.
Sap" Sap" Sap" Sap" Sap"
Libasan demi libasan hinggap dibetis mulus milik jihyo membuatkan anak itu hanya menggertak giginya untuk tidak mengeluarkan rintihan kesakitan
Bisa terlihat jelas kulit putih itu mula dihiasi dengan jejari merah bekas libasan tersebut, namun johnny tidak sesekali berniat menghentikan hukuman nya
.
"Kenapa kamu turun kebawah? "ujar johnny dengan tatapan datarnya
"Hanya penasaran"ujar jihyo lagi-lagi menerima libasan dari johnny
.
Sap" Sap" Sap" Sap" Sap"
Betisnya benar-benar merasa kebas total apabila johnny melibas betisnya semakin keras
.
"Mau mengulanginya? "ujar johnny menatap kearah jihyo bengis
"Gak mau"ujar jihyo dengan nada sedikit gentar
"Sekarang tanganmu "arah johnny lagi
.
Jihyo langsung menghulurkan kedua tangannya lalu dilibas ditangan mungil itu lagi dan lagi,
Sap" Sap" Sap" Sap" Sap" Sap"
Namun reaksinya hanya sama dimana jihyo hanya mengertak bibirnya agar tidak merintih kesakitan walaupun kedua tanganya sudah memiliki jejalur merah
.
"Apa hukuman daddy menyenangkan bagimu? "ujar johnny terlihat masih kesal dengan sosok dihadapannya ini
"Tapi...emangnya ada apa dibawah? "ujar jihyo secara tiba-tiba membuatkan johnny terdiam seketika
"Kenapa aku mendengar suara memekik kesakitan dan pukulan yang keras disana? "Ujar jihyo lagi membuatkan johnny mendekat kearah jihyo menatap dalam anak matanya
"Kau ingin tahu? Mau ikut sama daddy kesana? "Ujar johnny tersenyum miring namun tidak sesekali membuatkan jihyo takut
"Sebentar! Kau tidak akan membunuhku disanakan? "Ujar jihyo kembali membalas tatapan daddy nya
"Maksudmu? "Ujar johnny benar-benar sudah terpancing emosi
"Lepaskan mereka! Siapapun yang kau seksa dibawah tolong lepaskan mereka, apa sudah banyak orang yang kau bunuh dengan kedua tanganmu ini? "Ujar jihyo membuatkan johnny terbungkam tidak percaya
"Ini salah dad! Kau melakukan hal yang salah"pekik jihyo lagi-lagi membangkitkan kemarahan johnny yang tidak terbendung itu
.
Walaupun apa yang dikatakan oleh jihyo itu tidak ada salahnya namun disaat ini dia benar-benar marah dan langsung mencengkam lengan kecil jihyo sehingga kemerah-merahan
"Arkkk"
Johnny menarik paksa jihyo turun keruangan bawah dimana tiada seorangpun puteranya yang pernah turun disana untuk menerima hukuman selain puterinya yang satu ini
Bisa didengar percikan cecair pekat dilantai berwarna merah dan bau yang sangat menyengat membuatkan jihyo loya sehingga langsung memuntahkan seisi perutnya
Huek" Huek" Huek"
Johnny tidak sesekali terganggu dengan itu malah menolak tubuh jihyo kedinding dengan kasar lalu mencengkam wajahnya
.
"Arkkk, sa...sakit dad"rintih jihyo
.
Tangan johnny mencapai rantai besi lalu dikunci pada kedua kaki jihyo membuatkan mata jihyo benar-benar meluas,
.
"Daddy, apa kau mahu meninggalkan aku disini? "Ujar jihyo sudah merasakan cemas dan takut yang luar biasa
"Bukankah kamu sangat penasaran, sayang"sinis johnny membuatkan jihyo lagi-lagi melotot tidak percaya
"Maaf dad! Tolong bau disini sangat menyengat "ujar jihyo terseksa dengan bau didalam ruangan itu
.
Johnny menggeleng kepalanya lalu memajukan melangkah untuk meninggalkan jihyo disana, pantas jihyo merangkul lengan daddynya dengan manik yang sudah berkaca-kaca
.
"Maaf daddy! Tolong lepaskan aku"rayu jihyo namun tidak lagi dihiraukan oleh johnny
"Tidur saja disini, dan renungkan semua kesalahanmu sehingga kau benar-benar menyesal"ujar johnny tidak sesekali melirih kearah jihyo yang sudah menangis sejadi-jadinya
.
Mana dengan ruangannya sangat gelap, lembab dan menakutkan, ditambah pula ada beberapa ekor anjing yang dikurung didalam sangkar, anjing sedang memakan daging yang masih merah dengan darah
.
"Tempat sialan seperti apa ini"pekik jihyo kesal ditambah takut didalamnya
.
Tubuhnya benar-benar sudah lemas namun tidak kuasa buat duduk mahupun tidur dilantai yang di penuhi cecair merah dengan bau yang menyengat ini
Ditambah dengan suara anjing yang tidak berhenti-henti menyalak membuat jihyo benar-benar terseksa
.
"Anjing sialan, bisa diam sebentar gak? pantas saja kau dilahir sebagai anjing"ujar jihyo kesal menatap anjing yang melalak ke arahnya sedari tadi
.
Habis dicacinya anjing-anjing itu kerna tidak bisa menahan kesal dalam masa yang sama dia juga takut, gimana kalau anjingnya terlepas habis dia dimakan sama anjing-anjing sialan itu
.
"Daddy, aku takut"lihir jihyo menangis sejadi-jadinya didalam ruangan tersebut
...
Johnny tidak main-main dengan kata-katanya bahkan meninggalkan jihyo semalaman diruangan tersebut, habis seisi perut jihyo sudah di muntahkan kerna bau yang menyengat itu,
Tubuhnya lemas dan wajahnya jelas terlihat lesu kerna tidak bisa tidur dengan suara anjing yang menyalak semalaman kearahnya,
Ceklek"
Pintu ruangan tersebut dibuka menampakkan sosok dua orang pemuda yang berjalan pantas ke arahnya
.
"Jaehyun hyung! Yuta hyung"lirih jihyo dengan linangan air mata
.
Jaehyun pantas memeluk tubuh mungil itu dan yuta membuka lingkaran besi yang terkunci dikaki jihyo dengar berhati-hati agar tidak melukai kakinya jihyo
Tubuhnya yang lemas langsung digendong oleh yuta keatas dimana johnny juga sudah menunggu disana, langsung meraih tubuh mungil itu kepangkuannya dan dibawa kekamarnya semula
Johnny sudah menyiapkan air hangat di tub mandi dengan wangian harum yang bisa membuatkan bau menyengat itu hilang dari tubuh jihyo, dikurung semalaman di sana membuatkan baunya bisa menyerap di pakaian yang dikenakan oleh jihyo
Tubuh jihyo diletakkan ditepi tub mandi terlebih dahulu, johnny mencapai paip shower lalu dihala pada kaki jihyo yang dari semalam memijak darah dilantai ruangan
Tangannya menggosok pelahan sisa darah yang masih menempel pada kaki jihyo sehingga bersih dan barulah dia mengendong tubuh puterinya kedalam tub mandi yang sudah berisi air hangat dan haruman harum itu
.
"Bersihkan dirimu, pakaian sudah siap disana"ujar johnny sambil melangkah keluar dari kamar untuk meninggal jihyo membersih dirinya
.
Seperti biasanya selepas memberi hukuman setimpal pada jihyo, johnny tidak akan sesekali meliat keadaan jihyo kerna dia takut kemarahannya akan lebih menyakiti puterinya itu
Dia hanya memantau jihyo dari jauh dengan mengarahkan jaehyun dan yuta untuk menjaga jihyo untuknya, walaupun hatinya sudah benar-benar kangen sama puteri semata wayangnya itu
...
Mansion Seo,
"Daddy pulang"ujar johnny selepas seharian berkerja dikantor akhirnya ada masa untuk makan malam bersama keluarganya
"Yeah! daddy sudah pulang "pekik haechan berlari pantas memeluk tubuh kekar johnny
.
Johnny tersenyum melihat tingkah si bungsu tidak berubah sama sekali sejak dulu lalu mengulas lembut pipi gembil itu
.
"Gimana dengan sekolah hari ini,sayang? "ujar johnny sambil memeluk bahu haechan berjalan ke ruang tengah
"Sangat menyenangkan dad"ujar haechan ceria seperti biasanya
.
Johnny langsung duduk disofa untuk berehat sebentar disana bersama putera-puteranya yang lain
.
"Daddy! Jihyo memukulku"adu jaemin sambil menunjukkan dahinya yang sudah punya benjolan kecil disana
"Apa! Kenapa dia memukulmu?"ujar johnny pantas menarik jaemin untuk melihat benjolan tersebut
"Tadi aku menunjukkan tugasan yang seam bagi disekolah, habis itu dia langsung memukulku"adu jaemin tidak puas hati dengan kelakuan jihyo padanya
"Iya, itu kerna nana menggoda jihyo terlebih dulu, dad"ujar jeno jujur apa adanya
"Ah~jadi nana mengoda jihyo lagi?"ujar johnny membuatkan jaemin mengangguk pasrah
" nana cuma mau bercanda, jihyo emang keterlaluan "ujar jaemin kesal apabila wajah tampannya mempunyai benjolan ulah jihyo
"Hahahahaha, biarkan aja. Udah tau anak itu seperti apa makin digoda"sindir taehyung kearah jaemin membuatkan anak itu lagi-lagi memasang wajah cemberut
"Benar! Sekarang nana yang salah, jadi minta maaf ama jihyo ya nanti"ujar johnny lembut membuatkan jaemin langsung mengangguk patuh
"Tapi daddy, jihyo masih belum makan dari tadi"ujar taehyung terlihat risau akan jihyo
"Pasti jihyo masih gak mau keluar kamar, apa maid sudah bawakan makanan untuknya? "Ujar johnny terlihat sudah gelisah
"Sudah, tapi jihyo langsung nolak"ujar taehyung lagi
"Hm~nanti daddy bakal suruh jaehyun ama yuta kekamarnya"ujar johnny dibalas anggukkan dari taehyung
••••••••••••••••••••••••••