APOLLO AND ARTHEMIS

Galing kay Aphrodite_Themis

336K 41.2K 6.1K

( Ada VERSI CETAK) . . "Kau harus jadi milikku, pangeran kecil!" "Tidak mau! Kau itu kaisar mesum!" . Kisah... Higit pa

PROLOG
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3 - Godaan Pertama
Chapter 4 - ARES
Chapter 5 - Aku ingin pangeran kecil itu!
Chapter 6 - Serahkan Pangeran Jaejoong!
Chapter 7 - Syarat Aneh
Chapter 8 - Kaisar itu menyukaimu...
Chapter 9 - Apa maumu, Kaisar Jung?
Chapter 10 - Aku Gila Karena Kau, Kim Jaejoong
Chapter 11 - Cari Pangeran Jaejoong!
Chapter 12 - Syarat Kedua
Chapter 13 - Ini Semua Gara-Gara Anda!
Chapter 14 - Bucin
Chapter 15 - Kembalikan Ciuman Pertamaku!
Chapter 16 - Istana Megah
Chapter 17 - Selamat datang, Hwangtaehu Jung
Chapter 18- Ambisi Permaisuri Byun
Chapter 19 - Aku Menunggu Pangeran Nakalku, Bukan Selir Baru...
Chapter 20 - Kaisar Mesum
Chapter 21 - Aku Ingin Apollo
Chapter 22 - Singkirkan Pangeran Arthemis!
Chapter 23 - Aku Membencimu, Kaisar Jung
Chapter 24 - HADES
Chapter 25 - Perebutan Istana Dalam
Chapter 26 - Selir Penghasut
Chapter 27 - Amukan Permaisuri
Chapter 28 - Dayang Rong, Cambuk Dia!
Chapter 29 - Lepaskan Pangeran Kim sekarang juga!
Chapter 30 - Kejatuhan Permaisuri Lee
CHAPTER 31 - Teman Baru atau Pangeran Iblis?
Chapter 32 - Penghuni Medusa
Chapter 33 - Bantu atau Singkirkan?
Chapter 34 - Surat Rahasia
Chapter 35 - Selir Ming
Chapter 36 - Rayuan Ular
Chapter 37 - Darah dan Kesetiaan
Chapter 38 - Air Putih
Chapter 39 - Perdebatan Pertama
Chapter 40 - Kelicikan Pangeran Hades
Chapter 41 - Medali Apollo
Chapter 42 - Paviliun Medusa
Chapter 43 - Drama dan Siasat Licik
Chapter 44 - Perjanjian Muslihat
Chapter 45 - Aku Setuju, Daegun Kim
Chapter 46 - Dia Membunuh Pangeran!
Chapter 47 - TARTAROS
Chapter 48 - Amukan Hwangtaehu!
Chapter 49 - Bertemu Sang Hwangtaehu
CHAPTER 50 - Bertemu Sang Hwangtaehu 2
Chapter 51 - How Dare You!
Chapter 52 - Berikan Apollo padaku!
Chapter 53 - RACUNI DIA
Chapter 54 - GOOD BYE, DAEGUN KIM
Chapter 55 - SIASAT SANG HWANGTAEHU
Chapter 56 - Bunuh Sang Daegun!
Chapter 57 - Yong Jun
Chapter 58 - Pertengkaran Pertama
Chapter 59 - TARTAROS
Chapter 60 - Rencana Pembunuhan
Chapter 61 - Panggil Kaisar Jung!
Chapter 62 - Tutup Istana Dalam
Chapter 63 - Takdir Buruk Yong Jun
Chapter 64 - Kekacauan Istana Dalam
Chapter 65 - Kelicikan Pangeran Jungs
Chapter 66 - Amarah Sang Kaisar
Chapter 67 - Tipu Muslihat
Chapter 68 - Topeng Baik Hati
CHAPTER 69 - Pangeran Kim Sadar!
CHAPTER 70 - Rencana Gila Pangeran Jung!
CHAPTER 71 - Permainan Berbahaya
Chapter 72 -Pertarungan Siasat
Chapter 73 - Kita Semua Akan Mati!
Chapter 74 - Rencana Kejam Hwangtaehu
Chapter 75 - Ambisi Mengerikan Pangeran Arthemis
Chapter 76 - Pangeran HADES
Chapter 77 - Putra Mahkota Asli
Chapter 77 - Sang Kaisar VS Sang Hwangtaehu
Chapter 78 - BUNUH PERMAISURI BYUN
Chapter 79 - Pengadilan Terbuka
Chapter 80 - Kematian Kim Jin Hee
Chapter 81 - Airmata Kyuhyun
Chapter 82 - Ambisi Mengerikan Ibu Suri
Chapter 83 -Jangan Berani....Berhenti!!
Chapter 84 - Temukan Stempel Itu Secepatnya!
Chapter 85 - Dasar Pangeran Terkutuk!
Chapter 86 -Konfrontasi Menggerikan Pangeran Jaejoong
Chapter 87 - RAMUAN MENGGERIKAN
Chapter 89 - CINTA BUTA HWANGTAEHU JUNG
Chapter 90 - KEKECEWAAN RAJA ARTHEMIS
Chapter 91 - I'M A KING
Chapter 92 - Amarah Keji sang Hwangtaehu
Chapter 93 - Perseteruan Kaisar dan Ibusuri
Chapter 94 - Menaklukan Pangeran Jung
Chapter 95 - My Dearest Daegun Kim

Chapter 88 - Kekejaman Sang Daegun

200 30 2
Galing kay Aphrodite_Themis

INI VERSI BUKU
.
.

Author : Anya / AphroditeThemis

Genre : Saeguk / Intric / Drama / Revenge / Murder

Rate : 21 +

PS : Ada VERSI CETAK.

.

.

KINGDOM, ROYALTY, LOVE AND WAR...
.
.


HADES

"Kami sudah meminta tabib Hwang memberimu ramuan khusus yang akan membuatmu bisa melahirkan seorang putra mahkota dalam waktu 1 tahun!"ulang Jung Changmin cepat dengan suara ringan dan senyum lebar penuh kemenangan seraya mengacuhkan wajah terkejut Cho Kyuhyun yang tiba-tiba saja sudah menendang kuat kakinya. "Berani sekali kau menendangku? Awas kau nanti!"ancamnya pada namja manis itu sambil meringis kesakitan.

Seraya mengabaikan reaksi Pangeran Jaejoong maupun tingkah kembarannya yang sedang sibuk saling melotot pada pengawal Ares, Chansung kembali bicara dengan nada ambisius yang tidak lagi disembunyikannya dibalik kedok wajah ramah. "Sebagai balasan untuk bantuan kecil kami ini, yang harus kau lakukan hanyalah memastikan sang kaisar mengangkat sepupu kami, Kim Myung Soo sebagai penasehat utamanya! Bukankah itu tugas yang sangat mudah, Permaisuri Kim?" senyum licik yang mengerikan sudah terlukis sempurna di bibir Pangeran Jung yang paling manipulatif itu.

"Ya Tuhan! Ini gila!"erang Jaejoong takut dengan wajah yang semakin pias sedangkan perutnya terasa semakin mual. Dia tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya, semua pasti hanya lelucon kejam dari kedua manusia paling licik yang sedang menyeringai padanya.

Dengan kasar Jaejoong mulai menguncang bahu Kyuhyun yang begitu tegang, pengawal kepercayaannya itu bahkan terlihat sama terkejutnya dengan dirinya sendiri. "Kau dengar apa yang mereka katakan itu Kyu? Mereka sudah memberiku ramuan aneh! Aku ini seorang namja! Bagaimana mungkin aku bisa mengandung apalagi sampai melahirkan seorang putra mahkota! Ini gila!"teriaknya marah dengan suara tertahan dan mata bulat yang sudah menyorotkan ketakutan sekaligus kebingungan.

"Yang Mulia, tenanglah dulu. Anda tidak boleh terlihat takut!"bisik Boa yang tergesa menghampiri Jaejoong yang terlihat begitu kalut. "Boa benar! Ini pasti hanya taktik lain dari Pangeran Jung untuk memaksa anda mengikuti kemauan mereka!"tambah Yoona juga dengan suara pelan sambil memeluk kuat tubuh ramping pangeran kesayangan mereka yang sudah bergetar hebat.

"Tidak akan terjadi apapun, Yang Mulia. Semua itu pasti hanya omong kosong mereka seperti biasanya."timpal Kyuhyun juga sambil mengabaikan rasa sakit dilengannya karena kuku tajam Pangeran Jaejoong yang sudah menusuk ke dalam kulitnya. Walau sekuat tenaga menolak mempercayai ucapan Jung Changmin tadi, namun sesuatu dalam hati Kyuhyun mengatakan jika Pangeran licik yang terus memaksanya untuk datang lagi ke pavilliun kecil itu tidak sedang berbohong kali ini.

Changmin mendesah dramatis sebelum berbagi tawa kecil dengan Chansung saat melihat situasi menggelikan yang sedang terjadi didepan mereka. Baru kali ini mereka melihat wajah cantik Pangeran Jaejoong yang biasanya angkuh dan sangat arogan terlihat panic sambil mencengkram kuat tangan Kyuhyun sedangkan kedua dayang setianya tampak terus berusaha keras untuk menenangkannya.

"Kami tidak sedang bergurau dan semua ini juga bukan taktik lain. Kau pasti bisa dan kita akan membuktikannya dalam waktu kurang dari 1 tahun!"cetus Changmin tanpa peduli pada tatapan membunuh Cho Kyuhyun yang terlihat begitu manis dan menggoda dimatanya. "Tapi, tentu saja kami tidak bisa menunggu 1 tahun untuk bantuan kecilmu itu, Pangeran Kim! 1 bulan setelah hari penobatanmu sebagai Permaisuri Jung, sepupu kami sudah harus diangkat sebagai penasehat sang kaisar!"tuntutnya dingin dengan seringai kecil.

Sekuat tenaga Jaejoong menenangkan dirinya dalam pelukan kuat Yoona yang terus berbisik jika dia tidak boleh menunjukkan ketakutannya pada kedua Pangeran Jung yang pasti akan memanfaatkan kelemahannya dengan baik. Sambil menghembuskan nafas pelan, Jaejoong berusaha mengendalikan dirinya dan juga memendam dulu semua ketakutan yang tadi membuatnya berkeringat dingin.

Hanya tinggal selangkah lagi dan dia akan menguasai seluruh Apollo, jadi ini bukan saatnya untuk takut apalagi mundur walau apa yang dikatakan kedua namja paling licik yang pernah dikenalnya ini terdengar sangat mengerikan untuknya.

"Huh! Kalian pasti hanya berusaha menghindar lagi dari hukuman sang kaisar! Aku sama sekali tidak percaya pada semua bualan gila itu!"dengus Jaejoong tajam seraya melepaskan diri dari pelukan erat kedua dayangnya dan kembali berdiri tegak disamping Kyuhyun sambil menatap dingin pada kedua Pangeran Jung yang malah menyunggingkan senyum penuh percaya diri padanya.

Walau sedikit terkejut melihat pangeran muda yang berdiri didepan mereka dapat begitu cepat mengendalikan diri dan sudah bisa kembali bersikap dingin namun Chansung tetap memasang ekspresi kaku diwajahnya. "Baiklah, begini saja Pangeran Jaejoong, jika dalam waktu 3 bulan kau tidak merasakan perubahan apapun pada tubuhmu maka kau boleh mengatakan pada sang kaisar dan bahkan semua orang jika kami-lah yang telah menukar botol racun milik Lee Saera dengan ramuan yang sudah menyebabkan kau tertidur dan sakit selama 2 hari!"tawarnya dengan nada diplomatis dan sedikit mengancam karena dengan cara apapun, Chansung harus bisa menyelamatkan dirinya dan juga kembarannya dari murka sang kaisar.

Dengan mudah Changmin yang bisa membaca apa yang sedang dipikirkan Chansung langsung menimpali penawaran itu dengan sesuatu yang pastinya akan menguntungkan dirinya sendiri. "Tapi, jika kau benar mengandung seorang penerus untuk Apollo, maka kau harus menyerahkan Cho Kyuhyun untukku selamanya! Bagaimana, Pangeran Jaejoong? Kau setuju dengan perjanjian kecil kita yang saling menguntungkan ini?" Changmin mengajukan penawarannya itu sambil menatap langsung pada wajah Cho Kyuhyun yang sudah memerah sempurna, entah karena menahan marah atau merasa terhina.

Changmin sama sekali tidak peduli jika tuntutannya itu terdengar begitu merendahkan dan kurang ajar! Saat ini yang paling diinginkannya adalah mendapatkan sosok manis yang mampu memberinya kenikmatan sekaligus merasakan gairah panas yang begitu menggoda kewarasannya itu dalam pelukannya lagi!

"Kalian memang pantas disebut Pangeran Iblis! Pengawalku bukan barang yang bisa dijadikan bagian dari perjanjian gila ini!"kecam Jaejoong marah pada kedua pangeran tidak tahu diri yang lagi-lagi menjebaknya dalam permainan busuk mereka. Sayang sekali saat ini Jaejoong tidak bisa melakukan apapun selain menunggu bukti dari semua yang baru saja diketahuinya.

Dari sudut matanya, Jaejoong juga bisa melihat Kyuhyun yang masih berdiri tegak disampingnya sudah termangu dengan wajah tanpa ekspresi. Pengawal kepercayaannya itu pasti sedang merasa sangat marah dan kecewa padanya yang tidak langsung menolak penawaran gila Pangeran Jung Changmin itu. Kyuhyun pasti merasa sedih karena dia lagi-lagi harus terlibat dan mengorbankan dirinya sendiri hanya demi memenuhi ambisi Jaejoong untuk menguasai Apollo.

Mendengar sarkasme tajam itu, kedua Pangeran Jung bukannya tersinggung. Mereka malah tertawa senang dan saling menepuk bahu. Changmin bahkan dengan tak acuh kembali berjalan mendekati Cho Kyuhyun yang sedang membeku ditempatnya berdiri. "Tak lama lagi, kau akan menjadi milikku selamanya, Kyunnie. Jadi, bersiaplah untuk mendesah dibawahku sepanjang sisa umurmu!"bisiknya dengan nada menggoda sambil mengecup cepat pipi pucat pengawal Pangeran Arthemis itu.

"Aku akan menunggu bukti ucapan kalian tapi akan kupastikan kalian berdua mati digantung jika semua ini kebohongan yang pada akhirnya membuatku tidak bisa mendapatkan Apollo ditanganku!"ancam Jaejoong dingin sebelum berbalik untuk segera meninggalkan istana yang mulai membuatnya sesak ini. Dia tidak mampu lagi melihat Jung Changmin yang terus saja mendesak Kyuhyun tanpa malu sedikit pun.

Dengan sedikit kasar, Jaejoong menarik kuat tangan Kyuhyun yang terasa sedingin es. "Ayo kita pergi sekarang, Kyu."serunya kuat saat melihat pengawalnya ini masih terpaku diam sambil terus menatap nanar pada Jung Changmin yang sudah menyunggingkan senyum puas penuh kemenangan.

Langkah Jaejoong dan kedua dayangnya hampir mencapai pintu keluar Hades saat Pangeran Arthemis itu menghentikan langkah kakinya. Perlahan pangeran berparas menawan itu berbalik dan tersenyum lebar pada kedua sekutunya. "Aku tadi lupa satu hal penting, jika ingin sepupu kalian menjadi penasehat utama sang kaisar maka kalian juga harus bisa memastikan hwangtaehu Jung menyukaiku dan mau menerimaku sebagai Permaisuri Apollo dengan cara apapun!" suara lembut itu terdengar begitu manis walau kilau dalam mata bulat itu malah terlihat sangat mengancam.

"Ya Tuhan, dia bahkan sudah berani mengancam kita secara langsung! Bagus sekali, sepertinya sekarang kita telah menciptakan monster, Chan!"seru Changmin sambil terbahak saat melihat rombongan Pangeran Arthemis itu meninggalkan istana mereka. "Apa dia pikir bisa semudah itu memberi perintah pada kita. Ck, sungguh polos sekali!" tawa diwajah tampan Changmin menghilang dan berganti dengan seringai tajam yang juga sedang terukir di bibir kembarannya.

Sekali lagi mereka berhasil mengendalikan Pangeran Arthemis itu walau kali ini dengan resiko yang sangat berbahaya, tapi semua itu sepadan, melalui perjanjian tadi kembarannya akan mendapatkan Cho Kyuhyun lagi diatas tempat tidurnya. "Biarkan saja Pangeran Jaejoong berpikir sesukanya. Selama ibunda kita hidup, maka selamanya Apollo juga harus tetap berada dalam kekuasaan keluarga Kim!"seru Chansung sambil menerima secangkir teh ginseng yang disodorkan Seulgie padanya.

"Yang harus kita lakukan sekarang adalah pergi menemui hwangtaehu dan menceritakan semuanya sebelum apa yang kutakutkan terjadi!" Changmin menatap penuh arti pada Chansung yang langsung mengangguk setuju pada usulnya tadi. "Aku tidak yakin jika Pangeran Arthemis itu akan diam saja kali ini." dia pasti tidak akan menyerahkan pengawal kepercayaannya itu secara suka rela padaku, sambung Changmin dalam hati.

"Apa kami perlu mengawasi pangeran itu lagi?"tanya Seulgie sambil menyerahkan secangkir teh ginseng juga pada Changmin yang langsung mengeryit kesal saat menerimanya.

Untuk sesaat Chansung kembali berbagi tatapan tajam dengan Changmin yang menggeleng pelan, terkadang memang tidak dibutuhkan kata-kata untuk saling mengerti apa yang ada dalam pikiran mereka. "Tidak perlu Seulgie karena aku ingin kau pergi ke sebuah tempat sekarang. Aku membutuhkan sesuatu dan seperti biasa hanya kau yang kupercaya!"gumam Jung Chansung pelan sambil menyerahkan sebuah kotak kecil pada dayang kepercayaannya.

"Akan kulakukan Pangeran Jung!"

.

.

PERBATASAN UTARA APOLLO

Pertarungan yang tadinya berlangsung sengit dan penuh darah itu berhenti seketika setelah semua pengawal pribadi Menteri Go menjadi mayat. Para prajurit Apollo yang tadinya mengikuti sang menteri untuk memeriksa perbatasan sekarang berdiri diam sambil menatap ke satu titik dimana beberapa sosok yang duduk diatas kuda yang sedang dipacu kencang sedang menuju kearah mereka.

"Selamat jalan Menteri Go." Seringai yang terlihat keji terukir dibibir namja berkulit gelap yang baru saja memastikan jika Menteri Go memang sudah mati. "Sekarang juga bawa dia ke ibukota! Sebelum malam tiba, kalian sudah harus tiba disana!"perintahnya pada sekumpulan prajurit bertopeng hitam yang langsung mengangguk hormat dan menjalankan tugas mereka tanpa bicara.

Setelah para prajurit yang ditugaskan mengantar mayat itu menghilang dibalik kumpulan debu yang disebabkan hentakkan kaki kuda, namja berkulit gelap itu bersiul kuat dan dalam beberapa menit sekumpulan prajurit berseragam Arcadia yang lain muncul. "Hormat hamba untuk anda, Yang Mulia Kai."sapa Daesung, namja berkulit gelap yang merupakan panglima perang kepercayaan sang Hwangtaehu Jung ini pada sosok tampan bertubuh tinggi besar yang baru saja melompat dari punggung kuda berwarna hitam legam.

"Sepertinya rencana besar sang hwangtaehu dan Pangeran Jung akan segera berhasil."seru Raja Arcadia itu dengan senyum puas saat membaca cepat sepucuk surat yang diberikan Daesung padanya. "Katakan pada hwangtaehu Jung, Arcadia akan dengan senang hati menerima penawarannya!"sambung raja muda itu dengan seringai licik yang membuat Daesung ikut menyeringai.

Begitu rombongan Raja Arcadia itu menghilang dibalik bukit yang menjadi batas wilayah mereka dengan Apollo, Daesung segera melompat naik ke atas kudanya lagi. Ada tugas lain yang sudah menantinya, menghabisi pengawal pribadi Kaisar Jung yang bisa membahayakan kedudukan kedua Pangeran Jung!

.

.

ARTHEMIS

"Lakukan saja semua perintahnya! Permaisuri bodoh itu pasti berpikir dia masih punya kekuasaan besar di Arthemis? Hmpfh, sangat percaya diri!"

Kim Jin Hyuk tersenyum tipis saat membayangkan saat ini Permaisuri Byun yang sedang berduka itu pasti sedang menyusun sejumlah rencana bodoh untuk menyingkirkannya sebagai balas dendam atas kematian putrinya. Semua yang sedang terjadi ini memang berada diluar rencana awalnya, namun bukan hal yang sulit untuk memastikan semuanya tetap berjalan seperti yang diinginkannya. Bahkan sekarang dia bisa memaafkan kedatangan pasukan Apollo yang mengantar mayat Jin Hee itu untuk keuntungannya!

"Dia juga memberiku perintah untuk menyewa seorang pembunuh rahasia."

"Biar kutebak, Menteri Choi. Mantan selir yang tidak tahu diri itu pasti ingin pembunuh itu menghabisi sang daegun sebelum hari penobatan. Apa itu betul?" sambil bicara Junsu melempar tatapan jahilnya pada sang daegun yang ikut menyeringai lebar saat mendengar humor aneh sepupu sekaligus pengawal pribadinya itu.

Choi Siwon yang duduk didepan sang daegun dengan ekspresi serius akhirnya tidak tahan lagi untuk ikut terkekeh pelan saat melihat ekspresi Kim Junsu. Pengawal kepercayaan sang daegun itu dengan mudah mengubah pembicaraan serius mereka tentang topik berbahaya yang menyangkut nyawa serta keselamatan calon Raja Baru Arthemis menjadi sesuatu yang terdengar lucu dan remeh. Dari sudut matanya, Siwon bahkan tanpa sengaja menangkap senyum tipis yang terukir dibibir sang putra mahkota!

"Betul! Dia ingin sang daegun mati 1 hari sebelum hari penobatan itu, tepatnya di kolam permandian pribadi yang biasanya digunakan daegun Kim."sahut Choi Siwon dengan nada ringan dan tanpa ekspresi kaku lagi. Dia memang sudah memutuskan akan setia dan mengikuti alur permainan sang daegun yang berjanji akan memberinya jabatan penting!

"Licik sekali. Apa dia juga mengatakan padamu rencananya yang lain, Menteri Choi?"tanya Yoochun yang sejak tadi memilih diam dengan suara tajam saat melihat sang daegun memberi isyarat kecil padanya. "Sesuatu tentang sang raja, mungkin?"selidiknya dengan tatapan dingin karena sebenarnya, Yoochun juga masih tidak bisa sepenuhnya percaya pada menteri muda penuh ambisi yang dengan mudah bekerja untuk 2 pihak ini.

Dengan mudah Choi Siwon bisa menebak jika Pangeran Park yang merupakan sepupu langsung dari sang daegun masih menaruh curiga padanya. Namun, itu bukan masalah besar selama pada akhirnya Siwon akan mendapat posisi yang diincarnya, penasehat utama sang Raja Arthemis. "Dia tidak mengatakan apapun lagi tapi sepertinya Permaisuri Byun sedang sakit jika melihat wajahnya yang pucat pasi. Dia juga terus meringis kesakitan."beritahunya dengan raut wajah datar yang sekarang tidak menunjukkan emosi apapun.

"Biarkan saja pembunuh itu masuk ke kolam permandianku."seru sang daegun yang tidak ingin Yoochun mendesak Choi Siwon terlalu jauh karena dia masih membutuhkan bantuan menteri yang sepertinya bisa menjadi kaki tangannya yang setia ini. "Kita jalankan rencana yang akan membuat Permaisuri Byun menyesal karena telah meremehkanku." Sinar keji itu berkilau dalam sepasang mata gelap sang daegun yang selalu bisa menyembunyikan sifat kejamnya dengan sangat baik dibalik sikap santun tak tercelanya.

Dalam diam keempat namja muda yang duduk di ruang kerja istana putra mahkota itu berbagi seringai dingin. Begitu Permaisuri Byun tersingkir dan sang daegun dinobatkan sebagai raja baru maka era baru untuk Arthemis akan dimulai. Kerajaan yang terkenal dengan kekuatan armada lautnya ini akan memulai rencana besar sang daegun yang ingin menaklukkan beberapa kerajaan kecil disekitar Arthemis dengan dukungan penuh dari Apollo, sesuai dengan janji Kaisar Jung!

"Yang Mulia, utusan dari Apollo sudah terlihat di perbatasan kota!"

Mendengar laporan dari pengawal yang memang ditugaskannya untuk mengawasi perbatasan itu, sang daegun sontak menyunggingkan senyum lebarnya. Tak lama lagi dia akan melihat Permaisuri Byun yang sombong itu menangis darah didepan mayat putri kesayangannya yang sudah terbujur kaku. "Pangeran Park, silakan lakukan tugasmu. Pastikan siapa pun utusan yang datang itu tidak boleh mengatakan apapun yang tidak seharusnya dikatakannya pada sang raja."perintah sang daegun dengan suara tajam pada Park Yoochun yang sudah berdiri dan bersiap untuk meninggalkan istananya.

"Aku mengerti, Yang Mulia."sahut Yoochun singkat sebelum berlalu dari hadapan sang daegun dengan ekspresi wajah muram karena walau sejahat apapun Permaisuri Byun itu namun Jin Hee tetaplah masih saudara sedarah dengan mereka.

Setelah melihat Panglima Perang Arthemis itu yang selalu menatap curiga padanya itu pergi, Choi Siwon menanyakan apa yang sejak tadi sudah berada diujung lidahnya. "Apa benar isu yang beredar jika Putri Jin Hee dihukum mati?"tanyanya dengan suara pelan yang terdengar ragu terlebih saat dilihatnya wajah tampan sang daegun sudah berubah dingin.

"Dia sudah mencoba untuk meracuni Pangeran Jaejoong. Untung saja Kaisar Jung mengetahuinya dan berhasil menyelamatkan nyawa sang pangeran. Jadi, menurutmu apa hukuman yang pantas untuknya?" Junsu yang mewakili sang daegun menjawab pertanyaan berani yang diajukan oleh Menteri Choi yang sekarang terlihat begitu terkejut dengan wajah yang memucat.

"Ya Tuhan, berani sekali dia!"gumam Choi Siwon dengan suara lirih yang hampir tak terdengar. Menteri muda itu bahkan tidak menyadari jika dibaliknya Junsu sudah tertawa tanpa suara saat mendapati sang daegun yang mendelik tajam padanya.

Ketakutan yang tersirat dalam mata Choi Siwon membuat sang daegun tersenyum puas dalam hati. "Menteri Choi, pergilah karena sebentar lagi sang raja pasti akan memanggil semua menteri dan memberikan pengumuman jika Putri Jin Hee sudah meninggal karena sakit keras."usir sang daegun halus dengan senyum sedih yang dibuat-buat karena tidak seorang pun boleh tahu jika sebenarnya dia bukan hanya membenci Permaisuri Byun, namun juga putrinya yang sama culasnya itu.

"Anda ingin aku menghembuskan berita jika dia bukan meninggal karena sakit tapi karena dihukum mati. Benar, bukan?"tanya Choi Siwon dengan seringai kecil setelah berhasil mengatasi rasa terkejutnya. Dia tidak terlalu peduli pada apa yang akan dilakukan sang daegun selama tujuannya sendiri juga tercapai.

Kim Jin Hyuk menyeringai puas saat melihat bagaimana Menteri Choi dengan mudah mengerti apa yang diinginkannya tanpa dia perlu bersusah payah untuk menjelaskan. "Aku memang tidak salah sudah memilihmu, Choi Siwon."pujinya tulus dengan senyum tulus yang jarang sekali ditunjukkannya kecuali dihadapan kedua sepupunya.

"Tentu saja, Yang Mulia. Baiklah, aku pergi dulu untuk menyebarkan kabar gembira ini."

.

.

Note Author : Jejak jejak jangan lupa ya

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

212K 18.4K 61
Semua orang terheran-heran bagaimana Mahasiswa imut si CANTALOUPE bisa memporak-porandakan hidup seorang Tin Medtanan dan menjadikannya seorang pacar...
120K 9.9K 25
Complete hanya di VERSI CETAK Cinta, intrik, kebohongan dan perjuangan untuk mencapai impian terindah dalam hidup. "Pisahkan dia dengan yang lain. Ca...
130K 16.8K 79
UNTUK VERSI LENGKAP, SILAKAN BELI BUKU YA. . . Kim Changmin Lahir sebagai putra sulung dari orang paling berkuasa di Korut membuat tumbuh menjadi sos...
189K 15.2K 19
Prolog Jung Yunho seorang playboy yang selalu menjanjikan kata nikah pada pacar-pacar ababilnya akhirnya dikejar-kejar singa betina aka pacar ganasny...