32 - Tidak pulang

3.1K 261 25
                                    

💜







Irene sudah tidak tau seberapa lama ia ada di taman ini. Banyak sekali beban pikiran yang membuatnya termenung begitu lama disini.

Lalu dengan langkah yang kurang pasti ia berdiri, berjalan meninggalkan taman tersebut.

Irene membuka pintu kamarnya berharap kali ini Taehyung dapat memaafkannya dengan mudah. Tapi sedetik setelahnya ia sedikit terperangah saat tak melihat seorang pun di dalam kamar besar tersebut.

"Dimana Taehyung-ku?" bingungnya sendiri.

Maka dari itu Irene duduk di sofa coklatnya, ia berpikir akan menunggu Taehyung disini.

• • •

Sedangkan di posisi Taehyung, lelaki itu terlihat sedang kebingungan. Tadi saat ia keluar untuk menghindari Irene tidak sengaja ia bertemu dengan Jungkook, Jungkook mengatakan Taehyung harus turun hari ini juga karena saat inilah yang tepat untuk menyerang.

Awalnya Taehyung mau-mau saja. Tapi ia terpikir istrinya, bagaimana jika wanita itu tau? Atau kira-kira bagaimana jika nanti wanita itu tidak membolehkannya pergi? Atau yang lebih parahnya lagi wanita itu malah meminta ikut?

"Bagaimana Tae?" Jungkook yang kini berada di depan Taehyung mendesak bertanya.

"Lalu Irene" ia balik bertanya.

Jungkook menatap malas Taehyung, "Tidak mungkin kau membawanya Tae."

Taehyung mengangguk-ngangguk setuju atas ucapan Jungkook. "Baiklah siapakan jetnya sekarang, kita langsung berangkat."

Setelah ucapan terakhirnya itu Taehyung menatap sebentar ponselnya, lalu dengan perasaan tak rela Taehyung menonaktifkan ponselnya tersebut.

"Kenapa dimaktikan?" Jungkook yang memang melihatnya, bertanya bingung lada Taehyung.

"Aku hanya tidak ingin kepikiran dia."

•  •  •

Saat kita kembali pada Irene lagi, wanita itu tampak sudah terlelap disofa karena kelelahan menunggu Taehyung. Tentu saja ia sudah tertidur, jam saja kini sudah menunjukka pukul 2 pagi.

Tapi tepat pukul 4 pagi ia terbangun, melihat pada sekitar.

Lampu masih menyala tidak ada perubahan apapun dikamar ini, jika Taehyung sudah pulang pastikan ia sudah pindah kekasur dengan lampu yang di matikan.

Irene menghela nafas "Tae kemana? Kenapa masih belum pulang" cemasnya.

Ia kembali menelpon Taehyung tapi hasilnya tetap saja sama seperti ia sebelum tertidur tadi.

Dengan langkah lesu akhirnya ia keluar dari kamar dan pergi menuju pada kamar Wendy yang berada di lantai bawah.

Ceklek....

Irene menatap pada Wendy yang tampak tertidur di depan sana, dan keadaan itu semakin membuatnya lesu, entah kenapa ia merasa kesepian seperti ini.

Irene merebahkan tubuh lelahnya di samping Wendy, "Wendy-ya ireona~"

"Wendy~" mata Irene sudah mulai berkaca-kaca, ia rindu Taehyung-nya.

Irene membuka ponselnya, melihat kembali pesan-pesan yang tadi ia kirim pada Taehyung tapi tak ada satupun yang terbaca.

Air mata mulai menetes membasahi kasur Wendy.

Kenapa Taehyung belum pulang? Apa dia muak denganku? Apa dia masih marah? Kenapa dia pergi lama sekali?

Kira-kira itulah isi pikiran Irene saat ini.

"Wendy" Irene mengguncang lengan Wendy dengan suara parau.

Wendy yang memang mudah terbangun, terganggu oleh Irene yang tak hentinya membangunkannya.

"Kenapa?" dengan mata tertutup Wendy bertanya.

"Hiks.." satu isakan lolos begitu saja dari bibir Irene.

Wendy yang mendengarnya tentu saja terkejut dengan paksa ia membuka matanya.

"Waeee?" tanyanya dengan nada yang begitu khawatir.

"Tae.. Taehyung kemana?" Irene menatap Wendy.

Wendy tersenyum lembut menenangkan "Mungkin ia sedang di perusahaannya, bekerja."

"Tapi sekarang sudah malam" bibir Irene Melengkung kebawah.

Kedua tangan Wendy merengkuh wajah Irene. "Memangnya jam berapa sekarang?"

"Empat"

Wendy melotot terkejut. "itu namanya sudah subuh"

"Makanya.... Tadi Taehyung marah denganku, lalu dia pergi begitu saja."

Di dalam hati Wendy sibuk berdebat sendiri, seumur-umur Taehyung itu tak pernah bisa marah dengan Irene apalagi meninggalkan wanita itu seperti ini, lagi pula biasanya jika mereka bertengkar paling hanya membahas hal-hal sepele. Tapi kali ini kenapa seperti ini?

"Dia marah kenapa?"

"Tadi dia melihatku bekerja di restoran"

Wendy makin melotot tak percaya jadinya, hahh.... Ini bukan masalah sepele, tapi kenapa Taehyung bisa-bisanya meninggalkan Irene hingga sepagi ini?

"Lagi kau ada-ada saja, masih lupa dengan kejadian dulu?"

"Yaaa mana aku tau jika jadinya seperti ini, lagi tadi itu aku hanya ingin bersenang-senang."

Wendy menggeleng-gelengkan tak mengerti lagi dengan sifat Irene ini, "Seterah kau lah, itu namanya kau yang salah. Jangan melibatkanku" Wendy kembali merebahkan tubuhya pada kasur dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Irene sendiri tidak membiarkan Wendy tidur begitu saja, ia menarik-narik selimut Wendy.

"Wendy-ah bantu aku"

"Tidurlah disini, aku tau kau tidak bisa tidur"

Irene menggeleng walau Wendy tak dapat melihatnya.

"Hubungi Taehyung..."

Wendy mengernyit heran di dalam selimutnya.

"Hubungi saja sendiri"

"Tidak bisa"

Dengan kesal Wendy kembali membuka selimutnya lalu menatap tepat pada manik Irene. "kenapa? kau takut?"

Ireneenggeleng. "Dia tidak bisa di hubungi, ponselnya mati."

Wendy menatap serius pada Irene, lalu dengan sedikit tergesa-gesa ia mengambil ponselnya yang berada di atas nakas.

Tch.. ini ada yang tidak beres sepertinya.


















Tbc.

ginaemilia15

Possessive Kim Taehyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang