15. Damage.

146 9 0
                                    

"Seperti roda yang terus berjalan, tepat hari ini roda  memutar lama saat dibawah."

____

~Fay Aleshia

"Lo semua tau tentang ini semua?" ucap Fay melemparkan semua kertas itu didepan wajah Vania dan Leon juga Fero yang sedang berkumpul dengan anggota Verdenzo lainnya dibawah pohon.

Vania melotot, "Masih berani lo dateng dihadapan kita?! Lo nggak liat apa sampah apa yang terpampang nyata disana?!" kesal Vania menunjuk arah tengah lapangan basket.

"Gue udah liat poster didepan sekolah juga Fay! Lo argh... Gue nggak bisa berkata-kata lagi!" kesal Leon menggeleng.

Zaki selaku anak yang lumayan pendiam di Verdenzo pun ikut menggeleng, "Main dibelakang bos kita ya lo! Ternyata, lo jalang yang selalu keluar malam!!" semburnya membuat emosi Fay naik keubun-ubun.

"Harus nya lo sadar! Mentang-mentang bokap lo donatur terbesar, lo bisa seenaknya? Dimana harga diri lo sekarang?" ucap Vania menyunggingkan senyuman, senyuman kesal dan menahan amarah.

"APA LO BILANG?" Fay melayangkan cepat telapak tangannya pipi Vania dengan sangat keras.

*Plak.

Vania memundurkan langkahnya, dengan cepat Fero yang sedari bungkam pun menujuk wajah Fay.

"Gue lebih nggak suka sama orang yang pura-pura setia padahal kenyatannya suka main dibelakang, lo harus belajar banyak dari gue" ucap Fero mendorong bahu Fay.

Fay menghela nafasnya, "LO SEMUA NGGAK TAU KENYATAANNYA! GUE BAKAL BALES KELAKUAN LO SEMUA! BRENGSEK!" ucap Fay menendang kakinya.

Gadis itu berbalik, dengan perasaan marah yang tak terkendali lagi, berlari meninggalkan semua cacian yang menusuk ditelinganya, hingga ia sampai diparkiran.

Fay membungkam mulutnya, "Shit! Apa-apaan ini?!" Fay memutari mobil mewahnya yang penuh dengan dengan pilok berwarna dan coretan seperti sampah.

Fay menggeleng, "Gue yang bakal bongkar kebenaran, untuk gue sendiri" ucap Fay menghela nafasnya.

Dan kini ia mengedarkan pandangannya, parkiran tampak sepi namun saat itu juga jantungnya benar-benar hendak lepas saat melihat Reino sedang berdiri disamping seorang perempuan berambut pirang.

Mereka saling menatap satu sama lain, Fay mengerjap, menajamkan pandangannya. Menangkap sosok yang benar-benar membuatnya melangkahkan kakinya.

Anzela, gadis itu benar-benar datang kembali disekolah ini, kini Fay melihat langkah Reino yang tegap itu mendekat kearah Anzela.

Reino menununduk didepan wajah Anzela yang tampak tak berekspresi, lelaki tampan itu perlahan mencium bibir Anzela dan sontak membuat Fay mematung dengan cepat.

Tubuhnya gemetar, tangannya mengepal sangat kuat, pandangannya perlahan memburam dan napasnya tersenggal hebat.

* * *

Fay menghamburkan semua benda yang ada diatas meja riasnya, gadis itu menggeram dan mengepalkan kedua tangannya.

Bagaimana bisa poster yang menampilkan dirinya sedang bericuman dengan ketua geng terkutuk bagi SMA Galaksi itu terpampang nyata dilapangan basket?

Lalu foto polaroidnya dengan anggota Gerlandz lainnya sedang bermesraan ada dimading sekolah! Sialan, Fay kena skorks tentang masalah ini.

Tadi Diandra benar-benar dihubungi oleh pihak sekolah, namun beruntungnya nomor Diandra sedang tak bisa dihubungi. Entah seberapa menusuknya kalimat orang-orang tadi ditelinga Fay.

Stagnation (Completed)Onde histórias criam vida. Descubra agora