Blood"High School Vampire"

6.5K 326 4
                                    

Bab 2
Happy Reading!!!!!
Sae Ron memeluk boneka beruang nya dan kuping nya ia sumpal dengan tisue, supaya dia berusaha tak mendengar jeritan menyakitkan yang setiap malam ia dengar. Ini menyakitkan, ingin rasanya Sae Ron pergi dari rumah yang bak neraka ini. Rasa takut menghantui setiap saat pada diri Sae Ron.
Usai jeritan itu tak terdengar lagi, Sae Ron mengintip dari balik pintu kamar nya. Dilihatnya ibunya tergeletak lemas dilantai, wajahnya penuh luka lebam. Pecahan barang -barang berserakan disekitar ibunya, pria kejam yang kerap menyiksa ibunya sudah pergi. Sae Ron segera menemui ibunya dan merangkul nya. Air mata mulai mengalir deras, tapi sekali pun ibunya kerap mengalami hal buruk seperti ini, ibunya selalu bilang bahwa dia baik-baik saja. Sae Ron memampah ibunya ke kamar dirinya, dan ia mulai mengambil kotak obat dan mengobati luka diwajah ibu nya. Sesekali ibunya mengerang saat tak kuat menahan sakit.
"Ibu ...ayo kita pergi dari rumah ini.. kita tinggalkan saja dia "*sahut Sae Ron parau
" sayang, kalo kita tinggalkan ayahmu, siapa yang akan mengurus nya hem? "* ibu Sae Ron masih saja begitu perhatian
"Aku tak tahan bu , suami macam apa yang memperlakukan istrinya seperti ini! Dia bahkan tak pantas untuk hidup! "
" Sae Ron, jaga bicara sayang, sudah lah ibu sudah baikan, ibu mau membereskan serpihan barang yang tercecer dilantai "
"Tidak bu, biar aku saja, ibu istirahat yah "

Sae Ron bangkit dan berjalan keluar kamar, ia mengambil sapu dan pengki yang disimpan di lantai satu dipojok dapur.

Sae Ron membersihkan dengan sungguh-sungguh. Ia tak ingin menyisakan satu serpihan pun karena jika ada yang tertinggal maka ada terluka.

****

Seolhyun dan Jong Hyun memilih berburu saat malam hari, karena malam hari seperti ini takan ada manusia yang begitu curiga pada mereka . Mereka sebagai seorang Vampire belum bisa terlepas darah manusia.
Mereka mengincar siapa saja yang melewati, gang sempit yang mereka awasi dari atas gedung. Sekali ada yang lewat maka tidak akan ada yang selamat. Untuk menghilangkan jejak, usai melakukan aksi mereka membakar mayat-mayat manusia yang darahnya mereka sudah hisap habis.

Mereka memang licik dan sejauh ini selama mereka tinggal di kota ini belum ada pemberitaan yang menyeret mereka. Kebanyakan berita yang ada adalah orang -orang menghilang secara misterius dan tidak ada yang tahu jika sebenarnya SeoulHyun dan Jong Hyun adalah dalang nya.

Mereka berburu setiap malam karena, pagi nya mereka harus ke sekolah, dan mereka harus menahan rasa haus mereka agar penyamaran mereka sempurna.

Puas berburu mereka kembali kerumah ,berkumpul dengan ayah mereka. Alasan Seoulhyun dan Beserta keluarganya ada dikota ini adalah untuk mencari ibu Seoul hyun yang melarikan diri dari ayah Seoulhyun, ibu Seoulhyun tak bisa menerima kenyataan bahwa kini dirinya adalah seorang Vampire. Sementara Jong Hyun hanya mengikuti ayahnya saja, ayah Jong Hyun adalah kepercayaan ayah Seoul hyun.
Dan sebenarnya ayah Jong Hyun selalu memiliki misi terselubung di balik keramahanya terhadap keluarga Seolhyun. Dia meminta Jong Hyun, untuk membuat Seolhyun jatuh cinta padanya agar Vampire itu bisa dikendalikan. Sejauh ini rencana nya berjalan dengan baik. Karena putranya menuruti keinginan nya.

