APOLLO AND ARTHEMIS

By Aphrodite_Themis

339K 41.5K 6.1K

( Ada VERSI CETAK) . . "Kau harus jadi milikku, pangeran kecil!" "Tidak mau! Kau itu kaisar mesum!" . Kisah... More

PROLOG
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3 - Godaan Pertama
Chapter 4 - ARES
Chapter 5 - Aku ingin pangeran kecil itu!
Chapter 6 - Serahkan Pangeran Jaejoong!
Chapter 7 - Syarat Aneh
Chapter 8 - Kaisar itu menyukaimu...
Chapter 9 - Apa maumu, Kaisar Jung?
Chapter 10 - Aku Gila Karena Kau, Kim Jaejoong
Chapter 11 - Cari Pangeran Jaejoong!
Chapter 12 - Syarat Kedua
Chapter 13 - Ini Semua Gara-Gara Anda!
Chapter 14 - Bucin
Chapter 15 - Kembalikan Ciuman Pertamaku!
Chapter 16 - Istana Megah
Chapter 17 - Selamat datang, Hwangtaehu Jung
Chapter 18- Ambisi Permaisuri Byun
Chapter 19 - Aku Menunggu Pangeran Nakalku, Bukan Selir Baru...
Chapter 20 - Kaisar Mesum
Chapter 21 - Aku Ingin Apollo
Chapter 22 - Singkirkan Pangeran Arthemis!
Chapter 23 - Aku Membencimu, Kaisar Jung
Chapter 24 - HADES
Chapter 25 - Perebutan Istana Dalam
Chapter 26 - Selir Penghasut
Chapter 27 - Amukan Permaisuri
Chapter 28 - Dayang Rong, Cambuk Dia!
Chapter 29 - Lepaskan Pangeran Kim sekarang juga!
Chapter 30 - Kejatuhan Permaisuri Lee
CHAPTER 31 - Teman Baru atau Pangeran Iblis?
Chapter 32 - Penghuni Medusa
Chapter 33 - Bantu atau Singkirkan?
Chapter 34 - Surat Rahasia
Chapter 35 - Selir Ming
Chapter 36 - Rayuan Ular
Chapter 37 - Darah dan Kesetiaan
Chapter 38 - Air Putih
Chapter 39 - Perdebatan Pertama
Chapter 40 - Kelicikan Pangeran Hades
Chapter 41 - Medali Apollo
Chapter 42 - Paviliun Medusa
Chapter 43 - Drama dan Siasat Licik
Chapter 44 - Perjanjian Muslihat
Chapter 45 - Aku Setuju, Daegun Kim
Chapter 46 - Dia Membunuh Pangeran!
Chapter 47 - TARTAROS
Chapter 48 - Amukan Hwangtaehu!
Chapter 49 - Bertemu Sang Hwangtaehu
CHAPTER 50 - Bertemu Sang Hwangtaehu 2
Chapter 51 - How Dare You!
Chapter 52 - Berikan Apollo padaku!
Chapter 53 - RACUNI DIA
Chapter 54 - GOOD BYE, DAEGUN KIM
Chapter 55 - SIASAT SANG HWANGTAEHU
Chapter 56 - Bunuh Sang Daegun!
Chapter 57 - Yong Jun
Chapter 58 - Pertengkaran Pertama
Chapter 59 - TARTAROS
Chapter 60 - Rencana Pembunuhan
Chapter 61 - Panggil Kaisar Jung!
Chapter 62 - Tutup Istana Dalam
Chapter 63 - Takdir Buruk Yong Jun
Chapter 64 - Kekacauan Istana Dalam
Chapter 65 - Kelicikan Pangeran Jungs
Chapter 66 - Amarah Sang Kaisar
Chapter 67 - Tipu Muslihat
Chapter 68 - Topeng Baik Hati
CHAPTER 69 - Pangeran Kim Sadar!
CHAPTER 70 - Rencana Gila Pangeran Jung!
CHAPTER 71 - Permainan Berbahaya
Chapter 72 -Pertarungan Siasat
Chapter 73 - Kita Semua Akan Mati!
Chapter 74 - Rencana Kejam Hwangtaehu
Chapter 75 - Ambisi Mengerikan Pangeran Arthemis
Chapter 76 - Pangeran HADES
Chapter 77 - Putra Mahkota Asli
Chapter 77 - Sang Kaisar VS Sang Hwangtaehu
Chapter 78 - BUNUH PERMAISURI BYUN
Chapter 79 - Pengadilan Terbuka
Chapter 80 - Kematian Kim Jin Hee
Chapter 81 - Airmata Kyuhyun
Chapter 82 - Ambisi Mengerikan Ibu Suri
Chapter 83 -Jangan Berani....Berhenti!!
Chapter 84 - Temukan Stempel Itu Secepatnya!
Chapter 85 - Dasar Pangeran Terkutuk!
Chapter 86 -Konfrontasi Menggerikan Pangeran Jaejoong
Chapter 87 - RAMUAN MENGGERIKAN
Chapter 88 - Kekejaman Sang Daegun
Chapter 89 - CINTA BUTA HWANGTAEHU JUNG
Chapter 90 - KEKECEWAAN RAJA ARTHEMIS
Chapter 92 - Amarah Keji sang Hwangtaehu
Chapter 93 - Perseteruan Kaisar dan Ibusuri
Chapter 94 - Menaklukan Pangeran Jung
Chapter 95 - My Dearest Daegun Kim
Chapter 96 - THE NEW ERA BEGIN
Chapter 97 - King from Arcadia
Chapter 98 - Mulut Tajamnu Perlu Diberi Pelajaran
Chapter 99 - Ambisi Hwangtaehu Jung yang Menggerikan
Chapter 100 -Sang Daegun Terbunuh! Dia Sudah Mati!

Chapter 91 - I'M A KING

288 36 7
By Aphrodite_Themis

INI VERSI BUKU
.
.

Author : Anya / AphroditeThemis

Genre : Saeguk / Intric / Drama / Revenge / Murder

Rate : 21 +

PS : Ada VERSI CETAK.

.

.

KINGDOM, ROYALTY, LOVE AND WAR
.
.

ARTHEMIS

"Aku akan menemani appa kembali ke istana."

Setelah memberikan sejumlah perintah pada para menteri dan sejumlah pengawal setianya yang langsung pergi menjalankannya, sang daegun kembali melangkah menghampir sang raja yang masih belum beranjak dari tempatnya berdiri meski suasana halaman istana sudah lenggang dan hanya menyisakan pengawal yang bertugas jaga. Ritual pemakaman saudari tirinya memang harus dilakukan hari ini juga karena lusa adalah hari penobatannya sebagai Raja baru Arthemis dan Kim Jin Hyuk tidak akan membiarkan apapun menghalangi jalannya!

"Tidak perlu, daegun Kim!"tolak sang raja pada niat baik putra sulungnya itu. "Seharusnya sekarang kau merasa puas dan merayakan apa yang terjadi pada Jin Hee, bukan?"desisnya tajam seraya melayangkan tatapan dingin pada sang daegun yang tidak disangkanya ternyata menyimpan begitu banyak dendam dan kebencian dalam hatinya.

Kali ini sang daegun tidak pura-pura merasa tersinggung apalagi terkejut pada dengan semburan tajam Raja Kim yang sepertinya sedang menahan rasa marah dan kecewa padanya. "Sangat puas, appa!"sahutnya ringan sambil menyeringai lebar yang membuat Raja Kim tanpa sadar melangkah mundur. "Namun, semua ini hanya awal dan appa tidak akan bisa menghentikanku untuk mengusir permaisuri iblis itu dari istanaku!" kilau penuh ambisi yang berbalut kekejaman memenuhi bola mata sang daegun yang menggelap.

"Kau sudah berani meremehkan kekuasaan yang dimiliki appa-mu ini? Kau lupa jika sampai detik ini pun, aku masih Raja Arthemis!"sergah Kim Hyun Joong yang tidak percaya jika putra mahkotanya sudah mulai berani menentangnya.

Senyum lebar terlukis dibibir sang daegun sebelum dia menjawab kemarahan Raja Kim dengan suara datar tanpa emosi. "Aku tidak lupa, tapi jika Yang Mulia mencoba untuk menghentikanku kali ini maka akan kupastikan Pangeran Jaejoong tidak akan pernah bisa kembali lagi ke Arthemis seumur hidupnya!" dari dulu Jin Hyuk tahu, satu-satunya senjata paling ampuh untuk menghentikan sang raja membela Permaisuri Byun adalah dengan menggunakan nama pangeran kesayangan Penguasa Arthemis ini.

"Kau..." Raja Kim tidak mampu meneruskan kata-katanya, mungkin saat ini yang terbaik adalah diam dan berusaha mencari jalan lain agar sang daegun tidak terus bersitegang dengan permaisuri yang masih dicintainya.

Puas dengan sikap diam sang raja mendorong Jin Hyuk mengulum senyum saat mengalihkan tatapannya pada Yoochun yang sejak tadi berdiri disampingnya. "Kita pergi sekarang, Pangeran Park! Mungkin Yang Mulia sedang butuh waktu menyendiri dan memikirkan semuanya."serunya bijak dengan ekspresi penuh simpati yang membuat Yoochun mendengus pelan saat berjalan disamping sang daegun yang terlihat begitu bahagia.

"Semua sudah terjadi dan tidak bisa diubah lagi, Yang Mulia. Saran hamba, sebaiknya sekarang lebih baik anda pikirkan apa yang akan terjadi pada Pangeran Jaejoong daripada terus berduka untuk Putri Kim yang sudah meninggal."

Ingin sekali Kim Hyun Joong sedang menatap punggung lebar putra sulungnya menjerit kuat menyesali nasib malang yang harus menimpah putrinya namun yang bisa dilakukannya hanya mendesah kalah,"Aku benar-benar menyesal, Penasehat Song. Andai aku tidak pernah membawa Permaisuri Byun masuk ke istana sebagai selir, maka semua tragedy saling bunuh dan menjatuhkan antara anak-anakku ini tidak akan terjadi."gumamnya lirih dengan raut wajah penuh kesedihan.

"Tidak ada yang perlu disesali, Yang Mulia. Menurut hamba, yang harus anda lakukan saat ini adalah menyelamatkan yang masih bisa kita perbaiki." Sekuat tenaga Penasehat Song mempertahankan nada suaranya agar tidak terdengar mendesak Raja yang akan segera turun takhta ini.

Sambil terus melangkahkan kakinya yang terasa terbelenggu, Raja Kim menoleh sekilas pada penasehatnya,"Bagaimana caranya? Dengan membiarkan sang daegun terus melakukan semua pembalasannya yang keji itu? Kau tentu tahu apa yang akan dilakukan putraku itu setalah dia naik taktha, bukan?"

"Hamba tahu, Yang Mulia namun bukankah yang hal terpenting dari semua ini adalah memastikan Pangeran Jaejoong tetap hidup bahagia tanpa tahu apa yang sebenarnya sudah terjadi pada permaisuri terdahulu."

.

.

APOLLO

Dengan memasang ekspresi dingin diwajah rupawannya, Jaejoong berdiri disisi sang kaisar yang juga terlihat sedikit bosan menatap kearah upacara pemakaman Menteri Go yang ternyata sangat menjemukan karena penuh dengan ritual yang tidak dimengertinya. Saat mereka tiba dikediaman besar sang menteri, hampir semua orang yang tadinya sedang berduka langsung melotot tidak percaya saat melihat siapa yang turun dari kereta kuda mewah sang kaisar dan berjalan disamping penguasa apollo yang terlihat mengulum senyum tipis dibibirnya itu.

Apa yang tadinya hanya upacara pemakaman sederhana untuk menghormati menteri yang mati karena serangan tak terduga dari prajurit Arcadia itu, akhirnya berubah menjadi seperti pesta penyambutan yang dipenuhi senyum. Rakyat Apollo yang merasa penasaran berbondong-bondong mendatangi kediaman sang menteri hanya untuk melihat bagaimana rupa sosok menawan yang besok akan dinobatkan menjadi permaisuri baru Apollo. Semua mata terpaku kagum dan bisikan penuh pujian terdengar memenuhi halaman luas rumah sang menteri.

"Aku tidak suka disini."keluh Jaejoong pelan sambil mulai mengipas dirinya sendiri dengan kipas hitam yang selalu ada ditangannya.

Kyuhyun yang mendengar itu dan tersenyum kecil, dia memang tahu jika Pangeran Jaejoong sangat tidak suka berkeringat. "Mungkin sebentar lagi. Bersabarlah, Yang Mulia."hiburnya dengan suara yang sama pelannya karena sang kaisar berdiri begitu dekat dengan mereka diantara puluhan pengawal pribadinya yang berjaga ketat untuk memastikan situasi aman.

"Tapi, aku sudah kepanasan, Kyu." Dengan kesal Jaejoong berdesis tajam walau ekspresi wajahnya tidak menunjukkan emosi apapun. Dia tetap terlihat begitu anggun sekaligus mempesona dalam balutan hanbok mewah berwarna biru gelap yang serasi dengan jubah kebesaran yang sedang dikenakan sang kaisar.

Sang kaisar yang juga mendengar keluhan itu perlahan mengeluarkan sapu tangan sutra miliknya. Meski tahu tindakannya akan menimbulkan berbagai reaksi namun tanpa ragu Yunho mengusap selapis keringat yang membasahi wajah menawan Pangeran Arthemis-nya yang sudah terlihat memerah, entah karena panas atau malu. "Jangan palingkan wajahmu, tetaplah bersikap dingin."gumam Yunho pelan dengan bibir yang hampir terkatup rapat saat dilihatnya Jaejoong sudah akan memprotes tindakan frontalnya yang menunjukkan keintiman mereka.

"Bagaimana bisa aku bersikap dingin jika sekarang kami menjadi tontonan semua menteri dan rakyat? Dasar kaisar aneh!", gerutu Jaejoong dalam hati walau dia tetap menuruti apa yang dikatakan sang kaisar yang sekarang malah berdiri semakin merapat padanya.

Melihat interaksi kecil itu dan juga wajah pangeran kesayangannya yang memerah membuat Kyuhyun mengulum senyumnya walau dalam hati dia juga sudah memaki cuaca Apollo yang selalu saja panas,"Akan kucarikan secangkir minuman."putusnya kemudian sambil melihat cepat ke sekeliling rumah besar itu untuk menebak dimana dapur berada.

"Tunggu, Pengawal Cho!"cegah sang kaisar pelan. "Biarkan Seung Hun yang pergi, kau tidak mengenal siapa pun ditempat ini!" dan tanpa menunggu reaksi Kyuhyun, sang kaisar sudah memberi isyarat pada pengawal pribadinya dan setelahnya kembali menatap wajah cantik calon permaisurinya. "Rona merah dipipimu terlihat begitu manis, chagiya."bisik Penguasa Apollo yang terkenal kejam itu sambil tersenyum kecil yang membuat semua rakyatnya melongo tidak percaya.

Senyum sang kaisar padanya membuat Jaejoong ikut tersenyum, rasa kesalnya hilang begitu saja walau sebersit malu tetap mewarnai hatinya. "Tapi, kapan kita pergi, jeonha? Lihat itu, mereka semua terus membicarakan kita. Ini sangat menyebalkan!"gerutunya yang tanpa sadar sudah menyelipkan tangannya di lengan sang kaisar yang refleks memeluk pinggang ramping pangeran cantiknya tanpa peduli pada semua tatapan yang sedang tertuju pada mereka.

"Beberapa saat lagi. Aku sedang menunggu..." belum selesai kalimat Yunho saat matanya tanpa menangkap sosok 2 namja muda yang baru saja melompat turun dari kuda gagah mereka dan langsung masuk ke kediaman Go dengan gaya arogan diikuti sejumlah pengawal berwajah sangar. "Itu mereka datang!" Yunho melanjutkan ucapannya sambil menunjuk pada kedua namja muda yang sedang berjalan kearahnya, sedangkan Jaejoong langsung mendesis tajam dan mencubit kuat tangannya.

"Kenapa kedua pangeran iblis itu bisa ada disini? Ada apa ini?"

"Mereka datang membawa sesuatu untukku."gumam Yunho ringan sambil tersenyum formal pada kedua adik kembarnya yang sedang memberi hormat padanya. "Kalian bawa apa yang kuminta?"tanyanya dan langsung mengangguk puas saat Jung Changmin menyerahkan beberapa surat padanya.

Kehadiran kedua Pangeran Jung itu dengan para pengawal Hades yang langsung berdiri tegak disetiap pintu keluar membuat halaman keluarga Go hening seketika. "Sepertinya anda harus menghentikan upacara penghormatan terakhir ini sekarang."seru Jung Chansung sambil mengurai senyum liciknya sedangkan matanya sudah menatap tajam Selir Go yang langsung menunduk takut. "Salam untuk Permaisuri Kim. Semoga anda sehat dan selalu bahagia."hormat pangeran bertubuh besar itu dengan gaya yang dibuat-buat pada Jaejoong yang sudah menggepalkan kedua tangannya.

"Pangeran Jaejoong belum dinobatkan secara resmi. Jika kau lupa fakta kecil itu Pangeran Chansung dan apa pun bisa terjadi sebelum esok sore. Apa yang kukatakan itu tidak salah bukan, Pengawal Cho?"tanyanya dengan seringai penuh arti dan hampir tergelak saat melihat kilau marah dimata indah Cho Kyuhyun yang membuat Changmin semakin yakin jika dia akan memperjuangkan yang satu ini meski sang hwangtaehu pasti akan menentangnya.

Ekspresi wajah Kyuhyun yang berubah datar akhirnya Jaejoong merasa perlu membela pengawalnya kali ini. "Berani sekali tadi kau menyindirku dan sekarang melemparkan ancaman terselubung pada pengawalku, Pangeran Changmin!"desisnya pelan dengan matanya yang menatap dingin penuh kebencian pada namja bertubuh jangkung yang malah pura-pura memasang wajah menyesal dan sedikit membungkuk padanya.

"Aku tidak mendengar sedikit pun nada menyindir apalagi mengancam dari kata-kata kembaranku. Kau memang belum dinobatkan sebagai Permaisuri Jung!"sela Chansung dengan senyum kecil sambil melirik cepat pada sang kaisar yang sepertinya akan segera mengamuk pada mereka.

Melihat situasi yang akan segera berubah menjadi medan perdebatan antara kedua adiknya yang licik dan calon permaisurinya yang tidak mau mengalah membuat Yunho menghela nafas kesal. "Tutup mulut kalian berdua!"herdiknya kasar dan dari sudut matanya dia bisa melihat Jaejoong sudah menyeringai penuh kemenangan pada kedua adiknya yang terlihat kesal namun memilih diam kali ini.

"Lakukan saja tugas kalian sekarang! Aku sudah bosan berada ditempat ini!"titah sang kaisar lagi dengan suara tajam pada kedua adiknya yang langsung tersenyum senang dan tanpa disuruh langsung berjalan cepat ke tengah halaman kediaman Go sambil menguncungkan surat-surat yang mereka bawa tadi.

"Hentikan penghormatan terakhir ini dan dengarkan keputusan sang kaisar!"

.

.

ATHENA PALACE

Dengan senyum hangat sang hwangtaehu memeluk erat kedua putra kesayangannya yang tinggi besar. Sebuah beban besar yang selama ini dibawanya seperti terangkat dari hatinya hari ini. Akhirnya Menteri Go mati dan putrinya, Go Ahra berhasil mereka usir keluar dari istana, bahkan sang kaisar juga memutuskan untuk mengasingkan seluruh keluarga Go selama 3 generasi. Namun, itu keputusan sang kaisar yang terlalu murah hati sedangkan hwangtaehu sudah punya rencana lain dan Daesung pasti akan segera menjalankan tugasnya dengan baik seperti biasa.

Saat ini tidak ada lagi belenggu dendam masa lalu yang merantainya. Semua berjalan sesuai dengan apa yang diinginkannya walau kehadiran Pangeran Arthemis yang tidak pernah diduganya sedikit mengubah rencananya. Tapi, dengan satu atau lain cara, hwangtaehu akan memastikan pangeran berparas seindah malaikat itu tidak akan mengganggunya, apalagi sampai mengusik posisi kedua putranya dalam kerajaan matahari ini.

"Kalian memang putra-putra kebanggaanku." pujian sang hwangtaehu untuk kedua kalinya dalam beberapa menit ini yang membuat Chansung dan Changmin tertawa keras dan mengecup sayang kedua pipi yeoja yang sangat mereka sayangi ini.

"Bukankah kami sudah berjanji akan mewujudkan semua yang eomma inginkan? Siapa pun boleh menjadi Kaisar Apollo tapi kekuasaan sesungguhnya harus tetap berada dalam tangan keluarga Kim!"seru keduanya kompak yang membuat Jung heechul mendengus kecil sebelum ikut tersenyum bahagia.

Didikan kerasnya pada bayi kembar yang dilahirkan mendiang adiknya berhasil membuatnya keduanya tumbuh besar menjadi namja muda yang sangat pintar dan selalu bisa membanggakannya. "Sekarang masalah kita hanya satu dan kurasa pangeran kecil itu tidak akan terlalu merepotkan jika ramuan yang kalian berikan padanya berhasil."gumam Heechul ringan sambil mengibaskan tangannya seolah tidak ada lagi masalah yang akan membuatnya sakit kepala.

"Kami yakin ramuan itu akan berhasil. Tidak ada yang perlu eomma khawatirkan."seru Changmin dengan senyum sombong sambil meraih secangkir arak yang disodorkan Chansung padanya. Ini adalah perayaan kemenangan mereka, jadi sang hwangtaehu tidak mungkin melarang mereka untuk minum.

BLAM...

"Ramuan apa yang sudah kalian berikan pada Pangeran Jaejoong? Jelaskan padaku sekarang juga dan jangan mencoba mengelak karena aku mendengarnya!"

Sang kaisar yang tiba-tiba saja sudah berada ditengah ruang tamu pribadinya membuat hwangtaehu Jung sedikit terkejut walau dengan cepat dia bisa mengatur ekspresi wajahnya menjadi senyum kecil. Pasti ada seseuatu yang sudah mendorong putra sulungnya ini datang dengan ekspresi wajah yang seperti menahan marah. "Apa yang membuat anda datang mengunjungiku tanpa pemberitahuan lebih dulu, jeonha? Sesuatu terjadi pada Pangeran Kim?"tanya hwangtaehu dengan suara lembut yang penuh perhatian.

"Hentikan semua sandiwara penuh perhatian ini, mama!"desis Yunho kasar dengan mata yang menatap tajam pada sang hwangtaehu yang masih terlihat begitu tenang sedangkan kedua adiknya yang licik itu juga sudah memasang topeng tak acuh diwajah tampan mereka.

Sebenarnya Yunho tidak punya rencana untuk mengunjungi sang ibusuri hari ini namun mata-mata yang ditugaskan pengawal pribadinya datang tepat pada saat dia baru saja mengantar Jaejoong kembali ke Ares untuk istirahat karena pangeran nakalnya itu mengeluh pusing dan lemas. Apa yang dikatakan mata-mata itu sontak membuat Yunho berang dan memutuskan untuk mengunjungi yeoja yang sudah melahirkannya ini karena dia tahu apapun yang dilakukan kedua pangeran kembar itu pasti atas izin sang ibusuri. Yunho sama sekali tidak peduli Menteri Go mati, yang dipermasalahkannya saat ini adalah kemungkinan sang ibusuri sedang merencanakan sesuatu dengan Raja Arcadia yang penuh ambisi dan bahkan mungkin lebih kejam darinya.

Namun, dia malah mendapat kejutan lain saat Luhan mengizinkannya masuk langsung ke ruang tamu pribadi sang ibusuri setelah mengatakan padanya jika kedua Pangeran Jung juga sedang berkunjung. Apa yang tanpa sengaja didengar dari mulut Jung Changmin sontak membuat hati Yunho dipenuhi kekhawatiran pada kondisi Jaejoong yang beberapa hari terakhir ini memang sering mengeluh merasa lemas.

"Jelaskan padaku kenapa anda membunuh Menteri Go melalui prajurit Arcadia? Apa hanya demi posisi jenderal perang di wilayah itu? Dan, kerjasama apa yang sedang anda lakukan dengan Raja Kai tanpa sepengetahuanku? Jelaskan juga ramuan apa yang sudah kedua putra kesayangan anda ini berikan pada Pangeran Jaejoong yang seperti selalu kalian manfaatkan?"

Tuduhan-tuduhan tajam yang dilemparkan sang kaisar yang terlihat murka sebenarnya membuat Heechul merasa sedikit takut walau sampai mati pun dia tidak akan menunjukkannya. Saat ini dia harus kuat agar bisa mencari jalan keluar dari masalah ini secepatnya karena jika sang kaisar menemukan saja sedikit celah, bukan tidak mungkin kedua putranya yang sekarang berdiri disampingnya yang akan dihukum berat. Tidak seorang pun boleh menghukum putra-putra yang dibesarkannya, sang kaisar sekalipun!

"Sudah cukup, jeonha!"desisnya tajam dengan sorot mata sedingin es. "Anda tidak punya hak untuk mendesak apalagi memaksa ibundamu ini menjawab semua pertanyaan tidak masuk akal itu! Terlebih apa buktinya jika kedua adik anda ini sudah memberikan semacam ramuan pada Pangeran Arthemis itu?" tanpa ragu sedikit pun sang hwangtaehu membalas setiap tuduhan sang kaisar dengan sama tajamnya.

"Aku ini adalah Kaisar Apollo, jadi aku punya hak penuh untuk bertanya dan mama harus menjawabnya, suka atau tidak!"geram Yunho yang tahu jika sesuatu sudah berkaitan dengan si kembar Jung maka sang hwangtaehu tidak akan pernah ragu untuk menunjukkan taringnya dan menggigit siapa pun yang berani mengusik kedua putra yang sekarang malah dengan berani membalas tatapan dingin Yunho pada mereka.

Perlahan Yunho mulai menyeringai dingin, sang hwangtaehu sendiri yang memaksanya untuk melakukan ini. "Sekali lagi kuminta anda menjelaskannya, mama atau..." dengan sengaja Yunho menghentikan ucapannya dan kembali mengarahkan tatapan matanya pada kedua pangeran muda yang sudah merebut hampir semua kasih sayang dan perhatian yeoja yang melahirkannya ini.

Dalam hati Heechul sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan putra sulungnya yang bukan saja punya wajah yang teramat mirip dengan mendiang kaisar yang sangat dibencinya, tapi juga punya sifat yang sama. Heechul tidak pernah merasa sedih Kaisar terkutuk yang sudah membunuh cinta sejatinya sekaligus menyebabkan adiknya mati karena intrik busuk istana dalam Apollo itu mati!

"Atau apa? Anda sedang mencoba mengancam ibundamu sendiri, jeonha? Ck, lancang sekali! Itukah ajaran dayang Hwang yang terhormat itu padamu?" tanpa mengalihkan tatapan tajam matanya pada wajah sang kaisar yang terlihat begitu dingin, Heechul membalas remasan ringan tangan Changmin yang sudah ada dibahunya.

.

.

Note Author : Yang minta direpost, jangan lupa tinggalkan jejak ya.

Continue Reading

You'll Also Like

10.5K 1K 20
"Aku mati karna suamiku sendiri" Pete jakapan puttha mengalami kehidupan keduanya setelah Mati terjatuh dari tangga oleh suaminya Vegas Kornwit Theer...
72.2K 4.8K 14
Wu Yifan, putera mahkota kerajaan utara ditugaskan oleh Raja kerajaan utara untuk pergi ke hutan mistis menyelidiki dan membunuh dalang dibalik banya...
2.4M 36.5K 49
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
130K 16.8K 79
UNTUK VERSI LENGKAP, SILAKAN BELI BUKU YA. . . Kim Changmin Lahir sebagai putra sulung dari orang paling berkuasa di Korut membuat tumbuh menjadi sos...