58 - Playground 2🌻

2K 208 48
                                    

Irene menoleh cepat saat mendengar teriakan nyaring barusan.

Disana ia dapat melihat balita gembul yang mungkin seumuran dengan Mark ini, atau mungkin lebih muda?

'Kiyowo' ia bahkan membantin gemas saat anak itu berlari kearahnya.

Namun saat sudah tepat berada di depannya anak itu terdiam, "ngg.. nugu?" ia memiringkan kepalanya, terlihat tengah berpikir.

"Aigoo,," Irene kelepasan, ia bahkan sudah mengusak gemas surai si anak.

Tapi sayang sekali, anak itu malah menarik diri dan menyembunyikan tubuh berisinya pada mark.

"Malk hyung, ittu apa?" Ia mengintip Irene dengan wajah yang sudah memerah.

Mark menarik anak yang tengah bersembunyi itu untuk duduk di paha Irene satunya.

"Ini noona yeppeun"

"una?"

"Yes"

Anak yang tadinya terlihat tak bisa diam, kini malah terdiam malu-malu saat di dekat Irene.

"Capa?" lagi-lagi si anak berbisik kecil pada Mark, padahal Irene bisa mendenganya.

"Jadi siapa namamu?" Irene memulai percakapan, agar anak itu tidak lagi merasa canggung padanya.

"Echan" dengan begitu gugup ia menjawab seraya menunduk.

Bahkan Mark yang di sampingnya terheran, kenapa anak ini? Tumben tidak bertingkah?

Sekiranya itulah pertanyaan yang menyerang otaknya.

Karena tidak biasanya si Haechan ini bisa diam.

"Her name Haechan"

"Haechann kiyowoo~"  Irene dengan pergerakan yang tidak ia sadari menggoyang-goyangkan tubuh gempal milik si kecil Haechan.

Lalu apa yang bisa si kecil lakukan jika bukan tertawa?

"Huh Hechan-ie yeoja?" Irene terdiam saat melihat pita kecil yang menjepit rambut Hachan.

Dari sana tampak wajah Haechan yang semmakin memerah. "Chan mja!" (Haechan namja!)

"Kekeke~ noona Hechan itu namja, telus itu makeu yang memasangkannya."

Mark nampak kembali mengambil pita itu, dengan mencopotnya dari kepala Haechan.

Mana dari itu memancing kemarahan dari Haechannya sendiri.

Dia suka pita itu!

"Unya chan!" Haechan tidak dapat meraih pitanya kembali, tangannya begitu pendek untuk menjangkau pita yang disembunyikan Mark di belakang punggungnya itu.

"Huh!" oh Haechan marah, ia dengan wajah cemberutnya memeluk lengan Irene hingga separuh badannya berputar kebelakang.

Tepat saat itu pula ia baru tau jika ada orang lain di belakangnya.

Sesaat Haechan terdiam dulu menatap orang itu, sebelum balik menyembunyikan wajahnya pada dada Irene.

"Lho kenapa?" Irene terkikik saat melihat Haechan yang sudah menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Mpan"

"Mwo?"

Irene tentu saja tidak dapat mengerti dengan sepenggal kata itu.

Akhirnya Haechan memilih menunjuk kebelakang.

Mark yang melihat kelakuan temannya itu ikut melihat arah tunjuk Haechan, dan reaksinya sama persis dengan Haechan tadi.

Possessive Kim Taehyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang