DARK & DANGEROUS

By _redflag_

274K 15.4K 6.5K

[ T A M A T ] "Kim Taehyung memasuki hidupku seperti petir dalam kegelapan...." Jennie Kim merupakan gadis pe... More

01 : HYBE Corp.
02 : YG Plus
03 : Rahasia Kelam
04 : Tong Sampah
05 : Pertemuan Pertama
06 : Kekasih Baru
07 : Paparazzi
08 : Nine One Hannam
09 : Berita Panas
10 : Rasa Cemas
11 : Mimpi Buruk
12 : Awal Permainan πŸ”ž
13 : Dua Ronde πŸ”ž
14 : Ruang Kerja πŸ”ž
15 : The Hill πŸ”ž
16 : Lift πŸ”ž
17 : Makan Malam
18 : Makan Siang πŸ”ž
19 : Perasaan πŸ”ž
20 : Mainan Plastik πŸ”ž
21 : Curiga
22 : Si Manis
23 : Pengusiran
24 : Rahasia Taehyung
25 : Penyelidikan
26 : Terima Aku πŸ”ž
27 : Bersama πŸ”ž
28 : Dugaan πŸ”ž
30 : Penolakan πŸ”ž
31 : Meminta Izin πŸ”ž
32 : Music Video
33 : Serangan
34 : Api Unggun πŸ”ž
35 : Pribadi
36 : Terikat
37 : Status Baru πŸ”ž
38 : Ulah Minzy
39 : Ucapan Selamat
40 : Pesta Pernikahan
41 : Best S*x Ever πŸ”ž
42 : Istri Galak πŸ”ž
43 : Suami Manja
44 : Hamil ?!
45 : Satu Hari πŸ”ž
46 : Satu-Dua
47 : Empat-Enam
48 : Delapan πŸ”ž
49 : Kelahiran
50 : Lelah
51: Rahasia Balik Meja πŸ”ž
52 : Wallbanger πŸ”ž
53 : Balita
54 : Gadis Kecil πŸ”ž
55 : Ahli Belanja
56 : Kekasih Aeri πŸ”ž
57 : Pemberontak
58 : Double Kill πŸ”ž
59 : Hidup Baru
60 : Everyday πŸ”ž
Extra Part

29 : Octagon Club πŸ”ž

5.4K 261 80
By _redflag_

"Demi apapun aku membencinya!"

Jennie tersenyum geli menatap gadis yang ada di hadapannya itu.

Ia meletakkan bolpoinnya sejenak untuk memperhatikan Yeri lamat-lamat.

"Bagaimana bisa Mark seperti itu? Kurasa kalian pasangan yang luar biasa."

"Aigo, Jennie-ah... Aku melihatnya bersama seorang wanita dan sekarang dia menghilang selama tiga hari!"

"Kau tidak bisa menjadikan patah hatimu itu sebagai alasan untuk tidak tersenyum, Yeri. Pantas saja Jisoo memarahimu tadi pagi. Mana mungkin seorang Resepsionis tidak bisa tersenyum hari ini."

Yeri mendengus kesal. "Semua gara-gara Mark. Aku ingin balas dendam padanya!"

Jennie terdiam sejenak. "Astaga... Aku pernah seperti itu. Membalas perbuatan Taehyung dengan cara menerima kecupan Harry. Dan ternyata kekasihku tidak selingkuh dengan Irene ataupun Yerin. Memalukan sekali."

Ia menarik nafas panjang, mengusap keningnya. "Kurasa kau harus mendengarkan dulu penjelasan dari Mark."

"Tapi aku ingin membahagiakan diriku sendiri."

"Aku mengerti. Tapi tidak dengan cara selingkuh. Kau melihatnya bersama perempuan lain bukan berarti dia selingkuh darimu."

Yeri berfikir sejenak. "Arraseo. Bagaimana kalau kita Clubbing? Disana ada banyak pria-pria tampan dan seksi."

"Kau akan mencari pasangan disana?"

"Tentu! Kita akan menari bersama."

"Lalu kau akan meninggalkanku sendirian?"

"Jennie-ah, disana kau bisa mencari pria yang lebih tampan dan seksi dibanding Taehyung."

Jennie menarik nafas panjang. "Sayangnya tidak ada."

Yeri memang belum mengetahui bahwa Taehyung telah kembali menjadi miliknya.

"Arraseo, tapi aku ingin mengajak Lisa dan Rose juga, agar aku tidak kesepian. Setuju?"

"Setuju! Ajak Jisoo saja  sekalian, agar dia tidak terlalu pusing memikirkan pekerjaan."

"Jangan salah sangka, aku melihatnya bersama Seokjin. Kau tau?"

"Sepertinya aku pernah mendengar nama itu."

Jennie menghela nafas. "Direktur Pemasaran dari Hybe, Yeri.."

"Omo... Jinjja?! Kenapa kau baru mengatakannya sekarang?!"

"Aku tidak suka ikut campur kehidupan orang lain."

"Aigo Jennie-ah...."

Asisten Manager itu melirik jam dinding yang menunjuk angka satu, pertanda jam makan siang telah usai dan waktunya kembali bekerja.

"Baiklah. Nanti malam."

"Aku akan menemui Rose, Lisa, dan Jisoo sebentar lagi. Jangan lupa kabari aku, okey?"

"Arraseo.."

Yeri tersenyum lebar, membawa nampan makan siangnya dan keluar dari Ruang Kerja teman baiknya itu.

Jennie menarik nafas panjang, melirik ponsel Turing Candenza-nya.

"Bagaimana caraku meminta izin pada Taehyung? Dia pasti akan mengintimidasi, atau bahkan melarangku kesana.."

Ia menelan ludah, beranjak dari kursi untuk meraih tas kecilnya dan keluar dari ruangannya.

Jennie mampir sebentar ke Ruang Kerja Hanbin.

"Aku izin keluar."

Manager itu melirik jam, masih pukul satu siang.

"Dua jam."

"Sangat cukup. Terimakasih."

Mereka saling melempar senyum, sebelum akhirnya Jennie memasuki lift untuk turun ke lantai utama.

Ia tidak sempat menelfon Siwon untuk menjemputnya, dan memilih menumpang taksi menuju ke Hybe Building.

Seorang Resepsionis tersenyum ramah menyambutnya, tanpa perlu bertanya dan membiarkan kekasih dari CEOnya itu memasuki lift khusus karyawan agar bisa langsung menuju ke lantai 18.

Taehyung memang memperketat keamanan kantor sejak insiden kebakaran kecil di Hybe Insight.

Tidak ada media ataupun wartawan yang boleh memasukinya.

Kalaupun ada, harus memiliki izin khusus dari Sang CEO.

Bahkan Taehyung mempersulitnya dengan harus juga mendapatkan izin dari para Direktur yang lain——yang tentu saja tidak ada pengaruhnya.

Tapi itu membuat para wartawan menyerah untuk bisa masuk ke dalam.

Lagi pula siapa yang akan menyulitkan diri sendiri untuk memburu ke-8 orang itu.

Para Direktur Hybe Corporation terkenal sulit dan angkuh, yang tentu saja didikan dari CEOnya.

Dan nakalnya, Taehyung sengaja melarang mereka semua memberi izin siapapun untuk masuk ke dalam gedung HYBE, apalagi sampai ke Hybe Industries.

Sekarang, ia juga melarang semua artis, staff, dan yang lainnya untuk memasuki Hybe Industries.

Ia menekankan hanya pegawai Hybe Industries yang diperbolehkan masuk kesana.

Karena area itu sangat tenang dan sensitif.

Jika mereka membuat keributan sedikit saja, konsentrasi para Direktur pasti terganggu.

Dan juga untuk mencegah Irene menemuinya, demi menjaga perasaan Sang Kekasih yang amat dicintainya itu.

Tapi semua peraturan itu tidak berlaku untuk seorang Jennie Kim.

Ia boleh keluar-masuk ke dalam gedung HYBE seperti rumahnya sendiri, apalagi semua pegawai sudah mengenalnya.

Dan sekarang gadis itu sudah berada di lantai 18, berjalan santai sambil tersenyum membalas sapaan pegawai Hybe.

Hingga sampai di depan pintu Ruang Kerja Sang Kekasih, Jennie menghela nafas dan membukanya perlahan.

Sesaat ia tertegun melihat pintu buram yang langsung menyambutnya.

Jennie tersadar bahwa untuk memasukinya, harus menunggu izin dari Taehyung dulu.

Namun tentu saja pria itu menyadari siapa yang datang, dan langsung menekan tombol di meja kerjanya.

Pintu buram 3 lapis anti peluru itu langsung terbuka.

Dengan jelas, mereka bisa saling menatap dan tersenyum manis.

"Kejutan yang menyenangkan.." Ucap Taehyung, beranjak dari kursi kerjanya untuk menghampiri Sang Kekasih.

Ruang Kerja CEO itu dipenuhi suara dari proyeksi transparan raksasa yang terus menyiarkan berita terkini dari seluruh dunia.

Jennie melirik layar besar itu. "Apa kau tidak terganggu dengan suara ini?"

"Kau terganggu?"

"Aniya..."

Taehyung meraih tas kecil Sang Kekasih dan menjatuhkannya dengan lembut di sofa.

Ia merangkul tangan Jennie menuju ke balik meja kerjanya yang luas.

CEO itu duduk di kursi dengan nyaman, lalu menarik pinggang Sang Kekasih untuk duduk di pangkuannya.

Jennie mengangkat kedua kakinya untuk berselonjor di pangkuan Sang Pria Es, lalu menatap pria itu dengan lekat.

"Nyaman?" Tanya Taehyung lembut.

"Nee.."

"Aigo... Uri Aegi.."

"Eoh?"

"Kau itu masih bayi."

Jennie terkekeh pelan, merebahkan kepalanya dengan nyaman di dada bidang pria jantan itu.

"Nyaman sekali.."

"Nyaman hm?"

"Nee... Kekasihku ini benar-benar jantan."

Taehyung tertawa kecil. "Astaga... Kau merindukanku?"

"Aniya."

"Eoh? Itu kejam."

Jennie terkekeh. "Aku kesini ingin meminta izin, Chagi..."

"Izin apa?" Taehyung membelai lembut rambut gadis itu, mengamati wajah cantiknya.

"Aku akan pergi ke club malam ini."

"Mwo? Dengan siapa?"

"Yeri, Jisoo, Lisa, dan Rose."

"Girl's time?"

"Nee... Boleh kah?"

Taehyung menarik nafas panjang. "Apa sudah ditentukan tempat dan waktunya? Kau sudah terlanjur janji dengan mereka?"

"Chagia... Yeri sedang patah hati dan dia mengajakku untuk bersenang-senang di Club, dan aku menyuruhnya untuk mengajak Lisa, Rose dan Jisoo juga. Dan kami belum menentukan tempatnya."

"Aku mengerti. Jennie, aku pemilik 70% saham Octagon Club. Di Gangnam-gu. Kau bisa kesana nanti malam."

Demi apapun, Jennie terkejut mendengar itu. "Kau pemiliknya?!"

"Aku berinvestasi disana. Kau tau, tempat itu tidak pernah sepi dari pengunjung."

"Kau tidak pernah mengatakannya."

"Itu sudah lama, Chagi... Dan, maaf, aku tidak bisa menemanimu.. Aku lembur malam ini."

Jennie tersenyum mengangguk demi melihat tumpukan map yang menjulang di meja kerja CEO itu.

"Aku mengerti kekasihku ini super sibuk."

"Astaga... Kau membuatku semakin cinta padamu."

"Aigo..."

Taehyung terkekeh gemas melihat wajah lucu gadisnya, menciumi pipinya berulang kali.

"Ada mobil limosin yang akan menjemputmu nanti, bersama dua orang pengawal. Aku tidak akan membiarkanmu pergi sendirian. Dan kau tidak boleh menolak. Arraseo?"

"Arraseo... Terimakasih banyak."

"Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada kekasihku ini."

Jennie tersenyum, menarik lembut dagu Taehyung dan mencium bibirnya penuh kasih sayang.

Pria itu membuka mulut, dan mulai melumat bibir gadisnya, memainkan lidahnya di dalam.

"Tae... Aku harus kembali jam 3 sore. Dan kurasa aku akan pulang terlambat."

"Tidak boleh lebih malam dari jam 7."

"Arraseo... Kau disini nanti?"

Taehyung menghela nafas panjang. "Nee. Terpaksa. Benar-benar menjengkelkan, kau tau?"

"Jangan mengeluh.."

"Mian.."

Mereka kembali saling bercumbu dengan penuh kasih sayang di balik meja kerja seorang CEO paling disegani di Korea.














***















"Bagaimana dengan pria yang itu?"

Pandangan Jennie mengikuti arah telunjuk Yeri.

"Tidak. Dia norak."

"Hmmmmm kalau yang itu bagaimana?"

"Tidak, Yeri."

"Aku bosan." Keluh Jisoo setelah meneguk gelas Soju-nya yang ke-empat.

"Itu sebabnya kita kemari untuk mencari hiburan!"

"Aigo... Aku ingin mencari pasangan dansa sekarang!" Seru Rose.

"Kajja. Aku juga!"

Yeri menarik tangan Manager bagian Manufaktur Merchandise itu dan langsung bergabung oleh kerumunan orang.

Lisa dan Jennie masih duduk di kursi bar sambil menikmati Vodka, sementara Jisoo berdiri bersandar di mejanya.

Suara musik memenuhi club.

"Aku tau kalian tidak akan mencari pasangan disini, karena kalian sudah memiliki pasangan." Seru Jennie agar terdengar.

Lisa tertawa. "Tapi disini tidak ada Jungkook yang akan menemaniku berdansa."

"Mereka pria-pria yang tampan!" Seru Jisoo sambil menunjuk ke arah kerumunan.

"Kau ingin kesana, Unnie?"

"Nee. Kajja!"

Jennie menghela nafas. "Baiklah... Aku juga akan mencari pria disini."

"Arraseo!"

Lisa menarik tangan Jisoo untuk menuju ke para kerumunan pria tampan itu.

Jennie kembali meneguk Vodka, sudah merasa sangat buruk karena terlalu banyak mengonsumsinya.

Ia meraih ponsel Turing Candenza-nya.

Mati. Smartphone itu kehabisan baterai. Dan Jennie meninggalkan Samsung-nya di mobil limosin.

Sambil berusaha mencari pegangan agar tidak jatuh, ia berjalan pelan menghampiri Bartender.

"Apa ada telepon disini?"

Seorang pelayan pria menaikkan alis, tidak mendengar ucapan gadis di depannya.

"Apa ada telepon disini?!" Seru Jennie lebih keras.

Beruntung, Bartender itu mengangguk paham dan menunjuk dinding gelap bagian samping. "Disana!"

"Kamsahamnida!"

Jennie berjalan lebih cepat meraih gagang telepon itu dan menekan tombol-tombol dengan lihai. Tentu saja ia hafal nomor pribadi Taehyung.

Cukup lama, akhirnya pria itu menerima panggilannya.

"Yeoboseyo?"

"Taehyung-ah!"

"Oh? Chagia?" Suara Taehyung berubah hangat. "Bagaimana? Bersenang-senang?"

"Aku mabuk. Basah... Dan bengkak."

"Pasti kau terlihat seksi."

"Aku sangat seksi di bawah lampu diskotik, Chagi..."

"Apa para pria memperhatikanmu?"

"Mereka mencoba menyentuhku."

Suara geraman terdengar dari seberang. "Jangan membuatku marah, Jennie... Jangan perlihatkan tubuhmu."

"Kau dimana?"

"Ruang kerja apartemen. Kau meminjam telepon?"

"Nee, smartphone-ku kehabisan baterai. Dan aku meninggalkan Samsung-ku di mobil."

"Kau merindukanku.."

"Aku membayangkan kau ada disini bersamaku, melepas celana dalamku yang basah.. Dan milikmu yang besar itu menggesek bokongku dengan nikmat.."

Taehyung mengerang. "Astaga Jennie.."

"Aku membutuhkanmu.."

"Apa kau melihat Skywalk di lantai atas?"

Jennie menengadah, menangkap para penari yang nyaris telanjang tengah berdansa disana bersama para pria pilihan mereka.

"Nee."

"Ada pintu hitam di sebelah barat, dan beberapa penjaga. Katakan namamu, dan tunggu di dalam sana. Aku akan sampai dalam waktu 10 menit."

Jennie menggigit bibir bawahnya demi mendengar itu. "Arraseo.."

Telfon dimatikan.

Ia menaruh kembali gagang telepon dan memaksakan diri meneguk Vodka, lalu menuju ke tangga transparan, menuju ke lantai atas.

Sambil memegangi kepalanya yang terasa nyeri dan pusing, Jennie terus berjalan ke arah barat, memutar pandangannya mencari pintu hitam yang dimaksud Sang Kekasih.

Dan akhirnya, ia menangkap antrian panjang yang mengarah pada pintu dengan lebar kurang dari satu meter.

Dua orang penjaga tengah sibuk mengatur puluhan pasangan yang ingin masuk kesana.

Namun tepat ketika Jennie ikut mengantri, salah satu dari mereka menatapnya dengan lekat.

"Jennie Kim?"

"Nee."

"Silahkan."

Puluhan pasangan itu langsung berseru kesal, tidak menerima perlakuan tak adil itu.

Jennie berjalan memasuki pintu hitam yang langsung kembali ditutup oleh dua penjaga di depan.

Udara hangat langsung menyambut. Musik yang menggelegar di luar sana teredam.

Jennie memutar pandangannya hingga berbalik badan.

Disini, ia dengan jelas bisa melihat para pengunjung dan penari seksi yang terus menggoyangkan pinggulnya dengan nikmat di bawah tatapan para lelaki.

Sesaat ia menyadari bahwa kaca yang berada di sepanjang Skywalk itu adalah cermin dua arah.

"Cintaku.."

Suara bariton yang berat dan dalam menggema.

Jennie memutar pandangan ke arah kiri, dan melihat kekasihnya yang tampan dan jantan tengah berjalan tegas dari arah timur.

Ia menggigit bibirnya. "Aku merasa terhormat.. Kekasihku yang super sibuk ini rela meninggalkan seluruh pekerjaannya hanya untuk menyusulku kemari."

Tak perlu menunggu lama, Taehyung sudah menutup jarak di antara mereka, dan langsung menangkup tengkuk Sang Kekasih lalu melahap bibirnya dengan posesif.

"Kau berkeringat."

"Mmhhh sangat gerah.. Oh Tae!~"

Jennie memekik ketika tiba-tiba pria itu merobek SBD yang ia pakai dan menciumi pundak hingga dadanya.

"Tidak... Tidak disini, kalau ada yang melihat bagaimana?"

"Arraseo. Kita pulang."

Taehyung melepas jaket yang ia kenakan untuk menutupi tubuh Sang Kekasih, lalu menggendongnya keluar dari pintu belakang.

Ia menyuruh salah satu pengawalnya untuk mengurus mobil yang ia bawa, sementara Siwon mengendarai limosin mewah yang sekarang tengah mengantar pasangan itu kembali ke apartemen.

"Lisa, Rose, Yeri, dan Jisoo akan mencariku." Ucap Jennie sambil beranjak duduk di pangkuan Taehyung.

"Oh Chagi... Mereka juga bersenang-senang disana. Tenang saja.."

Pria itu menekan tombol sekat yang langsung memisahkan antara jok depan dan jok belakang.

Siwon terus fokus menyetir sambil memutar lagu dengan volume tinggi di depan, sudah tau apa yang akan terjadi di kursi belakang.

Dengan agresif, Taehyung melepas celana dalam Jennie lalu melepas celananya sendiri.

Ia mengarahkan penisnya untuk memasuki lubang kehangatan gadis itu.

Mereka sama-sama melenguh panjang.

"Arghhhh sangat becek, J.."

"Sudah kubilang, aku basah.."

"Oh kau nakal sekali.."

Taehyung menangkup bokong gemuk itu dan mulai menggerakkannya dengan tempo sedang.

Ia menekan tombol di samping, dan seketika sandaran kursi itu turun 150° untuk memudahkan Jennie bergerak.

"Ahhh joah.."

"Mmhh joah? Jinjja joah?"

"Jinjja joahae!"

Taehyung meremas kedua payudara kekasihnya itu sambil terus menggoyangkan pinggulnya dari bawah.

"Ahhhh aku hampir sampai...." Desah Jennie panjang.

"Tunggu aku.. Kita meraih puncak bersama, Chagi..."

"Mmhhhh Tae..."

"Joah?"

"Joah.. Jinjja joah.."

"Arghh J... Kau selalu nikmat.."

"Astaga Tae... Milikmu besar sekali.."

Taehyung mengerang mendengar itu, semakin mempercepat gerakan pinggulnya.

"Shit.. J, sedikit lagi.."

"Mmhhh aku tidak ingin berhenti... Milikmu.. nikmat sekali..."

"Arghhh fuck.. Astaga Jennie Kim.... Kau benar-benar Dewiku..."

"Hentakkan yang keras, Chagi... Aku teramat menginginkanmu..."

"Milikku... Aaarrghhhhhhh!"

Taehyung melenguh panjang, mencapai puncak kenikmatannya.

Jennie memeluk tubuh jantan pria itu, masih membiarkan cairan bening mengucur dari lubang kewanitaannya.

Nafas mereka saling menderu, keringat membasahi tubuh.

"Saranghae, Jennie-ah... Jinjja saranghae.."

"Nado saranghae.."

Mereka masih berpelukan sembari mengintip jalanan sepi kota Seoul dari celah gorden berwarna abu-abu gelap yang menutupi jendela mobil.

"Pakai bajumu.." Ucap Jennie ketika nafas mereka kembali terkendali.

"Aku ingin memelukmu.."

"Kita lanjut di apartemen, Chagi.."

"Tidurlah di apartemenku. Aku sudah memesan pizza dan susu untuk makan malam."

"Susu?"

"Konsumsi minuman yang sehat. Kau mabuk, Chagi."

"Mianhae."

"Kau patut dihukum."

"Nee..."

Taehyung tersenyum manis. Kekasihnya itu memang hampir tidak pernah mengeluh apalagi protes, dan itu membuatnya semakin cinta.

"Semalaman. Aku tidak akan membiarkanmu istirahat."

"Hmm..."

"Dan kau tidak akan bisa berangkat bekerja besok."

"Arraseo..."

Jennie tersenyum tenang, merebahkan kepalanya dengan nyaman di pundak Sang Kekasih, sambil memeluk tubuhnya erat-erat. Tidak mau lepas.

Tak lama, mobil limosin mewah berwarna hitam mengkilap itu berhenti.

Jennie beranjak dari pangkuan Taehyung dan memakai kembali baju mereka.

Gadis itu mengenakan jaket milik Sang Kekasih, lalu membiarkan pria jantan itu menggendongnya keluar dari sana.

Mereka memasuki lift setelah mengucapkan terimakasih kepada Siwon, dan menuju ke lantai 40.

Taehyung membuka pintu apartemennya dan langsung menuju ke kamar, merebahkan tubuh indah Jennie di tengah-tengah ranjang.

Mereka melepas kembali seluruh kain yang melekat di tubuh dan melanjutkan malam panas itu hingga pagi menjelang.

Continue Reading

You'll Also Like

EX-HUSBAND By L

Fanfiction

83.7K 6K 29
Bos kantormu adalah mantan suamimu? Ini tentang Lisa yang sudah melupakan masa lalunya tapi entah kenapa semenjak bertemu dengan jungkook masa lalu i...
564K 7.2K 29
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
70.3K 7.5K 25
WHAT IF JUNGKOOK AND ROSÉ HAVE THEIR WE GOT MARRIED'S SHOW? An Absurd Romance-Fanfiction by @tuesdayat7am [Enggak tahu mau nulis apa di blurb, asli d...
68K 4.3K 35
[ TAMAT ] Tidak ada yang tau identitas aslinya, Dan semua orang hanya memanggilnya V. Sejak kecil, V dilatih oleh salah satu keluarga Mafia yang pali...