HEY! SEBELUM ITU JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YA!
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Kakinya melangkah malas kearah ruangan makan keluarga besar itu, disaat terdengar gelak tawa dan gurau senda saudara-saudaranya langsung berubah sunyi saat sosoknya datang
Mereka juga buntu mahu memberi reaksi apa bila melihat wajah tidak bersahabat jihyo itu. Sementara senyuman johnny sudah memekar melihat puteri semata wayangnya
.
"Oh~anak daddy sudah datang, ayo kita makan"pelawa johnny menepuk tempat duduk tepat disebelahnya menghadap kearah wanita yang merupakan mama kandungnya
.
Reaksi senang johnny langsung merubah saat melihat perubahan wajah puterinya yang memerah dengan benjolan urat didahinya menandakan kemarahan anak itu bisa saja meletus bila-bila masa
Sesekali dia melirik kearah sang isteri yang sedari tadi menunduk bila ditatap dengan tatapan mengerikan dari jihyo.
Mustahil jika tiada yang perasan akan perubahan wajah anak itu, ini terlalu jelas sehingga taehyung sama jungkook lagi-lagi kesal kerna melihat mama kesayangan mereka ketakutan
.
Brakk"
Hentakan meja membuatkan perhatian mereka beralih kearah kakak tertua mereka, tatapannya dingin menatap gadis dengan tatapan tidak bersahabat itu
.
"Dimana sopan santunmu, kau membuatkan orang-orang dirumah ini rasa tercekik dengan tatapan datarmu"ujar taehyung membalas tatapan dingin jihyo namun anak itu menghadiahkannya dengan senyuman miring
"Benar! Jika tidak suka berada dirumah ini keluar saja"ujar jungkook turut merasa kesal
"Tepat sekali! Permintaan ini yang aku tunggu-tunggu "ujar jihyo selamba melangkah menuju ke pintu keluar membuatkan mata jungkook dan taehyung meluas
.
Johnny menutup matanya sesaat ,dia cuba mengumpul kesabaran untuk menghadapi anak-anak kandungnya ini
.
"Seo jihyo! Hentikan langkahmu dan kemari semula sebelum daddy menghukum mu"ujar johnny dengan nada tinggi tidak seperti biasanya
.
Penghuni-penghuni mansion itu langsung membeku, mereka sangat gentar ketakutan bila johnny sudah meninggikan suara.Namun ancaman johnny bagaikan bahan bercanda buat jihyo
.
"Kenapa kau mahu menghukumku sedangkan mereka yang menghalauku dari sini? Dan aku tidak keberatan sama sekali"ujar jihyo memajukan langkah tanpa menghiraukan ancaman sang daddy tadinya
"Bawanya kemari"arah johnny membuatkan yuta dan jaehyun langsung mengangguk
.
Tap"
Tap"
Kedua lengan jihyo ditarik paksa oleh jaehyun dan yuta sehingga ke meja makan semula, bahkan diseret ke tempat duduk bersebelahan johnny membuatkan anak itu berdengus kesal
.
"Seo taehyung! Apa daddy pernah mengajarmu untuk selancang ini bila dimeja makan hah"tengking johnny membuatkan semua penghuni mansion itu menunduk gerun
"Maaf daddy"ujar taehyung ketakutan menunduk rapat wajahnya
"Dan Seo jungkook, sekali lagi kau mengatakan hal seperti ini daddy tidak akan melepaskan mu, paham! "Pekik johnny lagi dengan wajah memerah berusaha menahan amarahnya
"Ampun daddy, kookie tidak akan mengulanginya lagi"ujar jungkook terbata-bata kerna ketakutan
.
Johnny, kemarahannya perlahan-lahan reda kerna hal yang dia mahu dengar adalah kata maaf dan bikin anak-anaknya menurut
Tapi tidak bila dia menoleh kearah jihyo yang memasang wajah tidak minat mahupun ketakutan sama sekali,disaat yang lain menunduk jihyo malah bermain dengan jari jemarinya. Liat saja ancamannya tadi tidak diendahkan oleh puteri semata wayangnya
.
"Huh~gimana lagi caranya untuk daddy mengatur sikapnya Seo jihyo"gumam johnny dengan dahi yang berkerut
.
"Daddy, sudah ya.. Saat kita makan sekarang"pujuk jiah mengusap bahu sang suami dibalas dengan anggukan
"Anak-anak mama juga makan ya"ujar jiah melirik penuh kasih kearah putera-puteranya langsung mengangguk patuh
"Jihyo ah~makan yang banyak ya, mama masakkan sendiri makanan kesukaan kamu"ujar jiah tersenyum manis kearah jihyo
"Wanita jalang ini apa dia tidak punya rasa malu? Berani beraninya tersenyum dihadapanku, apa memasak makanan kesukaanku? SIALAN! makanan kesukaanku sekarang cuma berada di longgokan sampah" gumam jihyo mengenggam erat kedua tanganya sehingga kebiru-biruan
"Huh~pantas saja tekakku terasa loya dari tadi"sinis jihyo membuatkan seisi rumah itu menatap kesal bila mendengar ucapan anak itu
.
Plakk"
Piring yang berisi nasi di hadapannya di terbalikkan membuatkan wajah johnny berubah kemerah-merahan dengan bonjolan urat didahi menandakan kesabarannya sudah hilang
Taehyung, jungkook, jaemin dan jeno mengenggam erat tangan mereka menahan rasa sebel dengan perlakuan jihyo pada jiah
.
"Seo jihyo! Kau sudah melampau"bentak johnny lagi-lagi mengagetkan seisi rumah itu
.
Bruhh"
Tap"
Kerusi yang diduduki jihyo ditolak lalu menarik kasar lengan anak itu langsung ke kamarnya, tubuh gadis itu di banting ke kasur dengan kedua tangan yang di borgol dikepala kasur
.
"Kau benar-benar sudah menguji kesabaran daddy!"bentak johnny lalu mengeluarkan rotan yang dibuat dari buluh dilibas ke tubuh kecil jihyo
.
Sap" Sap" Sap" Sap" Sap"
Entah berapa kali dia melibas belakang tubuh anak itu sehingga dia benar-benar puas, yang menbuatnya semakin marah adalah anak itu tidak sesekali meringis mahupun merayu untuk di hentikan dari hukumannya
Jihyo mengertak giginya kuat menahan rasa perih setiap kali libasan kuat itu hinggap di belakangnya, tidak sesekali dia mengeluarkan suara mahupun kata maaf
Sedangkan dia tahu bahwa johnny akan berhenti melibasnya jika kata maaf itu keluar dari bibirnya
.
"Minta maaf sekarang, seo jihyo"bentak johnny lagi-lagi dibalas dengan gelengan
.
Oh anak dihadapannya ini benar-benar menguji kesabarannya
.
Sap" Sap" Sap" Sap" Sap"
Bahkan disaat lutut jihyo sudah melutut dilantai saja, anak itu tetap tidak mengatakan apa yang ingin dia dengarkan
Kata maaf yang ringkas dengan hanya beberapa huruf itu sangat berat bagi anak itu, bahkan sanggup menahan suara dengan mengertak bibir yang sudah mengalirkan darah
Jiah yang sedari tadi gelisah menunggu diluar kamar kini langsung memasuki kamar jihyo lalu menarik lengan sang suami kerna dia tahu bahwa jihyo dan johnny mempunyai sikap yang sama.
Sangat keras kepala! Angkuh! Pembenci! Panas baran! Degil! Pemarah! Bengis!
.
"Sayang! Hentikan ,kau sudah menyakiti anak kita"rayu jiah dengan nada suara yang getar membuatkan johnny terhenti
.
Dia melirih tepat dibelakang anaknya itu, sudah terlihat cecair merah pekat pada belakang pakaian yang dikenakan jihyo.
Dirotan juga sudah punya cecair pekat disana membuatkan tangannya langsung melepas asal, dia sangat marah sehingga tidak sadar yang kelakuannya sudah melukai puteri semata wayangnya itu
Pelahan tanganya membuka borgol ditangan jihyo lalu memeluk anak itu erat
.
"Maafkan daddy sayang, maafkan daddy"lirih johnny dengan mata yang berkaca-kaca
"Pergi! Jangan menyentuh ku"ujar jihyo menolak tubuh johnny menjauh darinya
.
Hatinya benar-benar terasa nyeri dengan omongan jihyo barusan, tiada pilihan lain saat ini selain memberi anak itu sedikit masa untuk bertenang lalu merawatnya
.
"Sialan, ini sangat perih "gumam jihyo menahan rasa perih apabila bajunya menempel pada tubuh yang dipenuhi jejari luka
.
Tidak hanya itu, sekujurnya juga merasakan rasa perih yang tidak biasa sehingga harus tidur dengan posisi tengkurap
••••••••••••••••••••••••••••