****

Aku sarapan pagi seperti biasa, ayahku sedang serius melihat berita di tv. Berita kasus tentang hilang nya beberapa orang di kota baru baru ini. Aku mengerti jalan pikiran ayahku, dia pasti berpikir bahwa ini adalah ulah Vampire. Jadi di kota ini ada vampire lain selain ayah dan ibuku.

Ayahku konsen menyetir, dia melirik ke arah ku seperti ada yang ingin dia katakan.
" Eun Woo, ku harap kau selalu berada di dekat Sehun dan Luhan "
"Iya appa "*jawabku singkat, aku tak ingin mengatakan bahwa sebenarnya aku tak ingin terus diawasi oleh Sehun dan Luhan, aku bisa menjaga diriku sendiri, kurasa.

Sampai disekolah aku langsung masuk kekelas, di kelas masih sepi tapi ada Sae Ron sedang duduk sendirian.
"Pagi Sae Ron? "*sapa ku ramah, kemudian duduk disamping nya
"Pagi juga "*dia tersenyum dan memamerkan lesung pipi nya
"Kau pagi sekali datang kesekolah? "
" aku lebih suka disekolah "*aku tahu ada makna dibalik perktaanya, seperti ada luka yang ia sembunyikan.
" apa ada masalah? Em maaf tapi wajahmu sedikit murung "*kuharap perkataanku tak menyinggung perasaan nya
" em tak ada masalah apapun "*bibir nya bergetar, jelas dia berbohong
"Sebenarnya aku pendengar yang baik, jika kau bersedia untuk bercerita "*aku bersikeras untuk mendengar ceritanya
"Aku tak yakin kau mau mendengar kan "* dia sedang menimbang-nimbang.

" aku... ada sedikit masalah di rumah... masalah keluarga "
" ayah ibu mu bertengkar? "*tebak ku "emh yah "*jawabnnya begitu kalut, seperti nya ini bukan masalah sepele.
Aku ingin menerus kan pembicaraan ini tapi kini kelas sudah lama penuh dengan murid. Mungkin bisa di terus kan lain kali.

****
Dikantin aku tak melihat Sae Ron, entah mengapa dia melewatkan jam istirahat. Sehun dan Luhan sudah memesan makanan.
" hey apa di sekolah kita ada Vampire? "
"Kau kenapa heh? Tenang saja kau aman bersama kami "
" iya lagi apa yang kau takutkan hem? "
"Aku serius... "* ini yang aku kesal kan dari mereka berdua, mereka tak pernah peduli dengan harga pendapat ku. Mereka berlagak karena aku hanya manusia dan mereka werewolf? Jadi aku di anggap lemah dan tidak penting? Cih menyebalkan!
Aku kesal dengan sikap mereka, jadi aku memutus kan untuk kembali ke kelas. Aku berjalan santai dan ketika aku melewati ruang musik, pintunya terbuka aku melihat Sae Ron sedang bermain keyboard, lantunan melodi nya terasa menyayat seolah dia sedang menceritikan kisah hidupnya lewat melodi itu. Aku merasa penasaran, aku berjalan pelan kearah nya. Aku berdiri terus menyaksikan aksinya bermain keyboard , entah berapa lama aku berdiri.
Sampai akhirnya ia selesai bermain, aku memberikan tepukan tangan. Membuat dia nampak nya sedikit kaget.
"Permainan yang luar bisa "*aku tulus memuji nya
" sejak kapan kau disini? "
"Belum lama, tapi aku cukup puas mendengar kan melodi indah yang kau ciptakan "
"Kau berlebihan "
"Bisa ajari aku main? "
"Kau bisa lebih jago jika ikut less, "*dia mulai berjalan meninggalkan ruang musik ,aku mengikutinya.
Dan dikoridor kami berpas pasan dengan dua murid aneh Seolhyun dan Jong Hyun. Mereka selalu menatap dengan tatapan seolah kami ini makanan mereka. Wajah pucat mereka mengingatkanku pada ayah dan ibuku. Kupikir mereka itu satu jenisaku belum punya bukti lagi pula jika benar, maka dikota ini ada bahaya. Karena seperti nya jika benar mereka Vampire, Vampire muda seperti mereka pasti masih belum bisa mengendalikan diri dari darah manusia.

Tbc
Mohon vote beserta comments nya pecinta Blood, biar author tambah semangat bikin cerita, Love you all.

Blood "High School Vampire "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang