Happy reading ^__^
.
.
.
KINGDOM, ROYALTY, LOVE AND WAR...
.
.
APOLLO
.
"HIDUP KAISAR JUNG! "
"HIDUP KAISAR JUNG!"
"SEMOGA KAISAR PANJANG UMUR!"
"SEMOGA KAISAR PANJANG UMUR!"
Sorak sorai penuh kegembiraan dan suka cita dari semua rakyat itu memenuhi seluruh sudut kerajaan Apollo karena pengangkatan putra mahkota kerajaan makmur nan kaya akan sumber daya alam itu sebagai kaisar baru mengantikan kaisar terdahulu yang baru saja wafat karena sakit. Semua rakyat berharap Apollo akan semakin jaya dan kuat dibawah pemerintahan kaisar Jung yang sebelumnya adalah putra mahkota sekaligus jenderal perang kebanggaan Apollo yang selalu menang disetiap peperangan yang dipimpinnya.
"Anda terlihat sangat puas, Yang Mulia."seru perdana menteri Kang dengan suara pelan. Dia salah satu orang dari kubu barat yang memihak pada sosok berwajah dingin yang mengenakan hanbok hitam bersulam naga emas itu. "Apa rencana anda sekarang, hwangje?"dengan senyum tipis penuh makna perdana menteri yang sarat pengalaman politik memandang sang kaisar.
Jung Yunho, kaisar ke-10 Apollo yang baru saja dinobatkan memandang ratusan bahkan ribuan rakyat yang sedang mengelu-elukan namanya dari atas tembok tinggi istana dengan senyum tipis yang jarang sekali diperlihatkannya dan sedikit lambaian tangan yang menunjukkan dia senang dengan perhatian semua rakyatnya. Ini adalah saat yang sudah ditunggunya seumur hidup, selama bertahun-tahun namja bermata musang itu telah menjalani hidup keras yang dengan penuh pengorbanan dan penderitaan, tapi sekarang dia 'lah penguasa nomor 1 di kerajaan kaya dan makmur yang memang seharusnya menjadi miliknya sejak awal.
"Aku mendapatkan kembali singasana ini, abojie. Apollo kembali ada ditanganku!"Guman Yunho lirih, menyingkirkan semua ingatan dan kenangannya tentang puluhan tahun yang berat dibawah tirani seperti Jung Soo Man, pamannya yang baru wafat. 'Akan kubuat semua orang yang mengulingkan kekuasaanmu mati ditanganku!'sumpah kaisar muda itu dalam hati.
Mata dingin itu tidak memperlihatkan ekspresi apa pun, selalu seperti itu. Sejak kecil Jung Yunho sudah belajar jika emosi dan perasaan hanya akan membuatnya lemah dan terperdaya. Itulah yang dialami sang abojie, terlena dengan kecantikan iblis wanita yang ternyata adalah jebakan dari Jung Soo Man!
"Tangkap semua pendukung kaisar terdahulu dan kirim ke pengasingan. Jika ada yang menentang, bunuh langsung!"
Usai memberikan perintah itu sang kaisar melenggang pergi bersama puluhan dayang dan pengawalnya tanpa menunggu reaksi dari perdana menteri Kang dan juga jenderal perangnya yang baru, Ok Taecyeon yang memasang wajah tidak percaya pada perintah pertama sang kaisar muda itu.
"Akan segera hamba laksanakan, Yang Mulia!"sahut namja tinggi besar itu saat sadar dari keterkejutannya.
.
.
.
.
Sejak penobatan itu, nama kaisar Jung terus bergaung sampai ke pelosok negeri bahkan kerajaan-kerajaan kecil disekitar Apollo. Jung Yunho dikenal bukan hanya karena kehebatannya di medan perang dan penaklukan pada puluhan kerajaan kecil yang menentangnya hingga berada dibawah kekuasaan rezim Jung, tapi juga karena kekejamannya membasmi semua pengikut setia kaisar Jung Soo Man tanpa ragu, bahkan semua biksu yang diberi gelar dan selalu mendukung pemerintahan sang paman juga tidak dibiarkan hidup. Pemberontakan yang dilakukan oleh klan pendukung kaisar terdahulu juga dihukum mati dan sebagian diasingkan. Itu dilakukan agar pemerintah baru yang dibawahi Jung Yunho dapat berjalan tanpa hambatan.
Reformasi besar-besaran dilakukan oleh Apollo!
.
.
.
.
ALUN-ALUN
"Dasar kaisar biadab, kejam dan berhati setan! Kau akan sengsara seumur hidupmu! Kau tidak akan menemukan seorang yoeja pun yang mencintaimu! Kau juga tidak akan pernah memiliki keturunan dari semua selir dan permaisurimu!!! Aku mengutukmu!!! Kau dengar itu kaisar Jung yang berhati iblis!!!!"
Petir menyambar dan kilat membelah langit yang awalnya cerah dengan awan biru, dalam sekejab menjadi mendung dan terdengar Guntur yang bersahutan. Alun-alun istana yang dipenuhi ratusan rakyat yang tadinya menunduk takut dan diam sekarang penuh dengan suara bisikan tentang apa yang baru saja terjadi dihadapan mereka.
"Hyung...."lirih namja bertubuh besar yang sedari tadi berdiri tegak disamping kursi kebesaran yang bersepuh emas pada sang kaisar yang hanya menatap acuh.
Kutukan namja tua yang sedang terikat ditiang gantungan dengan tubuh penuh luka dan tampang berantakan pada sosok tinggi besar yang berdiri tegak jauh diatas singasana-nya dengan mengenakan hanbok berwarna hitam dengan lambang naga yang menyemburkan api itu menimbulkan ketakutan bagi siapa pun yang mendengarnya. Namun tidak ada yang berubah dari ekspresi wajah tampan itu saat mendengar kecaman keras itu ataupun panggilan saudaranya yang terdengar takut. Sosok itu tetap dingin dengan sepasang mata musang yang tidak memperlihatkan setitik rasa kasihan saat mendesiskan perintah singkatnya pada algojo yang berdiri disamping tiang gantungan.
"Bunuh!"
.
.
.
APOLLO PALACE
Peristiwa kutukan mengerikan itu tepat terjadi sebelum aljogo sang kaisar akan memenggal kepala biksu kepala yang berani melawan bahkan jelas-jelas menentang pemerintahan kaisar jung yang baru dengan menyebarkan isu jika kaisar terdahulu mati karena diracun! Hukum pancung tetap dilaksanakan, kaisar Jung berlalu dari alun-alun istana tempat semua rakyat datang menyaksikan pembantaian itu tanpa berkedip sedikit pun.
"Anda tidak mengkhawatirkan tentang kutukan itu, jeonha? Bagaimana jika kutukan itu terjadi?" dengan sopan jenderal Ok yang sedang menemani sang kaisar bermain catur menanyakan apa yang sejak berhari-hari yang lalu mengelayuti pikirannya. Desas desus jika permaisuri Lee diusir karena pertanyaan yang sama berusaha disingkirkan oleh jenderal muda itu.
Kaisar muda itu menatap jauh kearah deretan pohon lebat yang mengelilingi istana pribadinya yang diterangi puluhan lampion dan dijaga oleh ratusan pengawal berkemampuan tinggi, otaknya sibuk memikirkan siasat perang terbaru dan mengabaikan pertanyaan pelan dari jenderal perang sekaligus sahabatnya itu. "Aku ingin kita menyerang Arthemis. Siapkan pasukan terbaikmu, jenderal Ok!"perintah kaisar Jung dengan nada datar seraya menjalankan bidaknya.
Ok Taecyeon sangat mengenal namja yang sedang duduk dihadapannya, jika Yunho sudah memanggilnya dengan gelar yang baru dianugrahkannya itu maka artinya namja Jung itu tidak mau membicarakan masalah kutukan yang masih jadi perbincangan hangat dikalangan istana dan juga rakyat itu. "Aku mengerti, jeonha. Kapan anda ingin menyerbu Arthemis? Kudengar itu adalah salah satu kerajaan kecil yang sangat subur. Mereka punya armada laut yang sangat kuat!"
"Aku ingin Arthemis secepatnya menjadi milikku!"kilat penuh semangat dan haus perang terlihat dari sepasang mata musang yang sedang menatap tajam jenderal perangnya yang terlihat mengulum senyum itu. "Aku akan mengunjungi selir Ming..."guman kaisar tampan itu tiba-tiba sembari berdiri, sebagai pertanda permainan dihentikan.
Ok Taecyeon segera berdiri dan menjejeri langkah tegas kaisar yang selalu menguarkan aura arogan nan dingin itu. "Kenapa kau tidak pernah mengunjungi permaisuri Lee?"rasa penasaran terdengar jelas dari suara berat jenderal Ok yang memilih mengunakan bahasa non formal yang dia tahu tidak akan dipermasalahkan sang kaisar.
Kaisar tampan itu menyeringai mendengar pertanyaan yang pasti melintas dibenak semua orang yang mengenal baik dirinya. Dia punya puluhan selir yang punya kecantikkan mengagumkan yang hampir selalu dikunjunginya secara teratur namun tidak pernah sekalipun kaisar Jung bermalam dengan sang permaisuri yang dipilihkan oleh Jung Soo Man untuknya 7 tahun yang lalu demi politik dan kekuasaan.
"Karena dia akan kusingkirkan jika sudah tiba saatnya!"
.
.
.
PAVILLIUN HESTIA
Pesta kecil terlihat sedang berlangsung diistana indah milik permaisuri Lee. Piring-piring keramik indah berisi kudapan-kudapan yang tampak lezat ditata dengan indah dimeja panjang yang beralaskan taplak sutra Cina dan ditata dengan indah. Yeoja cantik yang sedang mengenakan hanbok kebesarannya itu begitu bahagia karena akhirnya dia dinobatkan juga menjadi perempuan nomor 1 di kerajaan besar ini setelah menjalani waktu selama 7 tahun menjadi istri seorang putra mahkota sekaligus jenderal perang yang dengan puluhan selir namun selalu dingin dan mengabaikannya.
"Anda terlihat senang, Yang Mulia."cetus selir Go dengan nada manis yang dibuat-buat karena matanya terlihat dengki saat menatap permaisuri Lee yang sedang duduk anggun di kursi mewah berlambang naga seraya mengigit kudapan manis.
Lee Saera, sang permaisuri tidaklah bodoh! Dia tahu jika semua selir yang diundangnya ini merendahkannya karena fakta sang kaisar tidak pernah bermalam dengannya sudah menjadi gosip hangat selama bertahun-tahun namun dengan kedudukan barunya sebagai permaisuri Apollo maka para selir rendahan ini mau tidak mau terpaksa menjilat padanya.
"Tentu saja, selir Go. Saat ini aku adalah wanita yang paling berkuasa dikerajaan ini, dan jangan lupa aku juga adalah penguasa istana dalam."seru Lee Seara dengan nada angkuh dan tawa sombong yang diikuti senyum riang para selir yang memihak padanya.
Go Ahra, putri dari jenderal Go yang memimpin diperbatasan barat Apollo berdecak kesal. Dia benci sekali pada yeoja angkuh yang bahkan tidak pernah merasakan pelukan hangat dari sang kaisar Jung. "Apa Yang Mulia kaisar sudah mengunjungi anda setelah pesta penobatan?"tanya selir Go dengan nada keras yang disengajanya. Yeoja dengan riasan mencolok itu hampir tertawa lebar melihat bagaimana sang permaisuri mengepalkan tangannya dengan wajah yang mengeras sedangkan selir-selir lain diam-diam tersenyum mengejeknya.
"Kami tidak melihat selir Ming? Apa kaisar sedang mengunjunginya?"selir Yi bertanya dengan nada halus walaupun matanya mengerling penuh kelicikan pada selir Go yang menyeringai tajam. "Dan kudengar, hwangtaehu Jung akan kembali ke istana ini. Jadi bukan anda satu-satunya penguasa istana dalam."seru selir Yi dengan senyum licik.
Permaisuri Lee menahan amarahnya sekuat tenaga mendengar semua sindirin halus itu, dia tahu jika semua selir ini diam-diam ingin menjatuhkannya, apalagi jika mereka tahu bahwa kemarin kaisar Jung bahkan mengusirnya yang ingin menanyakan perihal kutukan mengerikan itu. 'Lihat saja akan kusingkirkan mereka satu persatu! Gelar permaisuri Jung akan tetap menjadi milikku seorang!', tekad Lee Saera dalam hati. Dia akan menyusun siasat cerdik dan memilih selir mana yang akan dihabisinya dulu.
"Keluar kalian semua! Aku mau istirahat!"usirnya dengan nada tertahan pada para selir yang hanya mengangguk acuh seraya berlalu dari ruang tamu Pavilliun Hestia bersama dengan pelayan setianya.
.
.
.
TBC ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~