54 - Kelemah Kim Taehyung

2.6K 277 31
                                    


Taehyung tampak berjalan pelan di koridor mansionnya dengan aura gelap yang memancar di mana kakinya melangkah.

Beberapa pengurus mansion yang tak sengaja bersejajar dengannya di pertengah jalan hanya bisa memberhentikan langkah dan menunduk dalam.

Begitu takut bahkan hanya untuk menatap ujung sepatu milik pria itu.

Taehyung berjalan menuju lift di sebelah barat, ia pergi mengarah ke lantai satu untuk berdiam diri di ruangan khusus yang biasanya ia gunakan untuk beristirahat dengan Irene.

Namun tampaknya ini yang pertama kalinya bagi dirinya pergi keruangan itu sendiri tanpa Irene.

Sesampainya di ruangan itu Taehyung mendudukkan diri dengan berat hati di sofa.

Tak lupa ia mengunci pintunya dari dalam tadi.

Merebahkan diri disana sebelum menutup mata dengan lenganya.

Itu menutupi separuh wajahnya yang sudah memerah akibat terlalu menahan diri agar tidak meledak.

Sebenarnya wajar saja di kondisi seperti ini jika Irene lebih lebih membangkang dari biasanya.

Seharusnya ia lebih bersabar, tapi tidak bisa, ini sudah di batasnya.

Seharusnya Irene juga tidak perlu harus sampai seperti itu bukan?

Namun jika di pikirkan lagi Taehyung juga dapat mengerti bagaimana kondisi Irene saat ini.

Mungkin pula ini bukan sepenuhnya keinginan Irene, namun keinginan bayinya.

Mengingat bayi Taehyung seketika mendudukkan tubuhnya.

Rahangnya sudah mengeras, marah dengan diri sendiri hingga kepalan tangannya semakin menguat.

Tch! Ini membuatnya pusing.

Ia paling tidak suka jika Irene sudah tidak menuruti perintah mutlak darinya, yang berarti tidak ada bantahan lagi.

Tapi dia juga tidak bisa melihat wajah sedih kesayangannya itu, itu kelemahannya.

Disaat berkecamuknya isi pikiran di dalam kepalanya, di detik berikut ia mendengar ketukan pintu dari sana—

•  •  •

Irene termenung diam di atas kasurnya, merenungkan kelakuan yang ia lakukan pada Taehyung barusan.

Ia merasa bersalah namun tidak mau mengalah.

Taehyung benar-benar pergi atas suruhannya dan itu semakin membuatnya merasa begitu kesal.

Setetes air mata jatuh, Irene cepat-cepat menyekanya.

Tidak seharusnya ia bertingkah seperti itu pada Taehyung yang tadinya hanya bertujuan ingin menjaganya.

Harusnya ia tidak marah, Taehyung memang benar dirinya lah yang salah.

Maka dengan cepat Irene bergerak, mencari keberadaan Taehyung.

Ia mengintip dari pintu kamar.

Dan dari sini masih tampak Jika lelaki itu masih berjalan di depan sana.

Dari itu Irene diam-diam mengikuti Taehyung dari belakang, ketika lelaki itu sudah memasuki lift Irene dengan tak sabar menunggu di depan pintu lift.

Menatap pada angka terakhir yang tampak di atas lift.

Tak lama menunggu lift itu sudah kembali berdenting, dan terbuka lebar di hadapannya.

Dengan itu cepat-cepat Irene masuk menekan tombol yang sama dengan yang Taehyung tekan tadi.

Possessive Kim Taehyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang