INI VERSI BUKU
.
.
Author : Anya / AphroditeThemis
Genre : Saeguk / Intric / Drama / Revenge / Murder
Rate : 21 +
PS : Ada VERSI CETAK.
.
.
KINGDOM, ROYALTY, LOVE AND WAR...
.
ARTHEMIS - ARES
Dengan langkah mengendap sosok berpakaian serba hitam dengan cadar yang menutupi hampir seluruh wajahnya itu menyusuri pavilliun luas tempat sang adik tinggal. Setelah memastikan tidak ada yang mengikutinya, Kim Jin Hyuk segera melompat tanpa suara ke kamar Jaejoong lewat jendela lebar yang dia tahu pasti sengaja tidak dikunci adik kandungnya itu.
"Lama sekali!" Tegur suara lembut itu dari kamar yang hanya diterangi sebatang lilin itu.
Putra mahkota Arthemis itu berdecak kesal, adiknya ini terkadang memang bisa sangat mengesalkan. Jaejoong bahkan tidak bertanya apakah dia lelah atau terluka dalam perjalanan ke tempat tabib tua itu. "Aku harus melewati banyak sekali pengawal appa yang berjaga di paviliun ini. Salahmu sendiri yang sudah bertingkah seenaknya hingga dihukum selama ini!"kecamnya sambil mengeluarkan beberapa botol kecil di meja tempat Jaejoong selalu membaca atau menulis kaligrafi kesukaannya.
"Tabib Ma hanya bisa memberikan ini untuk sementara! Gunakan sebaik mungkin dan jangan sampai jatuh ke tangan siapa pun!" suara sang daegun begitu tegas mengingatkan Jaejoong karena isi botol-botol itu bisa sangat berbahaya jika ditangan yang salah.
Jaejoong tertawa kecil, tidak tedengar rasa takut atau penyesalan dalam tawa namja cantik yang hampir menyebabkan Arthemis berada dalam ancaman kerajaan besar seperti Apollo yang siap menaklukkan mereka dalam sekali kejapan mata. Dengan acuh namja cantik yang sedang duduk diranjangnya melihat sang daegun membuka cadar yang menutupi wajah tampannya sambil berdesis tajam.
"Jangan terus mengeluh, hyungie! Aku yang terkurung selama berbulan-bulan di Ares saja tetap santai dan bisa menikmati hari tanpa harus mendengar suara culas permaisuri dan putrinya yang kudengar begitu bersemangat untuk berangkat ke Apollo."ejek Jaejoong sambil menuang secangkir air untuk sang daegun yang sudah tergelak pelan.
Dengan gemas Kim Jin Hyuk mengusak rambut panjang Jaejoong yang terurai dipunggungnya. Dia memang tidak pernah bisa marah pada pangeran kecil ini. "Kau bisa bersantai, nae dongsaeng! Aku? Sibuk mengurus semua kebutuhanmu untuk berangkat ke Apollo. Memastikan rencana kita berhasil dan juga mengawasi semua pergerakan Permaisuri Byun yang selalu memata-matai setiap langkah kita!"sembur sang daegun panjang lebar pada adik bungsunya yang terus mengangguk dengan wajah cantiknya yang terkesan polos itu.
"Setidaknya sekarang kita bisa menyingkirkan yeoja menyebalkan itu dari Arthemis! Akan kubuat dia hidup sengsara di Apollo!"seru Jaejoong dengan senyum lebar, apa yang mereka rencanakan harus berjalan lancar meski ada pengorbanan. "Tugas hyung adalah pastikan anak permaisuri setan itu tidak akan mengancam posisimu!"tegas Jaejoong dengan wajah dingin, menghilangkan semua kepolosan yang tadi tampak diwajah rupawannya yang sudah memerangkap kaisar kejam dari Apollo!
Sang daegun memeluk erat tubuh ramping Jaejoong, tidak rela harus berpisah jauh dengan adik tercintanya tapi tahta Arthemis lebih penting daripada semua perasaan melankolis mereka dan keduanya sudah sepaham untuk itu. "Junsu terus mengawasi namja itu! Akan kupastikan semua Byun mati ditanganku, nae dongsaeng. Kau juga harus menjaga dirimu baik-baik di Apollo. Lakukan apa saja agar kau bisa menguasai kerajaan matahari itu!"
Sambil membalas pelukan erat sang daegun, Jaejoong tersenyum tipis mendengar nada khawatir itu,"Jangan takut hyungie, kau lupa ada Kyu yang ikut bersamaku? Aku juga yakin sekali Jung Yunho akan selalu ada untukku!"gumamnya cepat sambil tersenyum lebar.
'2 minggu lagi dan akan kulihat apa kau bisa menepati syarat pertamaku itu, Yang Mulia Jung!', batin Jaejoong dalam hati, terkadang dia merindukan saat-saat dia berdebat dengan Kaisar Apollo yang ditakuti semua orang itu. Pipi Jaejoong bahkan memanas jika ingatannya kembali pada bisikan mesra sang kaisar sebelum meninggalkan Arthemis.
.
.
APOLLO - ATHENA PALACE
Suasana makan malam itu berlangsung tenang dan hampir tanpa suara selain dentingan alat makan dan juga gemersik hanbok para dayang yang hilir mudik melayani para penguasa kerajaan yang sedang bersantap. Di meja bulat yang dipenuhi puluhan hidangan lezat itu duduk 3 orang namja bertubuh tinggi besar dan seorang yeoja paro baya yang masih terlihat cantik dan anggun dengan aura berkuasa yang sangat kental.
Jung Heechul, sang hwangtaehu Apollo meletakkan sumpitnya sebagai tanda makan malam itu sudah selesai, walau raut wajah kedua namja yang mengenakan hanbok berwarna biru gelap disisi kiri dan kanannya tampak tidak puas. "Kalian bisa teruskan nanti!"tegas yeoja berusia 50-an itu pada kedua putra kembarnya yang langsung mengangguk sebelum menunjukkan cengiran aneh.
"Kami bisa membawa ini semua ke pavilliun Hades, ibunda?"tanya salah satu pangeran muda itu tanpa malu dan sontak tersenyum lebar saat melihat anggukan ringan dan senyum kecil sang hwangtaehu yang sedang menyesap teh ginseng. "Panggil pelayan, Chan! Kita harus segera membungkusnya dan pulang!"
Jung Chansung, pangeran muda bertubuh tinggi besar itu segera berdiri dengan penuh semangat. "Tentu saja, Chwang! Aku juga tidak suka makanan dingin!"sahutnya cepat. Dia juga sama tidak sabarnya dengan kembarannya untuk pulang dan menikmati semua hidangan mewah yang masih berlimpah ini. Kediaman ibu suri terasa sangat kaku dan sama sekali tidak menyenangkan jika sang kaisar sedang berkunjung.
"Duduk!"
Suara dingin tanpa keramahan sedikit pun dari sang kaisar yang sejak tadi diam itu menghentikan semua gerakan kedua pangeran muda yang sudah berdiri dan sibuk saling berbisik itu. Mata keduanya melirik cepat pada sang hwangtaehu sebelum kembali duduk diam dikursi mereka. "Maafkan kelakuan kami tadi, jeonha."seru kedua pangeran kembar itu kompak dengan nada malas.
Sang ibu suri menatap dingin Kaisar Jung yang baru saja membentak kedua adiknya, dia yang sebenarnya sudah tahu apa maksud putra sulungnya meminta makan malam pribadi ini hanya diam dan menunggu apa yang akan dikatakan sang kaisar walaupun dia bisa menebaknya dengan mudah. Menjadi hwangtaehu selama pulahan tahun membuat yeoja ini tahu tentang semua rencana busuk, rahasia dan intrik dalam istana dalam ini.
"Minggu depan pangeran dan putri Arthemis akan tiba di Apollo. Aku ingin kalian berdua menjadi teman untuk Pangeran Jaejoong selama dia tinggal disini! Perlakukan dia dengan baik namun jangan lakukan hal-hal yang akan membuatku menghukum kalian!"seru sang kaisar tenang namun terdengar nada ancaman dalam setiap patah katanya.
Kedua pangeran kembar yang masih duduk diam itu terlihat heran karena ini pertama kalinya sang kaisar, saudara tertua mereka memerintahkan hal seaneh ini. Selama ini Yunho tidak terlalu memperdulikan semua tingkah mereka yang kadang memang melanggar tata krama istana. "Apa Pangeran Jaejoong masih kecil?"tanya Changmin penasaran. "Kenapa dia harus datang dan tinggal di Apollo?" pangeran muda itu melirik sekilas pada ibu suri yang mengangguk pelan padanya dengan sorot penuh makna.
"Apa dia akan tinggal dan belajar bersama kami di Hades?"tambah Chansung yang melihat hyung-nya yang dingin itu begitu tenang menyesap teh dengan mata yang sedikit menerawang seperti mengingat sesuatu. "Kami bisa meminta dayang menyiapkan sebuah kamar di Hades untuknya."tawar Chansung dengan senyum lebar.
Dengan gaya arogan Yunho berdiri dan menatap ketiga pasang mata yang penuh dengan ekspresi tanya itu. Dia mengulas senyum tipis yang hampir tak pernah dilihat oleh kedua pangeran kembar yang sedang melongo karena selama ini sang kaisar hanya selalu mengeluarkan herdikan atau ancaman dari bibir tipis itu.
"Kalian tidak perlu menyiapkan kamar karena Pangeran Jaejoong akan tinggal di istana yang baru kubangun!"
.
.
.
TBC
Note Author : Finally, i miss you so much Hwang Taehu Jung 😍😍😍
Kemarin ada komen yang nanya, siapa hwang taehu jung. Nah, ini jawabannya.
Jangan lupa tinggalkan votes.
Untuk yang mencari versi cetak, silakan hubungi Daniella_DL