa bersama dengan Sae Ron lebih lama.

****

Hye Sun dan Jae Hyun tidur diranjang secara berdampingan. Hye Sun meletakan kepalanya di dada Jae Hyun, Jae Hyun mengelus-elus rambut Hye Sun lembut. Kehidupan mereka selama enam belas tahun ini baik-baik saja. Mereka bisa berbaur dengan baik bersama manusia. Tak pernah ada yang mencurigai bahwa mereka adalah Vampire.
Memang ada sedikit masalah karena baru-baru ini banyak berita hilang nya beberapa orang di kota dan Jae Hyun meyakini bahwa itu ulah Vampire. Jae Hyun ingin sekali mencari tahu tapi dia terlalu sibuk di rumah sakit. Hye Sun juga sibuk dengan rutinitas nya di resto miliknya.

"Sayang,... "*sahut Hye Sun lembut
"Apa? "* Jae Hyun membalas dengan lembut pula
"Aku merasa bahwa putra kita, sudah mulai menyukai lawan jenis "
"Benarkah? "
"Iya... seminggu ini dia mengikuti teman sekolah nya "
"Apa kau melihatnya sendiri? "
"Tidak... itu kata Sehun dan Luhan "
"Apa kau meminta mereka memata-matai Eun Woo? "
"Tidak begitu, aku hanya ingin Eun Woo selalu aman "
"Kau tahu, putra kita itu benci terus di awasi, jadi biarkan dia melakukan apa yang dia ingin kan "
"Hem... ya baiklah "

Hye Sun menyerah, dia selalu kalah jika berdebat dengan Jae Hyun. Tentu saja, Jae Hyun bisa membaca pikiran Eun Woo dia tahu segala nya tentang Eun Woo dengan baik.

****

Seolhyun mulai bosan dengan kehidupan sebagai murid SMA, dia merasa tidak bisa bergerak bebas. Setiap saat dia harus menahan rasa hausnya dari para manusia. Dan dia hanya bisa berburu di malam hari. Di saat siang hari, ia hanya bisa menikmati darah sembunyi sembunyi seolah dia mahkluk paling dikucilkan . Dia benci kehidupan seperti ini. Seolhyun menginginkan kebebasan dan sayang nya tak ada yang sejalan dengan pikiran nya. Ayah nya bahkan lebih menuruti saran dari ayah Jong Hyun. Itu sangat menyebalkan bagi Seolhyun, dan ia mencoba memberontak. Ia kabur diam-diam dari rumah. Sejak awal dia memang mencari ibu nya bukan untuk berpura-pura menjadi murid SMA. Seolhyun mulai melesat melewati sudut-sudut kota. Berharap ia bisa bertemu ibu nya. Ibu nya meninggalkan dirinya saat usia nya baru tujuh tahun.
Dan Seolhyun selalu ingat kata-kata terakhir yang ibunya kata kan pada dirinya. Bahwa ibunya membenci keadaan dirinya yang seorang Vampire, dia juga berkata bahwa dia tak pernah mencintai ayah Seolhyun, karena satu-satunya pria yang ibu Seolhyun cintai sudah mati dan ayah Seolhyun yang membunuh nya. Sungguh tragis, Seolhyun terkadang bertanya tanya apa mungkin dia terlahir bukan atas dasar cinta kedua orang tua nya? Karena jika atas dasar cinta, ibunya takan meninggalkan dirinya bersama ayahnya.

Seolhyun duduk di atas atap sebuah rumah kosong, ia menengadah ke atas langit, memandang dengan tatapan kosong.

Hembusan angin menerpa tubuhnya, sangat kencang hingga kini rambut hitam nya terurai berantakan dan menutupi wajahnya.

Seseorang menyibahkan rambut Seolhyun, membuat Seolhyun kaget. Dan seorang lelaki yang sangat ia kenal tersenyum ke arahnya.

"Jong Hyun? Apa kau mengikuti aku? "
"Aku mengkawatirkan mu "
"Dengar, aku bisa pergi kemana pun sendirian ,aku ini Vampire "
" tapi kau tak tahu, kalo bahaya bisa saja datang dan mengancam keselamatan mu "
"Apa hidupku begitu penting untuk mu? "
"Tentu saja... kau temanku "
"Hanya itu? "*Seolhyun menatap tajam kearah Jong Hyun, bukan hal itu yang ingin ia dengar tapi lebih.
Seolhyun berdiri dan melesat pergi, meninggalkan Jong Hyun. Jong Hyun tak mengejar nya, dia malah merebahkan tubuhnya diatap dan memandang ke langit.
"Seolhyun, kau sulit dimengerti! "*sahutnya lirih

****

Ini hari pertama ku pergi ke tempat less, bersama Sae Ron tentunya. Aku beruntung memiliki alasan yang bagus agar bisa berangkat bersama nya. Lagi pula, nampaknya dia tak curiga jika aku sudah membuntuti nya selama seminggu ini.

Aku senang bisa lebih lama bersama dengan nya. Aku bisa melihat dia bermain piano dengan sangat mahir dan senyum nya selalu menghiasi wajahnya sepanjang less berlangsung. Dia terlihat tak memiliki beban sama sekali walau aku merasa itu semua hanya topeng yang sengaja ia buat untuk menutupi kesedihan nya.

Dia pernah bilang soal, bahwa keluarga nya bermasalah jadi aku yakin dia itu. Dia masih belum menyelsaikan masalah itu, sebenarnya aku ingin sekali membahas nya tapi rasanya tidak mungkin.

Tak terasa aku menghabiskan tiga jam untuk menyelesaikan pelajaran less hari ini. Ini waktu nya untuk pulang, kuharap aku bisa pulang bersama nya.

Sayang sekali cuaca sore ini tak bersahabat, hujan turun begitu deras nya. Kurasa aku terjebak hujan ,aku lupa bawa payung dan seperti nya Sae Ron juga tidak bawa payung.

Murid less yang lain sudah pulang semua, kebanyakan dari mereka dijemput para orang tua. Tersisa aku dan Sae Ron. Aku memperhatikan nya, dia menutup matanya dan melentang kan kedua lenganya.
Entah apa yang sedang ia lakukan, aku tak paham.

Kemudian kini kedua matanya terbuka, dan secara mengejutkan dia berlari kearah hujan. Dia berputar putar sembari melentangkan kedua lengan ya. Dia tersenyum saat air hujan membahasi seluruh tubuhnya.

Aku tersenyum memandangi tingkah konyol nya. Tiba-tiba dia menariku, dan dia mengajaku bermain di tengah guyuran air hujan. Dia bahkan menggengam tanganku saat ini. Aku senang dia mau menyentuhku duluan. Ini adalah moment yang takan terlupakan, di hidupku.

Tbc

Sorry reader kalo update nya lama, maklum kuota habis. Nah gimana bab ini? Pada suka gak? Tinggal in jejak yah readers, vote and comentnya ditunggu. See you.....

Blood "High School Vampire "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang