Blood"High School Vampire"

1.8K 125 0
                                    

Bab 12

Happy Reading guys.... dont forget for vote... gomawo.....

Hye Sun dirundung kegelisahan, dia merasa bahwa kebahagiaan keluarga kecilnya terancam. Tiba tiba Park Ji Sang kembali kekehidupanya dan menanyakan putranya. Hal itu sangat mengganggu lagi pula, pria itu benar-benar tidak tahu malu. Sudah mencampakan dirinya dan setelah enam belas tahun berlalu dia berani muncul dan mencari putra nya.
Padahal selama ini putranya baik baik saja bahkan ia memiliki kasih sayang yang berlimpah dari Jae Hyun. Meski Jae Hyun bukan ayah biologis Eun Woo tapi dia menyayangi Eun Woo sepenuh hati.
Memang terkadang Hye Sun merasa bersalah karena tak mampu melahirkan seorang anak pun untuk Jae Hyun. Kini dia terlanjur berubah menjadi Vampire dan itu adalah pilihan nya sendiri.
Hye Sun menikmati kehidupan nya sebagai mahluk abadi, tapi dia punya ketakutan tersendiri terhadap Eun Woo. Suatu saat putra nya pasti bertanya soal jati dirinya yang sebenarnya. Dia pure manusia karena memang ayahnya adalah manusia.
Hal itu selalu menjadi momok bagi Hye Sun.

"Kenapa pemikiran mu begitu rumit sayang? "*sahut Jae Hyun tiba tiba

Bahkan tanpa perlu bicara Jae Hyun sudah tahu apa yang Hye Sun pikirkan. Hye Sun tak menjawab dan masih tertidur membelakangi Jae Hyun. Jae Hyun menempelkan tubuh nya mempererat dekapannya.
Menginginkan Hye Sun bercerita pada dirinya.

Tangan Jae Hyun mulai meraba rambut Hye Sun yang terurai, menyibahkannya, membuat leher Hye Sun terekspos. Jae Hyun mengecup leher Hye Sun membuat Hye Sun bergidik.

"Hentikan... "
"Baik tapi katakan sesuatu "

Hye Sun membalik badanya dan memandang Jae Hyun, jari tangan nya mengelus pipi kanan Jae Hyun.

"Aku mengkhawatirkan Eun Woo "
" kenapa? Apa ini soal teman Vampire nya? Atau ayahnya? "
" Ji Sang menemuiku... dan dia menginginkan Eun Woo... aku tak ingin kehilangan Eun Woo "
"Apa aku perlu menyingkirkan Ji Sang? "
" tidak jangan lakukan itu... jangan kotori tanganmu yang suci ini "*Hye Sun meremas jemari Jae Hyun dan mengecupnya, membuat Jae Hyun tersenyum nakal. Lalu Jae Hyun menyentuh dagu Hye Sun kemudian mendaratkan ciuman mesra dibibir Hye Sun, mereka saling membalas ciuman satu sama lain tak ada yang mau mengalah.

Seseorang mengawasi dari balik jendela dan tersenyum sinis.

"Nikmatilah kebersamaan kalian... esok kekacauan akan membuat kalian terpecah "

Kemudian dia hilang bersama dengan hembusan angin.

****

Malam ini aku ada jadwal nonton konser Musik bersama Sae Ron, hanya kami berdua tentu saja, ini semacam kencan bagi ku.
Kami berjanji bertemu di konser, entah alasan apa Sae Ron menolak untuk ku jemput jadi ya sudah.
Aku bercermin, aku mengenakan celana jeans berwarna hitam dengan kaos polos warna putih lalu kupadukan dengan kemeja lengan panjang jenis jeans warna biru. Tak lupa aku pakai jam tangan, ponsel dan dompet siap di saku celana ku.
Kurasa aku sudah terlihat cukup keren.

Satu jam kemudian aku tiba ditempat konser, aku menunggu Sae Ron di pintu masuk.

Sekitar dua puluh menit kemudian dia datang, tapi dia tidak sendiri. Ini membuat ku kecewa karena ternyata yang lain juga ikut.

"Eun Woo maafkan aku, Seolhyun menghubungiku terus, jadi aku mengajaknya, tapi ternyata dia mengajak yang lain? "*raut wajah Sae Ron sangat terlihat bersalah, ya baiklah mungkin ini bukan saatnya aku berkencan dengan Sae Ron, masih ada banyak waktu.

Sehun dan Luhan terus mengawasi ku, rasanya aku tidak tenang menonton konser ini, ini lebih mirip sedang diburu penjahat.
Dan Seolhyun, si Vampire ini juga begitu senang berdekat dekatan dengan ku, masalah nya bukan hanya dia tapi temanya itu si Jong Hyun, dia terlihat begitu berbahaya dan menakutkan.

Aku benar-benar tidak tahan lagi aku ingin kabur dari sini.
"Sae Ron ayo kita cari tempat yang lebih menarik? '*bisiku
"Apa "

Aku tak menunggu jawaban dari nya, aku menggengam tangannya dan membawa dia berlari ditengah desakan para penonton konser. Kurasa dengan begitu banyaknya penonton konser pasti Vampire dan Werewolf itu takan bisa dengan mudah menemukanku .

Kami berlari cukup jauh dan aku yakin bahwa ini sudah di luar area konser.
Tak jauh dari tempat kami berdiri ada pohon sakura yang indah, aku juga melihat ada kursi kayu berwarna coklat.

Aku mengajak Sae Ron kesana untuk duduk di sana dan menikmati keindahan pohon Sakura.

"Apa kau haus? Mau kopi panas apa dingin hem ?"
" kopi dingin saja "
"Oke, tunggu ya aku beli dulu "

Aku bergegas mencari tukang penjual minuman dan tidak sulit menemukan nya.

Aku kembali dengan dua kaleng kopi dingin, aku memberikan nya satu pada Sae Ron.

Aku kemudian duduk disamping nya, dan mulai meminum kopi ku.

"Wah segar sekali kopi nya"*celetuk nya sembari tersenyum

Kemudian angin menerpa tubuh kami cukup kencang hingga membuat bunga sakura berguguran. Kelopak bunga sakura yang berwarna merah muda sedikit pudar bertebaran disekitar kami. Tampaknya Sae Ron menikmati itu, senyum nya terpatri sangat manis.

Aku benar-benar tak bisa mengalihkan pandangan ku dari nya. Kurasa dia pun menyadari aku memperhatikannya, dan kini dia memandang ku.
Kami saling memandang satu sama lain cukup lama. Dan adrenalin dalam diriku terpacu ketika menatap bibirnya yang berwarna pink, itu sungguh menggoda. Tidak Eun Woo kendalikan dirimu, jangan menyentuh nya jika bukan karena keinginan nnya sendiri.

Kejadian nya begitu cepat entah apa yang terjadi ada dua orang remaja yang bercanda dan saling dorong, salah satu dari mereka tak sengaja mendorong tubuh Sae Ron dan membuat bibir ku dan Sae Ron, maksud ku kami berciuman. Saat itu terjadi rasanya waktu berhenti berputar, inikah rasanya berciuman?
Aku ingin melepaskan bibirku tapi seperti ada magnet yang menarik bibirku tetap diam dibibirnya.
Bagaimana sekarang?

****

Kami tiba dirumah Sae Ron, ini sudah sangat malam jadi kami memutuskan untuk pulang. Kami memang pulang hanya berdua, kami tak bersama dengan yang lain lagj sejak tadi.

"Sae Ron... soal kejadian tadi aku benar-benar minta maaf "
"Itu salah ku, aku yang menciumu jadi aku yang minta maaf? "

Kukira dia akan marah padaku ternyata tidak, kami kemudian saling berpamitan aku pergi setelah melihatnya masuk kedalam rumah. Ku harap dia tidak dimarahi oleh ibu nya.

Sekarang aku harus pulang ku harap aku bisa menemui taxi, aku bisa mati jika tak kendaraan yang lewat. Ya ampun ini sudah jam satu pagi, kurasa tidak akan ada kendaraan yang lewat. Jadi terpaksa aku jalan kaki sampai ke rumah.

Tin Tin Tin

Bunyi klakson seolah ditujukan padaku, kenapa ya? Padahal aku berjalan dijalur yang benar, apa pengemudi nya mabuk?

Aku semakin berjalan kepinggir, tapi mobil itu malah berhenti, kemudian seseorang keluar dari itu mobil itu.
"Paman Ji Sang? "
"Kau ini sedang apa, malam malam berkeliaran dijalan? Ayo cepat masuk kemobil biar ku antar pulang "

Betapa gembira nya hatiku, paman Ji Sang datang bak malaikat, dia menolongku.

"Apa kau baru dari rumah Sae Ron? "
"Iya aku baru mengantarnya pulang ,kami habis menonton konser "*ceritaku panjang lebar ,kuharap respon dari paman Ji Sang tidak membuatku takut

" tapi ini sudah sangat malam ,apa orang tuamu tidak mencari mu ?"

Ternnyata Paman Ji Sang baik juga ,mungkin dia benar benar sudah berubah.

akhirnya sampai juga didepan rumahku . Memang tadi saat memasuki hutan ,paman Ji Sang kaget dan banyak tanya ,tapi untunglah aku bisa mengatasinya dengan baik .

Aku mengajaknya mampir hanya untuk basa basi .

Kemudia aku menekan tombol bell ,Bibi Hyuna yang membukakan pintu . Usai melihat ku dibukakan pintu dia langsung pergi.

"Siapa yang mengantarmu?"*sahut Ibuku dari dalam ruangan .
"Aku dihanatar oleh Ayah Sae Ron "
"Begitu ya ,bagaimana nonton konsernya ?"

Ibuku melontarkan banyak sekali pertanyaan ,sementara itu bibi Hyuna terlihat melesat keluar kuarsa dia ingin memastikan Paman Ji Sang pulang kekota dengan selamat.

Tbc

Blood "High School Vampire "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang