Sepulang sekolah, jihyo langsung berlari keluar penuh bersemangat tanpa menghiraukan orang sekeliling mula menatapnya aneh, diusia seperti itu jarang sekali melihat murid yang berlari semata-mata mahu pulang awal
Berbeza dengan anak seorang ini, malah mengagetkan gurunya yang baru mengemas buku belum lagi keluar dari kelas sudah melihatnya berlari seperti juara maraton keluar dari perkarangan sekolah tersebut
.
"Pantas sekali, diumur seperti ini juga masih ada murid yang berlari hanya untuk pulang "omel si guru
.
Sementara jeno dan jaemin hanya menggelengkan kepala mereka apabila melihat tingkah saudari sebapanya itu, jujur malu juga sih
.
"Wah! Dia sangat bersemangat saat pulang"ujar soobin dibalas anggukkan dari yeonjun
"Yah renjun, lain kali jangan bicara dengannya lagi"ujar jeno tiba-tiba menatap tegas kearah temannya itu
"Benar! Aku tidak suka dia ikut kelompok kita"tegas jaemin pula membuatkan temannya yang lain melirik aneh kearah kembar itu
"Tapi kenapa? Bukankah dia saudari kalian? "Ujar mark masih hairan dengan omongan si kembar barusan
"Kasihan dia, lagian dia tidak punya teman disini"bantah renjun lagi
"Huh~dia bukan orang baik jadi biarkan saja dia seorang diri"ujar jeno lagi-lagi tidak puas bila melihat teman-temannya rapat sama jihyo
"Wajah kami terluka dulu, semua kerna ulahnya. Anak itu keterlaluan bahkan tidak bisa menahan amarah dalam dirinya, apapon jangan berborak atau dekat dengannya lagi"tegas jaemin sambil melangkah pergi disusuli oleh jeno dan yang lain dibelakang
.
Aneh sih melihat sikap si kembar seperti ini, padahal mereka semua rapat dengan saudara-saudara yang lain
Taehyun, jungkook dan haechan yang baru saja keluar dari kelas langsung ke tempat menunggu di luar sebelum dijemput supir mereka
Melihat wajah cemburut si kembar membuatkan kedua hyung tertua itu mengangkat satu alis mereka kerna aneh, tidak biasa-biasanya si kembar berdiam seperti ini
.
"Ada apa sih? Apa kalian berdua lagi bertengkar"ujar taehyung sambil tangannya merangkul bahu jaemin
.
Kepala jaemin dan jeno langsung menggeleng mantap tanpa tidak
.
"Berantem sama renjun ya? Atau mark? "Teka jungkook meraih tubuh jeno mendekat dengannya namun omongan tadi dibalas dengan gelengan lagi
"Jadi kenapa? Bilang sama hyung"ujar taehyung menatap si kembar
"sebenarnya anak itu udah jadi teman sekelas kita"ujar jaemin dengan wajah tidak suka
"Dia sudah menghancurkan kebahagiaan kita dirumah dan sekarang kita berdua harus menghadapnya disekolah pula"adu jeno dengan perasaan kesal
.
Jungkook dan taehyung seakan-akan mengerti siapa yang dimaksudkan oleh jeno sama jaemin, membuatkan mereka juga berdengus tidak suka bila mengingatkan anak itu
Sementara haechan hanya mendengar omongan hyungdeul dengan tatapan polos
.
"Dia itu siapa hyung? Kenapa dia hancurkan kebahagiaan dirumah kita? "Ujar haechan dengan manik bulat tidak lepas dari saudara-saudaranya yang lain
"Huh~kamu masih kecil, jadi gak perlu tahu ya"ujar taehyung mengulas lembut surat halus adik bungsunya itu
"Abaikan aja omongan hyung barusan ya"ujar jungkook mengulas pipi gembil haechan yang mengemaskan itu
"Nae~"balas haechan tersenyum lebar
•••••••••••••••••••••••••
Seperti yang dijanjikan, jaehyun dan yuta langsung mengambil jihyo sepulang sekolah. Ketiganya langsung melawat jisoo ,walaupun baru beberapa hari tidak berkunjung hati jihyo sudah rasa sebak merindui sosok adik kesayangannya itu
.
"Jisoo ya~bagaimana dengan khabarmu? Apa kau bahagia disana? Kau tidak sakit lagikan, kau makan dan tidur dengan nyaman disyurgakan? Unnie tidak bisa memantau keadaanmu disana tapi unnie yakin kau lebih bahagia tinggal diatas, sesekali datanglah ke mimpi unnie dan bercelotehlah seperti yang kau lakukan selalunya. Unnie kagen sama suaramu, wajahmu, kelakuanmu.. Bayi, unnie tidak bahagia disini! "lirih jihyo
.
Tanpa sadar cecair hangat mengalir dipipi mulusnya, hatinya yang sebak terasa sedikit nyaman selepas meluahkan semuanya pada jisoo walaupun dia tahu jisoo tidak bisa mendengarnya lagi
Kakinya kini melangkah lesu kearah yuta sama jaehyun yang sedang berborak dibawah pohon, mereka langsung menyusul jihyo tanpa suara kerna tahu anak itu sedang tiada mood dan begitulah selalunya setiap kali mereka menemani anak ini melawat jisoo
.
"Hm~dia sedih lagi"ujar jaehyun sayu
"Berikan dia masa ,pasti dia bisa kendalikan emosinya nanti"ujar yuta meyakinkan teman sekerjanya itu langsung dibalas anggukkan mantap
.
Mereka tidak langsung pulang kerna johnny sudah mengarahkan jaehyun dan yuta untuk membawa jihyo langsung ke companynya
.
"Kenapa kita harus kesini? "Ujar jihyo melangkah malas menyusul jaehyun dan yuta
"Tuan memerintahkan kami untuk membawamu langsung kemari "ujar jaehyun dengan nada lembut
"Bentar aja, nanti kita pulang ya"pujuk yuta dibalas anggukan lemah dari jihyo
.
Jihyo saat ini benar-benar kangen sama jisoo, dia sedih kerna jisoo tidak datang ke mimpinya bahkan merindui adiknya setiap detik membuatkan setiap hembusan nafasnya juga terasa berat.
Kehilangan orang yang dicintai itu sangat berat bahkan terlalu berat baginya yang hanya memiliki satu-satunya orang yang berharga melebihi dirinya sendiri
Terdampar di pintu masuk yang tertulis 'Ceo Seo Johnny' membuatkan anak itu melangkah lesu, matanya membelalak kaget bila melihat sosok fimilar baginya saat ini
.
"Papa"
.
Matanya melirik tepat kearah lelaki tampan yang masih fokus dengan kegiatannya saat itu, perhatian lelaki itu langsung beralih ke arahnya apabila mendengar nada suara familiar yang sudah lama dicari-cari selama ini
.
"Jihyo ah"
.
Suho, menatap wajah mulus jihyo yang masih kaget apabila melihat kehadirannya. Jujur dia juga kaget bila melihat jihyo sudah berada di company milik rakan bisnes nya
Entah kenapa hatinya rasa luluh melihat gadis mungil itu ,jujur sosok ini sudah dicari-cari sejak lama membuatnya langsung mendekati kearah jihyo lalu menarik gadis itu ke dalam dakapannya
Walaupun jihyo hanya anak tirinya, namun sejak kecil jihyo dibesarkan oleh suho dengan penuh kasih sayang. Jangan lupa bahwa sebelum kehadiran jisoo keluarga kecil suho ini termasuk dalam keluarga bahagia walaupun tidak kekal lama.
Suho menyanyangi jihyo, menjaganya, membelainya sejak kecil namun disebabkan terikut emosi apabila mendapati jiah selingkuh sama lelaki lain membuatkannya memilih untuk meninggalkan keluarga kecilnya untuk melunasi hutang
.
"Gimana papa bisa ada disini?"ujar jihyo menatap wajah tampan papanya
"Tentu saja atas urusan kerja sayang, kamu gimana bisa disini? "Ujar suho menatap tulus manik luas milik jihyo
"Hm~daddy menyuruhku ke sini"ujar jihyo dibalas anggukan dari suho tanpa mengerti
.
Sesekali dia tersenyum melihat puteri yang dibesarkan olehnya dulu tumbuh menjadi gadis cantik walaupun masih terlihat seperti bayi mungil di matanya
.
"Maafkan daddy sayang, apa mama merawatmu dengan baik selama papa pergi? "Ujar suho meratapi wajah jihyo yang sudah berubah sayu
.
Jihyo menggeleng mantap kepalanya,membuatkan suho langsung memegang kedua pipi gembil anak itu cuba menatap dalam mata anak itu
.
"Kenapa? Apa mama lakukan padamu? "Ujar suho terlihat cemas
"Mama meningalkan aku ama jisoo di panti asuhan"ujar jihyo membuatkan mata suho membelalak
.
Suho, tergumam dengan tangannya digengam kemas bila mendengar apa yang dikatakan anak gadisnya ini. Hatinya rasa lagi sebersalah bila mendengar kenyataan ini
.
"Apa kamu makan dengan baik disana? Bagaimana dengan tempat tidur? Dimana tempatnya biar papa pergi melihatnya sendiri"ujar suho terlihat masih cemas dengan kenyataan jihyo barusan
"Semuanya teruk! Aku merana disana papa, aku bahkan di halau keluar bersama jisoo dan hanya tinggal di bawah jambatan selama beberapa tahun sebelum jisoo benar-benar pergi"ujar jihyo sayu dengan tangisan yang mula membasahi pipi
"Jangan menangis sayang, ini salah papa jika tidak meninggalkan kamu untuk melunasi hutang pasti kamu tidak akan melalui hari-hari berat itu"ujar suho sesekali menghapus air mata jihyo yang berbaki dipipi mulusnya
.
Brakk"
Hentakan kuat dimeja membuatkan jihyo dan suho beralih perhatian, mereka tidak sadar yang johnny sudah masuk ke ruangannya bahkan saat ini menatap tajam kearah suho
.
"Jihyo ya, tunggu di ruangan ini sebentar ya. Daddy masih ada meeting sama Ceo kim "ujar johnny dibalas jelingan dari jihyo
"Nanti kita berborak lagi ya sayang"ujar suho mengusap lembut poni halus jihyo dibalas dengan anggukan patuh dari anak itu
"Nae~"
.
Makin kesal johnny dibuatnya bila melihat jihyo lagi-lagi menunjukkan sisi manjanya pada orang lain
Bagus jihyo teruskan, bikin daddymu kesal terus!!!!
••••••••••••••••••••••••