Blood"High School Vampire"

1.1K 93 4
                                    

Bab 22

Happy Reading and makasih masih setia untuk terus membaca cerita saya
.....mohon kritik dan sarannya 😄

Sebuah keputusan diambil oleh kedua belah pihak, pihak ibuku sudah sepakat untuk membiarkan aku tinggal dirumah Park Ji Sang. Chae Yeon menerima ku dengan baik tapi... aku tahu seseorang sedang terluka memiliki luka yang sama dengan ku. Sae Ron... harus bagaimana aku bersikap ke depan nya? Aku bahkan tak sanggup untuk memikirkan menjalani hari hari ku bersama nya dalam satu rumah.

Kami adalah saudara satu ayah beda ibu, aku adalah kaka nya tapi hatiku tak bisa terima, aku mencintainya. Tuhan adakah jalan untuk kami bisa terus bersama?

Selama dua bulan aku akan tinggal bersama ayah kandung ku, aku tak bisa menolak keputusan ini, karena aku juga menginginkan tinggal bersama ayah kandung ku meski berat meninggalkan ibuku sendirian disini.

Aku berpamitan kepada kedua orang tua ku. Kemudian masuk kemobil ayah ku dan menembus hutan menuju rumah nya.

.
.
.

Tiba dirumah ayah ku, ayahku langsung mengambil koper ku yang berada dibagasi mobil.
Chae Yeon mengajak ku untuk segera masuk kedalam. Tapi aku masih beridiri di ambang pintu. Kemudian suara ayahku menyadarkanku.

Ayahku masuk kedalam lebih dulu, aku mengikuti dari belakang kulihat Sae Ron berdiri diambang pintu dia menyapa ayahku.

Dan kini mata kami saling bertemu, lidah ku kelu tak mampu untuk mengatakan sepatah kata pun.

Dia melempar senyum kearah ku, senyuman yang berbalut kesedihan aku tahu dan sangat hafal ekspresi wajahnya, dia tak bisa membohongi ku.

"Selamat datang.... oppa... "* aku tidak percaya dia memanggilku kaka, jadi apa dia benar-benar sudah menerima ini semua? Dasar pembohong!

"Sae Ron antarkan Eun Woo ke kamar nya "*teriak Chae Yeon dari dapur

"Baik bu, oppa ayo... aku antar ke kamar mu "

Aku mengikuti langkah kaki nya dari belakang. Tenyata kamar ku berdekatan dengan kamar Sae Ron.

Sae Ron membukakan pintu kamar

"Ini kamar mu sekarang
.. ..semoga kau suka... aku yang mendesainnya "

"Sae Ron... kau... apa kau benar-benar menerima status baru kita sebagai kaka beradik? "

"Tentu saja, aku sangat senang memiliki seorang kaka seperti mu "*lagi lagi dia melempar senyum padaku, tapi senyuman itu terasa seperti tamparan untuk ku

"Lalu bagaimana dengan persaan kita? Perasaanku? "

"Oppa.... aku memang mencintaimu tapi tak lebih dari cinta seorang saudara... turunlah ke bawah, kita akan makan malam "

Aku membiarkan dia pergi dari kamar ku. Aku belum siap untuk berbaur dengan mereka aku menjatuhkan tubuhku ranjang. Disaat kepala ku tak bisa jernih untuk berpikir wajah Seolhyun terbayang bayang. Entah mengapa aku merasa dia bisa menghilangkan keluh kesah ku saat ini.

Aku meraih ponselku dan menekan nomor ponsel Seolhyun.

"Halooo "*sapanya diujung sana
"Seolhyun... apa aku mengganggu mu? "
"Oh tentu saja tidak.... "*dia terdengar begitu girang
"Bisakah kau menemuiku?? "
"Tentu... "

Aku menutup telfon dan mengirimkan alamat rumah Sae Ron.

Aku menunggu nya dibalkon, aku meminta nya datang menemuiku sebagai Vampire bukan manusia.

Aku melihat nya melesat dengan cepat dan dia melambaikan tangannya , dalam hitungan detik dia sudah ada disampingku .

"Apa menjadi Vampire itu menyenangkan ?"
"Kenapa kau bertanya seperti itu? "
"Dengar Seolhyun aku sama sekali tak bermaksud untuk menyinggung perasaan mu "
"Tidak Eun Woo.... aku sama sekali tak tersinggung lagi pula aku ini hanya monster... kau tahu kan... penghisap darah "

" kau bukan monster... kau teman yang baik "

"Eun Woo jangan berlebihan... kau tahu aku bisa kapan saja menggigit mu "*dia bergurau dan mulai tertawa lepas, aku jadi ikut tertawa mendengar gurauan konyol nya.

****

Di sebuah pertemuan para petuah werewolf, Sehun dan Luhan ikut bersama ayahnya Seo. Dan tanpa diduga tetuah werewolf mengundang para Hunters. Sedari dulu hubungan werewolf dan para hunters tak pernah putus. Hubungan mereka terjalin sampai keturunan selanjutnya.

Wajah Luhan menjadi sumringah ketika melihat kehadiran Amber. Dia kemudian mendekati Amber, dia seolah tertarik oleh magnet. Luhan selalu menempel pada Amber jika mereka bertemu. Meski Amber tak begitu suka didekati oleh Luhan tapi toh Luhan tak peduli.

Petuah memulai rapat, malam ini dia membahas tentang mate dari seorang werewolf. Semua memperhatikan kecuali Luhan.

Meskipun menjelaskan tapi mata petuah tak lepas dari pandangan terhadap Luhan, dia tahu bahwa werewolf satu itu sudah menemukan mate nya.

"Seo..... putra mu sudah memiliki mate, dan dia telah menemukannya....
"Apa? Secepat itu? "

Seo mengalihkan pandangannya kearah Luhan, dia mengernyitkan dahinya. Dia membayankan dua tahun lagi akan menjadi seorang kakek . Secepat itukah dia menjadi tua? Seo bergidik...

"Petuah bagaimana dengan Sehun? Apa dia juga sudah dekat dengan mate nya? "

"Dia... tidak Seo... "
"Syukurlah..... "*Seo menghela nafas lega setidaknya beban nya berkurang satu.

****

Ini sarapan pertama kalinya aku bersama keluarga baru ku. Rasanya begitu asing, tapi aku harus membiasakan diri setidaknya untuk dua bulan kedepan.

Dulu saat aku masih bersama keluarga Vampire ku, aku biasa makan sendiri. Ibuku akan setia menemani dimeja makan meski dia tak makan tapi dia ingin memastikan aku menghabiskan makanan nya.
Jae Hyun selalu duduk disofa sembari membaca koran, menanti ku selesai sarapan supaya dia bisa mengantarku kesekolah.
Dulu aku menginginkan kehidupan keluarga manusia yang benar-benar normal. Tapi kini saat Tuhan menjawab doa ku aku justru menginginkan keluarga Vampire lagi.
Akh tidak bukan begitu, kehidupan manusia ini akan sangat menyenangkan bila saja Sae Ron bukanlah adikku. Inilah satu hal yang paling menyakitkan. Tanpa sadar aku menekan garpu kepiring. Memecah keheningan dan sukses membuat ketiga pasang mata menatap kearahku.

"Eun Woo... ada apa? Apa masakan ku tidak enak? "*wajah Chae Yeon terlihat was was

"Tidak bi, bukan begitu ,aku hanya sudah kenyang, aku akan berangkat kesekolah duluan " *aku berdiri dan hendak meninggalkan meja makan tapi ayahku menahanku.

"Kau satu sekolah dengan adikmu jadi biar ayah antar "

Tubuhku mematung tak sejalan dengan ke ingin hatiku untuk segera pergi.

Kami bertiga kemudian masuk kedalam satu mobil. Aku duduk disamping ayahku dan Sae Ron duduk di belakang.

Aku berusaha menahan diriku untuk tidak menatap Sae Ron, jujur saja itu sulit.

" Kalian juga satu kelas ya? "*sahut ayahku tiba tiba

"Iya ayah "*aku dan Sae Ron saling menatap karena kami menjawab bersamaan .

"Kalian sangat dekat bukan? Ayah tidak menyangka ternyata kedekatan kalian adalah suatu pertanda bahwa kalian bersaudara "*ayah terlihat begitu gembira tapi dia tak pernah tahh bahwa kedekatan kami bukanlah karena kami saudara tapi
.....karena aku mencintainya ayah... sekarang semua itu pupus... jika boleh aku meminta
.....aku lebih baik tak mengenal kalian semua. Ini menyakitkan, hatiku sakit serasa tercabik cabik.

Tbc

Sorry buat para readers yang menanti update bab ini, suami sakit... jadi... dipending dulu... update nya... mohon doa nya.... makasih
....😂

Blood "High School Vampire "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang