Sweet 25

By hellothenana

129K 9.5K 2.3K

Ada tiga hal yang sangat Tata benci di dunia ini. Yang pertama Lavender-mantannya, yang kedua corona, dan yan... More

Sweet 25 | Prolog
Sweet 25 | Bagian 1
Sweet 25 | Bagian 2
Sweet 25 | Bagian 3
Sweet 25 | Bagian 4
Sweet 25 | Bagian 5
Sweet 25 | Bagian 6
Sweet 25 | Bagian 7
Sweet 25 | Bagian 8
Sweet 25 | Bagian 9
Sweet 25 | Bagian 10
Sweet 25 | Bagian 11
Sweet 25 | Bagian 12
Sweet 25 | Bagian 13
Sweet 25 | Bagian 14
Sweet 25 | Bagian 15
Sweet 25 | Bagian 16
Sweet 25 | Bagian 17
Sweet 25 | Bagian 18
Sweet 25 | Bagian 19
Sweet 25 | Bagian 20
Sweet 25 | Bagian 21
Sweet 25 | Bagian 22
Sweet 25 | Bagian 23
Sweet 25 | Bagian 24
Sweet 25 | Bagian 25
Sweet 25 | Bagian 26
Sweet 25 | Bagian 27
Sweet 25 | Bagian 28
Sweet 25 | Bagian 29
Sweet 25 | Bagian 30
Sweet 25 | Bagian 31
Sweet 25 | Bagian 32
Sweet 25 | Bagian 34
Sweet 25 | Bagian 35
Sweet 25 | Bagian 00
Sweet 25 | Bagian 36
Sweet 25 | Bagian 37
Sweet 25 | Bagian 38
Sweet 25 | Bagian 39
Sweet 25 | Bagian 40
Sweet 25 | Bagian 00
Sweet 25 | Bagian 41
Sweet 25 | Bagian 42
Sweet 25 | Bagian 43
Sweet 25 | Bagian 44
Sweet 25 | Bagian 45
Sweet 25 | Bagian 46
Sweet 25 | Bagian 00
Sweet 25 | Bagian 47
Sweet 25 | Bagian 48
Sweet 25 | Bagian 49
Sweet 25 | Bagian 50
Sweet 25 | Bagian 51
Sweet 25 | Bagian 52
Sweet 25 | Bagian 53
Sweet 25 | Bagian 54
Sweet 25 | Bagian 55

Sweet 25 | Bagian 33

1.1K 116 0
By hellothenana

Bagian 33 | Bukan Simbiosis Mutualisme

***


"Ero ... Ero! Dari dulu demen banget nyusahin perasaan. Apa susahnya langsung bilang kemarin? Atau nggak bilang lewat chat aja kan juga bisa! Kalau begini gue kan harus bolak-balik. Mana lagi corona!" Gerutu Tata kesal.

"Okay, huuh sabar! Siap Sunshine?" Tanya Tata pada mobilnya yang sedang terparkir manis di carport rumahnya. Kinda absurd ya, Bund.

Ngomong-ngomong soal Sunshine, ini adalah pertama kalinya Sunshine Tata pakai keluar setelah corona melanda. Bisa dikatakan ini adalah debutnya sunshine di masa pandemik. Eh, comeback lebih tepat kali, ya? Iya, comeback! Revisi; Jadi, ini adalah comeback pertama sunshine selama masa pandemik berlangsung. Yeay! Beri tepuk tangan yang meriah. Prok ... Prok ... Prok.

"Baik-baik ya, Nak," ucap Tata sambil mengelus body Sunshine. Kemudian ia masuk ke dalam tubuh Sunshine, memakai seatbelt dan mulai melajukan Sunshine memebelah jalanan planet Bekasi yang sedang cukup sepi. Salah satu positive effect dari adanya corona adalah, jalanan tidak pernah macet lagi. Malah bisa dikatakan lancar jaya bukan lagi padat merayap. Selain itu, polusi juga berkurang. Akhir-akhir ini Tata juga merasa planet Bekasi tidak sepanas biasanya. Padahal biasanya, panasnya kaya mendapat spoiler neraka.

"Finally, sampai!" Gumam Tata setelah menghabiskan 40 menitnya dalam perjalanan.

'Untung, studio Ero nggak terlalu jauh,' ujarnya dalam hati.

Tanpa babibu, Tata langsung memarkirkan mobilnya. Sebelum keluar, ia menyempatkan diri untuk mengecek penampilannya terlebih dahulu.

Oh, iya! Outfit of the day Tata kali ini adalah perpaduan yang sangat sederhana dari oversize tshirt berwarna putih yang dipadukan dengan baggy pants berwarna mocca, serta sneakers berwarna putih polos–senada dengan tshirt-nya. Untuk tas, Tata membawa shoulder bag yang berwarna senada dengan celananya dari luxury brand terkenal asal Prancis yang menggaet Jennie Blackpink sebagai brand ambassador-nya, Chanel. Tak lupa ia juga memakai sunglasses hitam dari merek kenamaan Korea Selatan–Gentle Monster.

Cr: Pinterest



JEGLEG

Padahal, Tata membuka pintu kaca studio Ero pelan. Tapi entah kenapa, suaranya tetap menggelegar. Sepertinya, Ero harus mengganti pintunya dengan pintu yang lebih ramah suara agar tidak menimbulkan polusi suara seperti pintunya yang sekarang.

"Hi, Tata!" Sapa seseorang. Seperti suara Mikhael–teman Ero yang bobrok dan nyebelinnya nggak ketulungan.

Tata belum membalas sapaan tersebut, dirinya masih sibuk memasukan kunci mobil ke dalam tasnya yang sudah terisi penuh. Sepertinya, tasnya ini memang terlalu kecil untuk ukuran Tata yang kalau pergi kemana-mana bawa barangnya kaya mau pindahan.

Tata mendongak setelah drama kunci mobil dan tasnya selesai. Namun, betapa terkejutnya dia saat melihat di sofa ruang tunggu studio Ero sudah ada banyak orang–tidak terlalu banyak sebenarnya, hanya saja untuk ukuran saat sedang pandemik seperti ini, sedikit kebanyakan. Space sofanya pun hanya tinggal satu. Seperti memang disisakan untuk dirinya.

"Hai," balas Tata cuek. Ia berjalan ke arah Nolan yang duduk sendiri di single sofa.

Berhadapan dengan Nolan, ada Mikhael yang juga duduk di single sofa. Di sebelah mereka, terdapat sofa yang menghadap pintu masuk. Sofa itu sudah di-isi oleh Channel, Ero dan Lavender.

'What! Lave? Astaga naga! Mimpi apa coba gue semalem?' Monolog Tata dalam hati.

"Duduk, Ta!" Suruh Ero.

"Geser, Cha," pintanya pada Channel. Yang dimaksud geser disini adalah, Channel geser menempati space Ero, Ero bergeser menempati space Lavender dan Lavender bergeser menempati space yang kosong. Tata duduk dimana? Di space yang tadi diduduki Channel.

Channel pura-pura budek. Ia tetap asik dengan ponselnya, mengabaikan Tata yang sedang memohon padanya. Kurang asem memang dia.

"Duduk situ aja ngapa, Ta!" Ujar Mikhael.

"Nggak mau!" Jawab Tata.

"Ya udah lo berdiri aja. Nggak usah duduk kalau nggak mau," pungkas Mikhael.

Tata tak menjawab, ia acuh dan tetap berdiri di samping Nolan.

Channel terkekeh. "Aduh, Tata ... Tata! Segitu alerginya lo sama mantan?"

"Langsung aja," komando Ero.

"Lo bertiga ngapain disini? Gue nggak ada urusan ya sama lo pada!" Ketusnya sambil menunjuk Channel, Mikhael dan Lavender.

"Kita kan tim support, lo," Ujar Mikhael.

"Gue nggak butuh tim support!"

"Gue kan sama, Ero," Ujar Channel yang diacuhkan Tata.

Pandangan matanya menuju pada Lavender. Dipelototinya Lavender hingga dia terusik. "Aku sama kamu," ujarnya tanpa pikir panjang.

"Najong!" Umpat Tata.

Semua orang yang ada di situ kecuali Tata pastinya, tertawa. Tata hanya diam, dia sudah benar-benar terlampau kesal.

"Jadi, di sini yang nggak dibutuhin cuma Mikha aja ya?" Tanya Channel. "Silakan Mikha, itu pintu keluarnya." Lanjutnya. Dia berucap dengan tampang polos tanpa dosa.

"Eh?" Kaget Mikha.

"Lo? Keluar!" Titah Ero.

"Hah?" Bingung Mikha. Dalam hati ia bertanya, Apa dirinya benar-benar diusir?

"Hah ... Heh ... Hah ... Heh, mulu! Niup keong, lo?" Sela Nolan.

Mikhael menurutkan dahinya. "Ih, apa sih?"

"Keluar bego! Budek, lo?" Jawab Tata nge-gas.

"Ini gue disuruh keluar beneran?" Tanya Mikha yang diangguki semuanya.

"Ya udah. Yuk, Lav!" Ajaknya pada Lavender.

"Gue?" Lavender menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, lo. Kan kita sama-sama nggak dibutuhin," ungkapnya.

"Lo aja kali!" Ero menarik Mikhael kasar hingga ke luar pintu studio. Untuk mecegah Mikhael kembali masuk, ia mengunci pintunya.

"WOY BUKA WOY! KURANG AJAR YA KALIAN!" Teriak Mikhael dari luar.

"KALIAN TAU? YANG KALIAN LAKUKAN KE BABANG TAMVAN ITU, JAHAT!!" Lanjutnya.

"Oke, mulai!" Pinta Ero.

Tata berjongkok di bawah, iPad-nya ia taruh di meja dengan casing sebagai sanggahan. Tata mulai menyalakannya. Saat akan memulai presentasi, ia ingat jika masih ada Lavender di sini. Ah! Peduli setan, Tata sudah lelah.

"Duduk di atas, Ta," pinta Lavender yang diacuhkan Tata.

"Wait ... Wait ... Wait! Gue lupa belum ngasih syarat ke lo," ujar Ero.

'Sialan! Kenapa harus ingat, sih?' Kesal Tata dalam hati.

"Apa?"

"Kasih nomor lo ke Lave!" Ucap Ero disertai smirk.

"Apa maksud lo?" Tanya Tata.

"Kasih nomor lo ke Lave," jawab Ero mengulangi ucapan sebelumnya.

BRAAKK

Tata menggebrak meja keras. Saking kerasnya, sampai membuat iPad-nya hampir jatuh. Untung Nolan sergap menahan.

"Apa-apaan, lo! Kalian pasti sekongkol ya?!" Tata menunjuk Ero dan Lavender. "Cih! Mengambil kesempatan dalam kesempitan," lanjutnya.

Ero menaikkan sebelah alisnya. "Lo nggak mau? Kalau nggak mau ya udah. Lo bisa pergi. Silakan cari studio yang masih buka meskipun lagi psbb begini. Cari juga studio yang mau menerima permintaan lo yang luar biasa ribetnya itu," balas Ero enteng.

Tata berdecak kesal. "Ck!" Kemudian ia menuliskan dua belas digit angka di atas secarik kertas. Iya, kertas. Mau tahu Tata dapat dari mana kertasnya? Dari kalender yang ada di atas meja ruang tunggu studio Ero.

"Nih! Makan tuh nomor!" Tata melemparkan kertasnya ke muka Ero.

Ero terkekeh pelan melihat Tata seperti orang kesurupan.

Tanpa basi-basi, Tata langsung menyalakan iPad-nya kembali dan memulai presentasinya. Ia menunjukkan koleksi-koleksi dari Monochrome, lalu menjelaskan secara detail tiap koleksinya sebelum menentukan tema.

"Ini butuh banyak tema sih. Tapi harus tetap se-ragam," gumam Ero.

"Kalau di US lagi nge-trend ala-ala piknik gitu," Ujar Channel.

"Kalau di-tiktok lagi nge-trend mirror selfie tapi mirror-nya ditaruh bawah terus nanti backgroundnya langit gitu," ujar Ero.

"Lo? Lo main tiktok? Haha!" Ejek Tata.

"Ya, kan, gue harus selalu up to date," kilah Ero.

"Kenapa nggak pake ala-ala pajamas party gitu?" Tanya Lave. Akhirnya ia membuka suara.

"Ah iya!" Ero mengambil alih pencil iPad Tata. Kemudian mulai menggeser-geser layar-nya ke atas. "Nah, yang ini. Cocok kan buat ala-ala pajamas party?" Tanyanya.

Koleksi yang Ero tunjuk adalah dress rumahan atau bisa disebut dengan modern daster. Tata memang sengaja membuat design dress ini serupa dengan daster namun dengan gaya milenial. Sehingga tidak hanya kalangan emak-emak saja yang bisa memakainya tapi juga anak muda.

"Lo ada request nggak, Ta?" Tanya Ero pada Tata.

"Duduk di sofa, Ta!" Titah Lavender.

Tata acuh, ia mengabaikan perintah Lavender dan memilih membalas ucapan Ero "Nggak ada. Gue cuma pengin virtual fashion show-nya ala-ala quarantine gitu," jawab Tata.

"Maksud, lo?" Tanya Ero dan Channel bersamaan.

"Eem ... misalnya, gabungin style pillow challenge sama celana ini," ujar Tata sambil menunjuk salah satu koleksi celana ddari Colorè.

"Atau bisa juga model yang pakai daster ini catwalk sambil bawa sapu atau panci penggorengan. Gitu kan, Miss?" Ujar Nolan.

"That's right!"

"Ooh ... Okay! I see-i see!" Ujar Ero setelah paham.

"Kapan mulai kerja?" Lanjutnya bertanya.

"Gue baru dapat lima model tapi," lirih Tata.

"Nih, Chacha nganggur, bisa lo pakai. By the way, siapa aja model lo?"

"Sinar, Nevrilla, Lilac, Floridina sama Charine–maybe," jawab Tata.

"Ya udah pakai aja Chacha. Ada Amimy juga, Nolan bisa bilang nanti ke dia."

"Gue?" Kaget Nolan.

"Ya, Iyalah! Emang siapa lagi yang namanya Nolan di sini selain lo? Nggak ada kan?!" jawab Ero.

Nolan mendengus kesal.

"Kamu nggak tanya aku setuju atau enggak, bee?" Kesal Channel.

"Harus!" Titah Tata.

"Lo harus buatin gue gaun tapi!" Putus Channel.

"Gampang," balas Tata enteng.

***

Tbc—

Part 34 akan langsung di update setelah revisi. Stay tune!

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 41.3K 55
Sial bagi Sava Orlin setelah melihat lembar penetapan pembimbing skripsinya. Di sana tertulis nama sang mantan calon suaminya, membuat gadis itu akan...
3.1M 172K 38
Siapa yang tak mengenal Gideon Leviero. Pengusaha sukses dengan beribu pencapaiannya. Jangan ditanyakan berapa jumlah kekayaannya. Nyatanya banyak pe...
190K 11.1K 35
Masalah besar menimpa Helena, ia yang sangat membenci bodyguard Ayahnya bernama Jason malah tak sengaja tidur dengan duda empat puluh empat tahun itu...
718K 9.4K 31
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...