12 - Tear gas

5.3K 359 22
                                    

💜





















Irene terbangun dari tidurnya saat dirasa sebuah sinar menganggu matanya.

Ia mulai membuka mata, tapi tak melihat siapapun di sekelilingnya.

"Mana Taehyung?" tanyanya pada dirinya sendiri, karena tak biasanya seperti ini.

Biasanya di saat ia bangun pastikan ada Taehyung disisinya. Walaupun itu tidur siang ataupun tidur dalam artian lainnya.

Akhirnya ia mendudukkan diri di atas kasur dan saat itu pula ia kembali merasakan denyutan-denyutan kecil di kepalanya.

"Awww" ia merintih, lalu memegangi dahinya.

Tak mau berlama-lama Irene bangkit dari kasurnya lalu duduk di depan meja rias, memerhatikan lebamnya.

"Huh tidak sebiru yang ku bayangkan, apa Tae sudah mengobatinya?" Irene terheran-heran sendiri.

"Hah lebih baik aku mandi dulu, baru menemui Taehyung-ku"

Irene berlari kecil ke arah kamar mandi dengan semangat dan mulai membersihkan tubuhnya di dalam sana.

Tak butuh waktu lama bagi Irene untuk membersihkan tubuhnya, dan memakai baju rumahnya.

Lalu sekarang ia terlihat lebih imut dengan baju longgarnya.

Hahh benar-benar imut.

Setelah merias sedikit wajahnya Irene keluar dari kamar tersebut, dan langsung melangkahkan kakinya ke ruang tamu.

Ia mengadarkan penglihatannya pada seluruh ruangan, masih tidak ada Taehyung disana hanya ada Wendy yang sedang asik dengan ponselnya.

Mau tak mau Irene mendekati Wendy. "Wendy-ah!"

"Ya?" jawab Wendy tanpa mengalihkan perhatiannya dari itu ponsel.

"Mana Taehyung?" Tanya Irene.

"Hahaha haish kenapa dia lucu sekali ya tuhannn, aku jadi ingin punya anak juga rasanya astaga.."

Irene menatap sinis Wendy yang sedang asik sendiri dengan dunianya.

"Wendy!" panggilnya sedikit kesal, lagi orang sedang bertanya dia malah cekikikan sendiri.

"Hmm" saut Wendy lagi, dan lagi-lagi ia tak memperhatikan Irene yang sedang berdiri kesal setengah mati di sampingnya.

"Taehyung dimana?!" bertanya sedikit membentak.

"Oohh Taehyung di belakang" jawabnya asal, lagi Wendy juga tak tau dimana Taehyung.

Melihat itu, dengan kesal Irene menghentak-hentakkan kakinya menuju belakang yang dimaksud Wendy tadi. "Dasar makin lama sifatnya makin menyebalkan"

Sesampainya di belakang Irene tidak melihat siapa-siapa, tapi ia sedikit terpesona dengan lukisan-lukisan yang di jejerkan di sepanjang lorong ini.

"Wahh" Irene terkagum-kagum sendiri melihatnya.

Ia merogoh sakunya. Mengambil iphonenya dan memfoto-foto lukisan yang menurutnya sangat menarik, walupun diruangan itu sembilan puluh sembilan persen lukisannya benar-benar menarik.

Tangan nakal Irene tidak henti-hentinya menyentuh berbagai lukisan yang ada disana.

"Uwauuu" Irene mendekat pada lukisan yang paling besar.

"Wahhh ini benar-benar, astaga" Irene tidak bisa berkata-kata di buatnya. Ia menyentuh-nyentuh lukisan itu secara abstrak.

Hingga ia di kagetkan dengan bunyi.

Possessive Kim Taehyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang