Jiah langsung dibawa ke balai polis setelah menyerang jihyo dan melukai anak itu sedang senjatanya,
Keadaannya sudah babak belur saat dibawa pergi, jangan ditanya ulah siapa dia menjadi seperti itu~
Suho yang mendapat berita mengenai jihyo yang terluka tidak langsung bergegas ke hospital malah langsung menuju ke balai polis dimana tempat jiah ditahan, kedua orang ini akhirnya bersemuka di ruangan yang sudah tersedia
.
"Kenapa kau kemari"ujar jiah menatap suho dengan perasaan aneh
Bughh"
Suho menghentak meja dihadapannya lalu menatap jiah dengan tatapan mencengkam
"Berani sekali kau melukai puteriku"bentak suho dengan tatapan membunuh
"D...dia bukan puterimu lagi"ujar jiah gentar kerna ketakutan saat ini
"Ck! Apa pantas bagi kau mengatakan hal ini? Kau sepatutunya sadar yang wanita jalang sepertimu tidak pantas menjadi mama kandungnya jihyo"sinis suho menatap wajah ketakutan wanita itu
"Berhenti bersikap peduli padanya, sedangkan kau yang lebih dahulu meninggalkan jihyo dan jisoo"ujar jiah memberanikan diri untuk membalas
"Oh iya, tapi kau fikir apa yang terjadi padamu kebelakangan ini hanya satu kebetulan atau sudah dirancang sejak awal? "sinis suho membuatkan jiah terbungkam
"Sialan! Jangan bilang ini semua rancangan mu hah"pekik jiah dengan wajah kemerah-merahan menahan amarahnya
"Mungkin~tapi bukankah kau sendiri yang memikat dokter min dulu? Dan berakhir dengan selingkuh, di sebabkan wanita jalang sepertimu dokter min mati sia-sia ditangan johnny"
"Gimana rasanya dibuang oleh keluargamu sendiri? Kesemua putera dan suamimu sudah membuangmu total kerna menyakiti jihyo, kau fikir penderitaan ini akan berakhir? "
.
Jiah terdiam mematung cuba menghadam semua kata-kata suho saat ini, kenyataan ini bagaikan batu besar yang menghempap tubuhnya sehingga hancur
.
"Tentu saja tidak Seo jiah, kau bakal dihukum dan menghabiskan sisa hidupmu dipenjara bersama bom yang masih aktif di kepalamu itu"sinis suho lagi sebelum kakinya melangkah pergi kerna tidak kuasa menghadap wanita jalang itu kelamaan
.
Jiah memegang surai rambutnya yang semakin hari semakin lontok itu dengan perasaan hancur berkeping
.
"Arghhhhhh! Sialan"pekik jiah sambil menggertak giginya disaat yang sama isi kepalanya merasakan denyutan yang perih dan langsung pengsan disitu
.
Suho tersenyum senang meliat reaksi berantakan jiah, sempat bahunya menepuk bahu seorang pegawai polis yang bertugas menjaga di ruangan itu
.
"Apa kau kenal seseorang bernama Minhyun ? Wanita itu penyebab kematiannya, lakukan saja apa yang kau mahu"ujar suho tidak lekang dengan senyuman sinisnya
.
Pegawai polis itu meremat tangannya kuat dengan perasaan dendam yang membuak, kerna minhyun adalah saudara kandungnya. Dan kini dia sudah bertekad untuk menyiksa wanita itu sehingga puas
•••••••••••••••••••••••••
Flashback ON"
Jihyo menaiki mobil bersama suho menuju ke sebuah mall dimana renjun, winwin dan wendy sudah menunggu disana,
.
"Mau teruskan atau gimana? "ujar suho menatap lamat kearah jihyo
"Emang papa sudah puas meliat mereka? "ujar jihyo membalas tatapan suho
"Rasanya sudah cukup bagi papa, soalnya papa hanya mau kedua orang itu merasakan gimana rasa hancurnya kerna selingkuhan "ujar suho dengan senyuman memekar
.
Jihyo juga mengangguk mengerti dengan apa yang dimaksudkan oleh suho
.
"Sekarang gimana denganmu? Masih mau lanjut? "ujar suho lagi dibalas anggukan dari jihyo
"Aku mau wanita sialan itu lebih menderita"ujar jihyo tanpa basa basi
"Baiklah, papa bakal membantumu"ujar suho sambil mengulas surai halus milik jihyo
"Tapi aku tidak mau daddy mengotorkan tangannya untuk wanita itu, papa fahamkan maksudku"lirih jihyo dibalas anggukan mengerti dari suho
.
Kerna inilah suho langsung menelefon polis sebaik kejadian itu berlaku, jika tidak wanita itu sudah dikurung disangkar johnny dan diseksa habis-habisan oleh johnny, yuta dan jaehyun sehingga mati
••••••••••••••••••••••••••••
Hospital,
Jihyo masih terbaring lemas dikasur hospital, disebabkan tembakan itu dia kehabisan banyak darah sehingga harus menambah beberapa beg darah lagi. Tubuhnya juga melemah sejak itu
Dokter jisung sedaya upaya mengerahkan seluruh kudratnya untuk menyembuhkan jihyo, jika tidak kepalanya bisa menjadi taruhan johnny, dia tidak mahu mati diusia semuda ini
.
"Gimana dengan keadaan puteriku? "ujar johnny tidak bisa menutup wajah gelisahnya
"Peluru sudah berjaya dikeluarkan, tapi darahnya tidak mahu berhenti keluar. Ada yang aneh juga pada darahnya"ujar jisung terbata-bata kerna takut dengan sosok dihadapannya ini
"Apa mungkin ini efek dari virus yang banjingan itu suntik ditubuh puteriku"pekik johnny semakin gelisah
"Iya, kemungkinan besar itu puncanya darah jihyo menjadi cair dan keluar tanpa henti tapi buat masa ini tuan tidak perlu terlalu risau kerna jihyo sudah membaik sekarang. Kami sudah menjahit lukanya dan dia akan ditahan disini buat masa beberapa hari untuk sesi pemantauan dan pemulihan"terang jisung dengan terliti dibalas anggukan mengerti dari johnny
"Apa aku bisa meliat keadaan puteriku sekarang ?"ujar johnny dengan tatapan lamat kearah jisung
"Tentu saja, kalau begitu saya keluar dulu"ujar jisung lagi
.
Johnny lagi-lagi berdengus lemah apabila melihat raut wajah pucat milik jihyo yang terbaring lemah saat ini membuatkan hatinya hancur
Tangannya mengusap surai halus jihyo dengan lembut dengan tatapan yang tidak lekang pada wajah mulus itu
.
"Daddy sepatutnya menjagamu dengan lebih baik, maafkan daddy sayang"rintih johnny dengan cecair jernih yang sudah membasahi pipinya
.
Taehyung, jungkook, jaemin, jeno dan haechan turut menatap kearah jihyo sayu, hati mereka juga terasa nyeri melihat keadaan saudari mereka yang terbaring lemas dikasur saat ini
.
"Jihyo pasti bakal cepat sembuh"ujar taehyung dengan senyuman yang memekar cuba untuk menenangkan suasana hati saudaranya yang lain
"Tentu saja, jihyo anak keren"ujar jungkook menatap lamat kearah jihyo
"Cepat bangun! Aku mau mengodamu lagi"ujar jaemin tanpa basa basi
"Yah! Kenapa kau mengatakan hal seperti itu, kalau dia gak mau bangun kerna omonganmu gimana"ujar jeno menatap kesal kembarnya itu
"Iya hyung, jangan ganggu noona terus"ujar haechan menatap tajam kearah jaemin
"Iya maaf, nanti kita main bareng ya"ujar jaemin memperbaiki omongannya barusan
.
Johnny yang tadinya sedang sedih langsung terkekeh kecil dengan tingkah anak-anak ini,
.
"Iya udah, kalian pulang dulu ya. Biar daddy yang jagain jihyo disini, besok datang lagi kesini"ujar johnny dibalas gelengan dari anak-anak itu
"Nana gak mau pulang"ujar jaemin sambil menggeleng mantap kepalanya
"Iya, nono juga"ujar jeno turut protes
"Echan juga daddy"ujar si bungsu turut mengikut
"Tapi kenapa?"ujar taehyung berasa aneh kerna ketiga adiknya ini pada protes gak mau pulang
"Nana takut, dirumah gak aman rasanya"ujar jaemin lagi
"Iya, kita tidur disini aja"ujar jeno pula
.
Johnny hanya mengangguk mengerti, pasti anak-anaknya masih ketakutan dengan apa yang terjadi tadi, mujurlah dia memasukan jihyo diwad vvip yang lengkap dengan semuanya
Termasuklah tv, sofa,peti ais, katil bersaiz queen dan ruangan yang lumayan besar, lebih dari cukup untuk dia dan anak-anaknya bermalam disana
•••••••••••••••••••••••••••••