3 - Di perbolehkan

9.9K 712 70
                                    

💜


















"Kim Irene" semua orang yang berada disana tegang seketika.

Termaksud Irenenya sendiri.

Dan matilah ia yang terlalu asik memasak sehingga melupakan waktu.

Dengan begitu pelan Irene membalikkan tubuhnya, yang seketika langsung bertatapan dengan mata tajam milik Kim Taehyung.

"Hehe Tae, sudah bangun? kapan?" tanyanya sedikit gemetar.

Sedangkan Taehyung duduk dengan tenang di meja makan dan itu semakin membuat orang-orang yang berada disana merasa takut.

"Kesini" perintahnya.

Dengan jalan yang dibuat sepelan mungkin Irene melangkahkan kakinya menuju pada tempat dimana suaminya itu berada.

Taehyung yang duduk disalah satu bangku makan disana, menarik bangku lain yang berada di dekatnya dan menaruhnya tepat di depannya.

"Duduk" perintah Taehyung, tanpa menolak lagi Irene duduk di bangku tersebut. Yang dimana itu membuatnya semakin dekat dengan Taehyung

"Apa yang kau lakukan disini?" Taehyung memulainya dengan bertanya.

Ruangan seketika terasa mencekam.

Irene hanya menunduk tidak berani menatap balik Taehyung, ia masih merasa takut dengan kejadian setahun yang lalu.

"Kau sepertinya senang sekali di marahi hm?" tetap sama, Irene tidak membalas ucapan Taehyung.

Taehyung mengalihkan perhatiannya dari Irene "Dan kalian semua, apa kalian ingin di pecat hah!" bentakan itu membuat manusia yang ada disana tersentak serempak.

"T-tae jangan salahkan mereka aku yang salah" Irene berujar pelan.

Taehyung menoleh "Tentu saja kau juga salah" ujarnya tajam.

"Jangan marah-marah aku hanya ingin memasak untukmu, aku ingin kau memakan-makanan yang aku buat aku ingin menjadi istri yang berguna hiks" Irene mengahapus air matanya dengan dasi yang digunakan oleh Taehyung.

Taehyung sedikit terkesiap.

"Kau diam saja itu sudah cukup berguna untukku Irene"

"Tapi tidak untukku, aku ingin seperti istri-istri yang ada di luar sana dimana mereka setiap paginya menyiapkan sarapan untuk suami mereka, setiap siang mereka akan menyiapkan makan siang dan mengantarkannya ke kantor dan saat malam hari ia akan meyiapkan makan malam yang spesial sambil menunggu sang suami pulang, aku ingin seperti itu juga Taeyung-ah" Irene menjelaskan panjang lebar keinginnanya yang selama ini ia dambakan, yang selama ini ia pendam sendiri.

"Lihatlah ini" tunjuk Taehyung pada jari manis Irene "kau itu ceroboh makanya aku melarangnu untuk berada di dapur"

"Tapi jika sedikit demi sedikit aku belajar lahi, maka aku tidak akan ceroboh lagi Tae" bantah Irene.

"Tetap tidak boleh" Taehyung makin menolak.

"Taehyung-ah jangan seperti itu" mohon Irene dengan tatapan sedihnya.

"Jangan seperti apa?" tanya Taehyung berpura-pura tidak tahu.

"Jangan terlalu mengekangku seperti itu" Irene menundukkan kepala seraya menahan air matanya yang mendesak ingin keluar.

Irene mengerti jika kesalahannya dulu memang tidak bisa dilupakan, namun bukankah jika ia kembali berusaha mencoba bukankah lebih baik? Dan mungkin kepandaiannya semakin meningkat jika ia selalu mencoba.

Possessive Kim Taehyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang