39 - Siklus

2.9K 230 21
                                    

Behind the Ṩc͢͢͢ene

Behind the Ṩc͢͢͢ene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



































"Huhh??" Irene tampak terbangun dari tidurnya, ia terlebih dahulu menatap tangan yang melingkar pada perutnya.

"Ugh! Tae lepasss" ia membalikkan badannya untuk menghadap pada Taehyung.

Tapi sayang keinginannya untuk bangun sirna seketika saat melihat wajah lelap suami tampannya ini.

"Jantungku tak berhenti berdetak bagaimana ini?" Irene menghela nafasnya seraya memegang dadanya, dimana letak jantung berada.

Membalas pelukan Taehyung, lalu mendusel pada lehernya. "Humm harumnyaa~" memberi sebuah kecupan kecil disana.

Lalu kembali memejamkan matanya tapi ia rasa ini sia-sia, karna alam mimpi masih belum menjemputnya.

Pandangannya teralihkan pada ponsel Taehyung yang tergeletak begitu saja di samping tubuhnya.

Maka dengan gesit Irene mengambil ponsel tersebut, sedikit membenarkan posisi tidurnya agar bisa bermain ponsel dengan nyaman.

"Hish tidak ada yang menarik" decaknya ketika melihat aplikasi yang minim di beranda Taehyung.

Irene mengalihkan jarinya untuk menekan sebuah aplikasi yang menamakan Youtube, sedikit menonton tak apa kan? Seraya menunggu Taehyung bangun.

Baru vidio yang ia pilih ingin memulai seseorang lebih dahulu menarik ponsel tersebut dan menyimpannya di belakang tubuhnya.

"Ya! Tae" tentu saja ia kesal.

"Kau juga punya, pakai punyamu sendiri." bukannya apa tapi ponsel yang satu ini begitu penting. Ini tentang rahasianya.

"Pelit" ejek Irene.

Taehyung malah memeluk gemas Irene, "Jam berapa sekarang?"

"Mana ku tau" ia marah? Oh tentu, tapi tak mau melepas pelukan dari Taehyung.

"Nanti ku antarkan pulang atau dengan Wendy?"

Irene menatap Taehyung aneh. "Kenapa?"

"Nanti malam aku ada pertemuan"

Wanita itu cemberut, "Andwe! Kau tidak boleh kemana-mana"

"Membangkang hm?" aura Taehyung menggelap. Membuat Irene tak bisa melayangkan protes lagi.

Mana mau dia ditinggal lagi.

• • •

"Wendy sebenarnya Tae pergi kemana??" Irene selalu saja menanyakan hal yang sama setiap menitnya, bagaimana Wendy tidak kesal dibuatnya.

"Dia bilang apa padamu sebelumnya?"

"Ada pertemuan"

"Dan itu kau tau jawabannya Irene.."

"Tapi aku rinduu~"

Ketika Irene sedang gundah geluna dengan perasaannya, Taehyung disini malah sedang duduk dengan tenang menunggu seorang mc di depan sana untuk memulai acara.

Ya Taehyung sedang berada di blackmarket. Ia ingin tau dengan senjata baru yang akan di keluarkan malam ini.

"Malam ini adalah malam spesial untuk kita semua, sebelum masuk ke inti acara saya akan membuka acara ini dengan penjualan yang mungkin akan begitu menarik bagi anda semua" sang mc lengkap dengan topengnya berdiri di depan podium sana.

"Apa kalian butuh seseorang untuk dijadikan budak? Jika iya kami akan memberikannya dengan harga yang sedikit lebih murah hanya untuk malam ini"

Taehyung dari tempat duduknya hanya mendengus, tidak penting pikirnya.

Untuk apa membeli budak? Jika banyak orang yang akan berbaris dengan ikhlas supaya menjadi budaknya?

Taehyung masih saja merhatikan mc yang kini memamerkan barang keduanya untuk di perebutkan, sedangkan Hoseok hanya berdiri tegap di samping Taehyung.

"Sampai kapan ini selasai?" Hoseok menatap pada Taehyung yang baru saja bertanya.

"Sekitar tiga puluh menit lagi"

"Tuan Taehyung apa kau tidak tertarik dengan barang kali ini?" tiba-tiba saja mc itu bertanya membuat Taehyung menaikkan sebelah alisnya bertanya dengan ekspresi andalannya.

Taehyung sempat melirik pada barang jualan yang di sebut tadi... Dan eww tidak ada yang menarik pada wanita itu yang kini juga sedang menatap pada dirinya dengan tatapan ingin di beli.

"Tidak."

Jawaban Taehyung barusan membuat beberapa orang disana merasa terheran-heran. Wanita di depan sana terlihat begitu cantik dan sexy kenapa Taehyung tidak tertarik.

"Kenapa dia tidak ingin membeli? Apa dia bangkrut heh? Atau mungkinkah takut kalah saing?" bisikan itu dapat di dengar jelas oleh Taehyung.

"Kudengar dia sudah memiliki istri"

"Orang sepertinya mana mungkin hanya butuh satu wanita hahaha, ku yakin dia menyimpan puluhan wanita." ucapan itu sedikit mengejek.

Taehyung yang memang tepat berada di samping mereka hanya memunculkan smirk nya.

"Tapi serius istrinya begitu cantik"

"Yahh kalian bicaralah pelan-pelan" orang ketiga di antara mereka memberi peringat, sungguh ia tidak ingin berurusan dengan seorang Kim Taehyung.

"Kkkkk apa istrinya itu juga seorang jalang?"

Taehyung kesal? Tentu saja. Ia mengulurkan tangannya kesamping, Hoseok yang mengerti langsung memberi apa yang di minta oleh bosnya.

Lalu...

Dorr!! Dor!! Dor!!!

Tiga tembakan meleset pada kedua lelaki tersebut, khusus untuk lelaki tua yang membicara istrinya tadi ia beri dua tembakan di lengan dan bahunya.

selesai menembak Taehyung berdiri dengan santainya, tanpa ada seorangpun yang berani memberhentikan atau menuntut.

Lagi siapa yang berani?

"Kita pulang" perintah Taehyung pada Hoseok.

Sesampainya di depan pintu seseorang menahan tangan Taehyung, "Tuan apa kau tidak ingin menghadiri acara intinya?"

Taehyung tertawa remeh, "Tidak tertarik" sentaknya lalu kembali berjalan keluar dari tempat tersebut.

Hingga pada langkah kesepuluh Taehyung berjalan suara tembakan kembali terdengar dari dalam sana.

"Apa yang terjadi?" tanya Taehyung pada Hoseok.

"Mereka membunuh dua orang tadi tuan" jawabnya.

Senyuman sinis kembali terukir di wajah Taehyung, "Apa karena kehilangan tambang uang mereka?"

"Tentu saja"






























ginaemilia15
Tbc.

Possessive Kim Taehyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang