Jaehyun dan yuta langsung membawa jihyo kesebuah company megah membuatkan mata anak itu meluas kerna kagum
.
"Woahh! Besar sekali ya"pekik jihyo tidak menghiraukan tatapan orang-orang sekelilingnya
"Arghh, tidak perlu menjerit jihyo ah"ujar yuta menggertak giginya menahan kesal
"Banyak sekali ulahmu, Seo jihyo"ujar jaehyun sesekali mengelengkan kepalanya
.
Pantas jaehyun menarik bahu anak itu untuk mempercepatkan langkah menyusul mereka,
Ketiga mereka dihadapkan dihadapan lelaki bertubuh tinggi lampai dengan tubuh lebih besar dari yuta dan jaehyun, tertera nama "Ceo Seo Johnny" di atas meja tersebut
.
"Hm~sepertinya dialah majikan mereka"gumam jihyo sendiri
.
Wajah johnny melirih tepat kearah jihyo, dia dapat rasakan getaran yang hebat didadanya begitu juga dengan jihyo. Hatinya berdegup kencang saat ditatap lelaki berusia darinya itu, mungkin koneksi darah daging?
.
"Kamu Seo jihyo"ujar johnny menatap teduh gadis dihadapanya itu
"Iya"balas jihyo sambil menganggukkan kepalanya
"Kenapa dengan tanganmu? "Ujar johnny sedari tadi meliat kesan melecur di tangan anak itu
"Ah ini... bukan urusanmu"balas jihyo santai, menurutnya lelaki di hadapannya ini aneh kerna memberi tatapan teduh padanya sedari tadi
.
"Sungguh menyebalkan! Siapa lelaki ini" gumam jihyo
.
Jaehyun ama yuta melotot mendengar balasan dari anak itu, setidaknya dia harus menjaga sikap bila ketemu seseorang yang lebih berusia darinya,
Yang anehnya johnny hanya tersenyum bila mendapat tamparan halus itu,
.
"Apa kamu tidak mengenaliku? "Ujar johnny lembut memegang kedua tangan gadis dihadapannya itu
"Emang kau siapa? Artis? Idol? Atau jutawan? Maaf aku tidak tertarik pada semuanya"ujar jihyo lagi-lagi memberi tamparan halus pada lelaki itu
.
"Anak itu ada dendam apa sih ama boss"ujar yuta dengan nada berbisik ke telinga jaehyun
"Berani sekali! Jaga sopan santun mu Seo jihyo"bisik jaehyun yang berada dekat dengan jihyo namun kata-katanya seperti angin yang melintas ditelinga anak itu
.
"Sepertinya cara bicaramu benar-benar menurun dariku, Seo jihyo"ujar johnny membuatkan dahi jihyo berkerut aneh
.
Sementara mata jaehyun ama yuta sudah meluas dengan kenyataan yang baru dilemparkan oleh johnny,
Mereka hanya ditugaskan untuk membawa anak ini kehadapannya , sementara yang memberi info keberadaan jihyo sebelumnya adalah anak buah johnny yang lain
Melihat wajah jihyo yang masih tidak bisa membaca situasi saat ini membuatkan johnny melahan mengenggam lembut puteri semata wayangnya itu dengan manik yang berkaca
.
"Maafkan daddy, sayang...Sepatutnya daddy lebih cepat menemukan kamu"lirih johnny membuatkan jihyo langsung mengerti
.
Tangannya ditarik kasar menjauh dari lelaki yang mengaku sebagai daddynya itu, sejak kecil dia tidak pernah sesekali melihat sosok daddy sekarang berani-beraninya lelaki ini mengakui dengan kata maaf
.
"Sialan, siapa kau sebenarnya hah"pekik jihyo dengan wajah yang sudah merona kemerah-merahan lantas menjauh
"Jaga bicaramu Seo jihyo! Aku ini daddy kandungmu"ujar johnny benar-benar kaget bila mendengar cacian halus dari puteri kandungnya sendiri
"Gak! Dikamus hidupku daddy sama mamaku sudah mati, jangan sesekali mengakuinya lagi"ujar jihyo kesal pantas melangkah keluar dari ruangan tersebut
.
Johnny menutup matanya sesaat, mengumpul kesabaran untuk menghadapi puteri kandung yang persis dengan tingkahnya saat muda
.
"Bawa dia kesini"arah johnny membuatkan jaehyun ama yuta langsung mengangguk
.
Pantas yuta meraih tubuh gadis itu diatas bahunya lalu digendong ke ruangan majikan mereka tanpa suara
.
"Arghhh! Sialan,turunkan aku hyung!"pekik jihyo meronta meminta turun namun yuta hanya mampu memekakkan telinganya saat ini
.
Sementara jaehyun hanya menyusul dari belakang, dia juga buntu dengan situasi saat ini. Tubuh gadis itu diturunkan pelahan langsung kesofa empuk ruangan johnny semula
Kedua tanganya diborgol membuatkan anak itu kaget meronta untuk dilepas, terlalu brutal tapi ini adalah cara terbaik untuk mengawal binatang buas anak ini
.
"Yah! Lepaskan aku"pekik jihyo masih meronta untuk dilepas
"Jika kau mencaci lagi, daddy gak segan untuk menghukum mu"tegas johnny menatap datar puterinya itu
"Aish, kau siapa hah? "Pekik jihyo sebel diperlakukan seperti ini dengan orang yang baru saja ditemukan hari ini
"Sudahku bilang, aku adalah daddy kandungmu"ujar johnny dengan nada lembut
"Sialan, sudah ku bilang daddyku sudah mati dan mungkin saja dia tidak pernah wujud didunia ini"balas jihyo tidak sesekali gentar dengan ancaman johnny barusan
"Baiklah, kau sudah mencaci lagi. Dan daddy akan menghukum mu anak nakal"ujar johnny mengeluar sesuatu dari bekas
.
Matanya meluas saat melihat serangga sudah berada ditangan johnny, sejak kecil jihyo sangat takut pada serangga membuatkan anak itu meronta untuk dijauhkan
.
"Apa yang kau cuba lakukan hah"tengking jihyo dengan nada gentar menahan rasa takutnya
.
Tanpa menunggu lama, johnny meletakkan serangga tidak berbisa itu diwajah jihyo membuatkan anak itu meronta hebat tapi usahanya nihil kerna tangannya sudah diborgol
.
"Tolong jauhkan aku dari binatang ini"rayu jihyo sudah memejamkan matanya menahan rasa takut saat apabila serangga itu merayap pada wajahnya
"Minta maaf sekarang"ujar johnny namun tidak diendah oleh jihyo yang masih menahan diri dengan rasa takut pada serangga itu
"Kamu masih berkeras, baiklah"ujar johnny mengambil satu lagi binatang lalu meletakkan di lehernya jihyo membuatkan anak itu semakin meronta dan akhirnya mengalah
"Maafkan aku daddy"ujar jihyo dengan nada lemah namun di dengar jelas oleh johnny
.
Pantas tangannya mengambil dua ekor serangga itu dari wajah puterinya, rasa takutnya jihyo pada serangga itu bukan main-main sehingga wajahnya dibasahi dengan peluh dengan nafas yang termengah-mengah
Tubuhnya juga merasa lemah kerna meronta hebat tadi, johnny yang melihat itu langsung membawa jihyo kedalam dakapannya
.
"Maafkan daddy, sayang"ujar johnny lembut entah mengapa membuatkan jihyo kembali tenang didalam dakapan itu
.
Tapi tidak lama, lantas kembali menjauh dari lelaki itu. Entah kenapa dia merasa lelaki yang mengaku sebagai daddynya ini bukanlah orang baik. Mungkin saja dia mempunyai personaliti ganda, atau psikopat
.
"Kau mahu apa dariku"ujar jihyo sedikit terbata-bata
"Daddy mau kau pulang, tinggal bersama mama dan saudara-saudara mu yang lain"ujar johnny melirik tulus pada manik indah jihyo persis seperti manik isterinya
"Maksudnya bocah-bocah yang diambil wanita sialan sepulang sekolah itu, gak mungkin! Kenapa aku harus tinggal sebumbung dengan wanita jalang itu"gumam jihyo sendiri dan dari mata johnny juga dia dapat rasakan kebencian didalam lubuk hati putri semata wayangnya
"Gak! Aku gak mau"ujar jihyo dengan wajah yang sudah kemerah-merahan tidak lupa dengan urat yang timbul didahinya saat anak itu benar-benar marah
"Kenapa? Apa yang membuatmu terlalu membenci keluargamu sendiri"ujar johnny dengan nada sayu
"Hah! Kau tidak pernah berada di tempatku, kau tidak berjalan di haluan yang sama denganku"
"Apa sesekali kau berfikir apa aku makan disaat siang hari? Apa aku tidur nyenyak dimalam hari? Apa yang aku lalui sehingga membuatku jadi seperti ini? Semena-mena saja kau memborgol dan menghukumku seperti ini"pekik jihyo mengeluarkan isi hatinya dengan manik yang berkaca
.
Dada johnny terasa nyeri melihat keadaan putrinya saat ini, dia terdiam kaku ditempatnya bahkan sesekali mencaci dirinya sendiri
.
"Maafkan daddy, tolong bagi daddy peluang untuk tebus kesalahan daddy selama ini sayang"rayu johnny dengan linangan air mata
"Tidak perlu minta maaf, aku sesekali tidak pernah meminta keberadaan kau selama ini"ujar jihyo lagi-lagi membuatkan hati johnny terasa nyeri
••••••••••••••••••••••••••••