Blood"High School Vampire"

1.8K 138 4
                                    

Bab 11
Happy Reading Guys!!!

Jam di dinding terus berdetak kencang, dan kini mengganggu pendengaran Park Ji Sang, ia membuka matanya, mengedipkan beberapa kali. Ia melirik jam didinding, rupanya sudah pukul 01:40
Ia kemudian mengedarkan pandangan keseluruh ruangan, semua begitu bersih dan rapi. JI Sang tersenyum tidak percaya bahwa pemuda itu membersihkan segala kekacauan yang ada dirumah nya. Kemudian ia menyetuh perut nya yang berbunyi terus, dia lapar dan sebuah makanan ada di sebuah box di depan nya, ia yakin itu berisi makanan. Ternyata pemuda itu benar benar berhati baik. Ji Sang langsung melahap makanan nya meski sudah dingin tapi rasanya masih lezat. Usai makan ia menutup kembali box itu dan hendak membuangnya ketong sampah tapi pandangan Ji Sang tertuju pada lebel depan box tersebut. Mata Ji Sang membesar dan berusaha membaca dengan baik, itu adalah nama Hye Sun dan juga tertera alamat resto milik Hye Sun. Ji Sang begitu senang, setidaknya dia bisa melihat Hye Sun  sekali saja. Ji Sang tahu betul bahwa kehidupan Hye Sun sudah sangat bahagia dengan Jae Hyun. Dan Ji Sang hanya ingin tahu seperti apa wajah putra nya dan bertemu dengan putra nya sekali saja dan mengatakan bahwa dialah ayah biologis dari putra Hye Sun bukan Jae Hyun, hanya itu tapi Ji Sang benar-benar tak bermaksud untuk merusak kehidupan mereka.

Ji Sang memutuskan untuk pergi keresto itu besok.

*****

Aku tak terlalu semangat sarapan pagi ini karena surat yang terselip dalam buku Kitab Vampire itu benar-benar mengganggu pikiran ku. Aku tak bisa bertanya pada kedua orang tua ku karena pasti bakal berbuntut panjang, mereka akan tahu kalau aku sudah melanggar peraturan dengan masuk ke gudang. Tak yang lebih penting adalah menyelamatkan pikiran ku dari ayahku, karena dia selalu mengawasi ku dan bisa dengan mudah membaca pikiran ku jika ia ingin. Jadi sekarang aku harus memikirkannya hal lain.

"Kenapa kau tidak menghabiskan sarapanmu?  "
"Miyan Eomma, aku kurang selera "
" tapi kau harus makan sayang, bagaimana kau ada tenaga? "
"Kalau dia tak mau tak usah dipaksa "

Ayahku tiba tiba menyela pembicaraan kami dan kini duduk di sebrang ku, menatap ku tajam. Mungkin kah dia menegetahui soal surat itu?
"Eun Woo... sejak kapan kau berteman dengan gadis Vampire itu? "
" gadis Vampire? "*aku selamat ayahku membahas lain
" Teman sekelas mu yang kemarin ikut keresto ibumu "
"Seolhyun ?"
" yah kau harus berhati-hati,  walau bagaimanapun dia adalah Vampire "
"Iya Appa, aku akan berhati hati "

Jadi dugaan ku selama ini benar, Seolhyun adalah Vampire dan sekarang aku berteman dengan nya. Bagaimana aku harus bersikap?  Aku tahu dia berusaha merahasiakan jati dirinya . Pasti sangat sulit baginya menahan rasa haus dari darah manusia. Jadi yang aku harus lebih melindungi Sae Ron karena dia tak tahu siapa Seolhyun. Mengatakan yang sebenarnya juga tidak mungkin ,semoga aku bisa bersikap dengan baik pada mereka berdua.

Aku melangkah kan kaki keluar dari mobil dan menuju ke gedung sekolah ada Seolhyun yang menanti ku bersama dengan Sae Ron. Sae Ron berbeda hari ini dia lebih banyak diam seperti ada sesuatu yang disembunyikan, mungkin ini tentang kemarin. Sementara Seolhyun dari tadi terus berbicara tentang apa aku tak terlalu mendengar kan. Karena aku terus menatap Sae Ron dan kurasa aku perlu bicara dengan nya.
Aku meraih lengan ya membuat Sae Ron tersentak.
"Boleh kita bicara berdua? Seolhyun bisa tinggal kan kami? "
"Kenapa?  Ada apa?  Boleh aku ikut?  Aku ingin tahu masalah manusia? "
"Seolhyun... aku minta tolong padamu... tidak semua hal bisa kita bicarakan bersama, setiap orang punya rahasia yang tak bisa di ceritakan pada sembarang orang "
"Rahasia? "

Aku segera menarik tangan Sae Ron pergi meninggalkan Seolhyun.

Kami berhenti di ruang musik disana sepi jadi kami bebas untuk bicara.

"Ada masalah apa?  Ayo bicaralah "

Aku menatap nya, dia hanya merunduk , enggan untuk menatapku.
Aku memberanikan diri untuk memeluk nya, membiarkan dia meluapkan kesedihan nya di pelukanku.

"Menangislah sepuasnya,"

Aku mengelus elus punggung nya, berharap itu membuat dia nyaman.

*****

Ji Sang memperhatikan hiruk pikuk yang terjadi diresto milik Hye Sun, dia hanya menatap dari balik mobilnya. Dia memperhatikan dengan seksama tapi ia masih belum melihat Hye Sun.
Hingga pandangan nya tertuju ke balkon lantai dua resto itu. Disana ia melihat Hye Sun sedang berbincang dengan seseorang bermabut pirang entah siapa.
Ji Sang keluar dari mobil dan masuk ke dalam Resto.
Kemudian memilih tempat duduk tak berapa lama seorang pelayan datang mengahampiri, menyapa dengan ramah dan memberikan buku menu. Ia merekomendasikan menu menu terfavorit di resto itu .
Kemudian Ji Sang hanya memesan sebuah jus. Pelayan sedikit ngedumel karena menjelaskan panjang lebar tapi tamu hanya memesan minum.

Beberapa menit kemudian pelayan kembali dengan jus yang dipesan oleh Ji Sang.
"Pelayan.. sebentar... apa pemilik resto ini ada?  Boleh aku bertemu dengan nya? "
"Iya sebentar pak "

Pelayan itu berbicara pada seorang wanita paruh baya yang adalah manager resto ini. Kemudian wanita tua itu berjalan menaiki tangga.

"Nyonya Hye Sun... "

Hye Sun langsung menghampiri wanita tua itu.
"Ada apa manager Han? "
"Ada seorang tamu yang ingin bertemu dengan anda "
"Siapa?  "
"Seorang pria? "

Hye Sun dengan manager Han mulai menuruni tangga dan sang manager mengantar Hye Sun ke tempat duduk pria yang dimaksud.

Mata Hye Sun  terbelalak,  menatap Ji Sang ada dihadapan nya.
Tapi Ji Sang justru tersenyum menatap Hye Sun.

*****

Ji Sang dan Hye Sun berhenti di sebuah taman kota. Mereka duduk di kursi panjang berwarna putih.

Ji Sang tak berhenti menatap Hye Sun.
"Ada urusan apa?  "
"Kau begitu ketus padaku, dulu kau tak seperti ini apa karena kau hidup bersama sidokter itu? "
" Jae Hyun seribu kali lebih baik dari mu "
"Oh ya tentu... dia memang jauh lebih baik dari ku "
" untuk apa kau muncul?  "
"Mungkin ini takdir... seorang pemuda mengatur pertemuan kita, sebenarnya aku hanya ingin bertemu dengan putra ku "
"Sampai kapan pun aku tidak akan pernah membiarkanmu bertemu dengan nya "
" Kau tak bisa menjauhkan seorang anak dari ayahnya, seperti apapun usahamu aku pasti bisa bertemu dengan nya "
" itu takan pernah terjadi "

Hye Sun langsung pergi dari taman meninggalkan Ji Sang, ancaman kini hadir di keluarga nya. Pikiran nya campur aduk bagaimana selanjutnya, bagaimana kalau Ji Sang tak main main dengan perktaannya?  Eun Woo harus selalu diawasi, mungkin ia bisa minta tolong pada Sehun dan Luhan.
Hye Sun mengirim foto Ji Sang pada Sehun dan Luhan dan mengatakan bahwa pria itu berbahaya, jangan biarkan pria itu menemui Eun Woo.

****

Sehun terkekeh ketika menerima pesan dari bibi nya, bisa bisa nya ia bersama Luhan diminta untuk memperketat pengawasan pada Eun Woo. Eun Woo sudah seperti anak pejabat saja, kedua orang tua nya Vampire yang bisa dengan mudah meleyepkan seorang manusia lalu kenapa harus takut?  Sehun benar-benar merasa bahwa ini sudah sangat menjengkelkan, dia benci menjadi bayang bayang Eun Woo. Dia ingin bebas, ingin punya kehidupan sendiri rasanya ia ingin pergi saja sejauh mungkin.

Lagi pula siapa pria ini kenapa bibi nya begitu ketakutan Eun Woo bertemu pria ini atau jangan jangan ini ada hubungan nya dengan masa lalu Eun Woo.
Sehun memang mencurigai Kalau paman nya itu bukanlah ayah biologis dari Eun Woo. Menarik!
Sehun tersenyum licik, di benaknya kini memikirkan bagaimana cara ia bisa menemukan pria ini dan mengulik rahasia yang ada.

Tbc
Vote nya readers jangan lupa.....
Gomawo!!!! 

Blood "High School Vampire "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang