41 - Siapa?

3.1K 266 32
                                    

Apa Taehyung bilang ia akan sembuh jika beristirahat sebentar apalagi dengan adanya Irene di sampingnya seperti ini di dalam pelukannya lebih tepatnya

Dan itu terbukti dengan hilangnya rasa sakit di kepala Taehyung efek dari beberapa jam yang lalu.

Ia bangun dari tidurnya menatap pada Irene yang tidak terusik sama sekali oleh pergerakannya.

Lalu menoleh pada jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Ahh dia harus pergi kekantor sekarang.

Dari itu Taehyung dengan pelam bersiap-siap ia tidak ingin mengganggu tidur istrinya.

Menyempatkan diri untuk memberikan sebuah kecupan pada bibir Irene, setelahnya baru pergi dari sana.

Maka dari itu disinilah Taehyung sekarang di kantor super megahnya. Terlihat sedang berbincang serius dengan sekretarisnya.

"Kau tau, sepertinya ada yang kembali mengincar istrimu."

"Aku tau"

Balasan kelewat santai yang Taehyung ucapkan membuat Hoseok terkejut. "Kau sudah mengetahuinya?"

"Ya dan Wendy sudah bergerak untuk mengintai mereka"

"Dan sepertinya mereka juga bukan orang biasa, begitu sulit untuk memastikan siapa mereka."

Taehyung mengangguk sekaligus menghidupkan ponselnya untuk memantau keberadaan Irene.

Seketika ia dapat bernafas lega saat Irene masih berada di mansionnya.

"Hoseok arahkan beberapa pengawal lagi untuk menjaga Irene"

"Baiklah" Hosoek langsung menyampaikan pesan itu pada Wendy. Setelahnya ia kembali menatap serius pada Taehyung, "Tapi kurasa aku sedikit curiga pada--"

Brakkk

Keduanya menoleh.

"TAE!!" disana Irene berdiri dengan wajahnya yang menerah, Taehyung tentu saja terkejut.

Bukankah tadi Irene masih berada di mansion? Lalu kenapa ada disini? Alatnya tidak mungkin salah kan?

Irene langsung menubruk Taehyung, duduk pada pangkuannya. "Kenapa disini eoh!? Kau masih sakit Tae!" geram Irene.

"Dengan siapa kau kesini?"

Irene mengernyit tak suka dengan nada bicara Taehyung barusan.

"Dengan siapa kau kesini Kim Irene?"

Irene tersentak ia takut sebenarnya, "Dengan supir song, Wendy tidak ada, tidak tau kemana."

"Mana ponsel mu?"

"Dirumah" kini saja Irene masih memakai piyama tidurnya.

Ia panik tadi, saat terbangun tidak ada Taehyung di sampaingnya dan makin panik saat ia bertanya pada maid dirumah mereka bilang Taehyung pergi kekantor.

Maka dari itu Irene berada disini.

Bukk bukk

Irene memukul brutal dada Taehyung, ia kesal serius. "Kenapa kesini huh!? Kau masih sakit"

"Diamlah" Taehyung menahan kedua tangan Irene, ia masih sedikit pusing omong-omong.

"Pulang sekarang!" paksa Irene dengan memelototi Taehyung.

Taehyung menanggapinya santai. "Kau yang pulang sekarang, ada keperluan yang masih aku urus disini."

Irene menggeleng, "Ani! Pulang!" Yeoja ini masih memaksa. Tidak peka pada Taehyung yang sudah mengeraskan rahangnya menahan kesal.

Ponsel Taehyung sedari tadi juga bergetar dan ia tau jika itu panggilan penting, tapi tidak mungkin ia mengangkatnya jika ada Irene disini.

"Pulanglah" Taehyung mendorong tubuh Irene hingga berdiri dari pangkuannya.

Hosoek yang masih berada disana hanya menyibukkan diri dengan laptopnya.

"Tidak!" Irene masih melawan, ia tidak akan pulang jika Taehyung juga tidak pulang.

"KIM IRENE!"

Irene tersentak hingga tubuhnya mundur beberapa langkah kebelakang dengan mata yang berkaca-kaca ia menatap pada Taehyung.

"Tae... Kau memarahiku?"

Lalu isakan kecil terdengar, air mata Irene mengalir deras.

"Pulanglah" Perintah Taehyung kembali penuh penekanan. Membuat Irene makin tidak mengerti.

Dengan perasaan kesal ia berlalu dari sana.

"Taehyung dia menangis" ujar Hosoek, tidak tega juga ia melihat Irene menangis.

Taehyung menghela nafas berat, "Ini juga demi dia"

• • •

Selepas kepergian Irene Taehyung masih sibuk dengan pekerjaanya sekaligus memantau orang-orang yang akhir-akhir ini mencoba mengikuti Irene.

Ahh~ mengingat Irene Taehyung jadi penasaran apa yang tengah dilakukan oleh istrinya itu saat ini.

Taehyung mengambil ponselnya yang tergelatak di atas meja, lalu melihat keberadaan Irene. Titik biru di ponselnya menunjukkan tempat mansionnya dan ponsel itu aktif 3 jam yang lalu dan waktu Irene pergi dari sini juga sekitar 3 jam yang lalu. Jika wanita itu pulang tidak mungkin ia tidak menyentuh ponselnya sama sekali.

Taehyung mencoba menghubunginya, tapi tak ada jawaban.

Ia makin resah dibuatnya.

Mendial nomor lain, Taehyung makin menggeram kesal saat orang itu belum menjawab telponnya.

'Yaa hallo Tae?' suara itu terdengar begitu minim seperti bisikan.

"Apa kau bersa--"

"Jangan, jangan menelponku sekarang aku sedang mendapatkan keberadaan orangnya."

Sambungan telpon itu terputus, membuat Taehyung makin yakin bahwa sudah di pastikan Irene tidak bersama Wendy.

"Sial jangan sampai" Taehyung terburu-buru keluar dari ruangannya, pergi menuju bawah.

Saat sampai di lobby jantungnya berdetak tidak karuan saat melihat mobil yang seharusnya diperintahkan untuk mengantar jemput Irene ada terpakir di depan sana.

Tokk tokk tokk..

Taehyung mengetuk kaca mobil mewah itu, membuat sopir yang didalam tergesa-gesa keluar dari mobil dan membungkuk sopan.

"Dimana Irene?" sopir itu tampak bingung dengan kata yang dilontarkan oleh sang Tuan.

"Semenjak nyonya masuk dia belum keluar lagi tuan" sopir itu berujar takut-takut.

Lihat ekspresi wajah yang diperlihatkan oleh Taehyung saat ini, seakan dunia ini akan runtuh hanya karena tatapan tajamnya itu.

Brakkk

Prangg~

Dengan emosi Taehyung memukul kaca mobilnya hingga pecah berkeping-keping. "Bajingan, kau ingin mencari masalah denganku eh?"

Taehyung tersenyum simpul begitu sinis, melupakan tangannya yang sudah meneteskan darah.

















ginaemilia15
Tbc.

Possessive Kim Taehyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang