Seperti yang dijanjikan johnny sudah menunggu jihyo perkarangan sekolah untuk mengambil puterinya pulang,
.
"Daddy! "Pekik haechan senang melihat johnny langsung berlari memeluknya
"Jangan berlari, kamu bisa terluka sayang"ujar johnny mengulas pipi gembil si bongsu
"Maaf"ujar haechan pelahan dibalas anggukan dari johnny
.
Jaemin dan jeno juga sudah keluar dan langsung mendekat kearah johnny dan haechan
.
"Daddy mau jemput jihyo ya?"ujar jaemin dibalas anggukkan dari johnny
"kalian mau naik sama daddy juga hm? "Ujar johnny dibalas gelengan dari ketiga puteranya
"Gak! Kami mau pulang sama tae hyung aja"ujar jaemin dengan senyuman manisnya
"Iya, lagian tae hyung udah janji buat mampir di cafe sebelum pulang "ujar jeno lagi
"Asik! Aku mau pesan chocolate smoothie"ujar haechan sudah membayangkan seberapa enak minumannya
.
Johnny yang menatap lamat kearah tingkah putera-puteranya saat ini hanya mengukirkan senyuman, sepertinya cepat sekali putera-puteranya membesar
Haechan, jeno, jaemin dan jungkook selalu pulang sama taehyung yang sudah dibolehkan olehnya buat bawa kereta ke sekolah, hanya jihyo saja yang datang sendiri bersama para pengawal peribadinya
Melihat kelibat jungkook dan jihyo bersama kedua anak yang tidak dia kenali membuatkan johnny lagi-lagi tersenyum manis, matanya peka melihat kedua medal emas dileher jihyo
.
"Jagoan daddy menang lagi nih!"ujar johnny tersenyum bangga kearah putera kedua tertuanya
"Tentu saja, namanya juga jagoan daddy sih"ujar jungkook membuatkan johnny terkekeh
"Kamu mau pulang sama daddy atau tae hyung? "Ujar johnny lagi membuatkan jungkook berfikir sejenak
.
Sementara haechan, jeno dan jaemin yang sedari tadi menunggu hyung kedua tertua di dalam kereta sudah berdengus kesal
.
"Kookie hyung! Ayo pulang"pekik haechan sudah berada didalam keretanya taehyung
"Cepat hyung,nanti telat! Kita mau mampir ke cafe lagi"omel jaemin
"Iya² bentar,kookie pulang sama tae hyung aja dad! Jumpa di rumah ya"ujar jungkook melajukan langkah ke kereta tidak lupa memeluk johnny sekilas
.
Perhatian johnny kembali beralih kearah jihyo yang masih berborak bersama renjun dan winwin, pada mulanya tidak mau menganggu jihyo sedang berborak jadi hanya mengamatinya
.
"Siapa yang bakal jemput kalian?"ujar jihyo menatap renjun sama winwin bersilih ganti
"Papa"ujar renjun dibalas anggukan dari jihyo
"Oh, papa udah sampai"ujar winwin apabila melihat mobil mewah suho memasuki pekarangan sekolah
.
Melihat jihyo, renjun dan winwin sedang bersama membuatkan suho membuka tingkap mobilnya dengan senyuman cerah
Sementara sosok yang sedari tadi hanya mengamati sudah mengeluarkan aura hitam dengan tatapan membunuhnya
.
"Papa"pekik jihyo senang melihat sosok suho
"Kamu belum pulang sayang? "Ujar suho sebelum johnny menatapnya dengan tatapan datar seperti selalunya
"Ayo pulang!"ujar johnny sepatah langsung menarik jihyo masuk kedalam mobil mewahnya tanpa sempat anak itu meminta diri
.
Suho hanya mengamati sikap johnny yang begitu posesif pada jihyo membuatkan dia hanya menggelengkan kepala,
.
"Mujur saja jihyo itu anak kandungmu, jika tidak aku lebih awal bakal mengambilnya "gumam suho dengan tatapan lamat kearah kedua sosok yang sudah masuk kedalam mobil
"Bentar dad! Aku belum habis omong sama papa"ujar jihyo namun suaranya bagaikan angin lalu bagi johnny
Hening...
Dahi jihyo berkerut melihat perubahan sikap dingin daddynya sedari tadi hanya diam memandu pulang ke mansion
.
"Daddy~aku kangen sama jisoo"ujar jihyo membuatkan johnny hanya diam
"........"
"Dad! Aku mau melawat jisoo"ujar jihyo lagi-lagi didiami oleh johnny
.
Tanpa membalas omongan jihyo barusan, johnny kembali mengubah haluan dimana menuju ke pusara jisoo.
Jihyo juga tidak buka bicara lagi setelah itu dan langsung turun ke pusara jisoo sambil menatap lamat ke arah nisan tersebut
.
"Huh~lagi-lagi unnie kangen sama bayi yang satu ini. Walaupun aku sering kesini tetap saja unnie kangen sama kamu jisoo ah! Kapan kita bisa ketemu? Kangen beda alam emang menyakitkan ya! "Lirih jihyo sayu
.
Sedang jihyo sibuk dengan dunianya sendiri, kini anak mata jihyo beralih kearah johnny yang hanya mengamatinya dari tadi tanpa sepatah kata membuatkan anak itu kembali menatap kearah nisan yang tertera dengan nama 'kim jisoo' itu
.
"Aneh sekali! Kenapa dia tiba-tiba seperti ini? Apa aku ada buat salah ya, jisoo ah kau tahu apa sebabnya? Dia sering membuatku berasa aneh atau dia memang aneh ya?
"gumam jihyo kerna tidak mahu didengari oleh johnny
.
Setelah beberapa minit, jihyo langsung berganjak disusuli johnny yang masih terdiam mengikutinya ,akhirnya keduanya langsung pulang
Gak peka banget ya anak ini ya~
•••••••••••••••••••••••
Mansion Seo,
Mata jihyo sudah layu kerna lelah bersorak buat teamnya winwin saat perlawanan tadi, akhirnya anak itu tidur dikasur empuknya
Ceklek"
Pintu kamar jihyo dibuka, terlihat sosok pria bertubuh kekar melangkah masuk kedalamnya .Matanya menatap lamat kearah puteri semata wayangnya ini sudah tertidur pulas
Tangannya mengusap lembut surai halus jihyo yang menutupi wajah mulus itu, dia benar-benar tidak bisa jauh dari gadis mungil ini membuatnya berdengus kesal. Bahkan mendiamkan jihyo sebenar saja hatinya sudah meronta-ronta kerna kangen
Lalu membaringkan tubuhnya disebelah jihyo, membawa puterinya kedalam dakapan hangat miliknya
.
"Hm~papa aku kangen!"ujar jihyo secara tiba-tiba membuatkan johnny hanya diam mengamati wajah mulus yang masih tertidur pulas itu
.
Sepertinya anak itu lagi bermimpi, lagi-lagi hatinya terasa nyeri yang luar biasa. Jujur dia kesal bila jihyo kangen sama suho, bahkan ngambek sama puterinya kerna hanya mau sama papanya terus
.
"Huh~dalam mimpi saja kamu masih kangen sama papamu, apa tiada ruang lagi dihatimu buat daddy"rintih johnny sesekali berdengus kesal
.
Dalam diam jihyo yang mendengar segalanya langsung mengukirkan senyuman nakal kerna dia tidak benar-benar tidur sedari tadi
Matanya dibuka sambil menatap rahang tegas milik johnny yang sedari tadi memeluk erat tubuhnya
.
"Makanya jangan mendiamkan aku terus, kan jadi kangen sekarang"ujar jihyo membuatkan johnny menatap puterinya itu kesal
.
Dia mahu sambung ngambek tapi tidak bisa lagi soalnya benar-benar tidak bisa jauh sama puteri semata wayangnya
.
"Maaf bukan papa yang kamu harapkan, memelukmu saat ini"sindir johnny disertai jelingan halusnya
.
Jihyo yang mendengar itu terkekeh kecil sambil tangannya melingkari pingang johnny lalu menenggelamkan wajahnya didada bidang milik daddynya
.
"Aku cuma bercanda daddy, bau perfume daddy saja aku sudah bisa nebak"ujar jihyo tidak lekang dari tatapan sang daddy
"Ihh bercanda mulu"ujar johnny masih kesal
.
Senyuman jihyo memekar melihat wajah kesal sang daddy, sepertinya dimansion ini hanya satu orang ini yang bisa bercanda dan tertawa saat johnny lagi kesal
••••••••••••••••••••••••••••••