33 - Stres

2.8K 242 15
                                    

💜

Saat Wendy membuka ponselnya, dan itu benar saja bahwasanya Jungkook mengiriminya pesan. Yang berisikan.

Jungkook
↪️Wendy hari ini aku bersama Taehyung pergi ke Amerika, dia bilang tolong jaga Irene sebentar ada yang harus di urus ini sangat penting.

Saat tengah asik membaca pesan itu Wendy dikejutkan dengan Irene yang menepuk pundaknya.

"Bagaimana?" Irene mendasak bertanya.

"Tidak ada, dia tidak mengirimiku pesan apapun." dusta Wendy.

Irene mencebikkan bibirnya sedih, "Lalu dia kemana? Wendy-ya.." ia menatap penuh permohonan pada Wendy.

Cihh.. jika begini Wendy jadi tak tega juga dibuatnya. "Coba hubungi sekali lagi" walaupun tau dengan hasilnya Wendy tetap menyuruh, alih-alih untuk menyemangati Irene.

Dengan percaya Irene mencoba menelpon Taehyung sekali lagi, tapi tetap saja sama, tak ada jawaban sama sekali.

"Bagaimana ini... apa Tae baik-baik saja?" Entah kenapa Irene merasa begitu khawatir, rasanya ada seuatu yang menganjal di hatinya.

Wendy merangkul Irene "Tenang saja, Taehyung akan baik-baik saja. Percaya padaku" ia mencoba membuat Irene lebih baik, "Nahh lebih baik sekarang tidur dan kita coba telpon Taehyung paginya"

Irene menggeleng mendengar usulan Wendy tersebut, "Tidak mau" ia menolak.

Karna tau Jika Irene akan keras kepala Wendy menarik paksa tangan Irene supaya wanita itu berbaring di kasurnya. "Tidurlah, aku yakin besok Taehyung akan bisa dihubungi"

Pada akhirnya dengan pasrah Irene mengagguk.

• • •

Paginya Irene kembali terbangun tapi tak melihat keberadaan Wendy di sekitarnya.

Saat mengecek kembeli ponselnya, tak ada yang berubah semua sama saja.

Irene menyingkap selimutnya, dan turun dari kasur tersebut lalu melangkah keluar.

Sebelum tangan Irene membuka pintu seseorang dari luar terlebih dulu membukanya.

"Nyonya sarapannya sudah siap, ayo makan."

Irene yang ditanya hanya menunduk dan menggeleng kecil, "Tidak mau..." lemahnya menjawab.

"Nyonya harus sarapan dulu, kalau tidak tuan Taehyung akan marah."

Irene kembali menggeleng, "Tidak mau sebelum Taengie pulang" rajuknya.

"Tapi setidaknya nyonya makan dulu, baru sehabis itu kita mencari tuan Taehyung lagi."

Irene tetap menggeleng. "Wendy dimana?"

"Wendy ada diruang makan, menunggu anda nyonya."

Irene mengangguk mengerti, lalu berlalu dari sana dan berjala ke ruang makan yang ada di dekat dapur.

"Wendy!" seru Irene saat melihat orang yang di panggil sedang sibuk dengan ponselnya.

"Sudah bangun?" tanya Wendy basa-basi seraya memerhatikan Irene yang tengah duduk di depannya.

"Taehyung bagaimana?" tanyanya to the point.

Wendy menggeleng kecil, "Masih belum bisa dihubungi" ujarnya dengan suara kecil. Karena nyatanya Taehyung memang tidak bisa dihubungi, tadi sebelum Irene bangun ia sudah mencoba lagi menghubungi Taehyung dan itu masih belum ada jawaban.

Dan saat ia mencoba menghubungi Jungkook, lelaki itu sempat mengangkatnya, tapi hanya bilang 'Jangan menghubungi dulu' yasudah karena Wendy tau itu situasi genting maka ia mengiyakannya.

Irene memandang kosong kedepan dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Hei! Kenapa menangis eoh!? Bahkan dia belum pergi 24 jam, astagaaaa"

• • •

"Taehyung bagaimana dengan posisi penyerang di daerah selatan?" Jungkook bertanya untuk memastikan, walaupun ini bukan perperangan dan hanya perkelahian kecil bagi keduanya, tapi tetap saja memerlukan persiapan matang.

"Sudah, semua sudah beres."

"wahh! Kenapa cepat sekali?" Jungkook tentu saja ternganga tidak percaya, pikir saja ini saja belum cukup satu hari dan Taehyung sudah selesai mengurusnya, waww benar-benar luar biasa.

"Dengan itu aku bisa pulang cepat" Ucap Taehyung dengan pandangan kosongnya, ia berpikir entah apa yang dilakukan istrinya saat ini. Apa menangis?

"Irene?" cerocos Jungkook menebak.

Taehyung yang mendengar itu langsung menoleh pada Jungkook.

"Kenapa?" tanyanya.

"Jika khawatir kenapa tidak mencoba menelpon?"

Taehyung menggeleng menanggapi pertanyaan Jungkook. "Aku ada masalah, dan kau tau kan bagaimana bebalnya wanita itu?"

Mendengar penuturan Taehyung Jungkook terkekeh hingga kedua matanya menyipit.

"Tapi kau bisa menghubunginya kan? setidaknya beri ia kabar. Jika ditebak mungkin Irene tengah menangis sekarang kkkkk~"

"masalahnya ada disitu, jika menghubunginya dia pasti akan menangis—

"—dan berujung dengan kau yang langsung menyusulnya?" potong Jungkook dengan tatapan mengejeknya.

Brakkk

Taehyung menggebrak meja yang ada di hadapannya, stres juga ia lama-lama.

"Kau juga akan tau rasanya jika Jieun juga seperti itu Jeon"

Setelah perkataan dingin itu Taehyung pergi dari sana.








"Dia tak ada bedanya dengan istrinya itu Ck ck ck.."

Tatap Jungkook pada tubuh Taehyung yang menghilang diantara pintu.

• • •

"Yakk! Irene.. Tch kau ini benar-benar" Wendy memekik pada Irene yang sedari tadi tidak ingin makan, serius ia lelah untuk menyuruhnya makan.

"Tidak akan ku bilang! Kenapa memaksa sekali!" bentak Irene lebih marah, sudah tau ia sedang stres dengan Taehyung, ini Wendy malah menambah kekadaran stresnya.

"Ayolah Irene... kumohon, kau mau aku di pecat dan tidak bisa bertemu denganmu lagi?"

"Tidak masalah" sekak Irene. Dan tentu saja itu semakin membuat Wendy kesal

"Yasudah jika begitu" Wendy membalikkan badannya untuk mengambil ancang-ancang pergi dari taman itu, "Jangan tanyakan lagi keberadaan Taehyung pada ku" ancamnya kemudian.

Irene yang tau dirinya tengah diancam menghentakkan kakinya ketanah petanda ia begitu kesal, "Baiklah aku akan makan!" teriaknya pada Wendy yang sudah pergi beberapa langkah didepan sana.



















ginaemilia15
Tbc.

Possessive Kim Taehyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang