Unspoken Feeling

By dheamtrd

2.2K 1K 1.8K

[Completed] ✔️ "Mulut lo menye-menye terus, kaya buaya," omel Lia. "Ya namanya juga cowok. Terus kalau gue ga... More

Heyyo!
Prolog
01 - Nyebelin
02 - Setan
03 - TOD
04 - Pangeran
05 - Curhat
06 - Waiting
07 - Kulit Badak
08 - Seni Budaya
09 - Hotspot
10 - Nanda
11 - Cerita
12 - Kecium Basket
13 - Gambar
14 - Ayo
15 - Pemaksaan
16 - Tanda Maaf
17 - Nonton
18 - Cerewet
19 - Piket
20 - Bulu Tangkis
21 - Drama?
22 - Her first boyfriend?
23 - About him
24 - Ambil nilai lagi
25 - Mayat hidup
26 - Pak Gokil
27 - Rumah Lia
28 - First kiss?
29 - Ibu Lia
30 - Latihan
31 - Hari H
32 - Makasi, AP
33 - Random gurl
34 - Lia's story
35 - Younghoon?
36 - COTY
37 - Just kidding
38 - Awkward
39 - Terjebak
40 - Nanda vs Dewa
41 - Alika
42 - Dia
43 - Be friend?
44 - Perkara surat
45 - Dita & F
46 - Habis ci--
47 - Pacaran?
48 - Mau selingkuh
49 - Taruhan
50 - Sayang
Flashback: Our 1st meet

Epilog

28 5 3
By dheamtrd

Suasana taman kota hari ini masih sama seperti saat Dewa dan Lia berkunjung untuk Couple of The Year waktu itu, beberapa bulan yang lalu. Cuacanya pun juga masih sama. Cerah dan berangin. Dan juga tempat dimana Lia mencurahkan isi hatinya pada Dewa, di tempat saat Lia menceritakan kisah yang tak ingin ia ungkit sebelumnya, bangku itu pun juga masih sama.

Hanya bedanya, matahari hari ini tak sepanas waktu itu.

Tak terasa, waktu cepat berlalu. Dulu yang hanya berpura-pura sebagai pasangan, kini menjadi pasangan beneran. Jiakh. Ini namanya pura-pura jadi cinta.

Lia tak menyangka, bahwa Dewa akan menjadi kekasihnya untuk pertama kali. Dan begitu juga sebaliknya. Mereka sama-sama menjalin hubungan yang lebih dari teman untuk pertama kalinya.

Lia berharap, semoga mereka bisa selalu saling mengerti satu sama lain, terutama dalam mengerti perasaan satu sama lain.

Lia sering membaca atau menonton di novel atau film, disaat dua insan menjalin suatu hubungan, pasti bakal ada aja gangguan. Entah kesalah pahaman, orang ketiga, dan banyak lainnya.

Lia harap itu semua tak terjadi padanya. Walau hanya baru pacaran, sih. Belum menikah.

"Lucu ya?"

Lia mengerutkan alisnya dan menatap Dewa dengan heran, "Apanya? Lo liat apaan?"

"Kita."

Lagi-lagi Lia semakin mengerutkan dahinya. "Apanya yang lucu? Emang kita kayak badut?"

Dewa terkekeh, "Bukan gitu."

"Lucu aja, kita kenal belum setahun. Tapi kita bisa pacaran," lanjutnya.

"Gak ih, biasa aja menurut gue," sahut Lia sambil tertawa.

"Lo udah biasa pacaran, ya?" tebak Dewa dengan main-main. Ia lantas mendapatkan sebuah pukulan di lengannya. "Enak aja! Ini juga gue pertama kali."

"Jiakh, pantes aja tiap ada keuwuan, lo malah selalu geli. Kayak cringe, cringe, ada sepeda," ujar Dewa sambil tertawa.

"Ya lu pikir aja sendiri," sanggah Lia.

"Aneh aja, kok bisa ada orang yang tahan sama menye-menye gitu," sambungnya sambil tertawa.

"Itu mah lo nya aja yang gak biasa."

"Gimana mau biasain, tiap lo ngomong menye-menye aja rasanya gue mau lakban mulut lo."

"Ya makanya itu, gue sebagai pacar pertama lo harus ngebiasain lo," ucap Dewa dengan bangganya.

"Dih, mulut lo aja tuh yang kaya buaya. Geli banget gue," ucap Lia sambil bergidik geli.

"Ya namanya juga cowok."

"Ck, ngaku ya kalau lo buaya?"

Dewa langsung sedikit menyampingkan posisi badannya, sambil menaikkan satu alisnya meremehkan. "Ya emang lo mau kalau gue diem doang? Kalau bukan gue yang nembak, emang lo bakal nembak gue?"

Bener juga sih, batin Lia.

"Tapi mulut lo buaya banget, menye-menye terus."

"Emang lo liat gue menye-menye sama siapa aja? Lo doang, 'kan? Ya gak buaya dong gue namanya."

"Menye-menye sama orang yang disukain kok malah dibilang buaya," lanjutnya sarkas.

"Ada, tuh dulu sama Tiara."

"Kenapa sih cewek hobi banget nyangkut-pautin hubungannya sendiri sama orang lain?" tanya Dewa heran.

"Gue juga geli kali waktu chat gitu sama dia," sambungnya sambil mengedikkan bahunya geli. Namanya juga pengalaman. Tapi itu pengalaman memalukan bagi Dewangga.

"Udah geli ngapain dilanjutin?"

Dewa hanya menghela nafasnya, "Udah, gausah dilanjutin. Entar malah jadi panas."

Sedangkan Lia hanya mengerucutkan bibirnya. Ia mengerti maksud Dewa. Tapi ia juga ingin tahu.

"Gak dikasih tau juga sekarang udah panas," desis Lia sambil menghalangi wajahnya dari matahari yang sedikit menusuk kulitnya dengan kedua tangannya.

Dewa lagi-lagi menghela nafasnya, udah kaya bawa beban pikiran 1 ton.

"Aku kan udah pernah bilang, aku dulu suka dia karena dia rambut pendek, 'kan?" Lia mengangguk seadanya.

"Udah, cuma sekedar itu aja. Dulu aku emang pinginnya deketin dia, tapi sebenarnya aku suka kamu duluan dari pertama kali liat kamu waktu tasku ada di meja kamu,"

"Cuma ya karena dia rambut pendek, jadi, ya ... Makanya aku gak pernah tuh menye-menye sama dia. Keliatan peduli juga enggak, 'kan? Dari dulu kamu liatnya aku peduli sama siapa? Kamu doang, 'kan?"

"Dasar plin plan," cibir Lia.

"Dari pada aku--"

"Aisshh, kenapa lo selalu pake aku-kamu sih tiap jelasin beginian? Kan aku jadi gak bisa emosi!" decak Lia.

Sedangkan Dewa terkekeh, "Ya emang apa salahnya ngomong pake aku-kamu ke pacar sendiri, hm?"

Dewa lalu menyelipkan anak rambut Lia yang tertiup angin ke belakang telinga kekasihnya.

"Lagian emang maksud gue juga bikin biar lo gak marah, sih. Hehe," sambung Dewa sambil mengulas cengirannya.

"Sebel banget gue sama lo," gerutu Lia.

Dan Dewa lagi-lagi hanya bisa tertawa melihat tingkah wanita disampingnya ini. Gemes.

"Tapi sayang, 'kan?"

Lia langsung menatap Dewa malas. Sedangkan pria yang ditatap itu hanya terkekeh dan langsung memeluk Lia dari samping.

"Kalau sayang tuh bilang, gak usah malu-malu meong garong. Tinggal bilang sayang kok susah banget kaya mau jawab soal USBN," kata Dewa sambil sedikit terkekeh.

"Ya abisnya lo tuh nyebelin," gerutu Lia yang masih tak membalas pelukan menyampingnya Dewa.

"I love you," ujar Dewa dengan santai.

"Gue bilang lo nyebelin, kok malah menye-menye," omel Lia.

"Gue bilang I love you, kok malah ngomel-ngomel."

"Lo nyebelin."

"Tapi sayang AP."

"Tapi Dewa nyebelin."

"Tapi Dewa sayang Lia."

"Menye-menye aja terus," cibir Lia. Nih cowok kalau didiemin, lama-lama pasti bakal ngelunjak.

"Sayang," ujar Dewa.

Kan.

"Nyenyenye."

"Yaudah kalau lo ga say--"

Dewa hendak melepas pelukannya, namun Lia menahan tangan Dewa yang berada di lengannya.

"Iya, gue juga sayang sama lo. Ih, bawel banget sih jadi cowok."

Dewa hanya terkekeh dan kembali memeluk Lia dari samping. Posisi ini nyaman, hehe.

"Makasi udah dateng di kehidupan gue, AP," gumam Dewa dalam pelukannya.

"Ck, alay banget lo kaya di sinetron," sahut Lia.

"Jangan sampe hidup kita kaya di sinetron, amit-amit," sambung Lia seraya menggelengkan kepalanya.

Dewa hanya tersenyum mendengar perkataan gadis yang berada di dalam pelukannya ini. Bisa-bisanya berpikiran seperti itu.

"Ternyata perasaan emang gak ada yang tau, ya?" kata Dewa sambil melepas pelukannya.

Lia hanya menaikkan bahunya. "Bahkan gue juga gatau kalau bisa suka sama cowok tengil dan nyebelin kaya lo."

"Jangan lupain ganteng dan kerennya, dong," tambah Dewa.

Lia spontan tertawa geli. "Dih, ngarep."

Lia pun juga bahagia bisa bertemu dengan Dewa. Walau Dewa adalah pria yang selalu membuatnya sebal dan kesal, tapi Dewa juga pria yang selalu mengerti dirinya dan memperhatikan dirinya melebihi dirinya sendiri. Juga pria yang bisa membuat Lia bahagia dan merasakan bagaimana rasanya 'uwu' yang pernah ia rasakan saat membaca atau menonton hal fiksi yang romantis.

ㅡㅡㅡ
-beneran end-

Lemme remind you, masih ada extra chapter, guys!❤️ Tapi maaf, aku gak bis update sekarang :( anw semoga terhibur & bisa mengisi waktu luang kalian!

Makasih udah baca dan apresiasi cerita ini! Have a great day & night

Btw maaf kalau cerita ini mungkin enggak sesuai ekspetasi kalian. Terutama dalam segi alur yang bener-bener ringan banget. Karena tujuanku memang buat cerita yang alurnya ringan tanpa masalah wkwk. Cuma isi tingkah nyebelinnya Dewa bareng Lia. Dan aku juga belum bisa untuk bikin alur yang literally plot twist atau berat. Aku masih belajar juga, dan sedang berusaha sebaik mungkin di cerita-cerita lainnya yang sedang aku tulis.

Makasi banyak atas supportnya kalian selama ini!!!❤️❤️ It really means a lot to me. I appreciate every your comments, votes, etc.

Kami dari geng taruhan kapal DewaLia pacaran mengucapkan selamat dan turut berbahagia. Ditunggu pajak jadiannya🙏 dan terima kasih untuk kalian yang sudah mengikuti cerita perjalanan hubungan Dewa Lia yang terbuat dari batu krikil.
- Dita, Bram, dan Prasetya ganteng.

Continue Reading

You'll Also Like

6.9K 923 33
𝙘𝙝𝙖𝙧𝙢𝙞𝙣𝙜 𝙖𝙣𝙜𝙚𝙡 ➳ ➳ ➳ ➳ ➳ ➳ ➳ ➳ ➳ ➳ ➳ ➳ ➳ ➳ ➳ ❝ ʙᴏʀɴ ᴛᴏ ᴄʜᴀɴɢᴇ ʜɪꜱᴛᴏʀʏ. ❝ ─ 𝒞𝒽𝑒𝓇𝓎𝓁 ─ Fantasy ─ Humor ─ Romance ⚠️𝐓𝐇𝐈𝐒 𝐒𝐓𝐎𝐑�...
1.5M 129K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
366K 40.1K 9
Daisy Amora seorang wanita sukses cantik berkulit eksotis yang sexy. Kesuksesan nya membuat wanita iri. Kepopuleran nya juga tak sedikit membuat ban...
868 175 11
Nathan 💕💕 Aku mau kita putus! |